Di saat seorang pria tampan yang sedang tulus mencintai seseorang,tapi tiba-tiba saja pria tersebut di campakkan dan juga di hina oleh sang kekasih karena dirinya yang hidup serba kekurangan.
Dari situlah,dirinya memutuskan untuk tidak akan mau mencintai wanita lagi dan menutup hatinya untuk wanita manapun.Tapi belum sempat luka di hatinya sepenuhnya pulih,di saat itu juga,seorang wanita yang derajatnya sangat berbeda jauh dari dirinya yang jauh dari kata mewah,malah selalu terlibat di dalam kehidupannya dan perlahan-lahan berhasil membuka hatinya kembali.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon M.eliane, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 1
Di sebuah Restoran A*****,salah satu Restoran terbaik di kota Jakarta,di mana seorang pria muda yang baru saja berusia 23 tahun sedang berkerja keras untuk bisa membantu masalah ekonomi di dalam keluarga kecilnya.
Setiap malam ia berkerja sebagai manager di Restoran tersebut,bahkan kadang ia rela tidak memiliki waktu santai ataupun waktu lebih untuk bersama keluarga kecilnya,kalau Restoran tempat ia berkerja itu sedang ramai-ramainya.
Dan berkat kegigihan,kesabarannya dan kerja kerasnya selama hampir 2 tahun dari 3 tahun yang lalu. Dari menjadi karyawan di Restoran kecil dan berpindah beberapa kali ke Restoran yang lebih besar dari Restoran sebelumnya yang telah ia tempati.
Hingga akhirnya,ia berhasil mendapatkan posisi yang tinggi saat ini di salah satu Restoran yang terbaik di kota ini.Ia sudah berhasil mendapatkan posisi manager di Restoran tersebut,dari setahun yang lalu.
Pria muda itu bernama Sebastian Sachdev Rendra yang memiliki arti \= Anak laki laki yang jujur, cerdas, selalu hidup dalam keberuntungan dan memiliki sifat yang patut dimuliakan dan dihargai.
Keberhasilannya itu juga tidak lepas dari doa dan dukungan penuh dari keluarga kecilnya yang terdiri dari seorang adik perempuan dan kedua orang tua yang sangat ia sayangi.
Walaupun kedua orang tuanya tahu,kalau dengan posisi putranya mereka yang sekarang sudah semakin tinggi itu.Putra mereka pasti tidak akan punya banyak waktu di rumah lagi,tapi kedua orang tuanya masih mampu memakluminya,hanya adik perempuannya saja yang menjadi agak sedikit suka merajuk karena waktunya bersama adiknya jadi berkurang.
Dan ia juga memiliki seorang kekasih hati yang sangat ia cintai,seorang kekasih yang derajatnya agak sedikit lebih tinggi dari dirinya dan juga hubungan kekasih yang sudah terjalin selama setahun ini.
Kekasih yang selalu mengejar dan merayunya,ketika profesinya baru saja berubah menjadi Restoran Manager.Hingga akhirnya ia mulai jatuh cinta pada wanita yang sudah menjadi kekasihnya itu,dan sejak hari itu mereka berduapun mulai menjalin hubungan hingga saat ini.
Walaupun selama setahun ke belakang ini,kekasihnya selalu saja menuntutnya dengan berbagai macam hal,tapi ia tetap berusaha untuk bisa memenuhi segala permintaan kekasihnya itu.
Karena ia merasa kalau selagi ia mampu,itu tidak jadi masalah.Tanpa ia tahu,kalau ke depan akan permintaannya kekasihnya semakin lama semakin tidak terkendali.
Dan satu lagi,majikannya dan berserta rekan-rekan kerjanya sangat baik terhadap dirinya dan menyukainya karena mereka semua telah melihat ketekunan,kejujuran dan juga kebaikan yang sudah Sebastian perlihatkan pada mereka semua.Terutama Pemilik Restoran tersebut yang selalu menghargai setiap kerja kerasnya dari awal hingga sekarang,hingga membuat Pemilik Restoran tersebut sudah menganggap dirinya seperti anak sendiri.
***
(Anggap saja malam tahun baru ya)😁😊.
