Suara klik tetikus yang hening namun cepat memenuhi ruangan itu. Cahaya biru dari layar monitor menjadi satu-satunya penerangan di kamar sempit berukuran 3x4 meter di pinggiran Shanghai.
Chen Yu, pemuda kurus dengan kantung mata tebal, menatap layar dengan tatapan kosong. Di layar itu tertulis: "GAME OVER. Server akan ditutup selamanya."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ray Nando, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Benteng "The Iron Slums" (Tengah Pertempuran)
(Teror Piksel Rusak)
Suara bising static (seperti radio rusak) semakin keras hingga membuat gigi ngilu. Ribuan monster Glitch merayap naik ke dinding benteng.
Wujud mereka mengerikan. Ada anjing yang kepalanya terbalik ke dalam perut, ada humanoid yang teksturnya melar tak terhingga ke langit, dan ada bola-bola piksel yang berkedip hitam-putih.
"Tembak! Tembak semuanya!" teriak Han Xiao dari menara pengawas.
Turret otomatis menyalak. TRATATATA!
Peluru-peluru Mana melesat menghantam monster-monster itu. Tapi sesuatu yang aneh terjadi.
Saat peluru mengenai monster Glitch, peluru itu menembus begitu saja seolah menembus hantu. Atau lebih parah, monster yang tertembak malah membesar ukurannya.
[Error! Damage Tidak Terdaftar.]
[Musuh dalam status: Intangible (Tidak Berwujud).]
"Boss! Pelurunya bug! Tidak ada Hit Marker-nya!" Han panik, suaranya bergetar hebat. Efek kafein membuatnya bicara dengan kecepatan 200 kata per menit. "Ini curang!
Developer malas! Kembalikan uangku!"
Salah satu monster Glitch berhasil melompati pagar. Ia menyentuh sebuah tong sampah besi.
ZZZT!
Tong sampah itu lenyap, terhapus dari keberadaan.
"Jangan biarkan mereka menyentuh struktur utama!" teriak Chen Yu. "Mereka akan menghapus data benteng ini!"
Chen Yu mengayunkan Titan's Wrench. Dia memukul seekor monster laba-laba yang teksturnya missing texture (kotak-kotak ungu hitam).
Kunci inggris itu menembus tubuh monster itu tanpa efek.
"Sial. Serangan fisik nol. Serangan sihir nol. Mereka tidak stabil," analisis Chen Yu cepat. "Untuk membunuh bug, kita harus memperbaikinya... atau membuatnya 'stabil' secara paksa."
Mata Chen Yu tertuju pada truk pengaduk semen (Molen) yang terparkir di garasi terbuka. Truk itu sudah diisi dengan Semen Sihir hasil jarahan tadi.
"Semen Sihir..." gumam Chen Yu. "Sifatnya: Memperkuat struktur dan memadatkan mana."
Ide gila muncul.
"Nyonya Zhang! Ambil alih kemudi truk molen itu! Putar ke arah gerbang!"
(Rendering Paksa)
Nyonya Zhang melayang menembus kaca depan truk molen. "Aku tidak punya SIM B1 umum, Nak Chen!"
"Tabrak saja aturannya! Nyalakan penyemprotnya!"
Mesin truk menderu. Tong pengaduk semen di belakangnya berputar kencang. Chen Yu melompat ke atas truk, memegang selang penyemprot semen yang berat.
"Han! Berhenti menembak monster! Tembak tangki air di atas truk ini supaya campurannya encer!"
DOR!
Satu tembakan akurat dari Han melubangi tangki air. Air bercampur dengan semen sihir dan bubuk mana.
"Makan ini, sampah digital!"
Chen Yu membuka katup penyemprot.
SPLAT! SPLAAAAT!
Cairan semen berwarna abu-abu kebiruan menyembur deras seperti meriam air, menyiram kerumunan monster Glitch yang sedang memanjat dinding.
Keajaiban terjadi.
Saat cairan semen itu menyentuh tubuh monster yang berkedip-kedip, wujud mereka mulai berhenti bergetar. Semen Sihir itu memaksa data mereka yang tidak stabil untuk "ter-render" menjadi bentuk padat.
Monster yang tadinya tembus pandang, kini terbungkus lapisan beton magis yang keras. Mereka membeku seperti patung abstrak yang mengerikan.
[Status Musuh Diubah: Petrified (Membatu/Solid)]
[Defense Musuh: Tinggi, tapi HP bisa berkurang!]
"Mereka jadi padat!" teriak Han girang.
"Sekarang hancurkan mereka!" perintah Chen Yu. "Han, bidik kepala! Nyonya Zhang, tabrak mereka!"
Han Xiao menarik napas. Matanya yang tajam karena kopi membidik patung-patung semen itu.
DOR! DOR! DOR!
Peluru Armor Piercing Han kini bekerja sempurna. Setiap tembakan menghancurkan patung semen itu berkeping-keping.
