NovelToon NovelToon
Pelacur Metropolitan

Pelacur Metropolitan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Arindarast

Pelacur mahal milik Wali Kota. Kisah Rhaelle Lussya, pelacur metropolitan yang menjual jiwa dan raganya dengan harga tertinggi kepada Arlo Pieter William, pengusaha kaya raya dan calon pejabat kota yang penuh ambisi.

Permainan berbahaya dimulai. Asmara yang menari di atas bara api.
Siapakah yang akan terbakar habis lebih dulu? Rahasia tersembunyi, dan taruhannya adalah segalanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arindarast, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jejak yang hilang

“Cia anak haram itu apa?”

Rhaell terdiam, menatap Sienna. Pertanyaan itu sangat menusuk.

“Cia... Cia tidak tahu apa itu anak haram,” kata Rhaell pelan, ia tidak bisa memberikan jawaban yang memuaskan. “Tapi itu bukan kata yang baik, Sayang. Itu kata yang menyakiti hati orang.”

Sienna mengerutkan keningnya, “Tapi... kenapa nenek bilang aku anak haram?”

Rhaell mengusap lembut pipi Sienna. “Nenekmu... mungkin sedang marah, Sayang. Kadang orang dewasa... mereka bicara hal-hal yang tidak mereka mengerti.”

Sienna masih terdiam, memperhatikan ekspresi Rhaell. Ia merasakan keraguan di balik senyum lembut Rhaell. Lebih tepatnya Rhaell tidak mengenal apapun tentang Arlo dan keluarganya. Dia tidak diberi petunjuk atas masalah Sienna ini.

Ia hanya sedang menikmati harinya membaca novel dan tiba-tiba Arlo sialan itu menitipkan anaknya di rumah.

“Sienna... kamu adalah anak yang baik, anak yang cantik, dan anak yang sangat dicintai,” kata Rhaell lembut, mencoba menenangkan hati Sienna. “Jangan pernah percaya kata-kata buruk yang menyakiti hatimu.”

Sienna mengangguk pelan, ia masih belum memahami sepenuhnya, tapi ia merasakan kasih sayang dan ketulusan Rhaell. Ia merasa sedikit tenang, seolah beban berat di hatinya sedikit berkurang.

“Mau nonton film lagi?” tanya Rhaell, mencoba mengalihkan perhatian Sienna.

Sienna menggeleng pelan, “Aku mau cerita dongeng.”

Rhaell tersenyum, “Oke, cerita dongeng. Mau cerita apa?”

Sienna berpikir sejenak, lalu berkata, “Cerita tentang putri yang dicintai oleh semua orang.”

Rhaell mengangguk, “Oke. Setuju! Ayo kita cerita di kamarku.”

Mereka menempatkan posisi di atas kasur empuk Rhaell dan Rhaell mulai bercerita tentang seorang putri yang baik hati dan cantik, yang dicintai oleh rakyatnya.

Ia menggambarkan putri itu sebagai sosok yang penuh kasih sayang, yang selalu berusaha untuk membantu orang lain. Ia berusaha untuk memasukkan nilai-nilai kebaikan, keberanian, dan kasih sayang ke dalam ceritanya.

Sienna mendengarkan dengan saksama, mata indahnya berbinar-binar. Rhaell melihat, sedikit demi sedikit, senyum kembali mengembang di wajah Sienna.

“Cia, apakah putri itu punya ibu?” tanya Sienna, suaranya masih sedikit bergetar.

Rhaell terdiam sejenak. Pertanyaan itu kembali mengingatkannya tentang pertanyaan yang belum terjawab. Rhaell bisa menyimpulkan sendiri kalau ibu Sienna tidak ada. Di mana pun.

“Tentu saja putri itu punya ibu,” jawab Rhaell, mencoba untuk tidak terlihat gugup. “Ibunya adalah seorang ratu yang sangat cantik dan baik hati.”

Sienna mengangguk pelan, “Apakah ibunya mencintainya?”

