NovelToon NovelToon
Me And Mr Mafia

Me And Mr Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mafia / Balas Dendam / Roman-Angst Mafia / Gangster
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: HaluSi

Apa kamu bisa bertahan jika seorang yang kau kasihi dan kau hormati menorehkan luka begitu dalam.

Penghianat yang di lakukan sang Suami membuat Ellen wajib berlapang dada untuk berbagi segala hal dengan wanita selingkuhan Suaminya.

Ingin rasanya Ellen pergi menjauh namun Davit, Suaminya tidak mau menceraikan. Ellen di tuntut bertahan meski hampir setiap hari dia menerima siksaan batin. Bagaimana hati Ellen tidak sakit melihat lelaki yang di cintai membagi perhatian serta kasih sayang nya di pelupuk mata. Namun tidak ada pilihan lain kecuali bertahan sebab David tak membiarkannya pergi.

Suatu hari tanpa sengaja, Ellen di pertemukan dengan seseorang yang nantinya bisa menolongnya terlepas dari belenggu David.

Langsung baca ya👇

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HaluSi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 16

Setelah masalah muatan barang selesai, Johan langsung pulang untuk menemui Yuan. Setibanya di rumah, Johan di buat tak mengerti sebab Yuan hanya duduk tanpa berucap sepatah katapun. Mimik wajahnya tampak gelisah seolah apa yang di bicarakan sangat membebani.

"Apa dia tidak mau makan?" Tanya Johan terpaksa membuka pembicaraan.

"Sudah." Jawab Yuan." Kau membohongi ku Jo." Tidak biasanya Yuan bertanya perihal kesalahan dengan nada bicara datar.

"Tanpa di jelaskan, aku tahu apa yang Kak Yu rasakan."

"Bagaimana rasanya berhubungan dengan pellacur-pellacur itu? Apa ada debarannya?" Johan tersenyum simpul. Dia paham Yuan minim pengetahuan soal wanita dan percintaan.

"Hanya kepuasan, membayar dan selesai. Tidak ada rasa apapun."

"Oh." Yuan kembali terdiam.

"Dia bukan pellacur Kak. Aku sudah mengumpulkan data tentang dia. Di kota ini, dia punya seorang Bibi tapi sepertinya, hubungan mereka sedang tidak baik." Ucap Johan menjelaskan.

"Ingat Jo. Aku menyuruhmu bukan berarti aku membebaskan mu berhubungan dengan nya. Di sini tanggung jawab mu sangat besar." Johan mengangguk-angguk.

"Termasuk mencarikan mu jodoh." Yuan membuang nafas kasar.

"Akan ku coba menyingkirkan nya."

"Sulit jatuh cinta berarti sulit melupakan."

"Selama ini aku berhasil meraih banyak pencapaian. Pasti lambat laun ketertarikan ku hilang." Tutur Yuan.

Itu kenapa Johan berniat membantu Yuan mengungkapkan perasaannya sebab dia tahu bagaimana dinginnya seorang Yuan. Bisa saja momen langkah seperti sekarang hanya terjadi sekali seumur hidup sehingga Johan tidak mau berhenti menyadarkan Yuan agar perasaannya di ungkapkan.

"Ini masalah hati, mana mungkin bisa hilang."

"Tidak ada sejarahnya aku gagal. Kekuasaan sebesar ini saja bisa ku tundukkan, apalagi menyingkirkan perasaan." Jawab Yuan seraya beranjak dari tempat duduk. Niatnya akan menutup korden jendela, sebagai awal melupakan perasaannya pada Ellen. Namun pemandangan yang di bawah membuat nafas Yuan berhembus kasar di sertai tatapan mata yang tajam.

Sementara di bawah, salah satu anak buah berjalan mengendap-endap menghampiri Ellen yang tengah duduk di teras. Tadinya Ellen berbincang dengan Mbok Lela di ruang tengah sambil menonton acara televisi. Tapi setelah Mbok Lela pergi tidur, Ellen merasa bosan dan memutuskan keluar, toh anak buah Yuan sudah tidak berani mengganggu.

Kecantikan Ellen sangat menyita perhatian. Meski dress yang di gunakan cenderung sopan tapi tetap saja tampak menggoda bagi lawan jenis nya.

