NovelToon NovelToon
Random Love

Random Love

Status: tamat
Genre:Romantis / Contest / Cintamanis / Tamat
Popularitas:447k
Nilai: 5
Nama Author: Eren Naa

Tak kusangka cinta berselimut dilema bisa datang padaku!

Rena Arista seorang dosen muda yang berusaha meraih mimpinya untuk bisa menikah dengan tunangannya yang sangat dicintainya.

Pada saat bersamaan datang seorang pria yang usianya lebih muda dan berstatus sebagai mahasiswanya, memberikan cintanya yang tulus. Dengan perhatian yang diberikan pria itu justru membuat Rena meragu atas cintanya pada tunangannya.


Sebuah kisah cinta segitiga yang penuh warna. Bagai rollercoaster yang memicu adrenalin menghadirkan kesenangan dan ketakutan sekaligus.


Akankah Rena mampu mempertahankan cintanya dan menikah dengan tunangannya?
Ataukah dia akan terjebak pada cinta baru yang mengguncang hatinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eren Naa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cerita Yori

Di tempat lain, di sebuah taman kampus, tampak dua gadis sedang melepas lelah.

"Bentar aku dijemput sama Bang Andre, kamu nggak apa-apa kan pulang sendiri Ren?" Amanda merasa tidak enak dengan sahabatnya itu.

"Nggak masalah, aku bisa naik taxi kok!" Rena mengambil ponselnya hendak memesan taxi online. Masuk sebuah pesan dari Yori.

Aku antar pulang, Aku tunggu di parkiran!_Yori.

Rena terdiam. Berpikir apa yang ia harus ketik untuk membalas pesan itu. Ia bimbang.

"Kenapa Ren?" Amanda penasaran melihat wajah bingung Rena setelah membaca pesan.

"Yori nunggu di parkiran, dia mau nganterin aku"

"Trus kamu mau jawab apa?"

"Nggak tau, bingung! Nanti kalau ditolak dia tersinggung, kalau aku terima aku ngerasa nggak enak sama Aldi, walaupun aku gak punya perasaan apa-apa sih sama dia!" Keluh Rena pada sahabatnya itu.

"Yakin?"

"Kok kamu ngomong seperti itu sih Manda?" Rena bingung dengan tanggapan Amanda.

"Cowok seperti dia gampang banget bikin cewek baper loh, Ren. Mungkin bukan sekedar tampangnya aja yang bikin baper tapi sikapnya juga bikin orang penasaran, di balik sikapnya yang dingin dan cuek itu buktinya dia peduli sama kamu," jelas Amanda. Rena kembali terdiam. Perkataan sahabatnya itu ada benarnya juga. Dia makin ragu. Begitu banyak pertanyaan berseliweran di benaknya.

"Udah nggak usah terlalu dipikirin. Aku nggak serius kok tadi. Yang penting kan sekarang kamu ada yang anterin pulang, nggak baik nolak rezeki. Lagian kan memang gak ada apa-apa sama kalian," ucap Amanda lagi mencoba meyakinkan sahabatnya itu.

Tiba-Tiba seorang laki-laki berusia 30 tahunan mendekat. Dia adalah Andre. Kakak Amanda satu-satunya yang begitu perhatian pada adiknya. Meskipun sudah menikah dia selalu siap mengantar jemput adiknya kapanpun diminta.

"Hai Rere!" Sapa Andre dengan nama panggilan yang ia sematkan sejak SMP.

"Hai Bang Andre, lama gak ketemu!" sapa Rena kembali.

"Iya loh kamu nggak pernah ke rumah lagi! Makin cantik aja kamu Re, nyesel Abang gak nikahin kamu aja waktu itu!" goda Andre pada Rena sambil cengengesan.

"Soplak lu!" Amanda langsung meninju lengan abangnya. Sementara Andre meringis kesakitan sambil mendelikkan matanya. Rena tergelak melihat tingkah dua bersaudara itu.

"Yuk ah kita bareng ke parkiran!" Ajak Amanda kemudian. Mereka bertiga pun berjalan beriringan menuju pelataran parkir.

