Selena Saphire Cessalie adalah seorang antagonis dan juga putri dari seorang Duke Alaric yang akan mati sebelum hari kedewasaannya.
Sedangkan Selina Quinsha adalah jiwa asing yang tiba-tiba terjebak di dalam raga Selena Saphire Cessalie. Nama mereka hampir mirip dan nasib mereka juga mirip, mati diusia muda.
Dengan sebuah sistem, Selina akan menyelesaikan beberapa misi untuk bisa bertahan hidup dari batas waktu yang sudah ditentukan oleh cerita aslinya.
Mampukah Selina menyelesaikan semua misi yang diberikan oleh sistem.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MTMH18, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kekuatan Yang Tidak Bisa Dikendalikan
Selena menikmati camilan yang dibawa oleh Mary, sebab ia merasa lapar setelah pura-pura menangis. Menjadi anak kecil, ternyata sangat menguras energi.
“Bagaimana dengan perut Nona Selena? Apa tidak terasa sakit atau tidak nyaman?” Pertanyaan Mary membuatnya tersadar kalau sebelumnya ia sempat pingsan, karena kebanyakan makan.
“Tidak sakit sama sekali, soalnya aku makannya pelan-pelan,” jawab Selena.
Kemarin anak perempuan itu makan dengan cepat, sehingga perutnya terkejut dan susah mencerna makanan yang tiba-tiba banyak.
“Jika Nona Selena merasa kurang nyaman, Nona bisa mengatakannya kepada saya,” ujar Mary.
Selena mengembangkan senyumannya, “Terima kasih, Kak Mary.”
Selena benar-benar senang mendapatkan pelayan baik seperti Mary, setidaknya ada Mary yang akan memperhatikannya dengan baik. Selena sebenarnya tidak begitu berharap mendapatkan perhatian dari kakak-kakaknya, apalagi ayahnya. Selena hanya ingin mencoba keberuntungan, siapa tahu ia bisa merubah sikap keluarganya agar tidak sama persis seperti di dalam novel.
“Kak Mary, biasanya Kak Ezekiel berada di mana sekarang?” Selena teringat dengan misinya.
Perutnya sudah kenyang, jadi ia bisa menyelesaikan misi keduanya agar cepat naik level dan mendapatkan poin lebih tinggi.
“Di jam seperti ini, Tuan Ezekiel biasanya ada di tempat latihan pedang. Apa Nona Selena ingin melihat Tuan Ezekiel berlatih pedang?” Tanya balik Mary.
“Mau!” Jawab Selena yang terlihat begitu bersemangat.
Mary tersenyum lega melihatnya, ia sempat khawatir saat melihat sang nona menangis,karena dimarahi oleh Aland. Mary jadi merasa bersalah, karena ia mengira kalau Aland menyukai bunga lily.
“Kak Mary bisa mengantarku ke sana?” Suara menggemaskan itu membuat Mary tersadar.
“Tentu saja, Nona ingin saya gendong atau mau jalan sendiri?” Tanya Mary sambil membantu Selena turun dari sofa, padahal anak perempuan itu bisa turun sendiri.
“Jalan, biar aku cepat tinggi,” jawab Selena yang membuat sang pelayan kembali tersenyum.
“Tempatnya cukup jauh, apa Nona Selena tidak mau digendong saja?” Mary sangat ingin menggendong sang nona.
Selena menggeleng, mata hijaunya terlihat berbinar lucu. Sekuat tenaga Mary menahan tangannya untuk tidak mencubit pipi sang nona, apalagi penampilan Selena yang serba hijau membuat anak perempuan itu terlihat semakin bersinar.
“Baiklah, saya akan mengantar Nona ke tempat latihan.”
Mary memegang tangan mungil itu, setidaknya ia sangat beruntung, karena bisa menyentuh tangan Selena dan merawat Selena.
Beberapa penjaga yang melihat sosok Selena, juga tidak bisa menahan matanya untuk menatap anak perempuan itu. Selena benar-benar berhasil menarik perhatian orang-orang dengan wajah imutnya, tetapi tidak berlaku untuk Duke Alaric.
“Kak Mary, apa tempatnya masih jauh?” Tanya Selena dengan napas yang mulai terdengar tak beraturan.
Kakinya sudah lelah berjalan sangat jauh, rasanya ia ingin duduk di lantai untuk beristirahat.
“Ini masih setengah perjalanan,” jawaban dari Mary membuatnya melotot tak percaya.
Beberapa penjaga menahan rasa gemasnya saat melihat ekspresi Selena yang benar-benar tidak bisa dilewatkan.
“Kalau begitu, apa Kak Mary mau menggendongku? Kakiku sudah tidak sanggup lagi untuk berjalan,” ujar Selena dengan suara lucunya.
“Ten—”
“Nona Selena, bagaimana kalau saya yang menggendong Nona?” Salah satu penjaga mendekat, bahkan memotong ucapan Mary.
