NovelToon NovelToon
Rumah Yang Tak Lagi Utuh

Rumah Yang Tak Lagi Utuh

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom / Hamil di luar nikah / Cintapertama
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: Aure Vale

Bagaimana rasanya ketika suami yang Aurel selalu banggakan karena cintanya yang begitu besar kepadanya tiba-tiba pulang membawa seoarang wanita yang sedang hamil dan mengatakan akan melangsungkan pernikahan dengannya? Apakah setelah ia dimadu rumah yang ia jaga akan tetap utuh?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aure Vale, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian Lima Belas

"Aaarrggh," Erven mengacak rambutnya prustasi, Kejadian hari ini benar-benar membuatnya putus asa, Aurel yang masuk rumah sakit karena pukulan keras seseorang di belakang kepalanya, Jihan yang hamil di luar rahim, dan Aurel yang mengetahui semua kebohongan dirinya selama berbulan-bulan di belakangnya.

Erven menatap kosong dinding rumah sakit, pikirannya sangat kacau, jadi ia tidak bisa menemui Jihan dulu untuk sementara, emosinya sedang tidak stabil, dan ia tidak mau jika nanti ia kelepasan saat di depan Jihan, karena bagaimana pun hubungan mereka dulu, Jihan kini sudah resmi menjadi istri sahnya.

"Ven, Erven,"

Satu tetes air mata turun membasahi pipinya, keadaan yang sedang terjadi ini, benar-benar berada di luar kendalinya, ingin rasanya Erven menyumpah serapahi mamanya karena membicarakan masalah yang seharusnya tidak diketahui mamanya itu, Erven tidak pernah sadar jika memang selama ini orang tuanya selalu mengawasi pergerakkannya.

"Erven,"

Erven tersentak kaget begitu ada seseorang berteriak tepat di dekat telinganya dengan punggungnya yang dipukul sedikit kencang, ia menoleh hendak memaki orang itu, tapi mulutnya lebih dulu di tutup menggunakan roti yang wangi kopi.

"Jangan marah-marah dulu, makan, udah sesiang ini dan lo belum makan," ucap orang itu.

Erven menghela napas lalu mengambil alih roti yang masih ada di tangan temannya dan langsung menggigitnya tanpa protes apapun.

"Sekhawatir itu sama Jihan, sampai-sampai lo lupa sama kerjaan di kantor yang numpuk, dan yang lebih parahnya lo lupa buat isi perut lo sendiri," oceh orang itu langsung duduk di samping Erven.

"Bukan itu saja, ini lebih sulit dari yang kamu tahu," balas Erven.

"Memangnya sesulit apa? Karena kehamilan Jihan yang di luar rahim?"

"Jihan sudah sadar?" tanya Erven menolehkan kepalanya menatap temannya dari samping.

"Udah,"

"Terus kenapa kamu tinggal keluar?" tanya Erven menatap tajam temannya yang malah mengangkat kedua bahunya acuh, belum lagi wajahnya yang datar seperti tidak merasa bersalah sedikitpun.

"Jangan marah dulu, kebiasaan gak mau denger penjelasan orang dulu!"

"Jadi?"

"Jihan sedang makan dengan perawat, karena gue lapar, jadilah gue titipkan Jihan sama perawat itu sampai gue balik ke sana lagi,"

"Tidak perlu, kamu bisa langsung pulang,biar saya yang menjaga Jihan," cegah Erven, ia sendiri merasakan tidak enak karena merepotkan temannya.

"Bagaimana kalau lo pulang dulu ke rumah, mandi makan yang benar setelah itu kembali lagi ke sini," tawar Bayu yang langsung disepakati oleh Erven, karena ia sendiri merasa tubuhnya sangat lengket dan tidak mungkin menemui Jihan dalam keadaan seperti itu.

"Terima kasih, kalau begitu saya izin pulang dulu,"

"Iya, hati-hati,"

Erven mengangguk lalu melangkah keluar dari lobby, mungkin ia memang butuh mandi untuk menyegarkan tubuh dan pikirannya,

"Loh, Erven, mau ke mana?"

Erven mendongak dan mendapati nenek serta kakeknya yang sedang menatap dirinya dengan tatapan heran, mungkin pikirnya, seharusnya saat ini Erven sedang menemani Aurel di dalam.

Erven hanya menatap sekilas keduanya lalu tanpa mengatakan apapun lagi, ia melangkah menjauhi nenek dan kakeknya meninggalkan pertanyaan-pertanyaan di kepala mereka.

Erven tahu, mereka akan membahas hal yang sama, dan Erven sedang tidak ingin mendebatkan apapun yang akan membuatnya kehilangan kendali, jadi menghindar akan lebih baik untuk sementara waktu.

***

Aurel menangis, ia rasa kecewa dan sakit hatinya bercampur menjadi satu, ia tidak menyangka jika sekama ini suaminya tega mengkhianati cinta mereka yang sudah bersumpah tidak akan saling menyakiti juga mengkhianati.

Aurel berpikir, apa yang membuat Erven bermain di belakangnya, ia merasa semua kebutuhan Erven dari dirinya sudah terpenuhi, Aurel bahkan tidak pernah sekali pun membangkang semua perintah suaminya, jadi apa yang sebenarnya Erven dapatkan dari Jihan tapi tidak ia dapatkan darinya?

