NovelToon NovelToon
Menikahi Paman Mantan (Pura-pura) Buta

Menikahi Paman Mantan (Pura-pura) Buta

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Menikah dengan Kerabat Mantan
Popularitas:18.1k
Nilai: 5
Nama Author: FT.Zira

Menikah dulu... Cinta belakangan...
Apakah ini cinta? Atau hanya kebutuhan?

Rasa sakit dan kecewa yang Rea Ravena rasakan terhadap kekasihnya justru membuat ia memilih untuk menerima lamaran dari seorang pria buta yang memiliki usia jauh lebih tua darinya.

Kai Rylan. Pria buta yang menjadi target dari keserakahan Alec Maverick, pria yang menjadi kekasih Rea.

Kebenaran tanpa sengaja yang Rea dengar bahwa Kai adalah paman dari Alec, serta rencana yang Alec susun untuk Kai, membuat Rea menerima lamaran itu untuk membalik keadaan.

Disaat Rea menganggap pernikahan itu hanyalah sebuah kebutuhan hatinya untuk menyembuhkan luka, Kai justru mengikis luka itu dengan cinta yang Kai miliki, hingga rahasia di balik pernikahan itu terungkap.

Bisakah Rea mencintai Kai? Akankah pernikahan itu bertahan ketika rahasia itu terungkap? Apa yang akan terjadi jika Alec tidak melepaskan Rea begitu saja, dan ingin menarik Rea kembali?

Ikuti kisah mereka....!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FT.Zira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

10. Setuju Tandatangan.

Sinar mentari menembus tirai dengan malu-malu pada pagi harinya, memaksa pasangan suami istri yang masih terbungkus selimut untuk membuka mata mereka.

Rea menggeliat pelan, enggan untuk bangun saat merasakan kehangatan yang terasa begitu nyaman baginya. Detik berikutnya, kedua matanya terbuka lebar saat dirinya menyadari ada tangan seseorang yang melingkari pinggangnya diiringi suara detak jantung yang berdetak lembut memenuhi indra pendengaran Rea. Menyadarkan dirinya sepenuhnya bahwa ia tidak berada di dalam kamarnya sendiri.

Keterkejutan Rea bertambah saat ia menyadari posisi tidurnya saat ini. Satu kaki yang terselip di antara kedua kaki Kai, serta tangannya yang memeluk erat pria itu seketika membuat wajahnya merah padam menahan malu.

Rea melepaskan pelukannya dengan bergerak mundur, hal yang justru membuat Kai terbangun dari tidurnya.

"Uhmm... Re... Kamu sudah bangun?" tanya Kai dengan suara khas bangun tidur.

"M-Maaf..." cicit Rea.

'Apa yang sudah aku lakukan? Bagaimana bisa aku memeluknya seperti itu?' rutuk Rea dalam hati.

Kai mengusap pelan wajahnya untuk menghilangkan rasa kantuk yang masih tersisa, menggerakkan kepala dengan gerakan alami mencari keberadaan istrinya menggunakan pendengaran.

"Kenapa kamu terdengar panik?" tanya Kai mengerutkan kening.

"Aku... Tidak sengaja," ucap Rea lagi.

Wajah Rea tertunduk dengan rasa malu yang mendera hatinya dengan satu pemikiran Kai akan menganggap dirinya wanita murahan.

"Tidak sengaja apa maksudmu?" tanya Kai bingung.

"Itu... Yang aku lakukan... Aku tidak menyadarinya... Aku... Kedinginan, jadi tanpa sadar... Aku..."

"Apakah memelukku adalah sebuah kesalahan bagimu, Re?" tanya Kai.

Wajah Rea terangkat dengan gerakan cepat, merasakan nada getir dari suara Kai yang baru saja ia dengar dan melihat muram di wajah suaminya.

"T-Tentu saja tidak!" sanggah Rea.

"Aku hanya..."

"Apakah karena pernikahan ini terjadi bukan atas dasar cinta?" potong Kai lagi.

"Tidak! Bukan itu!" jawab Rea cepat.

