NovelToon NovelToon
Istri Yang Disia Siakan

Istri Yang Disia Siakan

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:17k
Nilai: 5
Nama Author: SOPYAN KAMALGrab

"mas belikan hp buat amira mas dia butuh mas buat belajar" pinta Anita yang ntah sudah berapa kali dia meminta
"tidak ada Nita, udah pake hp kamu aja sih" jawab Arman sambil membuka sepatunya
"hp ku kamarenya rusak, jadi dia ga bisa ikut zoom meating mas" sanggah Nita kesal sekali dia
"udah ah mas capek, baru pulang kerja udah di sodorin banyak permintaan" jawab Arman sambil melangkahkan kaki ke dalam rumah
"om Arman makasih ya hp nya bagus" ucap Salma keponakan Arman
hati Anita tersa tersayat sayat sembilu bagaimana mungkin Arman bisa membelikan Salma hp anak yang usia baru 10 tahun dan kedudukannya adalah keponakan dia, sedangkan Amira anaknya sendiri tidak ia belikan
"mas!!!" pekik Anita meminta penjelasan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SOPYAN KAMALGrab, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

3 dia anak mu bukan

"Astaga, Arman! Kamu pelit banget sama Ibu. Tahu-tahunya kamu beliin HP buat Amira!" Nada suara Laksmi meninggi saat mengatakan itu.

"Iya, Bu! Mas Arman sekarang sudah nggak sayang sama Ibu. Ibu dan aku dibiarkan makan kangkung, sedangkan Mas Arman bisa beli HP buat Amira!" Dewi menambahkan api dalam pertengkaran.

Arman melirik ke arah Anita.

"Lho, memang kenapa kalau Mas Arman belikan HP untuk Amira? Amira kan anaknya," jawab Anita, ingin tahu lebih dalam reaksi mereka.

"Tapi buat apa Amira dibelikan HP? Kan HP Anita juga masih ada. Bisa gantian sama Anita," ujar Dewi.

"Arman, jelaskan! Kenapa Amira dibelikan HP, sedangkan kami dibiarkan makan kangkung?" ujar Laksmi.

"Aku nggak belikan HP untuk Amira, Bu," jawab Arman, bingung.

"Terus siapa yang belikan HP Amira? Nggak mungkin kan Anita?" ucap Laksmi.

"Mungkin saja, Bu, itu Anita. Mungkin aja selama ini Amira korupsi uang dapur dan membelikannya HP," Dewi memberi pendapat.

Laksmi menatap Anita tajam, penuh kemarahan.

"Benar juga! Pasti kamu nilep uang dapur, kan? Pantas saja kami hanya makan kangkung dan tempe!" ujar Laksmi.

"Benarkah itu, Anita?" ucap Arman dengan emosi.

"Hahahaha..." Anita tertawa.

Anita menatap Arman tajam. "Aku korupsi uangmu yang nggak seberapa itu? Hah! Pernah nggak kamu hitung kebutuhan rumah ini per bulan? Baiklah, aku akan buka satu per satu!"

"Listrik 455.000, ini struknya."

"Beras 50 kg 600.000, ini struknya."

"Sabun mandi, sabun cuci 150.000, ini struknya."

"Uang jajan Niken 5.000 × 20 hari \= 100.000."

"Sisa 700.000 dibagi 30 hari, kurang lebih 24.000 per hari."

"Uang 24.000 itu untuk beli lauk, makan tiga kali sehari. Dan kalian masih protes karena nggak makan enak? Tuh, kuli bangunan aja sekali makan 15.000 paling murah! Lalu apa yang bisa aku korupsi?"

Anita menatap Dewi tajam.

"Kenapa kamu mempermasalahkan Amira punya HP baru? Apakah aku protes saat Mas Arman membelikan Salma HP? Salma itu siapa? Hanya keponakan! Sedangkan Amira itu anak Mas Arman! Kamu kira siapa yang paling berhak dibelikan HP oleh Mas Arman, hah?"

