NovelToon NovelToon
Jodohku

Jodohku

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Adira amna

perpisahan kedua orang tuanya itu,membuat seorang gadis bernama Adira Amna (21) sulit untuk menjalin sebuah hubungan serius dengan laki-laki.

hingga dengan tiba-tiba, Amna dilamar oleh seorang pria yang baru dikenal nya selama beberapa minggu! lalu,apakah Amna akan menerima lamaran dari pria tersebut?


penasaran sama kelanjutan ceritanya? yuk baca👉

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adira amna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 10

Radit sempat terpaku saat melihat Amna keluar dari dalam kamar nya. Sebab Amna terlihat sangat manis dengan kaos berwarna coklat dan celana kulot hitam, juga hijab pasmina yang senada dengan warna celana nya.

"Ayo mas...!" seru Amna sambil merapihkan hijab nya.

"Cantik banget sayang" puji Radit saat Amna sudah berdiri di hadapan nya.

"Makasih mas" jawab Amna dengan pipi yang sudah memerah karna di puji oleh Radit.

Dan Saat mereka melewati ruang tamu, kedua nya berpapasan dengan Altaf yang baru saja pulang. "mau kemana kak?"

"Mau keluar sebentar!" jawab Amna, sambil memakai sepatu nya.

"Pulang nya bawain donat ya?!" pinta altaf dengan cengiran khas nya. Dan Amna pun hanya memutar bola mata nya.

Saat sudah berada di dalam mobil, Radit masih saja memandangi wajah Amna. Dan Amna pun sengaja, berpura-pura memainkan ponsel nya untuk menutupi kegugupan nya itu.

"Nikah nya gak bisa besok aja, yah de?" tanya Radit dengan nada serius.

"Mas radit, nikah itu butuh proses. kita harus ngurus pendaftaran nikah dan harus cek kesehatan juga kan?" Amna sempat tak percaya jika Radit sudah berusia 34 tahun, sebab selain wajah nya yang awet muda, tingkah nya terkadang juga terlihat seperti ABG.

"Dua bulan itu waktu yang sebentar kok mas, jadi sabar ya" lanjut Amna tersenyum. Dan Radit pun hanya bisa menghela napas panjang.

Setelah kurang lebih 20 menit perjalanan, akhirnya mereka pun sampai di sebuah pemakaman umum.

Namun sebelum ke makam orangtua nya, Radit lebih dulu membeli bunga. Mereka jalan berdampingan dengan Radit yang terus menggenggam tangan amna. Hingga mereka sampai, di antara dua batu nisan yang bertulis kan nama kedua orangtua Radit.

Mereka membaca doa terlebih dulu untuk kedua orangtua Radit. Setelah itu mereka meminta restu sebab akan menikah 2 bulan lagi. Suara Radit bergetar saat mengungkap kan rasa rindu nya pada kedua orangtua nya.

"Mas bener-bener rindu de, sama Ayah dan bunda!" ucap Radit lirih, Amna pun langsung memeluk pria itu dari samping. Lantas kedua nya pun beranjak dari sana.

*****

"Mau beli donat dimana sayang!?" tanya Radit, saat kedua nya sudah berada di dalam mobil.

"Beli di mall aja mas, Amna sekalian mau belanja bulanan juga soalnya!" untuk urusan belanja keperluan rumah, memang Amna yang di tugas kan oleh sang ayah setiap sebulan sekali.

Radit pun langsung melajukan mobil nya ke sebuah mall, yang jalan nya searah dengan rumah Amna.

Setelah memarkir kan mobil, kedua nya pun langsung menuju ke supermarket yang ada di dalam mall itu, Mereka jalan bersebelahan dengan tangan Radit yang sudah bertengger di pundak Amna.

"Amna jadi keliatan bogel, kalau jalan di samping mas Radit" ujar Amna cemberut.

Radit tertawa karna celetukan itu. "Bukan bogel sayang, tapi mungil."

"Yah sama aja!" Amna mencubit kecil pinggang Radit, hingga membuat laki-laki itu meringis.

Saat ini Radit tengah mengikuti langkah Amna sambil mendorong troli nya. Saat kedua nya sedang memilih-milih buah, tiba-tiba saja ada seorang pria yang menyerukan nama Amna dengan lantang.

"Adira..!" Amna langsung menoleh, karna ia sangat familiar dengan suara dan juga panggilan itu.

" Fahri ?" Amna terkejut, karna ia tak menyangka akan bertemu dengan lelaki itu.

"Kamu apa kabar?" tanya Fahri tersenyum.

"Alhamdulillah baik!" jawab amna singkat tapi tetap tersenyum.

