Awas! 21+🙈
Yutasha Geraldine, biasa di panggil Yuta. Perempuan yang suka berhalusinasi, sehingga ia menjadi penulis novel online di sebuah platform yang ada di negri ini.
Perempuan yang punya keinginan novelnya di terbitkan itu, di buat pusing tatkala orang tuanya memberitahukan perihal perjodohannya dengan anak teman papanya.
Yuta mengatakan pada orang tuanya, bahwa dirinya sudah tidak virgin lagi. Membuat orang tua Yuta marah dan kecewa. Mereka ingin Yuta membawa laki-laki itu untuk meminta pertanggungjawaban karena telah menodai putrinya.
Yuta mencari orang yang tepat untuk di jadikan suami bayaran. Hingga ia menemukan lelaki berkaca mata tebal yang merupakan kakak seniornya di kampus. Yuta terus membujuk lelaki itu agar mau menerima tawaran darinya.
Penasaran kan? Cus ah kepoin cerita mereka!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lee_yuta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Maaf
Keesokan harinya. Yuta duduk di teras menunggu kedatangan Erlangga. Hari ini, Erlangga datang berkunjung ke rumah Yuta. Karena permintaan dari Mamanya Yuta.
"Assalamu'alikum," Erlangga sampai di depan Yuta. Yuta tidak menyadari kedatangan Erlangga, karena sedari tadi ia sibuk memainkan ponsel pintarnya.
"Wa'alaikumsalam. Kak Erlaann!" seru Yuta. Tanpa sadar ia memeluk tubuh Erlangga.
Erlangga yang tidak siap, ia sedikit terdorong kebelakang. Tangannya dengan sigap menangkap tubuh Yuta. Sesaat tubuhnya terasa menegang. Ini pertama kali bagi Erlangga. Memeluk perempuan lain, selain sang Mama.
Yuta baru melepas rengkuhannya setelah mendengar suara dari Papa Arjun. Yuta sedikit kikuk, lalu tersenyum kepada Erlangga. Sebelum mereka masuk kedalam rumah, Yuta mendekat ke Erlangga.
"Maaf," Bisik Yuta tepat di telinga Erlangga. Ia sadar, apa yang dilakukan adalah hal paling konyol yang pernah di perbuatnya.
Erlangga menggeleng melihat sikap Yuta. Tuhan...apa aku sanggup hidup bersama wanita ini tanpa melakukan apa-apa? Sementara, sekarang saja dia sudah membuatku ingin melahapnya. Geram Erlangga di dalam hati.
Erlangga merasa canggung, di tatap seperti oleh Papanya Yuta. Sedari ia datang, Papa Arjun tidak menampilkan wajah yang bersahabat padanya. Beliau terlihat sangat tidak menyukai Erlangga. Erlangga semaksimal mungkin, bersikap tenang dan tersenyum ramah.
"Siapa nama kamu, Nak?" tanya Mama Dina membuka percakapan di antara mereka.
"Erlangga, Tante," jawab Erlangga tersenyum sopan.
Mama Dina tersenyum ramah pada Erlangga. Meskipun Erlangga memakai kacamata tebal, kemeja yang kedodoran. Mama Dina bisa melihat melalui mata elangnya, bahwa lelaki yang di kenalkan sebagai pacar putrinya adalah seorang lelaki tampan yang bersembunyi.
Dari pengalamannya dulu sewaktu muda, dengan mudah Mama Dina bisa mengetahui penyamaran yang sedang Erlangga lakukan. Dari sikap sopan yang Erlangga tunjukkan sedari dia tiba, Mama Dina yakin Erlangga adalah pemuda baik. Ia berharap suaminya tidak tersulut emosi, karena mengetahui fakta yang ada.
"Kamu pacarnya Yuta?" tanya Mama Dina lagi.
Erlangga menatap Yuta, lalu mendapat kedipan mata dari Yuta. Tanda untuk Erlangga menjawab iya. Erlangga merasa gemas dengan sikap Yuta tersebut.
"Iya, Tante," jawab Erlangga tegas.
"Dan kamu sudah meniduri putri saya?" sahut suara boriton dari Papa Arjun. Terlihat ada kilatan kemarahan di mata Papa Arjun.
JEDER!
Bagai tersambar petir, Erlangga kaget setengah mati. Ia tidak percaya bahwa wanita di sampingnya ini memberi alasan yang tidak masuk akal pada Papa nya.
Erlangga menoleh kepada Yuta, meminta penjelasan maksud dari perkataan yang di ucapkan oleh Papa Arjun. Dan senyuman manis yang Yuta tampilkan seraya mengedipkan sebelah matanya, yang ia dapat dari wanita itu. Erlangga menggeleng tidak percaya, apa sebenarnya yang ada di otak wanita itu. Mengapa tidak mencari alasan yang lebih logis saja.
"Ma-maaf, Om," hanya kata itu yang dapat Erlangga ucapkan. Ia tidak tahu harus menjawab seperti apa, karena Erlangga sendiri juga bingung.
"Jadi, kamu mengakui itu semua?" Dengan suara yang sangat tinggi, Papa Arjun mendekat ke tempat Erlangga duduk.
BUG! BUG!
Dua pukulan pun mendarat sempurna di wajah Erlangga, hingga kacamata yang dipakai Erlangga pun lepas dari tempatnya. Karena tidak siap dan tidak menduga, tubuh Erlangga terhuyung ke samping hingga membentur ke tubuh Yuta.
Yuta dan Mama Dina terperanjat kaget, dengan apa yang Papa Arjun lakukan pada Erlangga. Dengan segera, Yuta menahan tubuh Erlangga.
"Papa apa-apaan sih? Main pukul saja!" protes Yuta tanpa sadar.
Noh, kan! Akibat ulahmu tuh, Mas Erlan kena tonjok. Awas aneh-aneh lagi ke depannya🙄
Jangan lupa like ya🤗