“Tentu saja ibunya mencintainya,” jawab Rhaell, mencoba untuk meyakinkan diri sendiri. “Semua ibu mencintai anak-anaknya.”

“Cia, apakah ibuku mencintaiku?” tanya Sienna, suaranya sangat lirih.

Rhaell terdiam, tak mampu menjawab pertanyaan itu. Hatinya tersentuh oleh kerentanan dan kepolosan Sienna. Ia ingin sekali memberikan jawaban yang memuaskan, tapi ia tidak tahu harus mulai dari mana. Ia hanya bisa memeluk Sienna erat-erat, mencoba memberikan rasa aman dan kasih sayang yang Sienna butuhkan.

“Cia tidak tahu, Sayang. Kamu bisa tanyakan itu pada Papio.” jawab Rhaell pelan. “Tapi Cia yakin, ada banyak orang yang sangat mencintai Sienna. Cia mencintai Sienna, Edgar mencintai Sienna, dan Papio... Papio sangat mencintai Sienna.”

Sienna terdiam, matanya berkaca-kaca. Ia merasakan kasih sayang dan ketulusan Rhaell. Ia merasa sedikit tenang, seolah beban berat di hatinya sedikit berkurang.

Ia masih belum memahami semua yang terjadi, tapi ia merasakan bahwa ia tidak sendirian. Ia memiliki Rhaell, Edgar, dan Papio, yang mencintainya dan menjaganya.

Sienna bersandar pada Rhaell, merasakan kehangatan tubuh wanita itu. Cerita Rhaell tentang putri yang dicintai telah menenangkannya. Meskipun pertanyaan tentang ibunya dan arti “anak haram” masih mengganjal di hatinya, pelukan hangat Rhaell dan kata-kata lembutnya telah memberikannya rasa aman yang selama ini ia cari.

Perlahan, kelopak mata Sienna mulai memberat. Napasnya menjadi teratur, dan tubuhnya lemas dalam pelukan Rhaell. Rhaell mengelus lembut rambut Sienna, merasakan betapa rapuhnya gadis kecil itu.

...****************...

Gedung pencakar langit menjulang tinggi, membelah langit jingga yang mulai meredup. Di lantai atas, di sebuah ruangan meeting yang mewah, Arlo duduk dengan penuh wibawa di kursi berlapis kulit, sandarannya tinggi menopang punggungnya dengan nyaman.

Wajahnya menampilkan ekspresi dingin dan tanpa emosi. Tatapannya tajam, menusuk, seperti pisau yang siap menghujam siapa pun yang berani menantangnya.

Suara-suara karyawan dan rekan bisnisnya bergema di ruangan, membahas angka-angka, proyek, dan strategi bisnis. Namun, suara-suara itu terdengar seperti dengungan lebah yang mengganggu ketenangannya.

Walaupun Arlo dikenal sebagai sosok yang tak kenal ampun, yang selalu mengejar keuntungan dan kekuasaan tanpa peduli dengan perasaan orang lain.

Namun sekarang, di balik topeng itu tersimpan kekhawatiran yang terpendam. Pikirannya melayang pada Rhaell, pasti wanita itu sedang kalut dengan ribuan pertanyaan.

Meski demikian Arlo tetap akan mempercayakan Sienna pada Rhaell, karena keunikan lain yang dimiliki Arlo adalah firasatnya yang kuat dan tak pernah meleset. Bisa menilai orang baik atau jahat, hanya dalam sekali pertemuan.

“Pak Arlo, apakah Anda paham mengenai isi proposal kami?” Suara seorang karyawan yang gemetar, sedikit terdengar. Arlo mendengus, tatapannya dingin dan tajam.

“Apakah saya terlihat seperti orang bodoh?” Suara Arlo tajam dan mengancam. Keyakinan akan kemampuannya tak perlu dibuktikan, ia hanya tidak suka diganggu.

