NovelToon NovelToon
Aku Anakmu

Aku Anakmu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Kehidupan di Kantor
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Jordi Vandanu

tentang seorang anak yang lahir dari seorang ibu, yang ditinggalkan oleh sang suaminya sejak dari dalam kandungan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jordi Vandanu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ayok Dian.

Jelita terbahak bahak mendengar cerita Dian.

"dia itu sohib mereka bertiga, dari zaman awal kuliah, mbak kan kakak tingkat mereka, 1 jurusan juga, tapi Jeni suka sama pak Dika, tapi pak Dikanya cuek saja, sampai hari ini masih mengejar saja. " karena sekarang Dika sudah jadi bosnya, jadi Jelita manggil pak dong.

"kenapa pak Dika gak mau? "

"lah mana mbak tahu Dian? Mungkin bukan typenya. "

Dian menatap Jelita ragu.

"kenapa menatap begitu? "

"mbak, waktu mbak pertama kali dinas keluar kota, apa mbak di belanjain juga? " tanya Dian. Jelita mengangguk cepat.

"mereka bertiga itu sangat royal pada orang orang macam kita ini dek, mereka tahu cara menghargai kita, yang dirasa mereka berjasa pada perusahaan, padahal kita juga bekerja disini. "

Dian merasa lega.

"kenapa? Merasa aneh kalau dibelanjain? "

"i-iya mbak, gak enak saja, masih karyawan baru, sudah di beliin ini itu, aku mau nyicil potong gaji gak dibolehin sama pak Putra.

Jelita terkikik geli.

"rezeki anak solehah dek, nanti kamu akan disuruh tinggal di kompleks karyawan juga, terus, sudah dibicarakan, tapi mungkin tunggu kamu 3 bulan dulu, takutnya nanti kamu resign setelah 3 bulan. " jelas Jelita.

"kalau bosnya begitu, seumur hidup aku mau kerja sama mereka mbak Jel. " sanggah Dian cepat.

Mereka terkikik geli.

"Yan, nanti mbak boleh ikut ke kost kamu? "

"laah ngapain mbak? Kost aku kecil, sumpek, mbak gak akan betah deh. "

Jelita merengut.

"dek, tante Dian gak ngebolehin bunda ke kostnya, padahal kamu mau banget kan dek ya, kasihan kamu dek. " kata Jelita, sambil mengusap usap perutnya yang sedikit membuncit. Dian tergeragap.

"eh, iya tun, kamu sama bundamu boleh ke kost tante, entah apa tujuan bundamu itu. " Dian ikut ikutan membelai perut Jelita.

Jelita tertawa senang.

Mereka berlanjut kerja.

Ketika jam makan siang, Dian agak terlambat, dia baru mau keluar ruangan, ketika seorang ibu ibu keluar dari lift, terlihat sangat anggun dan elegan, dengan riasan terkesan seadanya, tapi tetap cantik.

Dian menundukkan kepalanya.

"maaf dek, apa Putra ada diruangannya? " tanya ibu itu.

"biasanya jam segini beliau sedang makan siang ibu, di pantry. " jawab Dian santun.

"kamu kenapa tidak makan? "

"tadi saya salat Zuhur dulu ibu, dalam ruangan saja, ibu mau menyusul pak Putra ke pantry? "

Melati terlihat takjub.

"cantik, solehah. " gumam Melati.

Ya, itu adalah Melati, ibu dari Yudika. Beliau pulang ke Indo beberapa hari ini, karena ada beberapa kontrak yang harus di tanda tangani, harus Melati, karena dia belum memberi kuasa pada Dika.

"kita bareng saja ya, kamu staff account yang baru itu ya, nama kamu siapa? " tanya Melati ramah.

"saya Dian ibu. "

Mereka berjalan menuju pantry.

"kenapa salat diruangan, kan ada tempatnya disini? " tanya Melati ramah, melihat wajah segar itu.

"ada sedikit kebocoran di sudut ruangan ibu, hingga ada air rembes, sedang di perbaiki 2 hari ini. " jawab Dian. Melati mengangguk paham.

Mereka sampai di pantry.