"ya karena aku ini adik mas Arman, jadi mas Arman harus mementingkan aku ketimbang kamu hanya seorang istri"

"ok aku ga masalah di nomer duakan, karena aku sudah biasa di nomer duakan oleh mas Arman, tapi bagaimana dengan Mira, siapa Mira?, kalian pernah ada di posisi Mira ga, bagaimana mungkin dia mengemis ngemis ke bapaknya minta dibelikan ponsel tapi tidak dikasih, sedangkan mas Arman dengan entengnya membelikan ponsel anak orang lain"

"Salma bukan orang lain Nita, Salma itu keponakan aku, dan wajar mas Arman memprioritaskan Salma"

"Salma itu punya bapak, dan kamu itu bukan janda kamu itu punya suami, kenapa kamu ga minta sama suami kamu, kenapa Minta sama suami orang" hardik Anita mengeluarkan semua unek uneknya, sudah cukup kesabaran dia, pokoknya demi Amira dia akan lakukan apapun termasuk perang dengan keluarga mertuanya.

"Cukup, Anita! Jangan bentak anakku!" hardik Laksmi.

"Oke, aku diam. Tapi kalau kalian mengungkit lagi soal HP Amira, aku nggak akan diam. Demi anakku, aku siap berhadapan dengan siapa pun, termasuk Ibu!" tegas Anita.

"Lancang kamu, Anita! Cepat masuk kamar!" bentak Arman.

Rasa sedih menyelimuti hati Anita. Lagi-lagi, dia merasa sendirian. Dia berlari ke kamar, tapi bukan ke kamar dirinya tapi ke kamar Amira, anaknya. Malam ini, dia kecewa pada Arman—orang yang seharusnya berada di garda terdepan membela anaknya, malah membela keluarganya.

"Mah, maafin Anita ya. Mamah jadi dimarahin Nenek sama Bapak," Amira merasa bersalah. Keinginannya telah menyebabkan mamahnya dimarahi oleh semua orang.

"Mamah akan lakukan apa pun untuk kamu, Nak. Kamulah satu-satunya alasan Ibu bertahan."

"Makasih, Mah. Amira janji akan belajar dengan rajin. Amira akan bahagiakan Ibu."

"Makasih, Sayang. Malam ini Mamah mau tidur sama Amira, ya?"

"Oke, Mamah! Mira senang sekali. Tenang, Mah, Mamah nggak sendiri. Mira akan selalu bersama Mamah."

Malam itu, Amira dan Anita tidur bersama. Jika berjalan di luar, mungkin orang akan mengira mereka kakak dan adik. Anita menikah muda saat usianya 16 tahun. Waktu itu, saat sedang berjualan keliling, dia bertemu dengan seseorang yang membuat hatinya bergetar—yaitu Arman.

Padahal, saat itu ada seorang mahasiswa kaya yang mengejar Anita. Namun, Anita takut pada orang kaya. Dia tahu diri—hanya anak panti, rasanya tak layak memiliki suami dari keluarga kaya. Akhirnya, dia memilih Arman, berharap hidupnya akan lebih baik, berharap ada seseorang yang melindunginya. Namun, kenyataan tak sesuai dengan harapan.

Pagi tiba. Anita bangun paling pagi. Sebelum subuh, dia sudah terjaga—memasak nasi, mencuci baju, dan mengepel. Saat memilah-milah pakaian, dia melihat struk belanja dari sebuah mal di kota ini. Tertera di sana baju gamis seharga Rp550.000.

"Gamis siapa ini? Mas Arman beliin Ibu baju semahal ini? Tega banget dia! Aku saja daster sudah lima tahun nggak ganti-ganti, tapi dia beliin Ibu baju seharga Rp550.000?" Anita membatin.

"Anitaaa!" teriak Laksmi.

"Apa, Bu?"

"Ini lauk nasinya mana?"

"Lho, Ibu nggak ngasih aku uang. Bagaimana aku beli lauknya?"