Di suatu malam...
"Bas,sudah jam 11 malam.Apa kamu tidak pulang merayakan malam tahun baru bersama kedua orang tua dan adikmu?" tanya salah satu dari rekan terakrab dari rekan-rekan kerja lainnya Sebastian yang baru saja selesai melayani para pengunjung,sambil menghampiri Sebastian yang sedang duduk tenang di sudut meja bar sana dan sedang memperhatikan para karyawan lainnya yang sedang berkerja.
"Belum,nanti saja.Aku harus memperhatikan para karyawan dulu" jawab Sebastian dengan nada pelannya,sambil menyesap seminum kopi yang sudah ia buat sendiri tadi,sedikit demi sedikit.
"Mungkin,aku akan pulang jam 11 malam saja.Malam ini aku akan pulang lebih awal,karena aku sudah berjanji sama adikku untuk merayakan acara tahun baru malam ini bersamanya" lanjut Sebastian lagi,sambil menghela napas dengan pelan.
Tahun lalu adiknya merajuk sama dirinya dan tidak mau bicara samanya selama seminggu karena ia lebih mementingkan perkerjaannya dari pada menemani adiknya untuk melewati malam tahun baru.
Bukan tanpa alasan,ia tidak mau menemani adiknya,karena ia harus bertanggung jawab sama perkerjaannya.Apa lagi waktu itu,pemilik Restoran tersebut sudah mulai mempercayainya dan ingin memberi tanggung jawab yang lebih besar dari yang sebelum-sebelumnya pada dirinya.
Maka dari itu,ia tidak mau menuruti kemauan dari adiknya yang baru saja tamatan SMA pada waktu itu,karena ia tidak mau mengecewakan pemilik Restoran tersebut.
Tapi tahun ini,sepertinya ia harus menemani adiknya itu untuk melewati malam tahun baru ini.Ia juga tidak akan tega melihat wajah merajuknya adiknya lagi.Lagi pula,ia sudah meminta izin,walaupun merasa agak segan karena ia baru saja menduduki posisi Restoran manager tersebut 1 tahun yang lalu.Dan untung saja,pemilik Restoran tersebut tidak mempermasalahkan permintaan kecilnya itu.
Padahal biasanya ia selalu pulang jam 12 malam,karena harus menunggu yang lainnya berganti shift dan pulang terlebih dahulu,baru ia akan pulang.Kecuali,kalau ia mendapatkan Restoran tersebut kurang pengunjung,tapi rata-rata selalu ramai pengunjung.
"Bagaimana denganmu?" tanya Bastian pada pria yang bernama Erik yang berprofesi sebagai Restoran Supervisor tersebut dan bertanggung jawab untuk membantu Sebastian dalam mengatur para karyawan dan juga melayani para pengunjung Restoran.
Erik masih berada di bawah posisinya 1 tingkat,tapi begitulah Sebastian,ia tidak pernah membeda-bedakan derajat di antara mereka semua.
Ia selalu berusaha untuk bersahabat dengan semua rekan-rekan kerjanya di tempat tersebut,termasuk semua para karyawan.Hanya saja,masih banyak karyawan yang masih merasa segan sama dirinya dan tetap memanggil formal,walaupun ia sudah mengatakan tidak apa-apa.
"Aku? Aku sebentar lagi baru akan pulang.Aku ingin merayakan malam tahun baru bersama keluargaku dan juga kekasihku.Aku tidak mau seperti pria muda yang lainnya,yang hanya mementingkan perkerjaannya saja dari pada keluarga" jawab Erik dengan nada menyindirnya yang bercampur canda, setelah ia sudah duduk di sampingnya Sebastian,sambil menatap jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 9 malam lewat 30 menit,sedangkan jam kerjanya hari ini hingga jam 10 malam.
Dan ia harus menunggu 30 menit lagi,baru ia bisa pulang,kalau tidak ingin gajinya di potong oleh Sebastian.Walaupun mereka berteman,Sebastian tetap menerapkan kedisplinan dan tanggung jawab pada mereka semua,kecuali hal tersebut terdesak.