"Kamu dianter siapa, Re?" tanya Andre pada Rena yang berjalan di sisi Amanda.

"Pengennya sih bareng Amanda, tapi Bang Andre cuma bawa motor, Abang sih setia banget sama motornya coba ganti roda empat, jadi kan Rena bisa ikut bareng!" jawab Rena sedikit manja.

"Hahaha, emangnya baju, semudah itu gantinya. Doain Abang ya bisa beli mobil secepatnya!"

"Aamiin!" Amanda dan Rena serempak menjawab. Mereka pun sampai di pelataran parkir. Dimana pelataran parkiran motor berselahan dengan parkiran mobil. Hingga dari tempatnya berdiri Rena bisa melihat mobil Yori yang terparkir tak jauh dari sana.

"Kita balik duluan ya, Say!" Amanda dengan centilnya berpamitan sambil memberi kiss bye. Rena membalasnya.

"Bye-bye!" Rena melambaikan tangan pada kedua bersaudara itu yang menjauh pergi dengan motornya.

Dia kemudian mendekati mobil Yori, terlihat yori sedang asik bermain game hingga tidak menyadari kedatangan gadis yang ditunggu-tunggu nya sedari tadi. Melihat itu ide jahil Rena muncul. Ia mengendap-endap, mengambil ranting kering yang agak besar. Dan kemudian. melemparkannya ke pangkuan Yori.

"Ulaaarrrr!" teriak Rena dari luar jendela mobil.

Seketika Yori melompat dari kursinya hingga dia terjungkal ke kursi belakang. Rena tertawa terbahak-bahak. Sepersekian menit ia bangkit dari posisinya dan melihat Rena yang masih tertawa terpingkal-pingkal. Akhirnya ia sadar keusilan gadis itu dan segera keluar dari mobil. Ia menatap tajam Rena yang masih asik tertawa.

"Nggak lucu!" ucapnya kesal

"Biarin, menurut aku lucu!" Rena masih tersenyum mengejek dan langsung masuk ke mobil. Yori pun mengikuti gadis itu masuk di mobilnya. Melajukan mobilnya keluar kampus menuju rumah Rena.

"Langsung pulang ke rumah?" Yori bertanya sambil terus fokus menyetir.

"Iya dong memangnya kemana?"

"Nggak mau makan dulu?" tanya Yori lagi.

"Udah mau magrib, nanti aja dirumah!" jawab Rena seadanya. Ia masih menikmati lalu lintas kota dan gedung-gedung yang mereka lewati.

"Aku boleh ikut makan di rumahmu?"

"Hah?" Rena terkejut. Mengalihkan netranya pada pemuda di sampingnya.

"Ikut makan di rumahmu!" Yori mengulangnya lagi. Ia melihat Rena sekilas dan kembali fokus ke jalanan.

"Kamu serius?" Gadis itu masih tak percaya. Ia terus menatap wajah Yori.

"Iyalah, apa mukaku keliatan becanda?" Dia kembali meliriknya sekilas. Rena masih intens menatapnya.

"Gak usah diliatin begitu, aku memang cakep dari lahir!" ujarnya dengan begitu percaya diri.

"Huu ... narsis!" kata Rena sambil mengalihkan pandangannya ke depan.

"Jadi boleh nggak?" Yori masih penasaran.

"Nggak boleh!' Rena menjawab dengan tegas.

"Kenapa?"

"Masakan di rumahku gak seperti makanan di restoran!" jawab Rena asal. Yang pastinya aneh menurutnya bila Yori benar-benar serius ingin makan malam di rumahnya.

"Ya iyalah kan rumahmu bukan restoran!"

"Iish." Rena mendengus kesal.

"Bilang aja pelit!" kata Yori kemudian

"Iya memang!" Rena makin jutek. Yori malah tersenyum. Agak Lama mereka terdiam, larut dengan pikiran masing-masing.

"Kamu kenapa gak pernah pake motor sport mu itu lagi sekarang?" Tanya Rena kemudian.

"Karena kamu!"

"Aku?"