Sudah lama si lelaki mengagumi Ellen namun tak berani mendekat. Dia beranggapan mempunyai kesempatan karena saat ini Johan sedang berbicara dengan Yuan. Biasanya pembicaraan akan berlangsung lama, sehingga si lelaki nekad untuk merayu.

"Dengar dari siapa Pak?" Tanya Ellen.

"Panggil Kak saja. Umurku masih pantas jadi pasangan mu." Rayu nya. Anak buah lain hanya bisa memperhatikan karena mereka sempat memperingatkan tapi tidak di gubris.

Apa dia tidak takut terkena masalah? Pokoknya aku tidak mau di tuduh merayu dan merebut pacar-pacar Tuan Yu.

Ellen masih menduga kalau Yuan adalah lelaki penyuka sesama jenis. Dia sungguh tidak memperdulikan itu apalagi Ellen sudah kehilangan selera pada lelaki.

"Itu sih dulu Kak. Sekarang saya tidak berminat mencari pasangan." Jawab Ellen tersenyum simpul.

"Bertaruh nyawa ayolah, asalkan kamu jadi milikku."

"Permasalahan saya sudah di selesaikan teman Tuan Yu jadi saya benar-benar tidak berminat." Jawab Ellen mempertegas.

"Hidup sendiri itu tidak enak loh. Kalau tidur tidak ada temannya."

"Oh." Ellen tertawa kecil." Saya sudah terbiasa. Buktinya saya bisa melewatinya hampir satu tahun." Lanjutnya menjelaskan.

"Kamu masih muda. Lupakan soal masa lalu. Tidak semua laki-laki seperti mantanmu." Ellen tersenyum aneh seraya mengangguk. Pemaksaan di hadapannya menimbulkan rasa tidak nyaman.

"Sebaiknya anda kembali. Takutnya kepergok Tuan Yu dan anda tamat." Tutur Ellen menyarankan.

"Aman, Tuan Yu sedang berbicara serius sama Kak Jo."

"Eum ya sudah. Saya permisi, saya mau istirahat."

Ellen hendak berdiri tapi pergelangan tangannya di pegang. Belum sempat melontarkan protes, tubuh si lelaki tiba-tiba ambruk. Sontak manik Ellen melebar, saat bagian kepala si lelaki memuncratkan cairan berwarna merah.

bergegas Ellen menarik tangannya dengan tatapan nanar ke arah si lelaki. Dia mengusap-usap lengannya untuk membersihkan cipratan cairan merah. Terdengar suara langkah kaki mendekat, Ellen menoleh dan mendapati Yuan keluar dari kegelapan bersama Johan.

Apa dia tadi mau menembak ku dan meleset? Batin Ellen menebak.

"Bu bukan saya yang menggoda." Ucap Ellen terbata. Saat otaknya berjalan normal, sosok Yuan cukup menakutkan baginya." Tuan bisa tanyakan pada mereka." Menunjuk ke segala arah." Tadi saya sudah memperingatkan nya agar pergi." Lanjutnya.

"Ini sudah jam berapa? Kenapa berkeliaran di luar?!" Tanya Yuan balik.

Johan terkekeh dalam hati sebab apa yang Yuan niatkan sangat tidak sesuai dengan apa yang di lakukan. Baru saja usaha melupakan di jalankan, Yuan sudah tersulut api cemburu.

"Acara di televisi sangat tidak menarik dan Mbok Lela sudah tidur." Sial. Gaunku jadi kotor. Ellen mengusap-usap kedua telapak tangannya yang lengket. Menjijikkan!!! "Hoeeeekkkk..." Ellen membungkam mulutnya dengan kedua tangan tapi aroma amis darah semakin tercium tajam." Hoeeeekkkk, maaf Tuan, permisi." Ellen berlari masuk menuju kamar mandi untuk membersihkan cipratan darah dan mengganti baju.

"Ini peringatan untuk kalian juga!! Aku tidak segan-segan bertindak kalau ada yang melanggar!" Teriak Yuan seraya mengedarkan pandangan ke sekitar.

"Baik Tuan." Jawab mereka serentak.

"Bersihkan mayatnya." Pintanya sambil memutar tubuh. Dia menatap ke dalam rumah belakang yang belum tertutup. Terselip rasa khawatir tapi lagi lagi Yuan terlalu angkuh untuk mengakui. Apa benar sulit di hentikan. Ucapnya dalam hati.