"Astaga! Uang lagi, uang lagi! Bulan depan, aku yang pegang uang makan!"

"Ya, Bu. Silakan," jawab Anita datar.

"Arman!" teriak Laksmi lagi.

"Apa sih, Bu?" Arman keluar dari kamar.

"Ibu minta uang. Ini cuma ada nasi doang, nggak ada lauknya!" ucap Laksmi.

Arman melirik ke arah Anita. Anita melengos, seolah tak mau adu pandang dengannya.

"Nita, belikan lauk," ucap Arman sambil memberikan uang Rp50.000.

"Sini! Ibu aja yang beli!" Laksmi langsung merebut uang itu dari tangan Arman.

Laksmi sumringah dapat uang dari Arman, ah "belikan saja lauk asin 20.000 sisanya aku buat jajan" pikir Laksmi lalu berjalan ke mpo leha

"ibu...ibu..." teriak Dewi

Laksmi yang baru datang habis belanja kaget kenapa anak bungsunya meneriaki dia.

"Bu mas Arman beliin baju gamis Anita mahal banget Bu" lapor Anita

"Anita makin hari makin ngulanjak kamu ya, segalan memaksa Arman membelikan baju gamis mahal untuk kamu" ucap Laksmi

"mana buktinya aku dibelikan gamis mahal Bu, bajunya juga enggak ada"

"alah pasti gamisnya sudah kamu sembunyikan" ucap Dewi

"ya trus apa dasarnya kamu menuduh aku dibelikan gamis baru oleh mas Arman" ucap Anita marah

lalu Anita memberikan struk pembelian gamis yang tadi di temukan Anita di saku baju mas Arman

Arman datang dengan pakain rapi siap bekerja dia

"ini ada apa sih ribut ribut masih pagi juga?" tanya Arman

"Arman kamu semakin hari makin ga sayang sama keluarga ya, kamu belikan Anita baju gamis yang mahal sedangkan kami saja tidak pernah kamu belikan baju semahal itu,"

"mas aku kira kamu belikan baju gamis itu untuk ibu atau Dewi ternyata salah, lalu kamu belikan gamis semahal itu bukan untuk ibu, lalu baju itu untuk siapa mas?"

1
Retno Harningsih
up
Irma Minul
luar biasa 👍👍👍
Innara Maulida
rasain dasar laki gak punya pendirian
💗 AR Althafunisa 💗
Lagian ada ya seorang ibu begitu 🥲
💗 AR Althafunisa 💗
Lanjut ka...
Soraya
Ridha thor rida
Nina Saja
bagus
💗 AR Althafunisa 💗
Laki-laki tidak punya pendirian akan terombang ambing 😌
Amora
awas ... nanti nyesel sejuta kali bukan 💯 kali nyesel . 😏😒
Innara Maulida
sudah lah Anita ngapain kamu pertahan kan laki kaya si Arman tingal kamu aja yg gugat dia...
💗 AR Althafunisa 💗
Lanjuttt...
💗 AR Althafunisa 💗
Luar biasa
Soraya
jangan kebanyakan kata kata yang diulang thor
Lestari: loh thor bukan nya bapak Arman masih ada yang namanya goni kalau gak salah ko jadi Handoko udah meninggal pula
total 1 replies
Soraya
klo gajih Arman sepuluh juta trus larinya kmn
Soraya
terlalu banyak pengulangan kata thor
💗 AR Althafunisa 💗
Kalau kagak pergi dari tuh suami, istrinya bodoh. Mending cerai punya laki pedit medit tinggal sendiri ngontrak sama anaknya. Ketahuan udah bisa menghasilkan duit sendiri walau ga banyak tapi mental aman.
Soraya
lah jadi arman beli baju buat bianka 🤔
Soraya
lalu buat siapa baju gamis yg Arman beli
Saad Kusumo Saksono SH
bagus, bisa menjadi pendidikan buat pasutri
Soraya
mampir thor, jadilah istri yg cerdik dan pintar jgn bodoh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!