Cooper Anderson, laki-laki dingin dengan sejuta rahasia.
Dia menikahi putri pertama Keluarga Pratama tapi dimalam pertama yang dia tiduri adalah si bungsu nya bukan istri nya.
Malam pertama yang seharusnya menjadi malam pertama Elia, dijadikan nya malam pertama bersama Rihanna.
Tidak ada yang tahu rahasia apa yang sebenarnya Cooper sembunyikan dari semua orang.
Laki-laki itu lebih tertarik pada Rihanna bahkan mengklaim gadis itu dari ujung kaki hingga ujung kepalanya adalah milik nya.
"Kau gila...... kakak lepaskan aku...aku benci pada mu"
Rihanna Zivilia
"Aku tidak akan pernah melepaskan mu, jika kamu macam-macam maka akan aku pastikan aku akan menarik seluruh saham milik ku di perusahaan ayah mu, akan aku pasti kan keluarga kalian Jatuh bangkrut dan aku akan menghancurkan keluarga mu tanpa sisa"
Anderson Cooper
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nila KingShop Wati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Permainan laki-laki licik
Apartemen xxxxxxxx
Pusat kota
Di satu sisi
Perempuan itu berjalan dengan tergesa-gesa menuju kearah apartemen xxxxxxxx yang telah ditentukan oleh Felix.
Kecemasan kembali menghantam Dirinya, seperti biasa jika hal itu terjadi dia pasti tidak bisa beraktivitas dengan baik dan benar, satu-satunya orang yang bisa menyelamatkan dirinya hanya laki-laki itu.
Seolah-olah bantuan Felix menjadi candu tersendiri untuk dirinya agar perasaan nya menjadi tenang dan beban yang menimpa dirinya menghilang begitu saja.
Tidak dia hiraukan lagi ucapan Rossa yang berkata laki-laki itu bukan laki-laki yang baik,bagi nya Felix lah satu-satunya tempat dia mengadu dan bergantung sejak dulu hingga sekarang.
Dia bergerak cepat menuju ke lantai atas, naik melalui elevator dan menekan nomor lantai yang dia tuju.
Begitu tiba di atas dengan cepat Elia langsung mencari kamar apartemen yang menjadi tempat pertemuan mereka.
Beberapa kali dia kesana, membuat perjanjian pertemuan dengan laki-laki tersebut, jadi bagi nya tidak sulit untuk menemukan tempat tersebut.
Begitu tiba di depan sebuah pintu, Elia buru-buru menekan bell intercom nya, seorang laki-laki terlihat membukakan pintu sambil mengembang kan senyuman nya.
"Kau sudah datang?"
Tanya laki-laki dengan wajah berbingkai kaca mata tersebut.
"Ya"
Setelah menjawab begitu, Elia langsung masuk ke dalam apartemen tersebut.
Dia buru-buru melangkah masuk menuju kearah dalam, mencari kursi sofa yang biasa dia gunakan untuk terlelap dan mengikuti terapi hipnotis di sana.
"Ingin langsung melakukan nya?"
Felix Bertanya sambil menaikkan ujung alisnya.
"Ya"
Lagi Elia hanya menjawab seadanya.
Dia berbaring di atas kursi sofa sandar Santai mendominasi berwarna putih tersebut.
Membiarkan Felix mulai melakukan terapi hipnotis kepada nya.
Dia butuh tidur, dia butuh istirahat, dia butuh melupakan segala-gala bebannya saat ini.
Soal Cooper, soal Rihanna, soal Chriss dan semua orang.
Felix terlihat menaikkan ujung bibirnya, laki-laki itu mulai mengambil sesuatu dari dalam lemari nakas nya, mendekati Elia sambil meminta Elia menatap sebuah liontin yang ada di tangan nya.
"Kita akan mulai melakukan nya'
Ucap laki-laki itu.
"Hmmm"
Dan bisa dibayangkan dalam hitungan beberapa waktu secara perlahan Elia mulai terlelap didalam tidurnya.