Fahri adalah kakak kelas sekaligus mantan pacar amna sewaktu SMA dulu. Mereka berpacaran, namun hubungan kedua nya tak bertahan lama, hanya berjalan selama 3 bulan. Alasan mereka putus, karna Amna sempat memergoki cowo itu berciuman dengan teman sekelas nya di belakang sekolah.

"Aku gak nyangka bisa ketemu kamu disini. Dir!" ujar Fahri sumringah. Dan Amna hanya tersenyum tipis menanggapi nya.

Mereka hanya mengobrol sebentar, sekedar berbasa-basi saja. kemudian Amna pamit lebih dulu pada Fahri. Sebelum nya Fahri sempat meminta nomer telpon Amna, Dan Amna pun memberi kan nomer telpon lama nya yang sudah tidak aktif lagi. 'dasar amna'

Lantas mereka pun langsung berjalan menuju ke kasir, dengan Amna yang terus bergelayut manja di lengan Radit. Amna sempat di buat bingung, saat Radit terlihat cuek, malah terkesan seperti mengabaikan nya.

"Mas Radit!" panggil Amna saat mereka selesai membayar belanjaan.

"Apa?" jawab Radit singkat.

Karna jawaban singkat tersebut pun, Amna langsung melengos dan berjalan bagitu saja. Radit sempat terbengong melihat Amna yang berjalan menjauh, tapi setelah itu ia langsung mengejar amna.

"Ade kenapa?" tanya Radit pelan, saat berhasil menyamakan langkah nya dengan Amna.

"Mas yang kenapa? dari tadi cuekin Amna terus" jawab Amna ketus.

Radit menghela napas pelan "Kita beli donat dulu ya buat Altaf, setelah itu kita ngobrol di mobil" Radit menarik pelan tangan Amna, dan membawa nya ke toko donat.

Setelah mendapat kan donat pesanan nya, Radit pun menawari Amna untuk membeli jajanan yang lain, Tetapi langsung ditolak mentah-mentah oleh wanita nya itu. Jadi mereka pun langsung menuju ke parkiran mobil.

Saat tiba di parkiran, Radit pun langsung membuka pintu bagasi mobil nya dan memasukan semua belanjaan nya ke dalam sana. sementara Amna sudah duduk anteng di kursi penumpang.

"Beneran gak mau jajan yang lain lagi sayang?" tanya Radit saat memasuki mobil.

"Langsung pulang aja!" jawab Amna dengan melihat ke arah jendela mobil.

"Sayang?" panggil Radit lembut, Amna pun mengabaikan panggilan itu.

"Maaf kalau mas terkesan mengabaikan Ade tadi, mas cemburu sayang" ucap Radit dengan nada lirih.

"Amna gak suka di diemin kaya gitu?" jawab Amna dengan isakan kecil.

Radit tarik pelan bahu Amna dan langsung memeluk nya. Radit tau, gak seharus nya ia bersikap seperti itu pada Amna.

"Harus nya kalau emang Amna ada salah, mas ngomong sama Amna jangan cuma diem aja..!" Suara Amna terdengar bergetar.

Radit cemburu karna tadi fahri menyebut Amna sebagai mantan pacar nya, dan yang membuat Radit sebal adalah saat fahri meminta nomer telpon Amna dan mengabaikan keberadaan nya.

"Maaf mas salah, gak seharus nya mas begitu sama Ade.. Maafin mas sayang!" ujar Radit lirih lalu mengecup kepala amna dengan lembut.

Radit menarik pelan kepala Amna dari bahu nya, lalu lelaki itu mengelap sisa air mata di pipi Amna. "Maafin mas ya sayang" ujar Radit lagi dan Amna pun hanya menganggukkan kepala nya sebagai jawaban.

Setelah merasa Amna sudah lebih tenang, Radit pun langsung tancap gas untuk kembali ke rumah. Suasana di dalam mobil terasa hening, Radit melajukan mobil nya dengan pelan menggunakan tangan kanan nya, sementara tangan kiri nya ia gunakan untuk menggenggam jemari Amna.

Radit menghentikan mobil nya di depan gang rumah Amna, dan memarkir kan mobil nya di tempat biasa. Mereka menurunkan semua belanjaan dari dalam mobil dan berjalan menuju rumah Amna.

"Assalamualaikum..!" ucap mereka saat membuka pintu, yang ternyata tidak di kunci.

"Yaya sembarangan banget sih ga ngunci pintu, nanti kalau ada yang masuk gimana coba" gerutu Amna sambil melangkah kan kaki nya menuju dapur.

"Mungkin yaya ketiduran sayang" ucap Radit yang berjalan di belakang Amna. Amna pun hanya memajukan bibir nya mendengar pembelaan Radit terhadap adiknya itu.