"Lalu?" tanya Kai.

"Aku hanya tidak ingin membuat Paman merasa tidak nyaman atas apa yang aku lakukan," jawab Rea.

"Kenapa aku harus merasa tidak nyaman dengan apa yang istriku lakukan padaku?" sahut Kai bertanya, sedikit menaikan alis.

"Aku hanya tidak ingin Paman merasa begitu," ucap Rea pelan.

"Kamu terlalu banyak berpikir, Re," sahut Kai.

"Bersihkan dirimu! Kita sarapan bersama setelah ini," imbuhnya diakhiri perintah.

"Baiklah," jawab Rea.

Begitu Rea menghilang di balik pintu kamar mandi, Kai turun dari tempat tidurnya, memanggil pelayan untuk membersihkan kamarnya dari kelopak mawar yang masih bertebaran hampir di seluruh lantai kamar, dan meminta mereka pergi tepat setelah Rea menyelesaikan ritual paginya.

"Tunggulah sebentar! Kita turun bersama!" ujar Kai lagi sebelum masuk ke dalam kamar mandi.

Rea mengangguk, sejenak lupa bahwa Kai tidak bisa melihat anggukannya, tetapi saat melihat Kai masuk ke dalam kamar mandi tanpa bertanya ulang membuat Rea melupakan apa yang baru saja terjadi. Tidak ingin memikirkan hal yang akan menumbuhkan kesan bahwa ia meremehkan seorang pria buta.

'Drrtt... Drrtt...'

Di tengah waktu Rea menunggu Kai selesai dengan ritual paginya, suara getar ponsel mengalihkan perhatiannya, membuat ia meraih ponsel dengan enggan hanya untuk melihat nama 'MOM' tertera pada layar ponsel sebagai id pemanggil.

"Ya, Mom? Ada apa?" sambut Rea setelah menempelkan ponsel ke telinga.

"Ini aku, Sayang. Aku merindukanmu. Kenapa tidak menjawab panggilanku? Kamu juga tidak membalas pesanku,"

Rea membeku sejenak, menurunkan ponsel untuk memastikan siapa yang menghubungi dirinya, tetapi nama yang ia lihat tidaklah salah, itu adalah nama ibunya.

"Sayang... Kenapa diam saja?"

Suara Alec kembali menggema saat Rea kembali menempelkan ponsel ke telinga, mengatakan kata-kata manis yang kini membuat dirinya mual ketika mendengarnya.

"Apa maumu?" tanya Rea tanpa basa-basi.

"Kenapa bicaramu dingin begitu? Kamu masih marah?"

"...."

"Baiklah... Aku minta maaf. Tapi, bisa temui aku sebentar siang ini? Aku sudah membelikanmu set perhiasan yang kamu inginkan waktu itu sebagai permohonan maaf dariku,"

Alec kembali berbicara saat Rea tidak memberikan tanggapan. Dalam diam, Rea berpikir cepat mengingat Alec menghubunginya menggunakan nomor ponsel ibunya, maka itu artinya saat ini Alec berada di rumahnya.

'Aku harus mengatakan bagaimana Alec sebenarnya pada keluargaku,' batin Rea. 'Setidaknya, mereka harus berhenti mempercayai pria breng*sek ini,' lanjutnya.

"Aku akan pulang di jam makan siang," ucap Rea.

"Sungguh?" sambut Alec senang. "Kalau begitu, kita bertemu di restoran favoritmu saja," putusnya kemudian.

"Aku tidak bilang akan menemuimu di restoran, tapi di..."

Dahi Rea berkerut, menjauhkan ponsel dari telinga dan menyadari panggilannya diputus secara sepihak, satu alasan yang membuat Rea mendengus kesal.

"Si breng*sek ini..."

Rea menggeram kesal sembari meremat ponselnya, berniat untuk menghubungi kembali nomor itu, tetapi urung ia lakukan saat mendengar suara pintu kamar mandi dibuka.

