Random Love

Random Love

Awal terlibat dengannya

...Kisah ini hanyalah fiksi semata. Jika ada kesamaan nama tokoh ataupun tempat, itu hanya kebetulan dan bukan karena kesengajaan Author...

...Happy Reading...

...----------------...

Mentari mulai beranjak menjauh dari peraduannya. Dengan sedikit awan menyertainya dan pancaran sinarnya yang semakin gagah tentu mengintimidasi siapa pun yang berada di sekitarnya.

Bukanlah rutinitas yang baru bagi seorang gadis cantik yang selalu mengenakan jilbab itu dikejar-kejar waktu saat pagi hari. Apalagi jadwal mengajarnya sebagai dosen honor adalah jam pembuka di jadwal aktifitas akademik hari ini.

Rena Arista adalah seorang Dosen muda yang mengajar disalah satu Kampus Swasta di kota itu. Saat pertama kali diterima sebagai dosen, ia merupakan fresh graduate dengan predikat cumlaude dari Universitas ternama di negeri ini. Wajarlah jika tempat kelahirannya itu memberinya apresiasi sebagai tenaga pengajar meskipun hanya lulusan Strata Satu.

Setengah jam berlalu sejak Rena memaparkan satu demi satu materi yang disusunnya sejak semalam di depan mahasiswanya. Tiba-tiba pintu ruangan terbuka, seorang pria dengan postur tubuh di atas rata-rata dengan santainya masuk ke dalam ruangan dan duduk di kursi belakang yang terdekat dari pintu.

Hal seperti itu bukanlah sesuatu yang baru bagi mahasiswa lain begitu pun Rena sebagai dosen. Siapapun sudah hapal, Yori Nalendra Kumara, mahasiswa yang jarang ke kampus dan selalu terlambat masuk kuliah. Tapi kali ini entah bagaimana itu sangat mengusik Rena.

Bisa-bisanya tuh bocah cuek begitu. Sepertinya perlu diberi pelajaran nih anak supaya tahu sopan santun. Batin Rena mengomel karena kesalnya. Dia menarik napas dalam, meredakan amarahnya.

"Yang baru datang pindah ke depan!" Ia berkata dengan tegas dan tatapan tajam sambil menunjuk kursi yang ada di depannya. Semua mahasiswa menoleh ke belakang menatap Yori.

"Aku?" Yori menunjuk dirinya sendiri dengan wajah tak berdosa.

"Ya, kamu! Memangnya siapa lagi yang baru datang?" Suaranya mulai meninggi. Dengan malas Yori melangkah ke depan. Manik mata Rena terus memperhatikannya.

Cih ... Apa-apaan itu? Dia bahkan tidak membawa buku satupun. Sebenarnya dia niat kuliah apa tidak sih?

Rena terus mengumpat dalam hati. Dengan sedikit kesal akhirnya ia kembali menjelaskan materi mata kuliahnya. Sambil menjelaskan sesekali ia melontarkan pertanyaan pada mahasiswa. Kali ini ia sengaja menunjuk Yori. Dan seperti dugaannya Yori tidak sanggup menjawabnya.

"Masa tidak tahu, itu kan pelajaran anak SMP!" Rena sengaja mengejek Yori.

Mahasiswa yang lain tertawa pelan sambil berbisik.

Tanpa menjawab Yori menghembuskan nafas dengan kasar dan menatap Rena dengan netranya yang tajam. Sudah dipastikan dia sangat kesal. Tapi Rena malah tersenyum puas.

"Oke, kita akhiri saja sampai disini. Minggu depan saya akan adakan quis jadi kalian pelajari kembali materi yang saya jelaskan tadi."

Rena mengemasi berkas-berkasnya dan menuju kantor akademik. Sampai di mejanya ia mengambil tas dan segera beranjak pulang karena hari ini jam mengajarnya sudah selesai.

"Tumben langsung pulang Ren, memangnya nggak nunggu dulu?" Amanda, teman baiknya yang juga kerja di bagian administrasi menahan langkahnya.

"Nunggu apa?" Wajah Rena serius.

"Diusir! Hahahaha." Amanda menertawakan Rena sambil mencoba menghindar dari pukulan sahabatnya itu.

"Udah ah ... aku cabut dulu ya, Manda. Ingat ya! Jangan lupa jalan pulang!" Sambil melambaikan tangan Rena tersenyum.

Sepanjang koridor kampus beberapa mahasiswa menyapa Rena dengan hormat.

"Bu ... Ibu ... stoopp ... mundur dikit Bu!" teriak seorang mahasiswa menghentikan langkah Rena.

"Kenapa? Ada apa?" Rena mulai panik dan melangkah mundur.

