Transmigrasi Wanita Ceo

Shi can menatap tajam wajah Zong lie

" hehehe maaf kak " kata Zong lie

" jangan marah sama bibi lie ibu , memang nya kami tidak boleh tau siapa ayah kami ibu" kata shi long sedih

" boleh sayang tapi belum waktunya, tapi karena sudah di kasih tau ya sudah ibu mau bilang apa, lagian ibu tidak akan bisa marah dengan bibi kalian ini " kata shi can

Mereka pun terlihat senang.

" ibu shi la mau ibu dan ayah menikah biar kita bisa tinggal bersama" kata shi lah yang mengejutkan shi can

Shi can pun menatap tajam lagi wajah Zong lie pasti ulah nya ini.

" iya ibu shi long ingin kita bisa bersama seperti keluarga lainnya, shi long mohon ibu mau nya kali ini aja tolong permintaan shi long di kabulkan" kata shi long

Shi can tidak bisa berkata apapun, dia bingung harus bagaimana, disisi lain dia tidak mau tapi di sisi lain dia tidak boleh egois kasihan anak anak nya yang ingin memiliki keluarga lengkap

" ibu " kata shi lah Dengan wajah memohon

kaisar Feng hanya menyimak saja dia sangat senang anak anak nya mendukung nya

" ibu pikir pikir dulu nya sayang " kata shi can

" kenapa harus dipikir pikir dulu ibu" kata shi long

" dengar sayang , ibu butuh waktu untuk menerima nya , tolong kasih ibu waktu nya " kata shi can dengan wajah memohon

" iya ibu , tapi jangan lama-lama nya " kata shi lah

" iya sayang " kata shi can

" iiiii sebal sekali aku kenapa sih aku harus ada di tubuh wanita ini bukan langsung mati aja gitu , jadi berurusan dengan masalah begini , haaaaaaa" kata shi can berteriak dalam hati

Kaisar Feng yang melihat wajah kesal shi can pun tersenyum kasihan sekali shi can merasa tertekan

" pada akhirnya kamu akan bersama dengan saya" kata kaisar Feng dalam hati sambil tersenyum

Shi can yang melihat kaisar Feng tersenyum pun merasakan jengkel

" ini lagi senyum senyum suka sekali seperti nya melihat aku menderita" kata shi can dalam hati

Shi can menatap tajam ke arah kaisar Feng, shi lah yang melihat shi can terus menatap wajah kaisar Feng pun bingung tatapan ibunya sangat menyeramkan

" ibu kenapa kok dari tadi melihat ayah begitu seperti mau keluar mata nya , shi lah takut melihat nya" kata shi lah

Shi can yang mendengar kata kata yang keluar dari mulut shi lah pun langsung salah tingkah

" ibu tidak kenapa napa kok sayang, ibu menatap ayah kalian ada nyamuk di wajah ayah kalian" kata shi can

" mana ibu biar shi la pukul " kata shi lah

" biar ibu saja yang mukul " kata shi can mendekati kaisar Feng mengarahkan tangan nya ke pipi kaisar " ke tepok" bunyinya sangat yaring sampai kaisar Feng menoleh kan mukanya kesamping karena sangking kuatnya

" udah ibu pukul nyamuk nya sayang" kata shi can

" mampus sakit gak , sakit gak, sakit la masa enggak , itu makanya jangan suka membuat aku menderita " kata shi can ketawa dalam hati

Kaisar Feng merasakan panas di pipi nya

" pasti sakit sekali itu, lie melihat kakak shi can memukul dengan sekuat tenaga, kasihan nya kakak Feng" kata Zong lie dalam hati yang ngilu mendengar suara tamparan itu

" ibu seperti nya ibu memukul terlalu keras , ayah terlihat kesakitan " kata shi long

" iya ibu " kata shi lah

" enggak kok sayang, itu gak terlalu keras kok sayang, " kata shi can memijak kaki kaisar

