"Ganteng banget, pasti burungnya gede."
Penulis gila yang masuk ke dalam novel orang lain, karena malas berurusan dengan plot alay. Dia mengadopsi man villain dan menikahi second male lead.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mellisa Gottardo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
terlalu romantis
Sky memesan makanan dari kantin bawah, saat mereka sedang makan Dokter datang membawa berkas misterius.
Sky dan Yola berdiri menyambut dengan sopan, Dokter itu memeriksa Langit dengan seksama, mulai melepas selang yang masuk ke lambung Langit lewat mulut untuk saluran makan.
Dokter juga mulai memeriksa tarikan nafas dan lain-lain. Saat melihat Dokter menarik Langit agar duduk, Langit meringis merasa sangat sakit tapi Dokter mengatakan jika itu baik-baik saja.
Yola tidak mau melihat karena merasa ngeri, apalagi suara Langit yang merintih kesakitan. Sky melihat dengan datar, padahal dia juga merinding karena tau itu pasti sakit.
Brangkar di teluk agar Langit bisa bersandar dengan nyaman. Dokter mulai bicara pada Sky yang daritadi berdiri mengamati, Sky aslinya kikuk karena kenapa harus dia yang diajak bicara padahal ada Yola disana.
"Perkembangannya bagus, pasien sudah bisa mulai makan menggunakan mulut. Tapi hanya bisa makan makanan halus dan tidak boleh pedas, pasien juga sudah boleh mulai belajar duduk dan berjalan. Jika perkembangan terus berkembang dengan baik, pasien sudah bisa pulang minggu depan." Ucap Dokter.
"Apa tidak terlalu cepat Dok?." Ujar Yola.
"Tidak, pasien bisa melakukan perawatan dari rumah. Kemungkinan bisa sembuh dan beraktivitas seperti sedia kala awal bulan ini, tapi tetap tidak boleh terpapar asap rokok, terkena benturan, terjatuh, berlari atau lompat-lompat." Ucap Dokter menerangkan.
"Baik terimakasih, Dok." Ujar Yola.
"Selang bantu untuk buang air sudah di lepas, pasien sudah boleh belajar menuju kamar mandi untuk buang air dan belajar jalan." Ucap Dokter.
"Baik, Dok." Yola dan Sky mengantar Dokter keluar.
Melihat Langit sudah duduk meskipun terlihat masih kaku Yola merasa senang, dia mengambil bubur sumsum, yang sengaja dia beli untuk dessert dan memberikannya pada Langit.
"Nah ayo makan, pasti lo udah ngiler kan." Ucap Yola.
Langit menerima dan mulai mengecap makanan pertamanya setelah oeprasi. Indra perasa Langit mulai kembali berfungsi, Langit merasa lebih baik dan merasa benar-benar menjadi manusia.
Setelah makan mereka semua terlelap karena kelelahan, Yola sudah tidur meringkuk bergelung selimut. Sky tidur di sofa panjang yang lain, Langit tidur terlentang dengan nyaman setelah brangkar di kembalikan mode datar.
Tengah malam, Langit merasa ingin kencing dan kebingungan harus bagaimana. Berusaha duduk sendiri tapi rasanya sakit sekali, ranjang brangkar besi berderit membuat Sky terganggu dan bangun.
"Kenapa sih." Suara Sky serak, dia masih mengantuk dan lelah.
"Kencing, gue mau ngompol sumpah." Ucap Langit.
"Anjir nyusahin banget lo." Sky buru-buru mendekat, dia malas mencium bau Pesing.
Sky membantu Langit duduk dengan susah payah, saat Langit menapak lantai untuk pertama kalinya sendinya langsung lemas dan nyalis limbung. Untung saja Sky menahan punggungnya, hampir saja Langit terjatuh.
"Yang bener tolol, lo mau mati ya." Sky jantungan.
"Yang tegak njir badannya kenapa malah meleyot begitu." Sky kesulitan memapah.
"Gabisa, sakit banget dada gue buat berdiri tegak." Ucap Langit ngos-ngosan.
"Udah buruan deh, gue ngantuk banget." Ucap Sky, matanya masih merem lesu.
Dengan susah payah Sky memapah Langit ke kamar mandi, sampai kamar mandi kesulitan masih belum juga selesai. Sky harus menopang tubuh Langit dan hadap belakang.