"Jadi bagaimana Kak Yu." Bisik Johan menuntut jawaban.

"Tutup pintu dan suruh dia cepat tidur. Lakukan itu di luar. Kau tidak boleh masuk sembarangan saat sudah malam. Didik juga mereka kalau masih menyayangi nyawa!" Pinta Yuan terpaksa melangkah pergi meski ingin rasanya menunggu Ellen agar dia tahu keadaannya.

"Baik Tuan Yu." Jawab Johan seraya menunduk tapi tersenyum simpul. Saat Yuan sudah masuk rumah, Johan menegakkan kepalanya lalu beralih menatap rumah belakang.

Terlihat Ellen baru keluar dari kamar dengan baju kotor di tangannya.

"Biar ku urus bajunya." Teriak Johan dari luar pintu.

"Besok biar ku cuci." Jawab Ellen sebenarnya merasa jijik.

"Berikan padaku."

Ellen berjalan mendekat lalu memberikan dress bernoda darah. Setelah memberikannya, Ellen memundurkan sedikit tubuhnya karena beberapa lelaki sedang membereskan mayat.

"Apa tadi targetnya aku?" Tanya Ellen berbisik.

"Target nya memang kamu." Ellen tersenyum aneh padahal jawaban dan pertanyaan bertolak belakang.

"Seharusnya di tegur dulu, jangan main tembak." Keluh Ellen bergumam.

"Memangnya siap di tembak Tuan Yu?" Goda Johan.

"Ya siap tidak siap." Johan tertawa kecil.

"Sudahlah, sebaiknya jangan keluar dan tutup pintu. Ini sudah malam, banyak predator berkeliaran."

"Hum ya. Selamat malam." Braaaakkkkkk!!! Ellen menutup pintu keras. Dia pikir Yuan memang akan menembak nya padahal arti dari perkataan Johan adalah menyatakan perasaan." Dulu mau mati asal tidak bunuh diri. Sekarang kok malah takut. Sakit tidak ya." Gumam Ellen berjalan masuk kamar setelah mengunci pintu. Padahal sebelumnya, pintu rumah belakang bisa bebas di akses tanpa di kunci.

Para anak buah, bertanya perihal sikap Yuan yang terlihat keterlaluan. Seharusnya peringatan di berikan terlebih dahulu apalagi alasannya hanya mengobrol dengan Ellen. Kalau menyangkut kegagalan perkerjaan, mungkin mereka masih maklum. Tapi di sini Yuan membunuh anak buah demi seorang wanita asing, bukankah mencari anak buah tangguh lebih sulit daripada pembantu seperti Ellen?

"Benarkah Kak?" Tanya beberapa anak buah cukup terkejut mendengar jawaban Johan.

"Syuuuttts, rahasia. Jangan bicarakan atau kalian mati. Tuan Yu emosinya tidak stabil karena rasa cemburu." Jawab Johan berbisik.

"Wah lain cerita kalau seperti ini Kak. Kenapa tidak di bicarakan dari awal?"

"Aku juga belum yakin tapi sekarang kalian tahu alasannya kan? Apa masih menyebut tindakan Tuan aneh dan keterlaluan." Para anak buah saling melihat satu sama lain.

"Kami tidak bisa berkomentar Kak. Setelah ini kami tidak akan mendekat sekalipun hanya menatap." Johan mengangguk-angguk seraya tersenyum.

"Bagus. Sampaikan pada yang lain. Eum aku istirahat dulu. Nanti bangunkan jam dua, ada sedikit pekerjaan."

"Baik Kak." Johan tersenyum simpul lalu berjalan ke arah pos penjagaan. Biasanya dia menempati salah satu kamar di rumah belakang tapi Johan tidak mau menyulut kemarahan Yuan.

Markas yang ada di bawah tanah pun hanya di pergunakan untuk menyimpan senjata. Hanya ada dua kamar itupun sudah di tempati beberapa anak buah. Johan tidak mempermasalahkan, toh waktu tidurnya hanya satu atau dua jam saja. Dia terbiasa waspada bahkan terkadang Johan tidak tidur sama sekali saat ada hal genting.

🌹🌹🌹

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!