" gak sakit kan kaisar, ya kan" kata shi can tersenyum kepada kaisar dan kakinya masih menginjak kaki kaisar

" iya tidak sakit kok sayang " kata kaisar Feng tersenyum terpaksa

" saya ini kaisar atau bukan, kenapa saya tidak bisa melawan perempuan di depan saya ini" kata kaisar Feng dalam hati

" kasihan sekali kakak Feng , tapi baru pertama kali lie melihat kakak Feng tertekan " kata Zong lie berusaha tidak tertawa , kalau dia ketawa pasti nanti di hukum sama kedua orang yang lagi tidak bersahabat

" dengar kan sayang tidak sakit" kata shi can tersenyum kemenangan

kedua anaknya pun percaya.

Kaisar Feng menatap wajah shi can mengisyaratkan untuk melepas kan kakinya

Shi can yang sadar pun langsung mengangkat kaki nya dari kaki kaisar Feng.

" kalian lapar gak" kata shi can mengalikan pembicaraan

" lapar " kata mereka

" ya sudah ibu pergi ke dapur membuat kan kalian makanan" kata shi can melarikan diri

" iya ibu" kata mereka

Shi can pun pergi, setibanya di dapur shi can pun memulai membuat makanan sambil memikirkan persoalan yang tadi

" aku harus apa, kalau aku tidak terima kasihan anak anak pasti sedih, tapi kalau aku terima aku yang menderita dengan permasalahan politik kerajaan" kata shi can

" sudah lah terima aja ini pun untuk kebaikan anak anak supaya tidak sedih, kalau masalah yang lain nanti ku pikirkan , pasti ada jalan untuk menyelesaikan permasalahan itu, tapi aku harus bikin perjanjian dengan kaisar tidak ada yang namanya selir selir dan apapun yang ku lakukan tidak boleh ikut campur, iya iya itu ide yang bagus biar sedikit permasalahan ku terselesaikan, kalau dia tidak mau aku tidak mau juga menikah dengan nya " kata shi can dalam hati memikirkan sambil memasak

" tapi kalau masalah membalas perasaan cinta Kaisar akan aku usahakan lah , kasihan dia mencintai seseorang diri, aku tau betapa sakit nya mencintai seseorang diri sakit banget, jadi itu semoga saja teratasi berjalan nya waktu pasti aku bisa membalas perasaan nya" kata shi can dalam hati

" tapi nanti aku harus meninggalkan rumah ini dong , ya sudah lah tidak apa apa, aku akan mencoba merenovasi kerajaan itu pasti kerajaan itu sangat kuno, tapi kalau di bolehkan kalau tidak, itu nanti aja akan ku bicarakan " kata shi can

" dan satu lagi aku akan membuat satu lagi isi surat perjanjian tidak boleh terlalu mengekang kebebasan anak anak ku dan tidak boleh memaksa anak anak ku menjadi yang tidak mereka inginkan, iya itu harus ku buat biar anak ku tidak tertekan, aku tau kehidupan kerajaan pasti sangat menyebalkan banyak sekali aturan nya, aku yang hanya mendengar nya saja kesal dengan aturan kerajaan yang terlalu banyak mengekang, apa lagi anak bangsawan tidak boleh berteman dengan rakyat sederhana, padahal itu harus di lakukan supaya mereka tau betapa susah nya hidup rakyat sederhana, jadi kaisar atau raja selanjutnya bisa membuat kehidupan rakyat sederhana bangkit dari kesengsaraan nya karena sudah pernah melihat dan merasakan kesakitan rakyat sederhana, ya ampun shi can ngapain pula kau mikirin tentang kehidupan mereka terserah mereka lah mau apa, sekarang yang harus aku pikirkan masa depan anak anak ku , biarkan orang lain mau berbuat apa , tapi kalau mereka meminta bantuan baru aku bantu " kata shi can kesal sendiri dengan dirinya yang terlalu mengurusi hidup orang .