"Iya kan kamu nggak suka kalau pake motor!" Rena terdiam masih terus berpikir. Masih belum mengerti apa hubungannya suka tidaknya dia dengan motor dan kebiasaannya yang berganti arah. Ia menepisnya tak mau memikirkannya lagi.

"Kamu langsung pulang kan setelah nganter aku?" tanya Rena kemudian.

"Kenapa?"

"Kali aja kamu gak pulang ke rumah! Kamu kan suka nginep diluar!"

"Kata siapa?" Yori menatap Rena sekilas.

"Temenmu! Pas latihan futsal itu." Yori menghela napas panjang. Dia menghentikan mobil di pinggir jalan.

"Apa aja yang kamu dengar dari mereka?" Yori menatap Rena dengan sorot menyelidik.

"Katanya kamu sering nginep dirumah temenmu, itu aja." Rena menunggu reaksinya. Yori terdiam sejenak.

"Dulu aku suka minum sama teman-teman sampe mabuk. Jadi aku nggak pulang setelah itu, papaku bisa marah besar kalau tau aku minum." Akhirnya Yori berani mengemukakan alasannya dengan jujur.

"Kenapa kamu minum?"

"Karena suntun kalau dirumah. Papa selalu menuntut aku macam-macam. Aku sudah menuruti dia mengambil kuliah di Jurusan Bisnis Manajemen seperti kemauannya. Dia mau aku ikut meneruskan perusahaannya. Tapi tiap kali aku di rumah, dia selalu mengungkit-ungkit kegagalan aku masuk di universitas terkenal." curhatnya sambil menatap mobil-mobil yang melewati mereka. Gadis itu mendengarkan Yori dengan serius. Dia semakin ingin tahu lebih banyak lagi

"Mamamu gak nyariin kamu kalau kamu gak pulang?" tanyanya lagi.

"Dia bukan mama kandung aku!" jawabnya tegas. Rena sedikit terkejut.

"Mama kandungmu ...?" Dia ragu menanyakan dugaannya.

"Mamiku ada di Jerman!" Rena sedikit lega dan menyimpulkan bahwa orangtuanya bercerai.

"Mamiku bukan orang Indonesia asli. Dia keturunan Thailand-Jerman. Dia kembali ke kota kelahirannya dan meninggalkanku." ujarnya dengan netra sedih.

"Kamu masih berhubungan dengan mamimu?"

"Kadang kalau dia menghubungi aku!" jawabnya pelan. Sorot matanya nanar. Mungkin ada rindu yang tak tersampaikan di sana. Seketika rasa simpati muncul di hati Rena, bukan karena ia mengaguminya tapi karena dia iba padanya.

"Kamu bisa cerita ke aku kapan aja kalau ada masalah!" ujar Rena berusaha mengusir kesedihan Yori.

"Pas ada masalah aja?" Yori ingin memastikannya.

"Anytime!" Rena menjawab sambil tersenyum tulus. Pemuda itu juga ikut tersenyum dan kembali menjalankan mobilnya, melanjutkan perjalanannya yang tertunda.

Kini dia mengerti mengapa Yori menutup diri dari siapapun dan bersikap seperti "Es batu", keras, dingin dan kaku. Itu semua karena latar belakang keluarganya yang rumit. Rena seperti tertampar kenyataan bahwa selama ini dirinya kurang bersyukur diberikan keluarga yang harmonis, meskipun orangtuanya juga sibuk bekerja tapi masih sempat memperhatikannya. Akhirnya mereka pun sampai di depan rumah Rena. Sebelum turun dari mobil Rena menatap Yori.

"Thanks ya udah nganterin aku dengan selamat!"

"Itu terima kasih apa ledekan? Udah buruan masuk sana!" usir Yori pada gadis itu.

"Nggak pengen mampir?" Rena berbasi-basi.

"Nggak, udah gak pengen lagi!"

"Ya udah aku duluan, ya! Kamu hati-hati!" pamit Rena. Dia kemudian keluar dari mobil dan langsung masuk kedalam pekarangan rumahnya sambil melambaikan tangan. Yori pun membalas lambaian tangan gadis itu dan melajukan mobilnya meninggalkan rumah Rena membelah kebisingan kota menuju rumahnya.

