Ku Buang Calon Suamiku

Damera rasa nya mau tertawa dalam tangis setelah sekarang tau semua nya, bahkan sudah sangat lama Aira dan Danil saling melengkapi satu sama lain. bila saja dia tidak mendengarkan percakapan itu, maka sudah pasti dia tak akan tau bahwa justru diri nya lah yang menjadi orang ketiga antara Danil dan Aira.

Namun orang ketiga nya berbeda dari yang lain, justru ini pasangan itu lah yang membuat Damera menjadi orang ketiga. Aira dan Danil sudah menjalin hubungan sejak lulus SMA, lalu Damera bersama lima tahun yang lalu, sudah jelas bahwa diri nya lah yang sudah menjadi orang ketiga dan merusak hubungan Aira.

"Hahahaaaaa, aku di permainkan seperti ini." Damera tertawa terbahak bahak sangking geram nya.

Juna selalu setia menunggu, apa lagi Nona nya sedang tidak baik baik saja begini. siapa yang akan tetap oke apa bila baru di hantam dengan rasa sakit yang amat besar, mana sama sekali tidak ada yang bisa untuk di jadikan sandaran oleh Damera.

Bram memang otang tua yang baik dan sama sekali tidak pernah pilih kasih, namun untuk curhat maka Damera tak akan bisa. lebih baik curhat dengan daun yang bergoyang dari pada harus dengan Bram, sebab dia juga tak nyaman atau bisa di bilang bukan anak yang dekat dengan orang tua.

"Udara di sini mulai tidak bagus, Nona." Juna melihat rintik hujan.

"Aku sudah di terjang badai, jadi tak akan masalah bila hanya gerimis saja." jawab Damera.

Juna menghelai nafas berat dan segera berlari masuk kedalam mobil untuk mengambil payung, memang tidak lama kemudian air hujan turun dengan deras nya menggugur bumi. untung nya Juna sudah siap dengan payung, tidak masalah tubuh dia yang kehujanan asal kan tidak tubuh Nona nya, sudah menjadi tanggung jawab sebagai asisten dan juga bodyguard nya Damera. Juna sama sekali tidak pernah mengeluhkan hal itu, apa lagi Damera baik kepada dia selama ini.

"Tidak usah payungi aku, Jun." Damera menolak dengan suara serak.

"Mau sampai kapan anda menyakiti tubuh sendiri, sudah menjadi tugas orang lain menyakiti tubuh anda! jadi lebih baik anda tetap sehat dan balas mereka semua." Juna membuka suara.

"Apa aku mampu melawan mereka?" Damera bertanya ragu.

"Ada aku di samping mu, Nona! apa pun yang anda perintahkan maka akan aku cari, tapi tolong tetap lah sehat." pinta Juna.

"Kurang apa selama ini aku pada mereka, semua sudah ku lakukan! bahkan uang pun tidak pernah aku perhitungkan untuk Aira, ternyata dia tetap saja tega padaku." lirih Damera yang belum bisa menahan pilu nya.

"Bila anda menangis terus maka sudah pasti lalah, ayo lah kuat kan hati mu! tidak ada yang kurang dalam dirimu, mereka saja yang tidak tau diri." Juna tetap memayungi Damera yang mulai resah.

"Beri aku lima menit, aku akan menetralkan hati ku sebentar lagi." Damera menarik nafas panjang dan juga berat.

"Tumbuh kan semangat dalam diri anda, jangan terlena dalam duka dan membiarkan mereka menginjak injak harga diri kita." Juna memang begitu marah.

"Tolong temani aku sampai akhir, Juna! aku tidak punya siapa pun lagi, ku mohon jangan khianati aku." Damera memohon dengan segenap hati nya.

Juna mengangguk karena dia tau Nona nya sangat terguncang, sebab Damera juga adalah tipe wanita yang agak klemer sehingga hati nya mudah sekali rapuh dan iba pada orang lain. namun Juna berjanji dalam diri nya sendiri bahwa ia akan mengubah Damera menjadi wanita yang tegas dan tidak punya iba lagi, sudah cukup ia di sakiti orang orang.

"Aku akan memulai dari Calista." Damera bangkit.

"Baik, akan ku cari semua info tentang dia." angguk Juna.

"Tidak perlu membunuh, aku ingin mereka semua jatuh dalam derita yang tak berujung." tegas Damera pula menatap Juna yang mengangguk paham dengan misi nya sekarang.

Dua orang ini segera masuk kedalam mobil dan otak Juna mulai merencanakan semua nya agar bisa membalas sakit hati yang sudah Damera rasakan, semua itu ia buat karena ungkapan terima kasih karena Damera lah yang menolong Juna saat dia akan mati akibat di tembak rampok, Mera yang membawa Juna kerumah sakit.

...****************...

Calista duduk tenang di rumah nya walau saat ini Bram menatap anak bungsu nya dengan kemarahan yang sangat besar, kecewa dan juga tidak menyangka bahwa anak nya punya sifat liar sehingga sampai tega menikung Kakak sendiri yang akan menikah satu jam lagi, Calista dan Danil sama sama salah di mata Bram.

"Papa tidak perlu menatap ku begitu, kami saling mencintai." Calista berkata tanpa dosa.

"Jaga ucapan mu, Lista! Danil itu calon saudara ipar mu, tapi kau bersikap jalang." bentak Bram.

"Aku tidak jalang! yang kami lakukan itu atas dasar cinta." Calista memang tidak sadar sudah membuat Damera sakit hati.

"Kau jalang, kau hanya berlindung di balik kata cinta! Papa selama ini juga tau kau punya banyak kekasih, berulang kali Papa menasehati mu agar jangan begitu." geram Bram.

"Memang nya kenapa kalau banyak kekasih, toh cinta ku cuma untuk Danil saja." Calista berkata cuek dan sombong membuat Bram benar benar naik pitam.

Plaaaaak.

Satu tamparan keras mendarah di wajah anak bungsu nya, mengasuh anak gadis tanpa peran Ibu itu sungguh berat bagi Bram. namun Calista memang parah sekali dalam mentaati aturan, Damera tidak pernah macam macam sejak masa puber sekali pun karena dia tidak punya kekasih dan baru dengan Danil mencoba pacaran.

"Papa menampar ku?!" Calista berteriak marah pada Bram.

"Kalau saja Mama mu masih hidup, bukan cuma tamparan saja yang akan dia lakukan!" bentak Bram.

"Jangan banyak bacot kau, kau pun jalang karena menikah dua kali." Calista melawan Papa nya yang sudah membesarkan dia.

"Aku menikah lagi karena istriku meninggal dan jarak nya juga sudah cukup lama, wanita yang ku nikahi pun gadis baik baik." Bram menatap putri nya nanar.

"Cuuiiih, anak ustad itu saja yang kau banggakan! aku juga tidak minta di lahirkan dari rahim anak ustad itu, mau kalian bicara apa pun nanti nya tapi aku tidak peduli dan tetap akan bersama Danil." Calista meludah di lantai.

Bram terperangah akan tindakan nya Calista yang sudah sangat kelewat batas ini, susah sekali mengatur anak gadis nya yang bungus karena Calista memang tipe yang bengal apa bila di nasehati, di tambah ini adalah masalah cinta sehingga pasti akan sangat sulit hati nya menerima.

Ramaikan ya guys, jangan lupa like dan comen nya.