Sedangkan Sebastian,ia hanya mampu mendengkus kesal saja saat ia mendengar nada sindiran dari sahabatnya yang baru berusia 22 tahun itu,hanya jarak 1 tahun sama dirinya.
Mau bagaimana lagi.Ia harus berkerja keras,supaya ia mampu memberi hidup yang lebih baik pada kedua orang tuanya dan juga adiknya.
Walaupun ia harus tidak memiliki waktu untuk bersenang-senang bersama sahabat ataupun rekan-rekan kerjanya,ia rela melakukan semua itu demi keluarga kecilnya.
"Lalu bagaimana dengan kekasihmu? Apa kamu masih berhubungan dengannya?" tanya Erik dengan nada seriusnya,sambil menatap ke arah Bastian yang langsung menjadi semakin kesal.
"Aku peringatkan,jangan sia-siakan waktumu untuk wanita itu" lanjut Erik lagi,masih dengan nada seriusnya,sambil menatap ke arah depan kembali.
Karena selama setahun Bastian menjalin hubungan bersama wanita yang bernama Siska itu,secara tidak sengaja selama 6 bulan belakangan ini ia sudah beberapa kali melihat wanita tersebut sedang bersama pria lain di saat Bastian sedang sibuk berkerja di Restoran.
Hanya saja,ia belum mengatakan apa-apa pada Bastian.Bahkan ia masih belum mengatakan sedikitpun pada rekan-rekan kerja mereka yang lainnya,karena ia takut kalau ia dan rekan-rekannya akan membuat Bastian menjadi sedih.
Bahkan ia sudah memiliki bukti,sudah ada 2 video di dalam HP miliknya,video yang berisi tentang Siska yang sedang berc**m*n singkat bersama pria lain,tapi sayangnya ia tidak tega untuk memperlihatkan 2 video tersebut sama Sebastian.
"Sudah berapa kali,aku bilang...Kalau itu bukan urusanmu...Apa kamu tidak mengerti?" tanya Bastian dengan nada malasnya,sambil menatap kesal ke arah wajah santainya Erik.
Ia juga merasa bingung dengan peringatan dan kalimat yang sama dari mulutnya Erik yang sudah ke 4 kalinya itu.Padahal ketika dirinya dan Siska sudah resmi berpacaran dulu,Erik terlihat sangat mendukung hubungan mereka berdua.Tapi kenapa selama 6 bulan ini,ia merasakan kalau Erik seperti sedang berusaha memisahkan mereka berdua.
"Tapi apa yang di katakan oleh Erik memang benar,Bas.Kamu harus memikirkan ulang tentang peringatan dari Erik barusan" timpal Elvan dengan nada santainya,sambil membersihkan gelas-gelas yang sudah hampir kering itu dengan menggunakan kain bersih.
Sebastian yang sedang menatap kesal ke arah Erik tadi,tatapan kesalnya langsung beralih ke arah wajah santainya Elvan.
Pria yang berprofesi sebagai Barista itu,memang dari pertama melihat Siskapun,dia sudah tidak suka dan tidak mendukung hubungannya bersama Siska.Karena menurut penilaiannya dia,Siska adalah wanita yang tidak baik.Tapi ia tidak mau mempercayainya,sebelum ada bukti.
"Kalian berdua ini,kenapa sih? Biasanya kalian berdua suka berdebat,kenapa hari ini kalian berdua terdengar sependapat?" tanya Sebastian dengan nada kesalnya,sambil menatap ke arah Elvan dan Erik secara bersamaan.Karena biasanya,mereka berdua selalu berdebat karena berbeda pendapat,tapi saat ini mereka berdua malah sama-sama menyerang dirinya.
Kemudian ia mengeluarkan HP miliknya yang dari tadi ntah sudah berapa kali ia keluar masukkan untuk mengecek,apakah sudah ada balasan chat WA dari kekasihnya.
Lalu ia langsung menghela napas dengan berat,saat ia melihat kalau kekasihnya tidak juga membalas chat WA darinya yang sudah ia kirim dari 2 jam yang lalu.
Ia malah melihat chat WA dari adiknya yang berisi pesan tentang malam tahun baru,supaya dirinya tidak melupakan janjinya pada adiknya semalam.
