keira dan angga menikah selama dua tahun. Angga memboyohg seluruh keiiarganya untuk tinggal di rumah keira yang besar. karena keira adalah anak pengusaha.
Awalnya keluarga Angga sangat baik, tapi seiring berjalannya waktu mereka semua berubah kasih yang dulu keira rasakan seolah hilang begitu saja. Apalagi saat mengetahui Anggal sekingkuh.
Apakah yang akan keira lakukan kepada suami yang berselingkuh dan di dukung oleh keluarganya? Apakah karena cinta dia akan terima begitu saja? Ataukah dia akan membalas semua dengan elegan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Xaviera Valcon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18
Angga hanya bisa mendengus kesal dia gagal lagi untuk meminta Keira menjual perhiasannya yang dia miliki, memang perhiasan itu bukan Angga yang belikan tapi Keira beli sendiri sewaktu dia bekerja dan belum menikah dengan Angga.
"Angga bagaimana." Tanya bu Linda saat melihat Angga keluar dari kamarnya.
"Keira keburu pergi sama Inda ma jadi Angga belum bicara sama Keira." Jawab Angga lemas.
"Terus bagaimana dong, mama kan rencananya hari ini mau lihat-lihat mobilnya." Kesal bu Linda.
"Ya kalau mau lihat-lihat saja kan bebas ma.... Angga gak ada uang sebanyak itu untuk DP mobil, kecuali mas Doni dan mbk Ayu punya bisa bantu-bantu." Jawab Angga membuat Ay kesal.
"Kalau ada aku gak akan minta tolong sama kamu, bilang saja kamu dan istrimu gak mau melihat mbak maju." Kesal Ayu membuat Angga semakin bingung.
"Nanti aku akan bicara lagi sama Keira aku mau pergi dulu." Pamit Angga lemas pagi-pagi sudah di bikin pusing oleh kakak dan ibunya.
"Mau kemana kamu bukannya hari ini kamu libur?" Tanya bu Linda sambil memperhatikan penampilan anaknya.
"aku mau keluar ma ada janji sama temen." Jawab Angga.
"Mas aku minta uang mau jalan-jalan sama temen ke Mall." Ita menghadang langkah Angga yang akan keluar rumah. Angga merogoh dompetnya dan memberikan uang seratus ribu kepada Ita membuat Ita kesal.
"Apa mas Angga gak salah ngasih aku cuman seratus ribu buat ke Mall? Cukup untuk apa mas?" Kesal Ita kepada kakaknya.
"Untuk makan cukup kan..... Mas gak ada uang lagi minta saja sama mama." Jawab Angga berlalu pergi dari hadapan sang adik.
****
"Kita jadikan beli CCTV dulu?" Ajak bobi suami Indah sambil mengendong anaknya.
"Aku terserah mas Bobi saja mau yang gimana yang penting bisa di operasikan di ponsel maupun di laptop kan?" Tanya Keira yang di angguki oleh bobi.
Indah mengambil alih anaknya yang di gendong sang suami saat memilih CCTV untuk di pasang di rumah Keira, setelahnya mereka pergi ketempat makanan cepat saji.
"Gak makan di sini saja?" Tanya Keira heran saat melihat Indah malah memesannya untuk di bawa pulang.
"Biar mereka semakin panas melihat kita makan beginian." Ucap Indah membuat sang suami geleng-geleng kepala melihat kelakuan sang istri.
"Oh ya Kei perhiasan kamu semua sudah ada di brangkas kan? Dan sekarang mereka sibuk minta DP mobil buat Doni? Gimana kalau kita isengin mereka pakek perhiasan imitasi?" Ide Indah muncul saat mereka melewati aksesoris yang tak jauh dari stand makanan cepat saji yang baru mereka datangi.
"Ide bagus." Jawab Keira yang tak kepikiran sampai sejauh itu, dengan penuh rasa bahagia kedua wanita itu memilih beberapa aksesoris yang mirip dengan perhiasan aslinya. Setelahnya mereka menuju rumah Keira dan benar saja rumah dalam keadaan sepi tak ada siapapun di sana.
"Benar mereka gak ada di rumah Kei, emang kamu gak pernah di ajak kalau mereka mau jalan-jalan? kasian kamu Kei." Ucap Indah geleng-geleng kepala membuat Keira hanya menaikan kedua bahunya acuh.
"Ini mau di pasang di mana saja? Keburu mereka datang." Tanya Bobi membuyarkan obrolan kedua wanita di depannya.
"Di ruang keluarga, dapur, kamar sama balkon kamar kamar aku mas." Ucap Keira membuat Bobi mengangguk.
"Kenapa dengan balkon kamar kamu Kei? Tanya Indah penasaran.
"Mas Angga suka telponan di balkon kamar sampai malam sambil kunci di luar." Jelas Keira santai sambil bermain dengan anaknya Indah.
"Sudah aku pasang mana ponsel dan Laptop mu." Bobi meminta ponsel dan laptop yang di bawakan oleh Indah kemudian Bobi mengutak-atik semuanya dengan cepat.
"Nih cek dulu." Ucap Bobi sambil menyerahkan ponsel dan laptop nya kepada Keira.
"Cepat sekali mas." Ucap Keira membuat Bobi terkekeh.
" Kerjaan ku kan itu Kei jadi gimana ada yang kurang gak? coba cek dulu semuanya." Tanya Bobi