"Najis banget gue liar burung dia yang kecil itu." Batin Sky julid.
"Buruan njir gue lepas nih." Sky kesal.
"Sabar lah, baru juga kencing." Kesal Langit.
Setelah kencing dengan segala keriwehannya, Sky memapah Langit kembali ke brangkar. Setelah Langit rebahan dengan benar, Sky gantian ingin buang air.
Pagi hari berikutnya, Yola keheranan saat melihat mata panda di wajah Sky. Padahal dia tidur dengan nyenyak, kenapa Sky terlihat kurang tidur.
"Kamu gabisa tidur? apa sengaja begadang?." Tanya Yola.
"Gimana gue bisa tidur kalo setiap dua jam dia minta kencing." Sungut Sky marah.
"Ya ampun, aku sampe lupa kalo Langit gabisa pipis di kasur lagi." Yola baru teringat.
Langit diam merasa kesal juga, dia juga malas membangunkan Sky untuk meminta tolong. Tapi mustahil baginya pergi sendiri ke kamar mandi, lagipula jika dia ngompol mereka juga yang repot nanti.
Yola langsung meminta perawat kembali memasang alat bantu kencing pada Langit. Setelah beres, Yola dan Sky tetap berangkat sekolah meskipun Sky kurang tidur.
Di jam pelajaran pertama, Sky tidur di kelas dengan pulas. Yola hanya tersenyum, merasa berterima kasih pada Sky untuk semalam, andai Dia yang bangun juga pastinya kesulitan, karena badan Langit lebih besar dan pastinya berat untuk di papah.
Jam istirahat pertama Sky bangun dengan mata segar bugar, apalagi setelah cuci muka di kamar mandi dia merasa hidup kembali setelah tidur 4 jam di kelas.
Yola dan Sky makan sandwich dan susu kotak, beli di koperasi karena sedang malas ke kantin sekolah. Yola duduk di tangga samping kelasnya, Sky sedang pergi ke kelas sebelah entah untuk apa.
Tidak lama kemudian Sky datang membawa gitar dan duduk di samping Yola. Yola tersenyum geli, mungkin Yola sudah pernah mendengar suara Sky saat bernyanyi. Tapi dia kan belum pernah, sedikit menantikan.
"Harusnya si merdu ya, tapi bisa juga muka serius suara misterius." Batin Yola was-was.
"Nih gue punya lagu yang cocok buat kita berdua." Ucap Sky.
"Wahh apa tuch." Yola excited.
Jreng~~~
[ lirik reff lagu "Sedia Aku Sebelum Hujan" oleh Idgitaf ]
.......
Ku yang lama di sini
Menjagamu tak patah hati
Sedia aku sebelum hujan
Apa yang kau butuh, kuberikan
Ke mana pun tak akan kau temukan
Yang siapkan bekalmu di peperangan
Jika tak setara, kumaafkan
Memang sebegitunya aku
Sky bernyanyi dengan merdu sambil memetik gitar dengan keren, suaranya ngebass tapi merdu dan menggelitik perut Yola. Yola merasa baper dan tersenyum cerah, dia bahkan menutup wajahnya malu dan salting.
Banyak murid yang ikut mendengarkan dan ikutan baper, mereka bersiul dan bersorak ikutan bahagia. Yola semakin merasa malu, dia tersenyum cerah dan sangat menawan di mata Sky.
Yola yang saat ini memang sangatlah cantik, Yola asli memiliki selera berpakaian yang ketat dan riasan tebal menor. Yola asli terlalu memaksa ingin di lihat dewasa dan sexy, sedangakan Yola saat ini bersikap seperti umurnya.
Dengan barface yang halus dan glowing, bibir pink natural, bulu mata lentik dan alis yang rapih. Cara Yola berpakaian juga lebih menggemaskan, dia suka memakai luaran oversize yang memberikan kesan imut tapi rapih dan wangi.
"I love you." Ucap Sky menatap Yola.
Yola menutup wajahnya yang memerah, merasa malu dan salting, karena suara Sky terlalu keras sampai terdengar banyak orang disana.
Cieeeee
Ciuwittt
Manis bangettt sihhh
Ikutan Baper
Nyanyi lagi dong Sky buat gue wkwk
Ngarep