zoyya seorang gadis remaja berusia 22 tahun hidupnya hanya di penuhi dengan pekerjaan tidak memikirkan cinta baginya uang nomor satu, Zoyya bisa di bilang gadis badgril, bar bar dan memiliki netra tajam.
tetapi takdir berkata lain dia meninggal karna tertabrak saat ingin menyelamatkan anak kecil sehingga dia sendiri yang menjadi korban.
bukanya masuk ke syurga jiwanya malah nyasar ke dalam tubuh seorang antagonis yaitu Ziara putri Wijaya.
Ziara seorang gadis yang masih duduk di bangku SMA yang hobinya mengejar ngejar tunangan nya.
Ziara selalu membully orang yang berani mendekati tunangan nya itu hingga hidup nya tidak jauh dari adik kandungnya yang membuat Ziara di benci oleh keluarganya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hnfhh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5
setelah bel berbunyi, Novita mengajak ziara pergi ke kantin, ziara dan Novita kini berjalan menuju kantin.
"Zia Lo cari tempat duduk ya biar gue yang pesen, btw Lo mau pesen apa" ucapnya.
"bakso sama jus mangga." ucapnya kemudian Novita segera pergi ke stand makanan dan ziara mencari tempat duduk dan akhirnya ziara mendapatkan tempat yang kosong.
Tak lama kemudian Novita datang dengan membawa pesanan nya, ziara dan Novita memakan nya dengan tenang tetapi tiba tiba ada yang menggebrak meja ziara, sontak saja ziara dan Novita terkejut.
Brakk..
siapa lagi kalo bukan geng motor abangnya, ya dia izzar sang tunangan nya ziara.
"apa sih Lo zar ganggu orang lagi makan tau ga" ucap Novita tak terima sedangkan ziara hanya diam menatap nya datar.
"kenapa Lo bully Silla lagi hah, dia itu adik Lo bngst!" teriak izzar yang membuat isi kantin menjadi hening.
"bully? kapan gue bully dia?" ucapnya dengan tenang.
"hallah penampilannya aja yang berubah tapi tetep aja hati Lo busuk sifat Lo masih sama aja jahat sama adik kandung Lo sendiri." ucap Haidar sinis.
"gue udah pernah bilang berapa kali jangan pernah bully adik gue setan." ucap vano yang tak kalah marah nya dengan izzar.
"udah ngebacotnya? Gue gada bully dia bangsat!" ucapnya.
"cih kenapa gue harus punya adik kaya Lo sih menjijikan." ucap Vano.
"adik? Sorry gue ga punya Abang sama adik kaya Lo berdua" mereka berdua sifat dan sikap nya sama kaya keluarga gue sangat membagongkan lanjut nya dalam hati.
Vano menggeram kesal dia hendak melayangkan tamparan pada ziara tetapi dengan sigap ziara langsung menahannya.
"jangan pernah Lo sentuh gue dengan tangan menjijikan itu." ucapnya dengan dingin.
Setelah kejadian di kantin ziara memutuskan untuk pergi ke rooftop dia ingin menenangkan pikirannya.
...----------------...
Kini ziara sedang dalam perjalanan tetapi ziara salah jalan dia melihat seorang pemuda yang sedang kewalahan karna ada beberapa orang yang sedang menyerangnya.
Titt Tit..
ziara mulai jengah dia membunyikan klaksonnya agar mereka minggir, tetapi mereka menghiraukan ziara.
"argh sangat membagongkan" ucapnya lalu dia beranjak keluar dari mobilnya.
"woi kalo lo mau berantem di pinggir jangan di tengah jalan dong." ucap ziara santai.
"wah wah ada cewe nih." ucap salah satu pemuda itu dan menghampiri ziara dengan tatapan mesum.
Saat pemuda itu akan menyentuh ziara, dia dengan sigap menghantam wajah sang pemuda itu hingga tersungkur.
"ah lega nya, udah lama juga nih gue ga olahraga." gumamnya dengan tersenyum miring.
Beberapa pemuda kini menghampiri ziara, ziara dengan sangat cepat membabad habis mereka tinggal 3 orang lagi yang sedang menyerang pemuda itu.
Ziara melompat dan terus menghantam ke tiga pemuda itu sehingga mereka semua tak sadarkan diri.
"huft cape juga ternyata." gumamnya.
"Lo gapapa?" tanya ziara pada pemuda yang sedang terduduk lemas.
"thanks." ucapnya dan ziara hanya mengangguk.
tak lama kemudian dua mobil datang dan keluar lah beberapa orang berpakaian hitam.
"tuan, maaf kami terlambat apa tuan baik baik saja." ucap salah satu laki laki itu dan menghampiri pemuda yang sedang terduduk lemas.
"bereskan semuanya." ucapnya kemudian dia bantu oleh laki laki itu.
"syukur kalo Lo gapapa, gue pergi dulu." ucap ziara dengan membalikan badannya menuju mobil.
"nona tunggu."ucap laki laki itu, ziara pun kembali membalikan badannya.