Dalam diam, Rea kembali mengamati bagaimana Kai berjalan tanpa kesulitan menuju walk in closet, lalu keluar setelah beberapa saat dengan t-shirt putih yang dipadukan dengan celana panjang. Takjub dengan bagaimana seorang pria buta bisa memilih pakaian yang serasi untuk dikenakan. Tapi kemudian, Rea tersenyum kecil sembari menggelengkan kepala kala teringat para pelayan yang siap melayani Kai dua puluh empat jam

"Ayo kita turun!" ajak Kai.

"Uhm... Paman, bisakah setelah ini Paman mengatakan padaku apa yang ingin Paman kenakan? Aku ingin membantu," pinta Rea dengan suara pelan.

"Baiklah, jika itu akan membuatmu merasa lebih baik. Tapi, jangan lakukan jika kamu tidak ingin, kamu mengerti?" sahut Kai.

"Aku mengerti," jawab Rea tersenyum.

Pagi itu, untuk pertama kalinya, Rea berada di rumah yang bukan miliknya, bertemu dengan beberapa pelayan yang bekerja di kediaman Kai, mulai mengetahui apa saja yang Kai lakukan di pagi hari, termasuk Jim yang menjadi asisten yang selalu datang pagi-pagi untuk mengurus pekerjaan ketika Kai tidak pergi ke kantor.

Selesai dengan sarapan mereka, Kai membawa istrinya ke ruang kerja diikuti Jim di belakang mereka, meminta istrinya untuk duduk di sofa yang tersedia, sementara satu tangan Kai terulur untuk menerima sebuah berkas dari Jim.

"Ada dokumen yang perlu kamu tandatangani," ucap Kai seraya meletakkan sebuah dokumen di meja di depan Rea duduk.

"Kuharap kamu tidak lupa pernah setuju untuk mengikuti semua aturan yang aku buat untukmu sebelum pernikahan kita,"

"Aku tidak lupa," jawab Rea.

Rea menatap dokumen yang berada di depannya, meraih dokumen itu, lalu membaca tiap tulisan yang berada di dalamnya yang berisi peraturan yang bahkan tidak memberatkan Rea sama sekali.

1. Rea tidak diijinkan pergi meninggalkan mansion tanpa izin dari Kai sebagai suami.

2. Tidak diijinkan untuk mengenakan pakaian seksi ketika keluar dari mansion.

3. Terbuka pada suami.

4. Tidak diperbolehkan memiliki hubungan bersama Alec, baik itu secara langsung ataupun media sosial.

5. Tidak diijinkan membantu Alec dalam segi apapun termasuk keuangan meski Kai memberikan uang sebagai bentuk tanggung jawab suami. Dan jika, Rea nekat memberikan bantuan, maka Rea akan menanggung semua ganti rugi yang Kai terima.

6. Tidak diperbolehkan pisah kamar.

"Apakah ada poin yang membuatmu merasa keberatan?" tanya Kai setelah beberapa lama terdiam dan memastikan Rea sudah membaca dokumen yang ia berikan.

"Tidak sama sekali." Rea menggelengkan kepala.

Tanpa ragu, Rea menandatangani dokumen itu, berpikir bahwa Kai tidak akan melakukan hal aneh karena kebutaan yang Kai miliki, dan memberikannya pada Jim yang segera menerimanya.

"Uhm... Paman, apakah aku boleh pulang ke rumah ibuku sebentar siang ini?" tanya Rea. "Aku janji akan kembali sebelum gelap," tambahnya kemudian.

"Apakah terjadi sesuatu?" Kai balas bertanya.

"Tidak ada, hanya ingin menemui ibuku sebentar," jawab Rea.

"Sopir akan mengantarmu," ucap Kai.

"Tidak! Aku ingin pergi sendiri," tolak Rea.

Kai mengerutkan kening, tak bisa ia pungkiri, rasa curiga itu menyusup ke dalam hatinya. Fakta bahwa istrinya adalah mantan kekasih dari keponakannya sendiri tidak bisa ia tepis begitu saja. Tetapi, ia berusaha untuk tidak menunjukkannya.

