NovelToon NovelToon
A Night With Mr. Ex-Husband

A Night With Mr. Ex-Husband

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / One Night Stand / Single Mom / Selingkuh
Popularitas:12.7k
Nilai: 5
Nama Author: Demar

Eleanor tak pernah membayangkan akan bertemu Nicholas lagi, mantan suami yang bercerai darinya tujuh belas tahun silam. Semua berawal dari pesta rekan kerja yang ia datangi demi menemani sahabat kecilnya, William. Malam yang mestinya biasa berubah kacau saat tatapannya bertemu dengan Nicholas, lelaki yang dulu pernah ia cintai habis-habisan sekaligus orang yang paling ia hindari saat ini. Pagi hari setelah pesta, Eleanor menemukan dirinya terbangun tanpa pakaian di samping Nicholas. Pertemuan malam itu membawa hubungan baru dalam hidup keduanya. Apalagi setelah Nicholas dikejutkan dengan keberadaan remaja berusia enam belas tahun di rumah Eleanor.
Bagaimana takdir akan membawa hubungan mantan suami istri itu kembali? Atau justru Eleanor akan menemukan cinta yang baru dari seorang berondong yang sudah lama mengejar cintanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Demar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Flashback

Indonesia, dua puluh tahun silam.

Eleanor Chen masih berusia delapan belas tahun saat itu. Gadis keturunan Tionghoa-Indonesia yang yang sudah yatim piatu sejak remaja. Tidak ada yang Istimewa dalam hidupnya sampai ia bertemu dengan Nicholas.

Nicholas Armand, pria Belanda-Indonesia berusia dua puluh tiga tahun yang baru lulus kuliah dengan prestasi akademik tertinggi di universitas. Mereka bertemu di perpustakaan saat Eleanor mengambil part time untuk berjaga di sana dan Nicholas datang setiap hari untuk membaca buku. Dari pertemuan singkat, lanjut ke pertemuan berikutnya hingga mereka saling jatuh cinta satu sama lain.

Pernikahan mereka sederhana. Tak ada pesta besar, hanya doa dan ketulusan yang mengiringi pernikahan itu. Eleanor mengingat betapa tangannya gemetar ketika Nicholas menyelipkan cincin di jarinya. Betapa ia merasa untuk pertama kalinya dalam hidup, ada seseorang yang bisa disebut “keluarga”.

Mereka bukan menikah karena terpaksa, bukan pula karena kecelakaan satu malam. Mereka menikah karena cinta. Karena dua hati muda yakin, dengan cinta saja cukup untuk bertahan. Eleanor selalu bahagia melihat bagaimana Nicholas selalu menatapnya dengan cinta seakan di dunia hanya ada mereka berdua. Baginya, tidak ada yang lebih penting daripada menjaga senyum di wajah Eleanor.

Di tahun pertama, mereka tertawa hampir setiap hari. Rumah kecil mereka dipenuhi aroma nasi hangat dan suara gitar tua Nicholas yang dimainkan sembarangan. Eleanor menatapnya dengan mata berbinar, percaya pada semua janji manis yang ia ucapkan.

Tahun kedua, tawa itu mulai berkurang tapi Eleanor selalu percaya cinta itu tetap ada. Mereka masih berpegangan tangan ketika berjalan dan masih berpelukan sebelum tidur.

Namun kisah itu hanya bertahan sebentar. Lalu, tahun ketiga datang menyambut seperti kaca yang mulai retak. Tahun di mana segalanya mulai runtuh.

Rumah kecil mereka sudah tak lagi ramai oleh tawa.

Kursi Nicholas saat makan malam sering kosong. Nasinya tak lagi hangat, uapnya hilang seiring waktu. Eleanor duduk sendirian menatap piringnya dengan jari-jari meremas kain meja menunggu sang suami pulang. Tak sampai disitu, mereka sudah melewati tiga tahun pernikahan tapi rahimnya tetap sunyi. Tidak ada tangisan bayi dan tidak ada kehidupan baru. Hanya sepi, Eleanor merasa sendirian setiap harinya. Ia tidak bekerja, hanya sebagai ibu rumah tangga biasa.

Kata-kata Nicholas masih terngiang.

“Mungkin kau terlalu sering berpikir aneh. Jangan terlalu stres. Itu membuatmu sulit hamil.” Nada suaranya dingin, seperti memberi perintah.

Eleanor menunduk waktu itu, menahan air mata. Ia ingin menjawab, ingin berkata bahwa ia merasa sendirian, bahwa ia lelah menunggu di rumah tanpa tahu suaminya pulang atau tidak. Tapi Nicholas tidak memberi ruang.

