NovelToon NovelToon
Zavian Xanderson

Zavian Xanderson

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Identitas Tersembunyi / Persahabatan
Popularitas:620
Nilai: 5
Nama Author: Ael

Zavian Xanderson, memiliki kepribadian yang dingin, dan tertutup dengan sejuta pesona yang dimiliki.

Alina Angelica Kwelju. Gadis cantik, pintar dan juga kreatif. Gadis yang kerap disapa Alin atau Ina ini memiliki sebuah rahasia besar yang ia simpan bersama keluarganya.

Ini kisah sosok Zavian Xanderson, sang ketua OSIS SMA Rajawali dan bertemu dengan gadis segudang rahasia itu. Penasaran? Yuk baca^^

Jangan menilai sesuatu dari covernya!

Typo bertebaran!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ael, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

10

Saat ini Zavian sedang berada didalam mobil sang gadis pesulap tadi. Mobil itu berhenti sebentar dijalanan. Dia heran, kenapa gadis ini mau menyelamatkannya dari Doni and the gang. Apakah gadis ini mengenal dirinya atau hanya kebetulan lewat karena kasihan? Entah apa dia sendiri punya maksud tersembunyi.

"Siapa lo?" tanya Zavian yang sedang duduk menyamping sebab gadis ini sedang membuka ikatan ditangannya.

"Avin, kamu ga kenal aku? Parah banget sih."

Setelah selesai, gadis itu pun membuka maskernya dan tersenyum ke Zavian.

Zavian sedikit terkejut melihatnya tetapi dia berusaha untuk tidak memperlihatkan kepadanya (maklum es batu lagi jaga image, haha...) Pantas saja Zavian tidak asing dengan mata itu.

"Oh,"

"Apa? Oh doang? Dih, bilang makasih kek karena udah nyelamatin. Dasar es batu!"

"Harus?" tanya Zavian dengan santainya.

"HARUSLAH! KALO GA NYAWA LO PASTI UDAH MELAYANG HARI INI GEGARA MEREKA!"

"Diam! Suara Lo bikin telinga rusak, Alina!"

Ya, gadis itu adalah Alina. Dia terkejut Zavian berbicara sedikit panjang kepadanya. Dan apa itu tadi? Alina? Ternyata Zavian hapal namanya dan ini kali pertama Zavian memanggilnya begitu. Ada sedikit perasaan senang dihatinya.

TAK!

"Akhh, sakit tau. Ini dahi gw bukan batu," ujar Alina sambil mengusap dahinya yang disentil oleh Zavian.

"Bengong yang ada kesurupan Lo. Gw juga yang susah!"

2 kali! Perlu diapresiasikan ini, bakal jadi sejarah Zavian bisa ngomong panjang seperti itu. Mungkin sebentar lagi join ke 7 Keajaiban Dunia

"Vin, gemes banget sih. Kirain kamu ga bisa ngomong panjang. Soalnya disekolah irit banget kalo ngomong," ucap Alina.

"Gw juga manusia!"

"Iya tau, yang bilang kamu bukan manusia siapa coba?" Alina memutar bola matanya malas.

Mulai kembali ke setelan pabrik_-

"Gw turun,"

"Eh? Kemana?"

"Pulang!"

"Biar aku anter," kata Alina yang sudah mulai menjalankan mobilnya tetapi Zavian hanya diam menatap Alina.

"Kok diam sih, ayok pasang seat beltnya. Lo tunjukin nanti jalannya."

Karena tubuhnya sedikit lemas, akhirnya Zavian pun menurut, dia memasang kembali seat belt yang sempat dia lepas tadi.

...***...

"Guys, Ina chat gw nih dia bilang tadi ketemu Avin dijalan dikepung sama segerombolan geng motor. Mungkin itu musuh Avin kali ya?" kata Bela yang tadi dapat chat WhatsApp dari Alina.

Saat ini mereka sedang menunggu Alina di markasnya karena sedang ingin mendiskusikan sesuatu.

"Lah? Iyakah? Trus si Avin gimana sekarang? Ina juga?" tanya Alesha penasaran.

"Kata Ina, dia berhasil membawa kabur Avin dari mereka."

"Syukurlah,"

"Nih, lihat." Bela memperlihatkan sebuah foto yang sudah dikirim Alina barusan. Mereka pun syok.

"Astaghfirullah, parah banget tuh muka," kata Cherry.

"Kalo gitu gw kasih tau si Akib dulu," kata Khanza yang segera menghubungi Akib. Yang lain pun hanya mengangguk mengiyakan.

Tutt!

"Assalamu'alaikum,"

"Wa'alaikumussalam, Ada apa, Za?"

"Akib, Lo sekarang dimana? Sama geng Lo, ga?"

"Lah? Lo kan tau gw dirumah, baru juga tadi Lo pamitan sama gw sebelum pergi_-"

"Hehe ... Gw lupa, oh iya kata Ina, si Avin tadi di kepung sama segerombolan anak geng motor. Mukanya udah babak belur tau, kasian. Keknya itu geng musuh kalian deh."

"Ha? Yang bener aja Lo?"

"Beneran, ngapain juga gw bohong soal nyawa. Udah gw kirim ke WA fotonya."

Tiba-tiba datang notifikasi masuk dari WhatsApp Akib, betapa terkejutnya dia melihat bosnya dengan wajah yang hancur dan tubuh yang lemah.