Felix menatap perempuan itu untuk beberapa waktu, kemudian dia berdiri dan melangkah menuju ke arah meja kerjanya.
Laki-laki itu mencoba untuk menghubungi seseorang.
"Kau sudah menggiring laki-laki itu untuk datang kemari?"
Tanya Felix dari balik handphone.
"Biarkan dia melihat sisi buruk Elia, semakin dia melihat sisi buruk nya, semakin benci dia pada perempuan itu, semakin sulit untuk mereka mengetahui soal kenyataan di masa lalu"
Setelah berkata begitu Felix mematikan panggilan nya, dia langsung beranjak mendekati Elia, mengangkat tubuh perempuan itu menuju ke arah kamar.
Begitu dia meletakkan tubuh Elia ke atas kasur, Felix Secara perlahan membuka pakaian Elia satu persatu lantas dia juga mulai membuka pakaian nya satu demi satu.
"Nikmati tidur panjang mu, sayang"
Bisik Felix dengan senyuman liciknya.
******
Di sisi lainnya.
Rihanna terlihat mundur beberapa langkah dari posisinya saat dia menyadari apa yang dia lihat barusan.
Kakak nya tengah melewati sesi panas bersama laki-laki asing yang tidak pernah dia kenal siapa.
Mungkin mereka telah melewati sesi tersebut cukup lama hingga menyebabkan sang kakak nya tertidur dengan begitu lelap didalam dekapan laki-laki yang bersama kakak nya Tersebut.
Seketika Rihanna menatap ke arah Cooper, dia tidak paham bagaimana ekspresi Cooper yang sebenarnya, laki-laki itu hanya diam menatap lurus ke depan.
Laki-laki yang bersama kakak nya itu terlihat terkejut, dia mencoba bangun.
"Cooper...aku"
Alih-alih mendengar kan ucapan laki-laki itu, Cooper dengan cepat menarik tangan Rihanna agar keluar dari sana.
******
Disisi lainnya lagi.
Rossa terlihat panik setengah mati, setelah menghubungi seseorang di Balik handphone nya, Perempuan itu Bergerak dengan tergesa-gesa menuju ke arah mobil nya.
Tanpa berfikir dua tiga kali Rossa langsung naik ke mobilnya dan malakukan mobil nya menuju ke arah yang dia anggap disana lah pastinya Elia tuju saat ini.
*******
Disisi lainnya lagi
Beberapa menit saat cooper dan Rihanna
Keluar dari apartemen xxxxxxxx
Seorang laki-laki terlihat melesat masuk ke dalam apartemen Felix tanpa berfikir dua tiga kali, dia langsung bergerak menuju ke arah kamar utama laki-laki tersebut dengan jutaan kemarahan nya.
Felix jelas terkejut setengah mati.
Buggggh
Satu pukulan telak menghantam wajah Felix.
"Ba..jingan"
Teriak laki-laki itu dengan penuh kemarahan.
Dibelakang sana Rossa tahu-tahu ikut melesat masuk, dia langsung menghampiri Elia yang terlihat terbaring tidak berdaya.
"Elia...Elia...Oh ya Tuhan"
Laki-laki tadi setelah berkali-kali memberikan bogem mentah pada Felix langsung bergerak menghampiri Elia, dia menutupi seluruh tubuh Elia yang hanya menggunakan pakaian da..lam nya saja tersebut dengan selimut tebal.
Api kemarahan jelas Menghantam Dirinya, bola mata nya tampak berkaca-kaca, laki-laki tanpa berfikir dua tiga kali langsung mengangkat tubuh Elia dan membawanya pergi menjauh dari sana.
"Jika aku melihat kamu sekali lagi mengganggu kehidupan Elia, aku pastikan hidup mu tidak akan baik-baik saja"
Setelah berkata begitu, laki-laki itu langsung melesat membawa tubuh Elia pergi dari sana.
"Ba..jingan"
Umpat Rossa dengan penuh kemarahan ke arah Felix, lantas dia mengejar langkah laki-laki itu dan Elia dengan cepat.
apalagi ada gambar perangnya juga
siiip thor
mantab thor