AXELINO VANDER DRAVION, adalah seorang mafia berpengaruh dan terkenal di seluruh penjuru dunia dengan kekejaman nya. seorang Axel tak luput dari julukan seorang mafia iblis kejam dan sangat tidak mau kenal dengan apa itu cinta, namun ketika Axel bertemu dengan bocil tengil cantik dengan mata nya yang indah mampu memikat seorang Axel. siapakah gadis yang mampu membuat seorang Axel tertarik tersebut?
yukk, baca novel aku biar bisa tahu gimana cerita nyaa...!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yinndyx, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 10 MIIM
"Ck, Jack awas saja kau. sangat menjijikan kenapa bisa dia merekrut seorang wanita murahan seperti nya" gerutu Axel sangat kesal karena jack asal mengganti asisten lama nya dengan wanita murahan.
*
*
*
DI MANSION DRAVION
"Dad, kenapa Axel belum juga pulang kesini ya" tanya Riana kepada Alex.
"Mungkin Axel masih sibuk dengan urusan nya mom" jawab nya dengan meneruskan membaca koran.
"Ishh Daddy mah gitu ga ada peduli peduli nya" kesal Riana dengan mengerucutkan bibir nya.
"Huhh, mom Axel tidak kecil lagi dia sudah dewasa tidak ada yang perlu di khawatir kan" ucap Axel dengan istri nya masih saja manja padahal sudah berumur.
"Yaudah kalo gitu kita saja yang ke mansion Axel" ucap Riana kepada Alex dengan semangat.
"Untuk ap," belum selesai dengan ucapan nya "Ok, baiklah kita akan ke sana sekarang" lanjut nya kembali karena tak ingin melihat istri nya murung karena menahan rindu kepada putra nya.
Kini Alexander dan Riana sudah siap untuk pergi ke mansion putra nya.
"Ayo dad, buruan" titah Riana dengan semangat ingin menemui putra nya.
Alex yang melihat tingkah istri nya hanya bisa menggelengkan kepala dan dan menurut mengikuti langkah sang istri.
Di dalam mobil Riana tak henti henti nya berbicara sampai Alex kualahan untuk mendengar kan sang istri.
"Dad? Kenapa diam saja, ishh ga seru banget" ujar nya ketika melihat sang suami hanya diam.
"Sayang kau sudah terlalu banyak berbicara apa bibir mu itu tidak lelah hm?" Tanya Alex kepada istri nya.
Mendengar ucapan suami nya Riana pun terdiam dan langsung mengarah kan pandangan nya ke luar.
*****
MANSION PRIBADI AXELINO
Sesampai nya di mansion Axel, Riana dan Alex langsung masuk dan menanyakan keberadaan putra nya kepada Jack yang sedang memasuki cemilan yang ia beli tadi bersama dengan Vincent.
"Jack, dimana Axel?" Tanya Riana kepada Jack.
"E-ehh mommy besar? Kapan datang?" Tanya balik Axel yang langsung mendekati Riana.
"Baru saja. Em dimana Axel?" Tanya Riana kembali karena tidak melihat keberadaan putra nya.
"Sebentar mommy besar Jack telepon dulu" balas Jack langsung membuka hp nya dan langsung menelepon tuan nya.
"Halo tuan?" Ucap Jack dengan sopan.
[ "Hm. Ada apa?" ] Tanya Axel langsung to the point.
"Ini tuan, e-ehh" belum selesai Jack menjelaskan tiba tiba hp nya di ambil alih oleh Riana.
"AXELLL CEPATTT PULANG MOMMY TUNGGU DI MANSION MU" Teriak Riana melalui hp milik Jack.
Alex yang tak kuasa mendengar teriakkan sang istri lantas langsung meninggalkan sang istri untuk menunggu di ruang tamu dan menyalakan televisi guna untuk menghilangkan suara istri nya yang terngiang ngiang di gendang telinga nya.
[ "Mommy, tidak perlu berteriak seperti itu Axel masih bisa mendengar" ] kesal Axel yang jengah ketika mommy nya sudah berteriak.
"Yasudah pokok nya mommy tidak mau tau kamu pulang sekarang" titah Riana.
[ "Tidak bisa begitu mom aku masih sibuk di kantor" ] ucap Axel.
"Tidak bisa, mommy akan tunggu sekarang juga" ucap nya kembali.
Tuttt,,
Riana mematikan panggilan tersebut secara sepihak dan tersenyum kepada Jack. Dan tiba tiba Vincent turun dan berteriak memanggil Riana.
"Ontiii anaaa" teriak Vincent dengan senyuman terbaik nya.
Teriakkan tersebut mampu mengedarkan pandangan nya mengarah anak tangga di mana Vincent berlarian menuruni anak tangga tersebut.
Dengan bibir yg membentuk O mata nya juga tak bisa berbohong bahwa Riana memang terkejut akan kedatangan Vincent.