Bagi Nicholas, ia selalu benar. Lulusan universitas ternama, pintar, percaya diri dan selalu merasa superior. Sedangkan Eleanor, hanya lulusan SMA gadis muda yang menikah hanya karena kata cinta. Dalam setiap perdebatan dan pertengkaran, suaranya selalu kalah. Kata-katanya dianggap remeh.

“Jangan membesar-besarkan hal kecil, Eleanor,” katanya sering, lalu berlalu meninggalkan dirinya begitu saja.

Dan Eleanor pun terdiam. Apa gunanya bicara, kalau setiap keluhannya hanya dianggap rengekan?

Malam-malam berlalu dalam kesunyian. Nicholas pulang larut malam, berbau alkohol dan parfum asing. Kadang ia tidak pulang sama sekali. Eleanor duduk di ruang tamu dengan lampu kecil menyala, menunggu sampai mata beratnya menyerah.

Usianya masih muda sekali, tapi sudah kehabisan masa muda. Hidupnya hanya menunggu, menunggu pintu terbuka. Menunggu suara langkah Nicholas. Menunggu sesuatu yang tak pernah datang.

Dan di antara kepedihan itu, ada malam yang paling ia benci untuk diingat. Malam ketika ia kehilangan segalanya.

Ruang tamu kecil itu semakin terasa seperti penjara. Jam dinding berdetak pelan, mengiringi kesunyian yang tak kunjung pecah. Eleanor duduk di sofa, matanya terus menatap jarum jam yang melompat perlahan. Hampir tengah malam, lagi dan lagi.

Eleanor menarik lututnya ke dada, memeluk dirinya sendiri. Ia merasa seperti bayangan. Tidak terlihat dan tidak didengar. Pernah suatu malam ia memberanikan diri berkata, “Nicholas, kita tidak baik-baik saja. Aku kesepian.”

Tapi Nicholas hanya menanggapi dengan ketus. “Aku sibuk bekerja. Semua yang kulakukan ini untuk kita. Jangan bertingkah kekanak-kanakan.”

Kalimat itu menempel di kepalanya “Kekanak-kanakan”. Itu kata yang membuatnya semakin diam.

Malam-malam berikutnya, ia berhenti berbicara sama sekali. Hanya menunggu, menunggu pintu terbuka, menunggu suara langkah. Menunggu perhatian yang tak pernah datang.

Dan ketika Nicholas pulang pun, bukan pelukan hangat yang ia dapatkan. Hanya aroma rokok, minuman dan parfum asing, aroma parfum yang tidak pernah dipakai Eleanor.

Eleanor berbaring sendirian di ranjang mereka sembari menatap langit-langit yang dingin. Ia menutup wajah dengan bantal, menangis dalam diam agar tidak terdengar bahkan oleh dirinya sendiri. Kesepian itu lama-lama menjadi racun. Menyusup ke dalam darah, membuatnya lelah dan depresi. Ia baru 21 tahun saat itu, tapi merasa seperti wanita tua yang hidupnya sudah usai.

Sampai suatu malam, ia mendengar kabar dari teman lama. Nicholas terlihat sering menghabiskan waktu di sebuah klub malam terkenal. Eleanor ingat betul perasaan yang menusuknya malam itu. Ia tidak bisa terus diam, ia tidak bisa terus menunggu tanpa kepastian. Nicholas sudah tidak pulang selama satu minggu penuh.

Dengan tubuh gemetar ia memutuskan keluar rumah. Ia akan menemukannya, apa pun yang menunggunya di sana.

Suara dentuman musik menyambut Eleanor begitu ia melangkah masuk ke klub. Lampu neon berwarna merah dan ungu berputar, menari di atas wajah orang-orang asing yang menjerit dan menari tanpa peduli dunia. Bau alkohol, asap rokok dan berbagai aroma parfum bercampur menjadi satu membuat perutnya mual.

Gaun sederhana yang ia kenakan membuatnya tampak asing di antara tubuh-tubuh glamor dan penuh kilau. Beberapa mata memandanginya dengan tatapan aneh. Tapi Eleanor tidak peduli. Ia hanya punya satu tujuan: menemukan Nicholas.

Napasnya terengah ketika ia mendorong tubuh-tubuh asing yang menghalangi jalannya. Matanya mencari ke segala arah. Bar, lantai dansa dan lorong ruangan. Namun tidak ada tanda-tanda suaminya ada di sana.

“Permisi,” suaranya pecah ketika ia menghampiri bartender. “Aku mencari Nicholas… Nicholas Armand. Tinggi, berambut coklat…”

Bartender menatapnya sejenak, lalu ekspresinya berubah datar. Ia tidak berkata apa-apa, hanya memberi isyarat dengan dagunya ke arah sebuah lorong gelap di sisi kanan.

Jantung Eleanor berdebar kencang. Tangannya gemetar saat mengikuti petunjuk itu. Kakinya hampir goyah, tapi feelingnya mendorong tubuhnya untuk terus melangkah.