“Nona Selena, dengan saya saja!” Kini yang satunya juga mendekat, bahkan berjongkok di hadapan Selena yang sedang melongo tak percaya.
“Sebuah kehormatan bagi saya bisa menggendong Nona Selena,” ucap penjaga yang lain.
Selena kebingungan, ia sampai tidak bisa berbicara, karena ada sekitar sepuluh penjaga yang menawarkan diri untuk menggendongnya.
“Kalian membuat Nona Selena kebingungan!” Kata Mary yang langsung menggendong Selena.
Para penjaga menatap Mary dengan kesal, tetapi Mary membalasnya dengan tatapan angkuhnya.
“Nona Selena memintaku untuk menggendongnya, jadi kalian semua minggir dan beri kami jalan!” Seru Mary yang kini tatapannya berubah garang.
Selena yang merasa kasihan kepada para penjaga, hanya bisa melempar senyuman terbaiknya. Namun para penjaga malah terlihat semakin aneh, sebab mereka tidak kuat melihat kegemasan Selena.
...***...
“Ini tempatnya,” ucap Mary yang menurunkan Selena di dekat kursi kayu.
Dari atas, Selena bisa melihat sosok Ezekiel yang sedang berlatih pedang. Anak laki-laki itu terlihat begitu fokus menyerang guru pedangnya.
“Wah, Kak Ezekiel sangat hebat!” Puji Selena yang terdengar sampai bawah.
Ezekiel mendongak dan ia terkejut saat melihat adiknya berada di atas, anak laki-laki itu tidak tahu kapan Selena datang ke tempat latihan. Namun Ezekiel akan menunjukkan keahliannya dalam berpedang, karena ia sangat senang mendengar pujian dari sang adik.
“Guru, aku ingin melaksakan ujian tingkat dua!” Kata Ezekiel yang mengejutkan sang guru.
“Apa Tuan Ezekiel yakin ingin melakukannya sekarang?” Tanya sang guru yang masih tidak yakin dengan kemampuan Ezekiel.
“Yakin!” Jawab anak laki-laki itu dengan tatapan yang terlihat membara.
“Baiklah, kita mulai sekarang!” Kata sang guru yang langsung menyerang Ezekiel lebih dulu.
Selena dibuat kagum saat melihat kelincahan kakak ketiganya yang bisa menghindari pedang dari sang guru. Tetapi saat Ezekiel mencoba menyerang balik, pedangnya malah terpental oleh pedang sang guru.
“Arghh!” Teriak Ezekiel saat lengannya tergores oleh pedang sang guru.
“Kau gagal!” Kata sang guru yang membuat Ezekiel mendengus kesal.
Di atas, Selena terlihat panik dan meminta Mary untuk menemaninya turun ke bawah.
“Kakak!” Panggilnya yang membuat Ezekiel pura-pura kesakitan.
Sebenarnya luka seperti ini sudah sering Ezekiel dapatkan saat berlatih pedang, tetapi saat melihat wajah panik adiknya… entah mengapa ia ingin berpura-pura kesakitan.
“Apa sangat sakit?” Tanya Selena yang benar-benar panik.
Anak perempuan itu menatap lengan Ezekiel yang mengeluarkan darah cukup banyak, lalu ia menatap Mary untuk meminta diambilkan obat yang bisa menyembuhkan luka Ezekiel.
“Sangat sakit,” kata anak laki-laki sambil meringis kesakitan.
“Nona Selena bisa menutupi lukanya dengan sapu tangan ini!” Guru Pedang Ezekiel memberikan sebuah sapu tangan.
Selena mengangguk, dengan hati-hati ia menutup luka di lengan kakaknya. Selena hanya ingin menghentikan darah yang terus keluar, sambil menunggu Mary yang sedang mengambilkan obat.
“Tahan sebentar, Kak Mary akan segera datang membawa obat,” ucap Selena yang tidak menyadari ekspresi Ezekiel yang terlihat sedang menahan tawanya.
Tiba-tiba saja cahaya hijau keluar dari tangan Selena, membuat semua orang terkejut. Selena merasa ada sesuatu yang keluar dari tubuhnya, ia tidak bisa menahan kekuatan yang tiba-tiba muncul.
“Selena?” Panggil Ezekiel kepada adiknya yang terpental, karena tidak bisa menahan kekuatannya sendiri.
Selena merasa tubuhnya sakit semua, cahaya hijau tidak hanya keluar dari tangannya… tetapi sekujur tubuhnya mengeluarkan cahaya yang begitu terang dan membuat semua orang menutup mata.
Setelah beberapa saat, cahaya tersebut menghilang dan suara teriakan Ezekiel terdengar samar-samar di telinga Selena yang mulutnya mengeluarkan banyak sekali darah.
Bersambung.
si lulu bertranformasi menjadi manusia....😱