"Kurang ajar! Pasti ulah si Doni. Yaudah, gw kasih tau teman-teman gw yang lain dulu."

"Ok, gw tutup dulu. Assalamu'alaikum."

"Humm, Wa'alaikumussalam."

Tut!

"Kasian banget sampai babak belur gitu," kata Jihan yang sedang melihat foto Avin yang sudah dikirim Ina tadi.

"Iya, untung aja Ina datang cepat ya. Tapi bukannya Avin ini yang paling kuat, kok bisa dia sebabak belur gini," heran Alesha.

"Lo ini, dia juga manusia kali. Ga selamanya dia selalu kuat. Lagi pun dia cuma sendiri sedangkan mereka banyak, ga seimbang jadinya 1 lawan banyak," ucap Chelsea yang hanya dibalas cengiran sama Alesha.

***

30 menit kemudian, akhirnya mereka sampai dirumahnya Zavian.

"Ini beneran rumah Lo?" tanya Alina sambil melihat sekeliling rumah besar itu. Tampak sepi dan--- ya sangat menakutkan seperti rumah kosong bertingkat yang ada di film-film.

Rumah Zavian ini cukup besar. Bertingkat? Sudah pasti! Orang kaya pasti minimal punya rumah bak Istana Kerajaan. Ya seperti inilah, mirip banget. Jika saja dibersihkan sedikit atau sekalian direnovasi, sudah dipastikan rumah itu dijadikan salah satu tempat berfoto ria untuk para turis, wkwk.

"Ya, kenapa?"

"Ga papa, auranya Maghrib banget. Seperti tidak berpenghuni."

Anak-anak yang ingin lewat pun pasti takut, coba saja Zavian menyewa security dan para pembantu, sudah pasti rumah ini terawat dan cerah seperti diberi cahaya ilahi. Hahaha ... bercanda guys.

"Oh, gw tinggal sendiri," jawab Zavian yang mengerti maksud pernyataan dari Alina.

"Berani?" Dengan polosnya Alina bertanya seperti itu membuat si empu mengernyit heran. Pertanyaan macam apa itu?

"Lo kira gw cowok penakut?"

"Ya mana tau kan Lo takut tinggal sendiri gitu, jadi Lo ajak temen-temen Lo kerumah. Sensi banget!" gerutu Alina saat cowok di depannya berlalu pergi menuju pintu utama.

Zavian pun membuka pintu rumahnya dan segera masuk.

"Ngapain Lo?" tanya Zavian ketika melihat Alina juga ikutan masuk kerumahnya.

"Ya mau masuk juga lah."

Dengan PD-nya Alina membuka alas kaki atau sendal yang ia pakai dan segera ikut masuk juga.

"Ga boleh! Sana pulang!" usir Zavian. Dirinya sudah menghadang Alina tepat didepan pintu tersebut.

"Dih, pelit banget sih. Setidaknya gw dipersilahkan masuk trus tawarin makan dan minum, haus nih gw, laper juga lagi karena dari tadi belum makan,

Dan, gara-gara nyelamatin Lo, gw harus libur dulu makan seblak kesukaan gw. Jam segini pasti udah habis."

"Oh,"

"Dasar patung! Ngomong panjang lebar cuma dijawab 'oh'."

Cowok itu dengan santainya menjawab 'oh' dengan dirinya berdiri sembari melipat tangannya di dada. Ga tau saja bahwa Alina sekarang sudah ingin mencakar-cakar wajah sang Ketos dingin itu.

"Terserah! Pulang sana! Hush! Hush!"

"HEH! EMANGNYA GW KUCING, DIUSIR GITU! POKOKNYA GW MAU MASUK!" ucap Alina ngegas, sudah habis kesabarannya buat menghadapi patung satu ini.

BRAK!

Sky pun langsung menerobos masuk kedalam rumah Zavian dan segera duduk manis di ruang tamu.

Menyusahkan! - ucap Zavian dalam hati.

Setelah itu, Zavian berjalan menuju dapur mengambil 2 botol AQUA dingin. Lalu memberikan 1 untuk Alina yang masih anteng duduk diruang tamu sembari melihat-lihat sekelilingnya.

"Ekhem!" dehem Zavian sambil memberikan sebotol AQUA ke Alina dan segera diambil olehnya.

Alina pun hanya menatap bingung, "Cuma AQUA?"

"Kalau gak mau, sini kembalikan!" Mencoba merebut kembali air mineral yang sudah diberikannya tadi, tetapi langsung dijauhkan oleh Alina sendiri.

Meskipun hanya air mineral, tetap saja diambil. Alina tidak munafik kalau ia saat ini sudah sangat haus. Apalagi sejak tadi Zavian selalu mengajaknya adu mulut sampai-sampai kerongkongannya kering.

"Iya-iya, mau. Makasih," ucap Alina yang hanya dibalas deheman oleh Zavian, setelah itu ia pun mulai membuka AQUA tersebut dan segera meneguknya hingga tersisa setengah.

"Oh iya, makanannya mana?" tanya Alina sambil tersenyum manis. Mumpung ia lagi dirumah si ketua A.zwölf ini, lumayanlah.

"Ambil sendiri!"

Kurang asem emang_-

...***...

To be continued!

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!