NovelToon NovelToon
Transaksi Terakhir

Transaksi Terakhir

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem / Anak Lelaki/Pria Miskin
Popularitas:805
Nilai: 5
Nama Author: Ray Nando

Seoul tidak pernah tidur, tetapi bagi Han Ji-woo, kota ini terasa seperti sedang koma.

Di bawah gemerlap lampu neon Distrik Gangnam, Ji-woo duduk di bangku taman yang catnya sudah mengelupas, menatap layar ponselnya yang retak. Angin musim gugur menusuk jaket tipisnya yang bertuliskan "Staff Event". Dia baru saja dipecat dari pekerjaan paruh waktunya sebagai pengangkut barang bagi para Hunter (pemburu).

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ray Nando, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BANK YANG DISANDERA MONSTER

​Kondisi Khusus: Goblin ini kebal terhadap senjata fisik biasa. Mereka hanya bisa dilukai oleh benda yang memiliki "Nilai Ekonomi Tinggi".

​"Bagus sekali," Ji-woo menyeringai lebar. "Akhirnya ada alasan logis untuk melempar uang ke muka orang."

​"Tuan! Itu berbahaya! Kita harus panggil polisi!" Yuna panik.

​"Yuna, tugas pertamamu sebagai asisten," Ji-woo menunjuk pintu samping bank yang sudah jebol. "Rekam ini. Aku butuh dokumentasi untuk klaim asuransi... atau apalah nanti."

​Ji-woo menerjang masuk.

​Di dalam lobi bank yang megah, kekacauan terjadi. Makhluk-makhluk kecil berkulit emas dengan hidung panjang sedang memecahkan kaca teller. Mereka tidak mengambil uang kertas—mereka memakannya. Mereka mengunyah emas batangan seperti cokelat.

​Seorang Goblin yang lebih besar, mengenakan mahkota dari lempengan emas curian, duduk di atas meja resepsionis sambil mengunyah jam tangan Rolex milik manajer bank.

​"Kiek kiek! Emas! Lebih banyak emas!" teriak Goblin King.

​Ji-woo berdiri di tengah lobi.

"Hei, boncel!"

​Semua Goblin menoleh.

​Ji-woo merogoh saku 'Inventory'-nya. Dia belum sempat menarik tunai, tapi dia punya sisa fitur dari Toko Sistem.

​[SKILL AKTIF: PAY-TO-WIN (Bayar Untuk Menang)]

​Deskripsi: Mengubah saldo digital menjadi proyektil energi.

Rasio Kerusakan: 10.000 Won \= 1 Poin Kerusakan Murni.

​"Kalian lapar?" tanya Ji-woo. Tangannya bersinar keemasan, angka-angka digital berputar di sekitar lengannya seperti mantra sihir. "Makan ini. Pajak Pendapatan!"

​Ji-woo menghentakkan tangannya ke depan.

Sinar laser berwarna emas melesat dari telapak tangannya.

​DUAR!

​Sinar itu menghantam tiga Goblin sekaligus. Bukan membakar mereka, tapi meledakkan mereka menjadi koin-koin receh.

Setiap kali tembakan itu mengenai sasaran, saldo di notifikasi Ji-woo berkurang.

​-1.000.000 Won.

-5.000.000 Won.

​"Mahal sekali pelurunya!" keluh Ji-woo, tapi dia tidak berhenti. Dia berlari sambil menembak seperti koboi gila. "Ambil ini! Biaya Administrasi! Potongan Asuransi! Cicilan Bunga!"

​Goblin King meraung marah. Dia melompat turun, mengayunkan tongkat emas raksasa ke arah Ji-woo.

​Ji-woo tidak menghindar. Dia mengaktifkan skill pertahanan barunya.

​[SKILL: GOLDEN SHIELD (Tameng Emas)]

​Biaya: 50 Juta Won per detik.

Efek: Kekebalan mutlak selama uang Anda mengalir.

​Sebuah dinding cahaya transparan muncul di depan Ji-woo. Tongkat Goblin King menghantam dinding itu.

BUUUM!

Dinding itu tidak retak sedikit pun, tapi suara notifikasi di kepala Ji-woo berbunyi seperti mesin kasir yang rusak.

​Kaching! Kaching! Kaching!

Saldo Ji-woo tersedot deras. 50 juta... 100 juta... 150 juta...

​"Sial, ini lebih boros dari pacar materialistis!" teriak Ji-woo.

​Dia harus mengakhiri ini cepat. Ji-woo menonaktifkan perisai, membiarkan serangan berikutnya masuk. Dia menunduk di detik terakhir, meluncur di lantai marmer di antara kaki Goblin King.

​Ji-woo kini berada tepat di bawah perut monster itu.

"Yuna! Berapa harga pasar emas hari ini?!" teriak Ji-woo ke arah pintu masuk.

​Yuna, yang gemetar sambil merekam dengan ponselnya, berteriak balik. "Sekitar 80.000 Won per gram!"

​"Oke! Aku akan membeli nyawamu!"

Ji-woo menempelkan kedua tangannya ke perut Goblin King.

​[TRANSAKSI PAKSA: AKUISISI HOSTILE]

​Target: Tubuh Biologis Goblin King.

Harga Taksiran: 2 Miliar Won.

Konfirmasi?

​"DEAL!"

​Cahaya menyilaukan memenuhi lobi bank. Tubuh Goblin King mulai bersinar, lalu retak. Monster itu menjerit, bukan kesakitan, tapi karena tubuhnya berubah wujud.