"Cantiknya Ibu kelewatan." Semua mahasiswa yang berada di sana tertawa sambil bersorak.

Rena ikut terkekeh dan melanjutkan langkahnya. Begitulah ulah beberapa mahasiswa yang suka menggodanya, ia memakluminya karena baginya itu masih dalam batas kewajaran. Bahkan diantara mereka ada yang tidak percaya dosennya itu adalah lulusan Strata 1. Wajah dan penampilan Rena yang nampak seusia mereka, mendukung persepsi mereka.

Sampai di depan gerbang kampus, Rena hendak menyebrang jalan. Tiba-tiba seseorang menghadang jalannya.

"Hei baji****!" Sapa orang itu dengan kasar sambil tersenyum sinis, tubuhnya tinggi dengan gaya rambut yang diwarnai kecoklatan tampak acak-acakan tapi terlihat menarik, garis wajahnya yang tajam menambah kesan maskulin. Dialah Yori, si biang masalah.

Dasar anak gak punya sopan santun! Bisa-bisanya bicara kasar begitu! Dia belum tau berhadapan sama siapa! Sok atuh ... loe jual gue beli!

"Hai juga bre*****! Apa ada yang bisa dibunuh?" Rena pun menjawabnya dengan senyum yang tak kalah sinisnya.

Yori mendelikkan matanya kaget dengan ucapan dosennya itu. Dia tertawa sinis

"Kamu memang cari masalah ya sama aku ?" Yori menunduk sedikit mendekatkan wajahnya ke wajah Rena untuk mengintimidasinya. Rena tersenyum smirk.

"Aku nggak ada masalah, itu masalahmu!" jawabnya dengan sarkastik sambil berlalu meninggalkan Yori yang masih tidak percaya dengan kata-kata Rena.

***

Keesokan harinya dikampus yang sama.

"Rena, dipanggil Pak Riko tuh di ruangannya!" Amanda membuyarkan konsentrasi Rena yang sedang memeriksa lembaran tugas mahasiswa sambil menunjukkan wajahnya ke arah ruangan Pak Riko.

"Apa apa?"

"Entahlah ... udah sana ditungguin tuh!" Amanda beranjak kembali ke mejanya. Rena melangkah ke ruang Pak Riko yang berada tidak jauh dari mejanya.

Tok ... tok ... tok

"Masuk!" Terdengar suara berat dari dalam ruangan.

Rena membuka pintu. "Assalamu'alaikum, Pak!"

"Wa'alaikum salam, mari Bu Rena silahkan duduk!"

Pria setengah baya dengan rambut yg rapi nampak sedang menutup buku di belakang mejanya.

"Begini Bu Rena, berdasarkan hasil rapat minggu lalu, saya dan Bapak Dekan telah berdiskusi dan menunjuk beberapa Dosen untuk menangani mahasiswa yang mempunyai masalah akademik sebagai Penasehat Akademik (PA). Salah satunya adalah Ibu Rena, ini Bu silahkankah dibaca dulu!"

Pak Riko memberi beberapa lembar kertas. Rena menerimanya dan membaca sekilas.

"Kalau boleh tau apa alasannya Bapak menunjuk saya?" Rena mengambil jeda dan melanjutkan kembali, "Saya rasa disini banyak dosen lain yang lebih kompeten tentunya menangani masalah ini."

"Selama ini saya memperhatikan Bu Rena mudah akrab dengan mahasiswa dan mereka nyaman berinteraksi dengan Ibu meskipun di luar ruangan. Karenanya tugas ini akan lebih mudah jika Bu Rena yang menanganinya." Pak Riko menjelaskan dengan gamblang.

"Tapi saya bukan dosen tetap di sini, Pak." Rena terus berusaha mencari alasan menolak dengan halus.

"Itu tidak jadi masalah Bu Rena!" Pak Riko menjawab yakin sambil tersenyum sebagai pertanda kekalahan Rena. Tidak ada alasan lagi baginya untuk menolak lagi tugas itu.

"Baiklah, Pak, saya akan berusaha maksimal mengemban tugas ini. Kalau begitu saya permisi dulu Pak!"

"Baik, terima kasih Bu Rena. Selamat bekerja!" Dia pun menyalami Rena.

Sekembalinya dari ruangan Pak Riko, Rena membaca kembali Surat Keputusan itu. Di situ tertera dua nama mahasiswa

Nono Ardiansyah Putra

Yori Naledra kumara.

Mata Rena membulat sempurna. "Issshh ... kenapa harus dia sih?" Rena medengus kesal.

"Kenapa Ren, ada gosip apa nih?" Amanda mendekati mejanya karena mendengar gumaman Rena.

