10jt Dollar mengandung Bayi untuk Bos Mafia!!!??
Memutuskan untuk menjadi ibu pengganti ketika sebuah tawaran dari seseorang tak dikenalnya hingga iming-iming uang jutaan dollar, membuat Laila menerima tawaran itu dalam keadaan masih perawan dan terdesak?
Laila Aplebarry, wanita energik yang rela menjadi ibu pengganti untuk pasangan suami-istri. Namun naasnya, dia tidak tahu bahwa yang dia tolong adalah pasangan Mafia yang seharusnya dijauhi. Dan lebih parahnya lagi, mau tak mau Laila yang tidak tahu apa-apa malah memilih Parsial Surrogate Mother / Surrogasi Tradisional yang membuatnya one night stand dengan Donovan Stone-Brooks— si mafia bengis dan terkenal kejam yang berperan sebagai ayah adopsi.
Keadaan nya semakin rumit, saat Laila malah membawa kabur anaknya usai melahirkan karena tak tega bila harus memberikannya kepada orang lain dan itu membuat nyawanya hampir melayang.
°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°
Mohon Dukungannya ✧◝(⁰▿⁰)◜✧
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Four, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ABftMB — BAB 35
RENCANA TERSEMBUNYI DONOVAN
Laila tersentak tatkala di merasakan hentakan kuat dari Donovan saat mereka bertelanjang bulat di atas kasur empuk dan bergulat ketika keadaan hening, hanya menyisakan suara-suara desahan dan erangan kecil yang didengar oleh mereka berdua sendiri.
“Aahhh~ ” sungguh, napas Laila memburu tak karuan, dia tak bisa berhenti mendesah dan memilih memejamkan matanya saat bibir Donovan sibuk bermain di leher hingga rahang dan telinga Laila yang membuat wanita itu sedikit geli namun juga menikmatinya.
Tak segan juga Laila menggaruk punggung Donovan hingga mencetak goresan kuku di sana.
Sementara di sebuah bar, Stacey baru saja selesai melakukan perbincangan bersama Caleb dan saat ini dia berjalan menuju ke arah mobilnya. “Ayo kita pergi.” Pinta Stacey kepada dua anak buah Donovan yang masih setia berjaga di area mobil mereka saat ini.
“Bagaimana jika mereka mengikuti kita?” tanah salah satunya sehingga Stacey menoleh ke belakang.
“Tidak akan. Kita tidak akan diikuti, itu sudah sebagian dari kesepakatan. Bagaimana dengan Austin, kalian mendapat kabar darinya?” tanya Stacey balik.
“Tuan Austin masih berada di club, ada sesuatu yang harus dia urus.” Jelas anak buah Donovan sehingga wanita itu hanya mengangguk. Kapan mereka akan memiliki waktu bersama cukup lama?
“Go!” seketika Stacey langsung saja masuk ke mobil, diikuti oleh anak buah Donovan.
Dari arah lain, Caleb memperhatikan kepergian wanita itu.
...***...
Kedua mata Laila terbuka sangat berat, saat dia merasakan kulitnya bersentuhan langsung dengan kain ranjang yang halus dan membuat nyaman. (“Mendesah lah~ Ahhh~ ”) Suara desahan dan perintah Donovan langsung membuat kedua mata Laila terbuka lebar.
Wanita itu terbangun dari tidurnya, namun menyadari ketidakadaan Donovan di sana akhirnya Laila kembali merebahkan dirinya dengan posisi tengkurap. “Hffuuu— bagaimana bisa aku menikmatinya semalam? Pria sialan!” kesal Laila yang mana dia juga menikmatinya, jujur saja. Donovan benar-benar aktif menggempurnya.
Dan kini, kemana pria itu?
Tok! Tok! Tok!
Suara ketukan sekilas membuat Laila berkerut alis penuh tanya, sehingga dia sadar akan Aurora yang masih ada di mansion itu. Dengan cepat Laila mengenakan kemeja hitam milik Donovan semalam yang masih tergeletak berserakan.
Cklek! “Selamat pagi Ibu!” sapa Aurora seperti biasa sehingga Laila ikut menyapa balik.
Pelayan yang mengikutinya pun pamit pergi dan barulah Aurora masuk ke kamar ibunya.
Penuh tanya? Tentu saja, anak itu mengamati ranjang ibunya yang nampak berantakan sekali. “Kamar Ibu sangat berantakan! Apa semalam ada tikus?” tanya polos Aurora menatap sang ibu.
Ya! Hari ini adalah hari weekend, itu sebabnya Aurora tidak pergi ke sekolah.
Laila tercengang mendengar tebakan putrinya sehingga dia teringat akan kejadian yang sebenarnya semalam dan alasan kenapa ranjangnya berantakan. “Hmm... Kau bisa mengatakan tikus besar!” balas Laila.
Aurora terkejut mendengarnya. “Sebesar apa? Apa dia menggigit mu?”
Wanita itu mengangguk. “Ya. Dia menggigit dan memaksaku! Tapi semuanya sudah selesai, Ibu pastikan dia tidak akan melakukannya lagi.” Kesal Laila sendiri namun dia tersenyum menatap Aurora.