Arlo melirik jam tangannya yang seperti berputar lambat. Meeting terasa menyiksa dan ia sangat ingin cepat mengakhirinya.

Atlas yang jeli melihat gerak-gerik bosnya, sudah hafal betul tanda-tanda Arlo ingin mengakhiri suatu pertemuan.

“Pak Arlo,” suara Atlas tenang namun tegas, memotong alur pembicaraan yang masih berlangsung. “Mengingat kesibukan Pak Arlo selanjutnya, saya rasa kita bisa menyudahi pertemuan ini.”

Atlas melirik sekilas ke arah karyawan dan rekan bisnis yang masih berdebat. Ia melanjutkan dengan nada yang lebih lembut, namun tetap tegas.

“Proposal yang telah dibahas akan kami tindak lanjuti. Kami akan mengirimkan ringkasan poin-poin penting dan keputusan selanjutnya melalui email dalam waktu 24 jam. Terima kasih atas waktu dan partisipasinya.”

Atlas memberikan tatapan singkat kepada Arlo, seakan meminta persetujuan. Arlo hanya mengangguk kecil, tanpa sepatah kata pun. Tatapan tajamnya sedikit melembut, sebuah tanda persetujuan yang hanya bisa dimengerti oleh Atlas.

Di persimpangan dekat restoran cina ternama “Golden Dragon”, Arlo memutuskan mampir dan meminta Atlas untuk membeli beberapa menu andalan mereka, untuk dibawa pulang.

Lalu setelahnya perjalanan menuju apartemen Rhaell terasa singkat. Kemacetan kota besar seakan hilang untuk mereka.

...****************...

Rhaell keluar dari kamar mandi, rambutnya masih basah dibalut handuk. Aroma sabun mandi bergamot yang lembut tercium samar, bercampur dengan aroma tubuhnya yang segar.

Wanita cantik itu tersenyum di depan cermin. Baju tidurnya, terusan katun putih bermotif bunga biru kecil, dengan detail renda di bagian atas dan bawah, terasa nyaman dan ringan. Hari ini, meskipun rumit, ia merasa sedikit lebih tenang.

Hal selanjutnya yang harus ia lakukan adalah memesan makanan online sebelum Edgar istirahat dari belajarnya, dan Sienna bangun dari tidurnya.

Belum sempat ia mencari ponselnya, degup jantung Rhaell berpacu, sesaat setelah ia mendengar pip pip dari smart lock door apartemennya. Padahal tidak ada orang lain yang tau kode sandi selain dia dan adiknya.

Arlo dan Atlas muncul di ambang pintu. Pelototan mata Rhaell menyiratkan ketidakpercayaan dan kemarahan tercampur menjadi satu.

Ia mengabaikan kantong “Golden Dragon” yang disodorkan Atlas. Tangannya terulur, meraih lengan Arlo dan menyeretnya keluar dari apartemen. Langkahnya cepat dan tegas, mengarahkan Arlo menuju rooftop.

Di dalam lift, hanya ada Rhaell dan Arlo. Udara terasa sesak, dipenuhi oleh emosi yang terpancar dari Rhaell. Arlo hendak membuka mulut, mungkin untuk meminta maaf atau menjelaskan kedatangannya yang tiba-tiba, tetapi Rhaell langsung memotongnya.

“Diam!” suaranya tajam, menggelegar di dalam ruang lift yang sempit.

Arlo tersenyum samar, kemarahan Rhaell menggelitiknya, bahkan menggemaskan dengan handuk yang masih membungkus kepalanya dan slipper Shin-chan yang tampak lucu berkali lipat. Ia membiarkan Rhaell melampiaskan amarah.

Rooftop apartemen terasa luas dan sepi, angin malam berhembus pelan, membawa aroma khas kota dengan cahaya kelap-kelip di kejauhan.

Rhaell melepaskan cengkeramannya dari lengan Arlo. Ia masih marah, namun tatapan Arlo yang tenang sedikit melembutkan hatinya. “Oke. Pertama. Jelaskan, di mana istrimu sekarang?!” sergahnya.