Pecahannya bukan darah, tapi kode biner biru yang memudar.
Nyonya Zhang tidak mau kalah. Dia menekan pedal gas truk molen (dengan telekinesis). Truk itu maju mundur, melindas monster-monster yang sudah membatu di depan gerbang.
KRAK! KRAK!
"Rasakan ini! Ini demi pot bungaku!" amuk Nyonya Zhang.
(Knalpot dan Sang Auditor)
Sementara pertempuran berkecamuk, sang Auditor #404 masih berdiri tenang di luar zona perang, mencatat sesuatu di papan tulis hologramnya. Dia dikelilingi perisai transparan yang membuatnya tak tersentuh monster.
"Metode yang... tidak ortodoks," gumam Auditor itu. "Menggunakan properti bangunan untuk menstabilkan entitas corrupt. Kreatif."
Tiba-tiba, dia merasakan sesuatu menarik celana bahannya yang rapi.
Dia menunduk.
Knalpot, si naga kecil, telah menyelinap keluar lewat saluran pembuangan air. Naga itu menatap sepatu kulit mengkilap sang Auditor.
Kuek?
"Oh, makhluk peliharaan Boss Area? Maaf, aku sedang bekerj—"
Kriuk!
Knalpot menggigit ujung sepatu pantofel Auditor itu.
"Hei!" Auditor itu kaget, wibawanya runtuh sedikit. Dia mengibaskan kakinya.
Knalpot terlempar, tapi di mulutnya sekarang ada sesuatu yang dia tarik dari saku celana Auditor. Sebuah pena perak yang bersinar.
[Item Dicuri: System Stylus (Pena Admin)]
[Fungsi: Menulis ulang kode level rendah.]
Knalpot menelan pena itu bulat-bulat.
Glek.
Tiba-tiba, tubuh Knalpot bersinar pelangi. Matanya berputar-putar. Dia membuka mulutnya dan bersendawa.
BUUUURP!
Bukan api, bukan asap. Yang keluar adalah gelombang kejut Debug.
Gelombang itu menyapu sisa-sisa monster Glitch yang masih merayap di dinding. Seketika, monster-monster itu pop menghilang seperti gelembung sabun yang pecah.
Lapangan bersih. Hening.
Chen Yu, yang berlumuran semen, turun dari truk. Han Xiao merosot lemas di atap (efek kopi habis). Nyonya Zhang keluar dari truk sambil membetulkan rambut hantunya.
Auditor itu berdiri dengan satu sepatu rusak dan kehilangan pena kesayangannya. Wajah datarnya kini menunjukkan sedikit emosi: Kekesalan.
(Lisensi dan Peringatan)
Chen Yu berjalan mendekati pagar listrik, menatap sang Auditor.
"Waktu habis," kata Chen Yu, menyeringai. "Bentengku masih berdiri. Mana lisensiku?"
Auditor itu menghela napas panjang, merapikan jasnya.
"Selamat. Anda lulus Stress Test dengan nilai... B- (dikurangi karena kerusakan properti petugas)."
Auditor itu menjentikkan jari. Sebuah gulungan emas muncul di udara dan jatuh ke tangan Chen Yu.
[Sertifikat Resmi: Dungeon Master - Wilayah Shanghai Sektor 4]
[Benefit: Akses ke System Shop (Global), Fitur Rekrutmen Guild, Pajak Penghasilan Monster dikurangi 10%.]
"Satu hal lagi, Tuan Chen," kata Auditor itu, menatap tajam. "Pena yang dimakan peliharaan Anda itu berisi kode akses untuk event minggu depan. Karena sudah terlanjur... anggap saja itu undangan jalur cepat."
"Event apa?" tanya Chen Yu waspada.
Auditor itu mulai memudar, teleportasi kembali ke markas pusat.
"Perang Wilayah (Turf War). Mulai besok, batas aman antar distrik akan dihapus. Guild besar dari pusat kota akan datang untuk menjajah pinggiran. Dan mereka tidak akan datang membawa monster bug. Mereka akan membawa Tank."
Dengan senyum misterius, Auditor itu menghilang sepenuhnya.
Chen Yu melihat gulungan emas di tangannya, lalu melihat Knalpot yang kini tertidur pulas dengan perut buncit bercahaya pelangi.
"Perang Wilayah, ya?"
Chen Yu berbalik menghadap markasnya yang kini berlapis baja dan semen.
"Han! Seduh kopi lagi! Nyonya Zhang, cek inventaris!"
Chen Yu mengangkat Titan's Wrench tinggi-tinggi.
"Kita punya waktu 24 jam untuk mengubah bengkel ini menjadi pabrik senjata. Kalau mereka bawa Tank, kita akan bikin Gundam... atau setidaknya sesuatu yang mirip!"
hnya saja aku mnemukan sdikit kejanggalan...