Zahwa Istriku

Anita dan Anisa sudah tiba dirumah orang tuanya mereka memang sudah berjanjian untuk menginap di rumah mamanya. Anita dan Anis sudah menikah dengan karyawan di perusahaan papanya dan kebetulan suami mereka juga berteman, setelah menikah suami mereka diberi kepercayaan oleh Pak Gunawan untuk mengelola perusahaannya, mereka termasuk karyawan berprestasi dikantor jadi bukan hanya sekedar karna sekarang mereka adalah menantu dari pak Gunawan, dan pak Gunawan juga memang memiliki beberapa cabang prusahaan yang semuanya cukup maju. Karna kebetulan kedua menantunya itu berteman jadi pak Gunawan mengutus mereka berdua untuk ke luar kota mewakilinya menghadiri pertemuan penting, hal ini menjadi kesempatan untuk kedua putrinya menginap dirumah orang tua mereka.

Anita adalah kakak pertama Anton yang berprofesi sebagai dokter kandunga, dia sudah memiliki seorang putri yang berusia enam tahun, sedangkan Anisa adalah anak kedua dari tiga bersaudara itu, juga berprofesi sebagai dokter kecantikan dia baru saja hamil muda setelah mengikuti beberapa program kehamilan karna sudah hampir tiga tahun dia belum juga memiliki anak.

"Assalamualaikum ma" ucap mereka berdua bersamaan sambil bergilir menyalami mama merek.

"Waalaikum salam, cucu oma sudah sampai ya?" ibu melinda langsung menghampiri cucunya setelah menyalami kedua putrinya,

"Iya oma" sahut Akila cucunya dengan senyum yang sangat menggemaskan.

Lalu mereka mengobrol sambil bermain bersama dengan Akila.

Jam sudah menunjukkan hampir pukul empat sore, Zahwa sudah bersiap siap untuk pulang dia takut nanti kedahuluan suaminya, semua karyawan pun sudah memaklumi jika Zahwa selalu pulang terlebih dahulu dari mereka karna memang setelah menikah Zahwa sudah memberitahu mereka tentang setatusnya sekarang.

Setelah turun dari taksi yang ditumpanginya, Zahwa segera melangkah masuk namun dia terkejut karna melihat mobil suaminya sudah berjejer dengan barisan mobil lainnya, dia pun melihat ada mobil kakak iparnya terparkir disana, Zahwa segera masuk dengan langkah yang sedikit berlari karna dia merasa takut sudah didahului suaminya, dan juga kenapa ada kakak iparnya, mereka memang jarang sekali datang kerumah itu karna kesibukan masing masing.

Ada apa ini kenapa tumben mas Anton pulang lebih cepat dan kenapa juga ada mobil kak Anita? Fikiran Zahwa bertanya tanya sambil melangkah masuk dengan terburu buru.

"Assalamualaikum." Zahwa memberi salam sambil melangkah masuk dadanya berdegup begitu kencang, tapi wajahnya kembali cerah setelah melihat mama dan kakak kakak iparnya sedang mengobrol dan bermain dengan keponakannya itu, dia bisa melihat seperti tidak ada kejadiannya apa apa yang perlu dikhawatirkan.

"Waalaikum salam" Jawab mereka bersamaan sambil tersenyum melihat kehadiran Zahwa.

"Sudah pulang Za?" tanya kak Anita.

"Iya sudah kak, apa mas Anton sudah pulang juga ma?" Zahwa bertanya kepada mertuanya sambil berjalan mendekat dan menyalami mereka bertiga.

"Iya, Anton sudah pulang sejak tadi mungkin sedang tidur dikamar." jawab mertuanya itu.

Zahwa menghampiri Akila mencium keponakannya dan memberikan cubitan gemas ke hidung gadis kecil itu.

"Kak aku tinggal sholat Ashar dulu ya." Pamit Zahwa kepada kakak ipar nya, yang di sambut dengan anggukan oleh kedua kakaknya.

Zahwa melangkah menaiki anak tangga dengan kaki bergetar, ini pertama kali suaminya pulang terlebih dahulu darinya, ada rasa takut yang menyelimuti hati Zahwa, maklum saja selama ini semua yang dia lakukan selalu salah dimana suaminya itu.

Di depan kamar Zahwa berhenti, lalu mengambil napas dalam dalam dan menghembuskannya dengan perlahan dia berusaha menenangkan hati dan pikirannya, dia sudah mempersiapkan diri jika nanti akan dimarahi suaminya karna pulang terlambat.

"Assalamualaikum." Zahwa membuka pintu kamar dan memberikan salam kepada suaminya, dia mendapati suaminya sedang duduk bersandar di atas kasur dengan laptop dupangkuannya.

"Waalaikum salam." Anton menjawab salam dari Zahwa dengan tersenyum manis.

Zahwa merasa heran dengan sikap Anton yang menjawab salamnya dengan tersenyum, karna suaminya itu memang jarang sekali terlihat senyum kepadanya, Zahwa mendekati suaminya bersamalaman dan mencium punggung tangan suaminya, dia memang sering melakukannya selama ini meski terlihat suaminya melakukan kebiasaan itu dengan terpaksa.

"Baru sampai?" Tanya Anton dengan masih tersenyum.

"Iya Mas." Jawab Zahwa dengan masih seribu pertanyaan di kepalanya .

Ada apa dengan Mas Anton kenapa dia nampak begitu hangat dengan ku, ya Allah pertanda apa ini? fikiran Zahwa masih bingung dengan perubahan sikap suaminya.

Lalu dia pergi memasuki ruang pakai yang ada dikamar, Zahwa terdiam sejenak mencoba mengingat kejadia barusan dan berusaha menenangkan hatinya lagi yang dari tadi berdebar debar tidak karuan, setelahnya dia bergegas untuk mandi.