"Baiklah. Pakailah mobil yang aku belikan untukmu. Jim sudah menyiapkannya,"

"Terima kasih, Paman," sambut Rea tersenyum senang.

Hembusan napas panjang dari Jim segera terdengar bagitu Rea meninggalkan ruang kerja Kai. Netranya terkunci pada Kai yang tengah menatap dokumen yang baru saja Rea tandatangani.

"Saya berani bertaruh dia akan menemui Alec lagi," ucap Jim sedikit skeptis.

"Ikuti istriku ke mana pun dia pergi!"

. . . . .

. . . .

To be continued...

1
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨
mana ini, kok blm up?
〈⎳ FT. Zira: huum Mi..semangatt/Determined//Determined//Determined/
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: tetep semangat 💪💪💪
total 5 replies
Cakrawala
apa yg prlu diperiksa? keknya justru kamu deh.
Cakrawala
heh kok cepu
R 💤
Apakah ada tragedi masa lalu, yg membuat Rea hilang ingatan thor
〈⎳ FT. Zira: ada gakk yaaa/Shy//Shy/
total 1 replies
R 💤
Paman Kai nihhh
〈⎳ FT. Zira: sepertinyaaa...
R 💤: sepertinya sihh wkwk
total 3 replies
R 💤
ayo lakukan Re... aku menunggunya
R 💤
ihh, si Kai aktingnya pinter bgttt /Facepalm/
〈⎳ FT. Zira: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
R 💤: banyak modus nya hahahaha
total 5 replies
R 💤
Haha, kasinn Alec... makanya jangan kepedean
Zhu Yun💫
Mau meriksa 🐍 nya lagi mode on apa enggak gitu /Proud//Proud//Proud/
〈⎳ FT. Zira: langsung digebukin/Curse//Curse/
total 1 replies
Zhu Yun💫
Membangkangnya sama kalian doang, kalau didepan Paman Kai ya mengangkang... ya kan Re? /Hammer//Hammer//Hammer//Hammer//Hammer/
〈⎳ FT. Zira: kakakaaaaa/Curse//Curse//Curse//Curse//Curse/
total 1 replies
Zhu Yun💫
Diandalkan dalam segala hal ya Re, terutama dalam urusan ranjang bergoyang /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
〈⎳ FT. Zira: aduhh.. otakuu ternodaa/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Zhu Yun💫
Hati-hati ya Jim, ada yang sedang menatapmu sambil menahan cemburu. /Tongue//Tongue//Tongue//Tongue//Tongue/ Kai : Pilih potong gaji, potong tangan atau potong ular, Jim!!! /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
〈⎳ FT. Zira: yg potong ular sama aja potong masa depan gak sih/Facepalm/
total 1 replies
Zhu Yun💫
Mungkin ada sepenggal memori yang terhapus dari ingatan Rea /Slight/
〈⎳ FT. Zira: kenapa tuh kira kira bisa jadi kepenggal?/Blush/
total 1 replies
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
pengen gua cubit ginjalmu itu paman. pamdai kali kau berakting
〈⎳ FT. Zira: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
kaciaaaan deh lo lec. dah pulang aja, tidur sana, lanjutin aja mimpimu/Facepalm/
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
ati² sesak napas jim🤪🤪
@$~~~rEmpEyEk~~k@c@Ng~~~$@
msh aja usaha
〈⎳ FT. Zira: katanya kan kalo mau dapetin sesuatu perlu usaha kak/Joyful/
total 1 replies
@$~~~rEmpEyEk~~k@c@Ng~~~$@
idihhhh anak mama. tukang ngadu. dasar mokondo
〈⎳ FT. Zira: dia ternyata manja/Facepalm/
total 1 replies
Zenun
apa yang mau kau periksa?
〈⎳ FT. Zira: apa aja yg bisa buat dijadikan alasan pegang pengang mungkin😅😆
total 1 replies
Zenun
silahkan, pasti segera ditepis sama Kai
〈⎳ FT. Zira: /Joyful//Joyful//Joyful/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!