Lorong itu sempit, penuh pintu-pintu kayu yang tertutup rapat. Musik terdengar lebih jauh, berganti dengan dengung samar suara tawa. Seorang petugas berdiri di ujung, menatapnya dengan curiga.

“Aku… mencari Nicholas,” Eleanor berbisik, suaranya parau.

Petugas itu ragu sejenak, lalu menunjuk sebuah pintu di ujung lorong.

Eleanor menelan ludah. Kakinya terasa beku, tapi tubuhnya bergerak seperti ditarik sesuatu yang tak terlihat. Tangannya terulur ke gagang pintu dengan jemari yang bergetar hebat. Dengan nafas tercekat, Eleanor membuka pintu perlahan. Cahaya redup kamar VIP menyembur keluar dan pemandangan yang tersaji di depan matanya membuat tubuhnya terasa tak menapak lantai.

1
Henik Astutik
Ditunggu POV Nicholas tor.. sepertinya ada 'sesuatu' terjadi di masa lalu dan masih jadi misteri yang belum terungkap kebenarannya. Semangat tor. selalu ditunggu up nya. 👍💪
Grace Putri: aku malah mikirnya nich sakit hati krna mgkn pas ketauan di club sama cewek lain, trs ele mau bunuh diri, ele lgsng menghilang tp tbtb ada surat cerainya, kya dibantu hilang sama temennya.
total 2 replies
Grace Putri
lanjutttt thor
Grace Putri
lanjut thorrrrrr, aaaa makin seru makin bnyk yg bacaa jugaaa
Grace Putri
wahhh dar der dor sih hbs ini pasti, sad bgtttt ele
Grace Putri
up lg thorrrr
Ais
nicholas ini emang manipulatif dan NPD ya apa dia ngak sadar atas kesalahannya yg tertangkap basah lagi naikin LC di club malam duh nicholas apa perlu kepala kamu dipukul pake palu biar sadar apa yg sdh kamu perbuat sm ele justru kamu yg sdh melukai harga diri ele dan kehormatan ele sbg istri yg mencintai kamu dgn tulus😤😤😤😤capek banget ktm manusia macam nicholas ini
Grace Putri
ga ngerti sama nich, tp aku berharap author bikin banyak kejutan kedepannya, aku siap menunggu dar der dor nich ele wkwkw
Vivian
𝚜𝚎𝚖𝚗𝚐𝚊𝚝 𝚔𝚊𝚔..
𝚋𝚒𝚊𝚛 𝚋𝚒𝚜𝚊 𝚝𝚊𝚖𝚋𝚊𝚑 𝚞𝚙𝚍𝚊𝚝𝚎 𝚡.. 🤭
𝚊𝚞 𝚖𝚎𝚗𝚞𝚗𝚐𝚐𝚞 𝙺𝚎𝚕𝚊𝚗𝚓𝚞𝚝𝚊𝚗 𝚡.. 💪
Elmira
ceritanya bagus 😘😘😘
Grace Putri
tambah lg thorrr 🫣
Grace Putri
oh, apa william ya yg nolong ele pas mau bundir 17 tahun lalu ?
Ais
bnr jng mau ngalah dan kalah lagi dr nicholas bantai aja laki bastard ini ele dgn cara sikap kamu yg anggun dan elegan dan kita lihat siapa yg akan mengakui kekalahan serta meminta maaf emang jenis pecundang sejati nicholas ini😤😤😤😤
Grace Putri
3 bab lagi thorrr wkwwkwk
Grace Putri
nungguinnn thorr
Ais
muak sm laki"pecundang macam nicholas ini buat ele kuat thor biarkam dia resign dan biar nicholas tambah uring"an dan menyesali smua perbuatan buruknya sm ele aneh aja kok bs 17 tahun nicholas ini ktm ele bersikap smakin sombong dan arogan bukannya minta maaf sm smua kesalaham yg dia perbuat 😤😤😤
tia
lanjut thor
Grace Putri
aku ga terima bgttt sbnrnya kalo sama nich lg, mslhnya 17 tahun kemana aja, trsss pas msh suami istri dia tuh knpppp coba
minsy
please thor eleanor ngga boleh sama nicolas lagi biar aja mereka hidup masing2 atau apa kek,,pokoknya BIG NO kalau sama nicolas lagi apapun kesalapahaman mereka dulu masa baru sekarang mau balik lagi sama ele gila apa
Grace Putri
mau nabung bab, tp ihhh penasaran bgttttt.
Ais
bagus ele jng buat dirimu bagai boneka dihadapan nicholas mau dia seorang milyader sekalipun kamu hrs tegas dgn pekerjaan dan masalah pribadimu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!