"apakah nona yang membantu tuan kami?." ziara hanya mengangguk tanpa menjawab.
"terimakasih nona sudah membantu tuan kami" ucapnya.
"ya." ucap ziara datar kemudian dia melanjutkan langkah kakinya menuju mobil dan dia pun melanjutkan perjalanan nya.
...----------------...
"cari tau gadis itu, dan dimana dia bersekolah." ucap pemuda itu.
"baik tuan" jawabnya lalu dia berkutat dengan ipad nya selang beberapa menit dia akhirnya menemukan apa yang bos nya perintahkan.
"Dia Ziara putri Wijaya anak ke tiga dari pasangan Levi Wijaya dan Alice Daisy dia bersekolah di SMA Mahardika tuan." jelasnya sedangkan pemuda itu menyeringai.
"daftarkan aku di SMA Mahardika." ucapnya yang membuat laki laki itu terkejut.
"tapi tuan" ucapnya terpotong.
"jangan banyak tanya, dia akan menjadi milikku." ucapnya yang sudah mengeklaim bahwa ziara miliknya.
...----------------...
"baru pulang Lo." tanya Vano sinis.
"Udah tau malah nanya." ucapnya datar.
"murahan banget Lo! Jam segini baru pulang." bentak Vano.
"atau lagi ga laku?." timpal Haidar sinis.
Mungkin Vano sangat gatal jika tidak mencari masalah dengan ziara.
"bukan murahan bukan ga laku juga emang lagi ga jualan aja karna saking mahalnya." ucapnya dengan remeh.
"kakak kenapa jadi kaya gini, kakak kan banyak uang." ucap Silla dengan raut wajah sedihnya.
"masalah buat Lo?" ucapnya datar.
"kakak kenapa kakak sangat benci sama aku hiks hiks." ucapnya menangis, ziara hanya memutar bola matanya malas.
"aduh Udah ya gue cape lagi males ngeladenin drama Lo." ucapnya dan melenggang pergi meninggalkan para cunguk yang sedang menatapnya.
"udah ya kamu jangan nangis kan ada Abang" ucap Vano Silla hanya mengangguk.
'sialan kenapa sih dia malah pergi gitu aja' batin Silla.
Sedangkan ziara dia saat ini sedang berada di dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Setelah beberapa menit dia pun selesai lalu dia merebahkan tubuhnya.
"ziara maksud lo apa? Apa si Silla itu emang bukan keluarga kandung? Ah ziara ini sangat memusingkan." gumamnya.
"tapi bakalan seru dong kalo emang dia bukan anak kandung ibu Lo, ini PR buat gue Zia? Biar gue cari tau semuanya? Oke baiklah kita mulai."
Dia memejamkan matanya dia tertidur lelap karna lelah.
...----------------...
sedangkan di sebuah mansion di salah satu kamar yang mewah terlihat pemuda yang sedang berdiri di balkon kamarnya.
"menarik"
"tunggu aku baby"
Dia tersenyum saat mengingat kejadian tadi, dia terpana oleh kecantikan dan keberanian ziara.
Tok Tok Tok..
Dia melangkahkan kakinya membuka kenop pintunya dan memperlihatkan seorang maid.
"maaf menganggu tuan, tuan di panggil oleh nyonya untuk segera ke bawah." ucapnya kemudian membungkuk sopan dan pergi meninggalkan pemuda itu.
Dia berjalan menuruni tangga kemudian menghampiri seorang wanita set baya yang sedang menunggunya kemudian di duduk di hadapan wanita tersebut.
"Kazen kapan kamu akan menikah nak, mommy udah pengen banget gendong cucu." ucap wanita tersebut.
pemuda itu bernama Kazen Athar Franklyn, dia memiliki kekuasan di dunia bawah, tidak hanya di dunia bawah keluarga nya memiliki perusahaan terbesar di asia.
Edgar Franklyn adalah ayah dari Kazen dan ibunya bernama Danisa Michellea Osmon dan kazen adalah anak tunggal dia memiliki sekertaris bernama Doni Maveric.
Semua orang tau dengan kekuasaan Franklyn, banyak pengusaha yang ingin bekerja sama dengan Franklyn tetapi itu tidak sangatlah mudah bagi mereka yang ingin bekerja sama dengan perusahaan raksasa itu.
"aku sudah menemukan gadis pilihan ku mom." ucapnya yang membuat mommy Danisa tersenyum senang.
"baiklah kapan kamu akan membawanya kemari."tanya Danisa yang tak sabar.
"secepatnya, aku akan kembali bersekolah." ucapnya.
"jangan asal bicara Kazen, kamu harus pokus dengan perusahaan mu." ucap Danisa sedikit tak terima.
"gadisku masih bersekolah mom, aku tidak ingin dia menjadi milik orang lain." ucapnya dengan serius.
"baiklah terserah, tapi ingat cepat bawa dia kemari mommy ingin tahu." ucapnya danisa.
"baiklah." jawabnya kemudian dia tersenyum, dia sangat tak sabar ingin berjumpa dengan gadisnya itu.