​Kulitnya mengeras, berubah menjadi logam mulia. Dagingnya menjadi berlian. Dalam hitungan detik, Goblin King yang menakutkan itu berubah menjadi patung emas murni yang diam mematung.

​[TRANSAKSI SELESAI]

Saldo Berkurang: 2 Miliar Won.

Item Didapat: Patung Emas Goblin (Solid Gold).

​Ji-woo jatuh terduduk, napasnya tersengal. Saldo rekeningnya sekarang tinggal sekitar 4 Miliar Won. Dia merasa jauh lebih ringan, lebih kuat, dan lebih sehat.

​Para sandera yang bersembunyi di balik meja mulai memberanikan diri untuk mengintip. Mereka melihat Ji-woo duduk di depan patung emas raksasa.

​Manajer bank merangkak keluar. "Tuan... Tuan Hunter... Anda mengubah monster itu menjadi... emas murni?"

​Mata manajer itu berkilauan serakah. Emas sebesar itu nilainya triliunan.

​Ji-woo berdiri, menepuk debu dari celananya. Dia menatap manajer itu, lalu menatap patung emas tersebut.

Jika dia mengambil patung ini, asetnya bertambah, dan dia akan lumpuh lagi.

​"Ambil saja," kata Ji-woo santai sambil berjalan keluar.

​"A-apa?"

​"Kuberikan pada Bank. Anggap saja sebagai... biaya perbaikan pintu." Ji-woo melambai tanpa menoleh.

​"Tunggu! Siapa nama Anda?!"

​Ji-woo berhenti di ambang pintu, siluetnya diterangi matahari sore.

​"Namaku Han Ji-woo," katanya. "Atau kau bisa memanggilku... ATM Berjalan."

​Saat dia keluar, Yuna sudah menunggu dengan mata berbinar kagum (dan sedikit ngeri).

"Tuan, itu tadi luar biasa! Tapi... Anda baru saja membuang 2 Miliar Won dan meninggalkan patung seharga Triliunan!"

​Ji-woo tersenyum, merenggangkan otot bahunya yang sekarang terasa sekuat baja karena kemiskinannya yang bertambah.

​"Tenang saja, Yuna. Hari masih panjang, dan masih ada 4 Miliar lagi yang harus kita habiskan sebelum makan malam. Kau suka belanja tas?"

​[EPILOG KECIL]

​Di sebuah gang gelap, jauh dari pusat kota.

Seorang pria berjubah hitam melihat rekaman video amatir aksi Ji-woo di bank yang baru saja diunggah ke internet.

​Dia memegang sebuah koin kuno di tangannya. Koin itu bergetar saat video Ji-woo diputar.

​"Menarik," suara pria itu serak seperti gesekan kertas amplas. "Sistem Mutual Wealth... Salah satu dari Tujuh Dosa Pokok. Greed (Keserakahan) telah menemukan inangnya, tapi inang ini justru menolaknya."

​Pria itu melempar koin ke udara. Koin itu tidak jatuh kembali, melainkan melayang dan membuka portal kecil berwarna ungu.

​"Kita lihat, berapa lama dia bisa menahan godaan... ketika aku menaikkan harga nyawa orang-orang yang dia cintai."

Distrik Cheongdam-dong. Surga belanja bagi kaum elite Seoul. Jalanannya bersih, dipenuhi butik merek internasional dan mobil-mobil sport yang mengkilap.

Di sinilah Han Ji-woo berada, mengenakan setelan jas termahal yang bisa dia temukan (seharga 50 Juta Won), namun wajahnya terlihat stres berat. Di sebelahnya, Choi Yuna berjalan terseok-seok membawa sepuluh kantong belanjaan berisi barang-barang branded yang bahkan tidak mereka butuhkan.

"Tuan Han," Yuna terengah-engah. "Kita sudah membeli 5 jam tangan, 10 tas kulit buaya, dan... sebuah patung abstrak seharga 1 Miliar Won yang sekarang sedang dikirim ke alamat palsu. Saldo Anda masih sisa 2 Miliar. Bisakah kita istirahat?"

Ji-woo menatap layar ponselnya dengan panik.

"Belum cukup, Yuna! Saldo 2 Miliar itu masih membuatku merasa agak 'lemas'. Aku butuh kemiskinan total agar staminaku kembali 100%."

Mereka masuk ke sebuah butik perhiasan eksklusif. Pelayan toko yang melihat setelan mahal Ji-woo langsung membungkuk 90 derajat.

"Selamat datang, Tuan! Ada yang bisa kami bantu? Kami sedang ada promo spesial..."

"JANGAN bilang kata 'Promo'!" bentak Ji-woo, membuat pelayan itu terlonjak. "Aku mau beli kalung berlian itu. Yang paling besar di etalase."

Pelayan itu tersenyum lebar. "Pilihan yang sangat bagus! Itu adalah 'Tears of Ocean'. Harganya 2 Miliar Won. Tapi karena Anda adalah pelanggan ke-1000 kami hari ini, Anda mendapatkan..."

Jantung Ji-woo berdegup kencang. Jangan... jangan lakukan itu...

1
Pretty_Mia
Author, kapan nih next chapter?
Ray void: terimakasih support nya update nya pagi besok yaa😄😄😍
total 1 replies
Shoot2Kill
Ceritanya keren, bahasanya juga mudah dimengerti!
Ray void: terimakasih atas support nya😁😁😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!