Bersambung.

...****************...

1
lihat dikit gak apa kak
bonus lumayan
Rawai hiatus ✅
Setuju dengan amanda, kasian anak orang di php in. kecewanya berat loh itu
Rawai hiatus ✅
Kisah Si LDR memang parah dan kebanyakan berujung dengan keadaan tidak baik-baik saja. Meski komitmen yg sudah dibangun se tinggi burj khalifah kalau Author berkata lain, ya sudah
Rawai hiatus ✅
Susah kerja dinegara orang apalagi yg berkaitan dengan hal yg dilarang. terlihat Mereka kadang mengerti tapi kadang juga sifat kejahilan mereka membuat orang lain harus menanggung akibatnya
Rawai hiatus ✅
Inilah yg selalu dibilang, jangan pergi berduaan dgn laki2 lain karena kita tidak tahu apa yg ada di dalam otaknya. tapi masalahnya terkadang ada kerjaan yg menuntut kita melakukannua . jadi harus punya bekal utk bisa mencegahnya
Rawai hiatus ✅
Saking kuatnya perasaan yori, dia seakan2 tahu apa yang dosen gebetannya rasakan. ☺☺
Rawai hiatus ✅
padahal belum ada hubungan tapi posesive nya nggak main2😅😅😅😅
Rawai hiatus ✅
kamu ganteng, kesalahanmu bisa diterima
Rawai hiatus ✅
Pertinyiinnyi Apakah sosok Erika ini yg akan menyelamtkan hati yori dengan cara memutuskan hubungan dosen gebetannya dan sang tunangan?

Next lanjut
Rawai hiatus ✅
Sudah ketemu pawang beneran si yori, tapi sayang pawangnya udah ada yang punya, banyak2 berdoa saja dan tikung disepertiga malam 😅😅😅😅😅
Rawai hiatus ✅
Nindi, yori, kumpulan para bucin yang cintanya masing2 bertepuk sebelah tangan. kenapa nggak saling memijamkan tangan ya supaya bunyi 🤭🤭
Rawai hiatus ✅
Bu Rena bukan kurang peka ya Yor, tapi dia memang menjaga hati karena sudah ada yang mengisi kamu sih terlambat lahirnya 😅😅
Rawai hiatus ✅
Tidak ada hidup yang sempurna ya Yori. tapi jangan berharap sama orang lain lah nanti kamu kecewa lagi. ya sudahlah, kita lihat episode berikutnya 🤭🤭🤭
Rawai hiatus ✅
kayaknya bukan jodoh deh, meski sudah bertunangan tapi tidak menjamin sih.. putus ditengah jalan ini
Rawai hiatus ✅
klo baca nama yori jadi keingat "hana yori dango" 🤔🤔🤔🤔🤣😅😅😅
Rawai hiatus ✅
Pak Ryan psyco terlalu berharap, nggak tahu dia udah ada tunangan dan mahasiswa es yg lebih serasi ma dosen buruannya
Rawai hiatus ✅
rena bakal ada diposisi sulit klo gini ceritanya😌😌😌 itulah dampak negatif terlalu cantik
Rawai hiatus ✅: emang ada,, pernah tuh karena terlalu cantik ditolak lamaran kerjanya atau dipecat ya kalau nggak salah, trus ada juga terlalu ganteng laki2 dideportasi atau dilarang masuk dlm satu negara 🤔🤔🤔🤣🤣🤣
total 2 replies
Rawai hiatus ✅
Awalnya temenan dulu 🤭, siapa yang tahu coba kalau Authornya rubah temanan jadi demenan 🤣🤣🤣🤣
Rawai hiatus ✅: udah sering lihat di RL 🤣🤣🤣🤣 makanya kata org persahabatn antara laki2 dan perempuan "kemungkinan besar" nggak murni, pasti ada sedikit rasa yg disembunyikan 🤭🤭
total 2 replies
Rawai hiatus ✅
Bukan muhrim
Rawai hiatus ✅
Rindu itu berat, sangat berat, bikin sesak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!