Mereka menaiki tangga dengan Radit yang menenteng plastik berisi kan donat pesanan Altaf. Saat sudah berada di tangga paling atas Amna mendengus melihat kedua adiknya itu sedang tertidur dengan layar tv yang masih menyala.

"Yaya Altaf bangun gak! bisa-bisa nya tidur tapi gak di matiin dulu itu tv nya, pintu bawah juga gak di kunci, kalau ada yang masuk gimana coba, hah?" teriak Amna membangunkan kedua adiknya. Sementara Radit sudah senyum-senyum sendiri melihat tingkah calon istri nya itu.

"Atap itu na, yang lupa kunci pintu bawah pas abis dari warung tadi" jawab Yaya, dengan mata yang masih terpejam.

"Atap bangun gak, kalau gak bangun gue siram nih pake air" Sontak Altaf pun langsung mendudukkan tubuh nya dan bersandar ke tembok.

"Apaan sih kak?" tanya Altaf sambil mengucek matanya.

"Pake nanya lagi, itu kenapa pintu gak di kunci? Terus tv juga gak di matiin?" tanya Amna galak.

"Lupa..!" enteng sekali adiknya itu menjawab.

Radit pun langsung mengusap lengan Amna, saat ia melihat amna hendak membuka mulut nya lagi untuk mengomeli kedua adiknya. Amna hanya mendengus dan langsung memasuki kamar nya untuk berganti baju.

"Ayo.. di makan dulu itu donat nya" Tawar Radit pada kedua calon adik iparnya itu.

"Hehe makasih bang... Kirain gak jadi di beliin!" ucap Altaf yang langsung membuka box donat tersebut.

Setelah mengganti baju nya Amna kembali bergabung bersama Radit dan juga kedua adiknya.

"kalau mau makan siang pesen pake ojek online aja, kalau gak lu berdua Sono yang keluar beli" ujar Amna pada kedua adiknya.

"Pesen ajalah, males gue keluar nya. Panas!" jawab Yaya sambil memakan donat.

Akhirnya mereka pun memutuskan untuk memesan nasi bebek lewat ojek online. "Pesen pake hp mas aja sayang" Radit langsung menyodorkan ponsel nya pada Amna.

Amna pun langsung menerima ponsel tersebut dan membuka aplikasi ojek online, Amna di buat melongo saat melihat isi saldo Radit. "Banyak banget mas, saldo nya"

"Kan mas gak pernah masak sayang kalau di rumah, jadi mas pesan pakai aplikasi itu" jawab Radit. Amna pun hanya membulatkan bibir nya.

Setelah memesan makanan nya, Amna pun mengembalikan ponsel nya pada Radit. Tetapi lelaki itu meminta Amna untuk memegang nya dulu, karna ia ingin ke toilet. Dan saat Radit baru memasuki toilet, ponsel pria itu berdering dan nama Tante Erna lah yang tertulis di layarnya. Amna langsung beranjak dan mengetuk pintu toilet.

"Mas Radit, Tante Erna nelpon nih mas!" teriak Amna di balik pintu kamar mandi.

"Tolong di angkat dulu sayang" jawab Radit dari dalam toilet. Dan mau tak mau pun Amna mengangkat panggilan itu.

📞 Assalamualaikum Tante, iya Tante ini Amna, mas Radit nya lagi di toilet, Alhamdulillah Amna dan keluarga sehat Tante, Tante gimana kabar nya...!

Mereka pun akhir nya mengobrol lumayan lama, Tante Erna juga menanyakan soal pernikahan mereka, dan Amna menjawab ia belum membicarakan nya lagi pada Radit. Sebelum panggilan berakhir, Tante Erna minta untuk bicara dengan Radit, dan ponsel pun langsung Amna serahkan pada pria itu, yang sudah duduk di samping nya sedari tadi. Panggilan pun berakhir bertepatan dengan datang nya pesanan mereka.

*

*

*

*

*

1
Dinar
Radit bisa gak kalau semuanya gak usah diborong?
buna: udah setelan pabrik nya begitu kak wkwkwk
total 1 replies
buna
aku pun mau kak, tapi langka kaya nya
Dinar
Mau yang kaya Radit, co di mana ya Thor?
paket lengkap banget si Radit Radit itu Tuhan
Dini Mariani s
bagus
KoriZen _ Zaa
bagus banget kak ceritanya, saya sukaa
♡ ECHI ♡
lah ayang aku kenapa ada di sini /Smirk/
♡ ECHI ♡
lanjootttt
♡ ECHI ♡
lanjutttttt
♡ ECHI ♡
lanjut dong, yang banyak
♡ ECHI ♡
bagus
♡ ECHI ♡
mampir 😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!