NovelToon NovelToon
Surat Terakhir Ayah

Surat Terakhir Ayah

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Anak Yatim Piatu / Mengubah Takdir / Penyelamat
Popularitas:14.5k
Nilai: 5
Nama Author: Dfe

Tegar adalah seorang ayah dari dua anak lelakinya, Anam si sulung yang berusia 10 tahun dan Zayan 6 tahun.

Mereka hidup di tengah kota tapi minim solidaritas antar sekitarnya. Hidup dengan kesederhanaan karena mereka juga bukan dari kalangan berada.

Namun, sebuah peristiwa pilu membawa Tegar terjerat masuk ke dalam masalah besar. Membuat dirinya berubah jadi seorang pesakitan! Hidup terpisah dengan kedua anaknya.

Apakah yang sebenarnya terjadi? Bisakah Anam dan Zayan melalui jalan hidup yang penuh liku ini? Jawabannya ada di 'Surat Terakhir Ayah'

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dfe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sakit

Kemana perginya Bayu? Bukankah dia berniat ingin menjadi saksi agar Tegar dibebaskan oleh polisi? Tapi, kenapa sampai sekarang dia tidak menunjukkan batang hidungnya?

Malam itu, ketika Bayu akan pergi ke kantor polisi.. Sebuah telepon dari mertuanya menghentikan niatnya. Mertua Bayu memberi tahu jika istrinya telah melahirkan. Tergesa-gesa Bayu langsung mengarahkan sepeda motornya ke klinik bersalin tempat istri dan bayinya berada.

Sampai di sana dia dikejutkan oleh tangisan mertuanya. Ada apa ini? Bayu ingin segera menemui istrinya, mengucapkan terimakasih karena telah melahirkan buah cinta mereka. Tapi sayangnya, dia mendapati kenyataan jika sang istri telah terbujur kaku dengan wajah pucat. Ya, istri Bayu meninggal setelah melahirkan. Pendarahan hebat membuat wanita itu tidak bisa bertahan.

Anak Bayu yang masih sangat merah berada di ruangan khusus bayi, menangis kencang seperti tahu jika dia sudah kehilangan sosok bidadari yang mengorbankan nyawa demi dirinya agar bisa melihat keganasan dunia. Ya, dunia tidak seindah negeri dongeng!

Dan dengan musibah yang menimpa dirinya sendiri atas kehilangan sang istri, Bayu memutuskan untuk bungkam! Tutup mulut dengan apapun yang dia ketahui tentang Tegar serta malam di mana Tegar ditangkap serta dijebloskan ke penjara. Anaknya masih bayi, dan hanya memiliki dirinya sebagai orang tua tunggal.. Jika dia ikut campur dengan masalah Tegar, bisa jadi anaknya akan jadi yatim piatu saat itu juga! Ibunya meninggal karena melahirkannya, dan ayahnya akan dipenggal karena sok jadi pahlawan untuk orang yang tidak dikenalnya! Tidak, Bayu lebih memilih menyelamatkan dirinya sendiri. Meski dia tahu apa yang sebenarnya terjadi, tetap akan dia simpan hingga dia mati!

_______

Pagi itu, Ria datang kembali ke rumah Tegar. Ada Anam yang terlihat membereskan karung. Zayan duduk di samping kakaknya sambil menikmati pisang goreng dingin sisa semalam.

Zayan sedikit menggeser tubuhnya menjauh ketika abangnya akan mengeluarkan isi karung. Takut debu yang ada di sana berterbangan dan bisa membuat adiknya batuk. Anam berpikir sampai sana. Dan Zayan pun menurut saja.

"Bi Ria." Zayan memanggil Ria karena melihat wanita itu berjalan mendekati rumah mereka.

"Iya. Udah makan?"

Zayan menggeleng diberi pertanyaan seperti itu. Padahal jelas sekali yang dia pegang, dan dimakan saat ini adalah pisang goreng, termasuk makanan.. tapi Zayan lebih memilih menggeleng.

"Ini bibi beliin nasi uduk. Sana di makan. Ada gorengannya juga, masih anget. Bibi mau ke dalam, ambil baju kotor kalian. Mau bibi cuciin di rumah bibi."

Ria menaruh plastik bening dengan dua bungkus nasi uduk dan empat tempe goreng tepung di dalamnya. Sungguh membuat nafsu makan naik dan ingin segera melahapnya.