"loh mama, kenapa gak kasih kabar? Ayo kita makan dulu. " seru Putra demi melihat Melati. Dian mematung. Putra, Yogi dan Jeni emang memanggil mama pada Melati, dari zaman dulu lagi.. Putra dan Yogi langsung menyalimi wanita cantik itu.

"ada menu apa bu? " tanya Melati pada ibu kantin.

Dian menatap Putra dan Melati gantian, termasuk meminta penjelasan pada Jelita dengan tatapannya. Jelita hanya mengangguk kecil.

Melati sudah duduk dengan piring berisi menu lengkap. Sudah menjadi pemandangan biasa di sini, bahkan Yudistira pun kadang ikut makan bareng karyawannya di kantin ini.

"loh Dian, ayo ambil makanannya, nanti kamu telat makan lo. " tegur Melati. Dian mengangguk dan bergegas menuju meja prasmanan.

Tapi Dian mengambil tempat duduk yang agak jauh dari Melati.

"itu staff baru kalian? " tanya Melati, matanya melirik ke Dian.

"iya ma. " jawab Yogi.

"cantik, solehah, kalian memperlakukannya dengan baik? "

"pasti dong mama. "

"baiklah, mama hanya seminggu disini, semua urusan harus kelar di waktu mama disini, jadi kalian harus kerja keras ya. " pinta Melati.

"oke ma. "

"haii semuaaa, waaah lagi pada makan siang nih, boleh gabung? "

Tiba tiba Jeni datang kembali. Dan berjalan menuju ke meja Yogi, karena Yogi yang menghadap ke pintu masuk.

Putra dan Melati segera menoleh.

"eeh, mama? Astagaa, kapan mama pulang, apa kabar mbak Yucia? " tanya Jeni, yang terlihat kaget, lumayan gugup juga melihat tatapannya Melati, yang memindai penampilan Jeni dari atas sampai bawah. Jeni mengulurkan tangan pada Melati. Dan Melati menyambut biasa saja.

"kemarin mama datang, Yucia baik baik saja, kamu ada apa kesini Jen? Gak kerja kamu? " tanya Melati.

Jeni gelagapan.

"kan lagi istirahat ma. "

"kamu mau makan siang disini? "

"i-iya ma. " Jeni gugup.

"ambil sana dan segera makan, sebentar lagi jam makan siang habis, terus balik ke kantormu kembali. " titah Melati.

"iya ma. " jawab Jeni sambil ngedumel dalam hati.

Putra dan Yogi tertawa dalam hati, puas!

Jeni melewati meja Dian, dan hanya melihat sinis, tapi Dian tak peduli, dia makan dengan sangat menikmati.

Begitu Jeni selesai mengambil makan siangnya. Yogi, Putra dan Melati sudah selesai, dan berdiri balik ke ruangan Putra.

"kami duluan ya Jen. " pamit Melati.

"i-iya ma, silahkan. " jawab Jeni.

Melati berjalan diikuti oleh Putra dan Yogi.

"ayo Dian, kita kembali ke ruangan. " ajak Melati.

Dian mengangguk, lalu bergabung bersama mereka bertiga. Jelita dan Kinan menyusul kemudian, tinggal Jeni yang termenung menatap makananya.

"cewek kampung itu lagi??? " gumam Jeni kesal.

1
Rhu-dhiee
bagus
Jordi Vandanu: terimakasih sudah mamoir..
🙏🙏
total 1 replies
Mochika mochika
sebanyak apapun harta yang kau berikan,tidak akan mampu memutar kembali waktu ke puluhan taun yang lalu!!nyawa yg hilang pun tidak bisa kembali bangkit🙄🙄
sepusing2nya mereka mencari plngan pake orang suruhan😂
Mochika mochika
Luar biasa
Jordi Vandanu: terimakasih kaka.. 😘
total 1 replies
Dewi Georgeous
lanjut
Jordi Vandanu: iya kakak.
total 1 replies
yukio_gchs
Aku sudah berulang kali membaca dan ceritanya masih belum bosan untuk dinikmati. Terus bertahan thor! ❤️
Jordi Vandanu: terimakasih kakak.
total 1 replies
Setsuna F. Seiei
Terinspirasi banget sama karaktermu, thor! 👍
Jordi Vandanu: terimakasih yaaa
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!