Suamiku, jika kamu bahagia bersamanya. Maka Izinkanlah aku pergi. Aku sungguh tidak sanggup bertahan seperti ini terus! Kamu sekarang sudah berubah, tidak seperti dulu lagi. Kamu sekarang melupakan kewajibanmu memberikan nafkah dan batin kepadaku. Jika di rumah, tidak ada lagi surga untukku, maka izinkanlah aku pergi dari hidupmu, agar kamu tidak menanggung dosamu karena kelalaianmu!
Akankah Chandra melepaskan Tika,saat istrinya meminta untuk pergi dari kehidupan suaminya? Atau justru Chandra mempertahankan hubungannya dengan Tika, dan berubah menjadi suami yang bertanggung jawab?
Akankah, Tika akan memilih bersama hidup dengan Andrew dan menceraikan Chandra?
Yuk mampir, ceritanya disini .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pipihpermatasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
1. Hidupku oh hidupku
'Sampai kapan aku harus bertahan seperti ini? Aku sudah tidak sanggup, menjalani semua ini ... Apa salahku terhadap suamiku? Kenapa suamiku lebih percaya dan sayang terhadap Ibunya serta adiknya di bandingkan aku.'
'Mereka di depan suamiku begitu baik, tetapi ketika suamiku tidak ada mereka begitu brengsek dan selalu bikin cari masalah. Aku benci hidupku sekarang .... ' Isak tangis Tika sambil menundukan kepalanya diatas bantal dan disertai genangan airmata membasahi batal tersebut.
Chandra pun masuk ke dalam kamar. Laki-laki itu datang menghampiri istrinya yang sedang menangis, lalu menatap Tika dan berjalan menghampiri Tika.
"Tika, kenapa kamu menangis?" Chandra menatap istrinya dengan heran.
Tika hanya melirik sekilas ke arah Chandra, tanpa berniat menjawab pertanyaan suaminya.
Perempuan itu mengusap air mata yang mengalir di pipinya, kemudian memilih tidur daripada menjawab perkataan suaminya yang nantinya hanya akan berujung dengan pertengkaran.
Begitulah Tika, dia lebih memilih diam ketika keadaannya sedang emosi.
"Tika, jawab!" bentak Chandra kesal. Amarahnya naik saat sang istri justru mendiamkannya, "aku tidak suka, jika aku bertanya, kamu tidak menjawab dan malah mendiamkan aku!" Chandra dengan menatap kesal istrinya.
Namun lagi-lagi Tika pun tidak menjawab perkataan suaminya. Karena merasa kesal, dengan segera Chandra pun menarik tubuh istrinya sehingga terjatuh ke bawah lantai.
"Mas, kamu sudah gila, ya? Kenapa kamu kasar banget sih?" teriak Tika sambil mengusap pantatnya yang sakit dan menatap tajam suaminya.
"Makanya, kalau suami nanya tuh dijawab, bukannya malah pura-pura tuli!" Suara Chandra tak kalah tinggi.
"Memangnya kalau aku jawab pertanyaan kamu, kamu akan peduli sama aku? Tidak bukan?" Tika menatap tajam ke arah suaminya.
"Kamu benar-benar kurang ajar, Tika!" Tangan Chandra terangkat menampar pipi istrinya. Mendengar jawaban Tika, amarah Chandra langsung naik seketika.
"Mas, apa yang sudah kamu lakukan? Kenapa kamu malah menamparku?" Tika menatap suaminya dengan tatapan tak percaya sambil memegangi pipinya yang terasa sakit akibat tamparan Chandra.
"Itu adalah hukuman untuk kamu, karena sudah kurang ajar dan membantah ucapan suamimu!"
"Harusnya kamu tuh mikir, Mas, aku jadi seperti ini karena kamu!" Tika menatap Chandra dengan perasaan kecewa.
"Kenapa sekarang kamu berubah, Mas? Kenapa sekarang kamu suka sekali main kasar dan seringkali menyalahkan aku?"
"Kenapa, Mas? Kenapa?" lanjut Tika dengan rasa sakit di hatinya. Air matanya mengalir membasahi wajah cantiknya.
Chandra pun menatap istrinya sebentar, dan tidak mengerti apa yang di inginkan oleh istrinya.
"Sudahlah Tika, aku cape harus berdebat terus denganmu. Sekarang jawab perkataanku, apa yang ingin kamu katakan?" tanya Chandra sambil menatap istrinya.
"Aku ingin kita bercerai, Mas."
"Apa?" Chandra menatap Tika dengan wajah terkejut.
"Kau ingin bercerai denganku? Apa kau sudah gila?" Chandra mendekati istrinya, tangannya bergerak meraih dagu istrinya.
"Dengar, Tika, sampai kapan pun, aku tidak akan pernah menceraikanmu!"
*****
Tika Lestari, wanita yang masih berumur 25tahun dan memiliki seorang anak berjenis kelamin perempuan yang kini berusia 5,5 tahun, bernama Chika Sanjaya.
Wanita cantik tersebut, kini sedang menangis meratapi kehidupannya yang sedang di alaminya. Wanita tersebut merasa ingin menyerah dengan rumah tangga yang dijalaninnya, tetapi wanita tersebut sadar ada anaknya yang masih kecil masih berusia 5,5 tahun. Jadi dia memilih untuk bertahan dengan suaminya karena tidak mau egois demi anak. Tetapi wanita tersebut merasa suaminya telah berubah dan selalu main tangan dengan kasar dan menyakiti perasaannya sehingga bingung harus apa yang dilakukannya? Dan haruskah, mengakhiri rumah tangga dengan suaminya?
Yuk kepoin kelanjutannya di part berikutnya😊
*jangan lupa kasih dukungan dengan kasih like dan komentarnya. Terima kasih.