"Bi.. Nggak usah. Nggak ada baju kotor, aku udah nyuci semalem. Udah aku jemur juga."

Kali ini Anam yang bicara, Ria tertegun beberapa detik hingga akhirnya dia urungkan untuk masuk ke dalam rumah Tegar. Dia memutar langkahnya ke arah samping rumah, bisa dia lihat jika ada beberapa pakaian basah sedang dijemur di sana.

"Semalem kamu nggak tidur?" Tanya Ria mengusap kepala Anam. Terasa panas. Ria mengernyit.

"Kamu sakit? Kepala kamu panas Nam!" Ria terkejut ketika menyentuh kening Anam. Memang terasa panas.

"Abang sakit?"

Tangan Zayan terhenti ketika ingin membuka bungkusan nasi uduk, dia lebih mengkhawatirkan kondisi abangnya dari pada urusan perutnya.

Gelengan kepala menjawab pertanyaan Zayan. Tapi jika diperhatikan, Anam memang pucat. Bibirnya yang kemarin di gigit juga terlihat kebiruan. Zayan mendekati Anam, dia menyentuh tangan Anam. Dan matanya membola.

"Abang panas." Kata Zayan.

"Dikit. Udah sana makan, abis makan kamu ikut bi Ria ya. Abang mau ngumpulin barang bekas lagi. Nanti sore baru pulang, soalnya mau abang anter ke pengepul sekalian." Terang Anam enteng saja.

Sebenarnya kepalanya pusing. Sangat sakit. Di semua persendian terasa nyeri, jika mengedipkan mata seperti ada hawa panas di sana, membuat matanya sedikit memerah. Namanya juga sakit, keadaan tubuh tidak dalam kondisi baik, oleh sebab itu Anam terlihat lemah. Tapi, hebatnya anak kecil itu bahkan terlihat biasa saja.

"Nggak mau. Aku mau ikut abang aja." Protes Zayan.

"Hari ini nggak ada yang boleh keluar rumah, bibi nggak ngijinin. Apalagi kamu Nam, kamu lagi sakit. Mana bisa bibi biarin kamu pergi dengan kondisi seperti itu. Tetap di rumah! Kalau perlu ayo, bibi antar ke dokter. Periksa biar sakitnya cepet sembuh." Ria yang menengahi.

Keduanya anak Tegar itu saling berpandangan. Sepertinya mereka tidak akan membantah dan nurut-nurut aja dengan apa yang Ria katakan. Anak pintar. Mereka sekarang tidak lagi ada di luar rumah. Zayan mengajak Anam masuk ke dalam.

"Nam, dimakan dulu sarapannya." Ria membukakan bungkusan nasi uduk dan menaruh di hadapan Anam.

"Nggak bi." Tolak Anam.

"Kenapa? Kamu lagi sakit, gimana mau sembuh kalo nggak makan?"

Anam menggeleng. "Ini buat makan Zayan nanti siang. Aku udah sarapan pisang goreng tadi."

Nyes. Perkataan Anam seperti meremas jantung Ria. Anak itu, bahkan ketika sakit masih memikirkan saudaranya.

"Aku udah makan bang. Abang juga harus makan, kalo abang nggak makan nanti sakit, aku nggak mau abang sakit. Bapak pergi, abang sakit.. Terus aku harus gimana?" Zayan dengan tangan kecilnya mengambil sendok.

"Za.. Abang nggak akan habis makan segini banyak. Dua suap aja ya, sisanya di makan nanti siang. Kamu nggak apa-apa kan, makan sisa abang?"

Aah.. Siapa yang tidak akan terbawa suasana dengan momen seperti ini. Anam dan Zayan sama-sama mempunyai kepedulian terhadap saudaranya.

"Itu kan nasi nya udah dicampur bumbu kacang, jangan suruh adek kamu makan buat nanti siang. Nggak enak Nam. Yang sekarang bibi bawain di makan, buat sarapan. Nanti siang bibi masakin." Ria ikut duduk dua bocah itu di lantai beralaskan tikar plastik.

"Kita pernah makan pake garam, ya bang. Cuma nasi sama garam." Zayan memberitahu Ria. Tapi menatap ke arah abangnya.