Arlo terdiam sejenak, menatap Rhaell dengan tatapan yang sulit diartikan. “Aku tidak punya istri,” jawabnya akhirnya, suaranya tenang namun terdengar sedikit berat.

Rhaell mengerutkan keningnya, keheranan bercampur dengan kemarahan. “Oh, tidak menikah? Pantas saja anakmu mendengar kata 'haram' dari neneknya.” Ia menghela napas panjang, sambil memegangi handuknya, agar tidak melorot.

Pria itu melepas jas hitamnya dengan gerakan pelan tapi pasti, lalu dengan lembut memakaikannya pada Rhaell.

Sentuhan tangannya yang sekilas mengenai bahu Rhaell, menimbulkan getaran kecil yang tak terduga. Jas itu terasa hangat dan nyaman, mampu melindungi Rhaell dari dinginnya angin malam di rooftop.

Aksi Arlo yang sederhana tanpa kata-kata itu, menunjukkan kepeduliannya pada Rhaell, sebuah gestur yang menunjukkan sisi lain dari pria itu, sisi yang lebih lembut dan perhatian.

Rhaell terdiam sejenak, menatap Arlo. Ia belum pernah merasa dipedulikan seperti ini oleh seorang pria, selain adiknya, Edgar. Biasanya, para lelaki yang pernah singgah dalam hidupnya hanya peduli saat di atas ranjang, setelah itu mereka menghilang tanpa jejak.

Kesadaran menyentak Rhaell. Ini bukan cerita romantis klise yang biasa ia baca di novel-novelnya. Dengan gerakan cepat, ia melepas jas hitam itu dan melemparkannya kembali kepada Arlo. “Bawa anakmu pulang,” katanya, semua kelembutan yang baru saja muncul seolah lenyap seketika.

Arlo menangkap jasnya dan mencegah Rhaell untuk pergi, “Sienna… aku sedang mencari ibunya atau mencari ibu untuknya.”

Bersambung…

1
Grace
aku baca ini sambil makan 2 bungkus indomie, /Smile/
auralintang___-
marco, lu bisa minggir dlu gx? INI AREA ARLO DAN CIA OMEJII ngapa elu ngikut" sih ah elah ah elaaaah🤾🏻‍♀️🤾🏻‍♀️🤾🏻‍♀️🤾🏻‍♀️🤾🏻‍♀️
Galih
seru batt gilak
Mrlyn
jgn2 Cia udh diincer mau dijadiin ibunya Sienna 😅🤌🏻
Mrlyn
lanjutannya jgn lama2 ya thoorrr
Mrlyn
kira2 kenapa ya Arlo sedih 🤔
Mrlyn
Wangi manis 🌼🌼🌼🌼🌼 bayi mongmong bayi😌🫶🏻
Mrlyn
Tuh kan kepincut juga 🤣🤣🤣
Mrlyn
❤️❤️❤️❤️❤️
Mrlyn
Kasian Cia🤧 tp gpp nanti juga ada hikmahnya. sabar ya nduk
Mrlyn
wkwkwk makanya jgn macem2 sama Miss Lily🤣🔥
Mrlyn
makin menarik alurnya 😍🔥
Mrlyn
waduh udh mulai main apa🙈 awas loh kebakaran😌
Mrlyn
Nah ngejob begini aja Cia, kali ketemu jodoh 🙈
Mrlyn
Panjangin lagi babnya thorrrrrr, lagi asik baca tau2 abis🤧
Mrlyn
nungguin Arlo sama Cia interaksi lagi😍🔥
Mrlyn
Awas Lo Arlo ditandain Cia tr kepincut lagi🤣
Elok Senja
up dunk thorr....pliiisss 🤗🙏🥰
Elok Senja
ada typo kecil,
tu kan mo arah ke ❤❤ gituu 😅🤗
Elok Senja
jadi tertarik dg merek parfum nya Thor 🤣🤣😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!