"Gosip apaan, kamu tuh gibahan mulu yang dicari." jawabnya malas. Ia terus menatap kertas itu berharap akan ada keajaiban, nama-nama di sana akan berubah.

"Hehe ... lah kirain kamu sama Pak Riko lagi gibah di dalam sana ... Eh, surat apaan tuh?" sigap Indah merampas kertas yang dipegang Rena.

"Wah ... selamat menikmati tugas yang indah ini yah Bu dosenku yang syantik!" ejek Amanda sambil berlalu ke mejanya. Rena memonyongkan bibirnya pada Amanda dan dibalas dengan tawa puas sahabatnya itu karena berhasil mengejeknya.

"Manda, aku butuh data-data siswa ini!" Suara Rena sedikit keras agar Amanda yg berada beberapa meja darinya bisa mendengarnya.

"Asiap Bu dosen syantik" Amanda segera mencari di PC nya dan mengeprint datanya.

"Nih ... di situ udah lengkap semuanya, dua orang aja kan?" Amanda memberi Rena beberapa lembar kertas. Rena mengangguk sambil membaca salinan data yang diberikan sahabatnya itu.

"Thanks ya sweety!" Rena mengedipkan matanya dan bibirnya membentuk kiss.

"Anytime, honey banny tingky wingky. " Amanda pun tak mau kalah genit membalasnya.

Dddrrtt... dddrrtt

Ponsel Rena berbunyi, sebuah panggilan video dengan nama "My love" tertera di layarnya. Ia menerimanya.

"Assalamu'alaikum sayang!" Tampak wajah seorang pria tampan tersenyum manis dengan pakaian formal di layar ponselnya.

"Wa'alaikum salam sayang!" Senyum Rena tak kalah manisnya menyambut kekasihnya. Seseorang yang jauh disana yang sangat dirindukannya. Kini ia hadir meski hanya dalam bentuk gambar bergerak. Seseorang yang selalu mendukungnya selama beberapa tahun ini, memberinya begitu banyak cinta dan kehangatan dalam hidupnya.

Bersambung.

...****************...

...Semoga kalian suka ceritanya. Mohon tinggalkan jejak dukungan bagi Author berupa like, komen, rate bintang 5 dan vote!...

...Terima kasih atas dukungan kalian....

...Love you all....

...❤️❤️❤️...

...****************...