Anam mengangguk membenarkan. Ria hanya bisa menghela nafas panjang, dia memutuskan menguapi kedua anak Tegar itu bergantian. Anam tidak sanggup menghabiskan porsi bagiannya, tenggorokannya terasa sakit. Sedangkan Zayan dengan rasa lapar luar biasa dari semalam, bocah itu melahap semua makanan yang disuapkan Ria padanya.

Ria memberi dukungan pada kedua bocah itu ketika dunia seakan memusuhi mereka dan merampas satu-satunya orang yang menjadi sumber kekuatan dan tumpuan. Ria baru kembali ke rumahnya setelah memastikan Anam meminum obat penurun panas yang dia beli di warung. Ria tidak peduli dengan omongan tetangga yang berusaha memprovokasi agar dia ikut mengucilkan keluarga Tegar, karena yang dia lihat dari Anam dan Zayan adalah dua bocah yang mencoba berjuang dengan segala keterbatasan.

1
Riaaimutt
deuh suami ria jahat bgt sama anak kecil juga
untung nya suami ku orangnya baik hati bijaksana dalam permusyawaratan perwakilan serta keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
𝐔 𝐏 𝐈 𝐋 𝐈 𝐍
klo sikapmu sprti itu trs, lama² anakmu juga ogah idup samamu..
arogan bener jadi manusia, udah kek Fir'aun bae
𝐔 𝐏 𝐈 𝐋 𝐈 𝐍
masih ada aja manusia yang hormat hanya karna hartanya🤦🏻‍♀️
🍊 NUuyz Leonal
susah sih kalau orang nya modelan kayak Aline ini semua semua di salah kan ke orang lain padahal dia sendiri yang membuat hidup nya seperti itu
🍊 NUuyz Leonal
sepertinya lebih berbahaya jika celine bersama kamu
ㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤ𒈒⃟ʟʙᴄ
heh alin berkaca lah sebelum terlambat bgt menyadari kesalahan mu😒😒😒dari tadi asik nyalahin orang dasar 🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
ㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤ𒈒⃟ʟʙᴄ
sebenarnya sangkala itu kenapa benci banget sama zayan dan Anam yaa🤔🤔🤔🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
Dewi kunti
dipecat aj sopir yg gak tahu diri kong
Rahmawati
km sudah gk dianggap anak lagi line, mending km pergi aja, celine akan lebih terurus kl tinggal sm engkongnya
Rahmawati
ini knp kok sengkala benci bgt sm anam dan zayan,,
🍊 NUuyz Leonal
apapun bisa terjadi jadi jangan pernah melihat atau menilai apalagi membenci seseorang dengan kadar porsi yang berlebihan
𝐙⃝🦜尺o
si mandor so iye, gak tau apa2 mau tuduh sembarangan akhirnya dipecat kan
Rahmawati
bagus anam km pinter kl mau sukses
Was pray
belajar terus anam dan zian, harta dipakai habis , tapi kl ilmu dipakai bertambah
𝐔 𝐏 𝐈 𝐋 𝐈 𝐍
lagian, org kerja itu nyari duit..
bukan nyari muka
𝐔 𝐏 𝐈 𝐋 𝐈 𝐍
baru mandor tapi udah petantang petenteng
𝐔 𝐏 𝐈 𝐋 𝐈 𝐍
nam sibuk masak pak, gak bisa ikut olimpiade /Facepalm/
𝐔 𝐏 𝐈 𝐋 𝐈 𝐍: kesian..
masih sekwildapa aja dari dlu😌
𝐓𝐄𝐓𝐄𝐇 𝐇𝐈𝐍𝐘𝐀𝐈☝🏿🌚: mana ada.. nam sibuk ngelus dada dan paha
total 2 replies
𝐓𝐄𝐓𝐄𝐇 𝐇𝐈𝐍𝐘𝐀𝐈☝🏿🌚
aih bulu 😱
𝐓𝐄𝐓𝐄𝐇 𝐇𝐈𝐍𝐘𝐀𝐈☝🏿🌚: aih dah diganti kertas 🤭
𝐓𝐄𝐓𝐄𝐇 𝐇𝐈𝐍𝐘𝐀𝐈☝🏿🌚: typo Thor
total 4 replies
🍊 NUuyz Leonal
buktikan namza Klian pasti bisa
seperti kata kong abut berubah lebih baik untuk kalian sendiri
🍊 NUuyz Leonal
bulu 😳😳😳
bulu apa ini 🤔🤔🤔
🍊 NUuyz Leonal: bulu apa itu???
Dfe: apa apa?
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!