Anak itu nampak sangat cantik walaupun rambutnya masih pendek, namun Aurora terlihat manis dan cantik dengan mata silver yang terang. “Baju yang indah!” puji gadis kecil itu yang sangat teliti sekali.
Laila hanya tersenyum.
.
.
.
“Mereka lolos, tapi kita masih punya banyak peluang.” Ucap Connie yang duduk di sofa sambil meneguk teh di pagi hari.
Sementara Alan berdiri di dekat meja bar. “Donovan memintaku datang ke perusahaan setengah jam lagi.”
Mendengar itu Connie berkerut alis. “Really? Why?” tanya heran wanita cantik berambut pirang putih itu nampak penuh curiga.
“Dia bilang akan memberikan sesuatu yang sudah menjadi hak Marlon. Bagaimana dengan rencana mu sendiri? Beruntung jika dua pria itu tewas, jika tidak maka salah satu di antara mereka akan membuka mulut.” Ujar Alan sedikit marah.
Connie menyeringai kecil. “Kita tidak bisa dan tidak mungkin bersekongkol dengan Esposito. Tapi kita bisa menggunakannya diam-diam. Kau tahu maksudku, Alan!” jelas Connie yang pastinya Alan mulai faham karena tujuan mereka sama. Sama-sama liciknya.
Melihat kepergian putrinya, Laila hanya bisa tersenyum dan berbalik masuk ke kamar mandi. Namun langkah Laila terhenti ketika dia melihat sesuatu di atas nakas. Sedikit terkejut melihatnya, namun tanpa pikir panjang Laila langsung meraihnya dan masuk ke kamar mandi.
...***...
Asap rokok mengepul ketika Donovan menghela napas usai menghisap rokoknya. Sambil berbincang dengan seorang pria paruh baya yang pernah bekerjasama dengan Caleb Esposito, kini Donovan hanya sekedar menanyakan sesuatu.
“Kau yakin soal itu?” tanya Donovan sekali lagi.
“Saya sangat yakin.” Jawab pria paruh baya tadi tersenyum yakin. Berbeda dengan Donovan yang terdiam seolah mencoba mempercayai sesuatu yang baru saja dia dengar.
Hingga dia bangkit dari duduknya usai memadamkan rokoknya. “Anak buahku akan mengirim uangnya kepadamu. Aku harap kau mengatakan yang sebenarnya, jika tidak— ”
“Anda bisa menghabisi ku dan keluarga ku sebagai jaminan. Aku sudah cukup lama terjun ke dunia seperti ini Mr. Stone-Brooks, dan aku sangat yakin, aku tidak pernah salah!” jelas pria itu sehingga Donovan menatapnya lekat sedikit mengangguk-anggukkan kepalanya.
“See ya.” Balas Donovan yang akhirnya melangkah pergi.
Tentu, Donovan tak punya waktu sekarang, dia harus pergi ke perusahaan Stone-Brooks yang harusnya Marlon yang mengurusnya, namun kini dia akan mengurusnya sejenak.
Selang beberapa menit, kini Donovan dan Alan sudah bertemu di ruangan milik Marlon. Terlihat, Donovan yang mengenakan kemeja putih terlingkis berdiri di dekat meja kerja Marlon.
“Aku hanya akan melakukan peraturannya. Marlon sudah memintanya dan aku menyetujuinya. Urus perusahaan ini seperti yang ayahmu lakukan sebaik mungkin.” Pinta Donovan menoleh dan menatap tajam ke Alan.
Tentu pria itu nampak kesal karena dia harus diperintah oleh Donovan.
“Bukankah itu sudah menjadi hak ku!" Balas Alan dengan candaan kecil namun Donovan malah menatapnya datar sehingga pria bernama Alan itu kembali menatapnya kesal.
“Tidak ada hak apapun, kau ataupun Marlon. Aku yang memegang Stone-Brooks dan akulah pemiliknya. Jika kau keberatan, maka katakan langsung kepadaku.” Tegas Donovan benar-benar membuat Alan marah hingga pria itu tak segan menatap lekat mata silver Donovan.
“Why? Do you mind? (Kau keberatan)?” tanya Donovan sekali lagi.
Seketika Alan tersenyum palsu, berjalan mendekati meja ayahnya dan mengusapnya sejenak. “Akan aku lakukan seperti yang kau pinta Mr. Stone-Brooks!” jawab Alan yang kini duduk di kursi kerja Marlon dengan percaya diri.
Sementara Donovan berdiri menatapnya lekat seakan dia memberinya kesempatan selagi bisa mengendalikan perusahaan sebaik mungkin.
“Aku tidak akan memberikan kesempatan, sekali kau membuat kesalahan, maka kau akan terima akibatnya.” Ucap Donovan lalu melangkah pergi.
Melihat kepergian Donovan, Alan hanya menyeringai licik. “Fuck him.”
...°°°...
Hai guyss!!!! Maaf ya, hari ini aku update, tapi besok enggak, ternyata aku salah jadwal 😌😁 mohon dimaklumi hihihi
Semoga kalian masih suka dengan ceritanya dan jangan lupakan jejak semangatnya!!!!!
Thanks and See Ya ^•^
apakah akan menjadi kenyata,an hehehehe..
ternyata mereka saling merindukan & saling terikat satu sama lain 😀😍😘🫢🤭