Terpopuler

Comments

Rawai hiatus ✅

Rawai hiatus ✅

Jadi dosen muda, cantik, energik 🤣🤣🤣 sasaran empuk rayuan playboy kelas teri

2023-10-12

2

𝐀⃝🥀𝐑𝐚𝐧 ℘ṧ㊍㊍👏

𝐀⃝🥀𝐑𝐚𝐧 ℘ṧ㊍㊍👏

mampir kk 🥰

2023-03-12

1

Aiza➢‮

Aiza➢‮

Waahhh kayaknya ini calon perusuh hati sang Dosen 🤭

2022-12-17

2

lihat semua
Episodes
1 Awal terlibat dengannya
2 Aldi Bramantyo
3 Saya Dosen kamu
4 Biang masalahku
5 Bertemu Yanti
6 Kesepakatan dengan Yori
7 Cuma Teman?
8 Makan bersama di kantin
9 Pak Rian
10 Cerita Yori
11 Hubungan Aldi dan Rena
12 Sindiran papa Yori
13 Pertandingan Futsal
14 Kekesalan Nindi
15 Ke Acara Yanti
16 Erika
17 Kesalapahaman
18 Studio Musik
19 Rencana Pak Rian
20 Kejadian Tragis
21 Rahasia Rena
22 Menginap Di Rumah Erika
23 Alasan Yori membenci Nindi
24 Wisata Pantai (Part 1)
25 Wisata Pantai (Part 2)
26 Erika sakit
27 Aku sudah bertunangan
28 Kedatangan Rena di Tokyo (Part 1)
29 Kedatangan Rena di Tokyo (Part 2)
30 Aku membecimu
31 Yori datang untuk Rena
32 Siapa Yori?
33 Apa Salahku?
34 Hakku atas dirimu
35 Kecemburuan Aldi
36 Memaafkannya
37 Rela meski harus terluka
38 Teman rasa pacar
39 Guru privat gratis
40 Tomoya menyesal
41 Ayah bertemu Papa Yori
42 Haruskah sesakit ini?
43 Rindu yang curang
44 Yori menginap
45 Nyamuk Usil
46 Duri dalam daging
47 Cinta yang mulai memudar
48 Romansa cinta segitiga
49 Masih abu-abu
50 Loving you is losing game
51 Terjebak cintanya.
52 Yang waras ngalah
53 Jodoh tak kan kemana
54 Masa percobaaan
55 Bersabarlah
56 Sakit tapi tak berdarah.
57 Meminjamnya sebentar
58 Raja Api dan Avatar
59 Obsesi dan cinta sejati
60 Pernikahan atau perpisahan ?
61 Amanda atau Yori
62 Three words for you
63 Meragu
64 Surprise!
65 Lengket kaya tokek
66 Jaka sembung bawa golok
67 Pasangan Aneh
68 Pemangsa wanita
69 Akal bulus Evan.
70 Calon anggota keluarga
71 Persiapan dan panjar
72 The wedding day
73 Malam pertama??
74 Ajaran sesat
75 Test pack ??
76 Pasti ada alasannya
77 Pembohong!
78 Mystery Box
79 Digigit Vampir
80 PENGUMUMAN
81 Kunjungan mantan.
82 Honeymoon (part 1)
83 Honeymoon (Part 2)
84 Bertingkah Aneh
85 Segaris atau Dua garis?
86 Ngidam Aneh
87 Ngidam dan Mantan
88 Spoiler menyebalkan
89 Wanita siluman
90 Aku mengenalmu
91 Perhatian extra
92 Mantanmu jodohku
93 Wisuda
94 Terbukti tokcer
95 Amanda dan Aldi.
96 Suami siaga
97 Jelang Harinya
98 Braxton Hicks
99 Wedding Aldi & Amanda
100 Cemburu
101 Wellcome my Twin babies
102 Young Daddy
103 Happy ending (End)
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Awal terlibat dengannya
2
Aldi Bramantyo
3
Saya Dosen kamu
4
Biang masalahku
5
Bertemu Yanti
6
Kesepakatan dengan Yori
7
Cuma Teman?
8
Makan bersama di kantin
9
Pak Rian
10
Cerita Yori
11
Hubungan Aldi dan Rena
12
Sindiran papa Yori
13
Pertandingan Futsal
14
Kekesalan Nindi
15
Ke Acara Yanti
16
Erika
17
Kesalapahaman
18
Studio Musik
19
Rencana Pak Rian
20
Kejadian Tragis
21
Rahasia Rena
22
Menginap Di Rumah Erika
23
Alasan Yori membenci Nindi
24
Wisata Pantai (Part 1)
25
Wisata Pantai (Part 2)
26
Erika sakit
27
Aku sudah bertunangan
28
Kedatangan Rena di Tokyo (Part 1)
29
Kedatangan Rena di Tokyo (Part 2)
30
Aku membecimu
31
Yori datang untuk Rena
32
Siapa Yori?
33
Apa Salahku?
34
Hakku atas dirimu
35
Kecemburuan Aldi
36
Memaafkannya
37
Rela meski harus terluka
38
Teman rasa pacar
39
Guru privat gratis
40
Tomoya menyesal
41
Ayah bertemu Papa Yori
42
Haruskah sesakit ini?
43
Rindu yang curang
44
Yori menginap
45
Nyamuk Usil
46
Duri dalam daging
47
Cinta yang mulai memudar
48
Romansa cinta segitiga
49
Masih abu-abu
50
Loving you is losing game
51
Terjebak cintanya.
52
Yang waras ngalah
53
Jodoh tak kan kemana
54
Masa percobaaan
55
Bersabarlah
56
Sakit tapi tak berdarah.
57
Meminjamnya sebentar
58
Raja Api dan Avatar
59
Obsesi dan cinta sejati
60
Pernikahan atau perpisahan ?
61
Amanda atau Yori
62
Three words for you
63
Meragu
64
Surprise!
65
Lengket kaya tokek
66
Jaka sembung bawa golok
67
Pasangan Aneh
68
Pemangsa wanita
69
Akal bulus Evan.
70
Calon anggota keluarga
71
Persiapan dan panjar
72
The wedding day
73
Malam pertama??
74
Ajaran sesat
75
Test pack ??
76
Pasti ada alasannya
77
Pembohong!
78
Mystery Box
79
Digigit Vampir
80
PENGUMUMAN
81
Kunjungan mantan.
82
Honeymoon (part 1)
83
Honeymoon (Part 2)
84
Bertingkah Aneh
85
Segaris atau Dua garis?
86
Ngidam Aneh
87
Ngidam dan Mantan
88
Spoiler menyebalkan
89
Wanita siluman
90
Aku mengenalmu
91
Perhatian extra
92
Mantanmu jodohku
93
Wisuda
94
Terbukti tokcer
95
Amanda dan Aldi.
96
Suami siaga
97
Jelang Harinya
98
Braxton Hicks
99
Wedding Aldi & Amanda
100
Cemburu
101
Wellcome my Twin babies
102
Young Daddy
103
Happy ending (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!