"Aurel, makan dulu ya!" bujuk Renata, sejak Aurel mengusirnya juga untuk meninggalkan dirinya sendiri, Renata menggeleng tidak setuju, emosi Aurel sedang tidak stabil jadi ia tetap memutuskan berada di dalam menemani Aurel yang masih belum berhenti menangis sejak tadi, bahkan perawat yang Renata panggil untuk kembali memasangkan jarum infus yang terlepas dari tangan Aurel sedikit kesulitan karena Aurel yang tidak mau diinfus lagi.

"Kenapa mamah baru memberitahuku sekarang?" Aurel membalikkan tubuhnya jadi menghadap mama mertuanya yang duduk di samping brangkar dengan semangkuk bubur di tangannya.

Renata menghela nafas pelan, ia sudah menyangka jika Aurel pasti akan mempertanyakan hal seperti ini kepadanya.

"Kamu ingat tidak waktu mamah berkunjung ke rumah tiga bulan yang lalu?" tanya balik Renata.

Aurel mengangguk, tentu saja dia ingat, mamah mertuanya itu ketika berkunjung pasti akan selalu membawakan buah tangan yang tidak sedikit, segala macam buah dibawa, bahkan makanan ringan dan minumannya, jadi tentu saja Aurel mengingatnya karena memang sangat jarang mama mertuanya berkunjung.

"Disitu mamah sudah tahu tentang Erven yang bermain di belakangmu, waktu itu mamah hanya diam saja dan meminta seseorang untuk mengikuti Erven selama dia bekerja di kantor, dari situ mamah mendapatkan laporan mengenai Erven yang memang kencan dengan salah satu karyawan di sana, mamah tidak pernah ingin mencampuri urusan rumah tangga kalian, jadi mamah tidak langsung memberitahumu tentang Erven, tapi mamah memberikan kode kepadamu agar setiap kamu mengantarkan makan siang untuk Erven, kamu bisa di sana dulu sampai sore, atau mungkin langsung pulang, mamah paham kamu menolak ide mamah yang satu itu, mungkin karena kamu memang tidak bisa fokus untuk menulis jika di dalam ruangan Erven,"

"Tunggu, jadi mamah menyuruh Aurel agar setelah mengantarkan makan siang untuk mas Erven itu kode mamah jika ada yang tidak beres dengan mas Erven?" tanya Aurel tidak sadar dengan perintah mamah mertuanya yang sedikit aneh.

Renata mengangguk, "benar, mamah ingin kamu mengetahuinya sendiri, bukan dari orang lain, laku ketika mamah mendengar Erven yang menikahi Jihan, mamah terkejut, tidak menyangka Erven akan seberani itu membawa Jihan untuk menghadapi dirimu dan meminta restu kepadamu, mamah dan papah marah, waktu itu kami langsung pulang dari Sidney untuk menemui Erven, mamah dan papah sangat kecewa dengan keputusan Erven apalagi mendengar jika Erven menikahinya karena Jihan sedang dalam kondisi hamil dan dia berbohong dengan menuduh karyawan lain yang menghamili Jihan, mamah dan papah minta maaf atas perbuatan Erven kepadamu,"

Renata bahkan sampai menangis membayangkan bagaimana sakitnya menjadi sosok Aurel yang diam-diam diselingkuhi oleh Erven.

"Kenapa mamah minta maaf, kesalahan mas Erven tidak ada sangkut pautnya dengan mamah, mamah tidak perlu meminta maaf atas perbuatan mas Erven, mah," lirih Aurel langsung memeluk mamah mertuanya dan menangis kembali di pelukannya.

"Jika kamu tidak bisa bertahan lagi berada di sisi Erven, bilang sama mamah, oke!"

Aurel menggeleng, "Tidak bisa mah, ada calon bayi yang sedang aku kandung, tidak mungkin dia tumbuh tanpa sosok ayah di sisinya, jadi sesakit apapun dan sekecewa apapun Aurel terhadap mas Erven, Aurel akan tetap mempertahankan pernikahan kami, demi anak yang sedang Aurel kandung,"

1
Sanda Rindani
aurel oon bertahan
Dian Fitriana
update
Nur Hayati
alasan buaya buntung
Lala lala
capeknya...ud bab 30 msh menye2.
bye bye aja lah
Soraya
klo masih nerima maaf nya aku keluar thor
Yeni Astriani
yang dikatakan Yasmin benar untuk apa pertahankan erven lebih baik cerai dan pergi jauh bersama kedua anakmu, cinta boleh tapi jangan jadi wanita bodoh aurel
Soraya
Aurel jgn bodoh krna cinta
Soraya
ternyata oh ternyata
Soraya
klo q jd Aurel mending pisah gak usah juga ksh tau klo hamil
Soraya
Erven munafik katanya gak cinta
Soraya
katanya cuma nolong gak cinta tp perhatiannya ke jihan kok berlebihan
Soraya
Aurel aja yg bodoh
Soraya
knp Aurel gak cari tau ke benerannya apa benar klo Jihan dilecehkan
Soraya
gak masuk di akal nolong cuma alibinya aja dasar buaya
Soraya
mampir thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!