"ATHAAA" Seru Riana langsung memeluk Vincent begitu erat.
"Ontiii, baru saja aku ingin ke mansion Dravion tetapi onti sudah menemui aku duluan, gajadi surprise deh" ucap Vincent yang melepaskan pelukan nya dan memasang wajah cemberut nya.
"aaa, begini juga sudah membuat onti senang kok" jawab Riana. "Kapan kamu kesini, hm?" Tanya Riana dengan semangat.
"Kemarin onti" jawab nya. "Bagaimana dengan keadaan onti apa baik baik saja?" Tanya nya kembali.
"Baik sekali apalagi dengan kedatangan vinvin" jawab Riana dengan tersenyum dan mengalihkan pandangan nya kepada Jack.
Dan tentu saja itu membuat perut Jack terasa sakit karena menahan tawa. Dan mereka pun tertawa renyah bersama sama.
Di dalam kamar Aurora yang sudah bosan di dalam kamar kini mendengar berisik nya suara orang tertawa di bawah sana. Aurora memberani kan diri untuk keluar dari kamar.
Aurora yang menyaksikan tawa bahagia keluarga DRAVION, dia tersenyum dan tanpa di sadari cairan bening mengalir di pipi Aurora.
Dan tanpa Aurora sadari sepasang mata sudah memperhatikan nya sedari tadi. Alexander ya Daddy Axel sudah memperhatikan gadis yang berada di atas sedang memperhatikan istri dan kedua sahabat putra nya.
"Siapa gadis itu?" Batin Alex yang kini mengerutkan dahi nya.
"Kenapa dia menangis?" Gumam Alex yang kini melihat Aurora menangis tersedu sedu.
Alexander terkejut ketika sang istri sudah berada di samping nya dan mengagetkan nya dengan suara cempreng Riana.
"Sayanggggg" teriak Riana ketika melihat Alex melamun.
"Iya ada apa?" Tanya Alex kepada sang istri.
Riana, Jack, dan juga Vincent kembali tertawa ketika melihat wajah linglung Alexander.
Riana berhenti tertawa ketika melihat Axel sudah pulang dan langsung menghambur di pelukan putra nya.
"AXELLL MOMMY KANGEN BANGET SAMA KAMU" teriak Riana.
"Iya mom ini Axel baru pulang loh tidak bisa kah menyuruh ku untuk duduk dengan mereka" ucap Axel dan langsung mengalihkan pandangan nya ke arah Daddy dan kedua sahabat nya.
"Ok ok, baiklah. Ayo" balas Riana sambil menggandeng tangan putra nya.
Dan terlihat lengkap dan bahagia keluarga Dravion di mata Aurora. Kehangatan keluarga yang selama ini ia ingin kan hanya bisa ia lihat dari keluarga orang lain namun tidak untuk nya.
Aurora yang menyadari jika Alex melihat nya lantas masuk ke dalam kamar nya kembali dan menghapus jejak air mata nya.
"Huhh, tahan dongg tahann" ucap Aurora sambil mendongak kan kepala nya dan mengipas mata nya supaya tidak mengeluarkan air mata.
Tetapi air mata Aurora seakan akan tak henti henti mengalir. Aurora berjalan mendekati balkon dan duduk sambil menatap langit dengan tangis nya yang pecah.
"Hiks hikss, kenapa hidup ini tidak adil?" gumam nya sambil menangis tersedu sedu.
Aurora kembali mengingat kebahagiaan keluarga Dravion, dan saat itu juga hati nya terasa sesak.
"Mom? Kenapa aku tidak di bunuh juga oleh mereka? Kenapa aku harus menanggung dengan hidup yang tidak ada arti nya?" Lirih nya yang kini semakin terasa sakit di dada nya.
"Dad? Siapa dia dad? Kenapa mereka jahat sama kita? Dan kenapa mereka hanya ingin nyawa kalian? Kenapa tidak membunuh ku sekalian?" Tangis Aurora semakin pecah.
"Mom dad, bawa aku bersama kalian" lirih nya sambil menatap langit.
"Hikss hikss apa aku harus melompat dari ketinggian ini agar aku bisa menemui kalian? Hikss" racau Aurora yang kini sudah putus asa.
Tiba tiba Aurora menghapus air mata nya dengan kasar.
"No no, Aurora ingat kamu masih harus hidup untuk mommy dan Daddy. Iya aku tidak boleh menyerah aku harus membalas kan dendam kepada mereka." Ucap Aurora kini kembali menyemangati diri nya sendiri.
"No, jangan mati konyol Aurora kamu harus kuat demi mommy dan Daddy di atas sana" ucap nya kini memejam kan mata nya.
Dan beberapa menit kemudian Aurora terlelap di balkon dengan buliran bening yang masih mengalir di pipi nya.
*
*
*