Walaupun ia juga bisa merasakan kalau kekasihnya dari baru berpacaran 3 bulan saja,kekasihnya sudah mulai berubah.Dari kata-kata sayang yang perlahan-lahan mengurang,chat-chat WA yang sudah jarang di balas dan kekasihnya juga mencarinya kalau sedang ada maunya saja,yaitu meminta uang untuk shopping.
Hanya saja,ia mengabaikan semua itu karena ia tidak mau terjadi keributan di dalam hubungan mereka nanti.Begitulah dirinya,jika sudah menjalin sebuah hubungan,ia akan serius untuk menjalani hubungan tersebut hingga kejenjang yang lebih serius lagi.Jadi,ia tidak mau kalau hanya gara-gara masalah kecil,hubungan mereka akan menjadi berantakan.
"Karena mulai hari ini,saat ini,kami sehati dan juga sejiwa.Bukankah begitu,sobat " jawab Erik dengan nada semangatnya,sambil menaik-turunkan kedua alisnya ke arah Elvan yang langsung menatap jijik ke arahnya.
"Berhentilah menganggu mereka,sayang" timpal seorang waiter wanita yang bernama Elisa,sambil berjalan pelan mendekati mereka ber 3.
"Aku tidak menganggu mereka,sayang.Mereka saja yang terlalu sensitif jadi pria" ucap Erik dengan wajah tidak bersalahnya,lalu ia segera berdiri dari duduknya dan segera menyambut pelukan dari Elisa yang memang sudah berstatus kekasihnya dari 2 bulan yang lalu.Kekasih yang berprofesi sebagai waiter di Restoran tersebut,profesi yang bertanggung jawab tentang semua belanja dan kebutuhan untuk Restoran tersebut.
"Menyebalkan" gumam Sebastian dengan nada pelan dan juga kesal,tapi masih tetap bisa di dengar oleh mereka ber 3.
Elvan,Erik dan Elisapun langsung serentak tertawa kecil bersama-sama,saat mereka ber 3 mendengar gumaman dan melihat wajah kesalnya Sebastian.
"Apa kekasihku ini,menganggumu lagi Bas?" tanya Elisa dengan sengaja,sambil tersenyum lucu dan menatap secara bergantian wajah kesalnya Erik dan wajahnya Elvan yang sudah santai kembali karena melihat wajah kesalnya Sebastian tadi.
"Tidak.Kekasihmu tidak pernah mengangguku,dia hanya duduk diam saja dari tadi.Aku saja yang bosan melihat wajahnya.Apa kamu ke sini untuk membawanya pulang? Kalau iya,cepatlah bawa dia pulang,supaya dia tidak menjadi seperti nyamuk kelaparan di sini dan terus bernyanyi di sekitarku" jawab Sebastian dengan nada menyindirnya dan panjang lebar,sambil menatap ke arah wajah tersenyumnya Eliska.
"Sepertinya,shift kalian berdua juga sudah selesai" lanjut Sebastian lagi,sambil menatap jam tangannya yang sudah menunjukkan tepat pukul 22.00.
"Apakah sekarang,bapak sedang mengusir kami?" tanya Erik dengan nada candanya,sambil tersenyum lucu karena ia melihat wajah kesalnya Sebastian yang tidak mengurang sedikitpun.
"Apakah kamu merasakan begitu? Jika iya,ya anggap saja begitu" jawab Sebastian sambil meminum sisa kopinya tadi,tanpa menatap ke arah Erik dan juga Elisa.
"Baiklah, baiklah, sudah tidak ada yang menginginkan kita berada di sini lagi,sayang" ucap Erik,masih dengan nada candanya.
"Apakah perkerjaanmu sudah selesai,sayang?" tanya Erik dengan wajah yang tersenyum,sambil menatap wajah tersenyum kekasihnya.
"Sudah,semuanya sudah selesai" jawab Elisa dengan wajah yang tersenyum lucu,sambil menggeleng-gelengkan kepalanya dengan pelan karena ia melihat tingkah kekasihnya yang memang selalu suka menganggu Sebastian.
kalau tertarik follow me. Thank you