NovelToon NovelToon
Aku Masih Perawan

Aku Masih Perawan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Fazry Fazriyah

Rahmadhani gadis yang menikah setelah ia lama berpacaran dengan kakak kelas saat mereka SMA bernama Vino Subagyo Dua bulan pernikahan mereka Rahma tidak menemukan kebahagiaan dalam pernikahannya, mertuanya yang suka ikut ikutan dengan urusan pernikahan mereka berdua. Dan suami yang mulai berubah dari perangai dan sikapnya. Hingga akhirnya Rahma sering bertengkar dengan ibu mertuanya yang selalu memojokkan dirinya karena sang suami tidak pernah betah di rumah.

Rahma pun akhirnya memutuskan untuk mengambil peputusan dalam menyikapi polemik dalam rumah tangganya, sampai akhirnya Rahma menemukan kejangalan pada snag suami.


Lalu bagaimanakah kisah rumah tangga Rahma dan Fino? apakah Rahma akan mempertahankan rumah tangga nya atau ia akan menyerah dengan apa yang terjadi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fazry Fazriyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dosen Baruku

Rahma berjalan menaiki tangga dan menuju ruangan pembimbing yang tadi pagi sudah memberikan pesan singkat kepada Rahma. Rahma akhirnya sampai di lantai tiga di ruangan dosen Pak Wibowo. Rahma mengetuk pintu beberapa kali sampai mendengar suara dari dalam yang menyuruhnya untuk masuk, namun Rahma meyakinkan dulu suara tersebut sampai akhirnya ia berani membuka pintu. Saat ia sudah membuka pintu ia melihat sosok Yazid yang duduk di meja kerja pak Wibowo hingga Rahma beberapa kali menutup dan membuka pintu itu berkali kali setelah ia mengucapkan salam.

"Rahma!" Panggil Yazid yang memberikan senyum kepada Rahma saat melihat kepala Rahma yang sudah muncul beberapa kali di balik pintu.

Rahma tak menghiraukan panggilan Yazid sampai akhirnya ia memanggil seorang office boy yang kebetulan sedang mendorong alat pembersih menuju lorong yang bersebrangan dengan Rahma.

"Mas Adi?" Panggil Rahma yang sudah kenal dengan salah satu pekerja di kampusnya.

"Iya, mba Rahma... ada apa?" Jawab Adi yang lalu sepertinya Rahma sedang membutuhkan bantuannya.

Yazid yang panggil nya tidak di respon oleh Rahma kini sudah ada di dekat pintu masuk dan mendengar Rahma memanggil nama laki laki yang tadi membersihkan ruangannya dan berkenalan dengannya.

"Ini bener kan ruangannya pak Bowo? kok, pas saya masuk bukan pak Bowo." Tanya Rahma bingung.

"Iya sebulan lalu memang itu ruangan pak Bowo tapi sekarang bukan lagi,... sekarang jadi ruangannya dosen baru namanya Pak Zid, zid gitu." Jawab Adi yang kini sudah berhadapan dengan Rahma.

"Terus ruangan pak Bowo yang mana? maksud mas Adi Yazid?" Tanya Rahma bingung kenapa kak Yazid ada di sini.

"Emang mba Rahma gak tau, kalau pak Bowo udah gak di sini, beliau di pindahkan di kampus di kota B dan dosen kak Yazid itu ehhh, maksudnya pak Yazid itu yang gantiin beliau." Jawab Adi yang sudah menjelaskan panjang kali lebar hingga membuat Rahma bingung kenapa tidak ada pemberitahuan sama sekali kepadanya.

Setelah Rahma mendapatkan jawaban dari Adi, ia belum merasa cukup hingga akhirnya ia memutuskan untuk ke ruangan dosen lain yang sudah dekat dengan Rahma. Sebelum ia masuk ke ruangan dosen yang lain Rahma sangat bersyukur bertemu dengan dosen pembimbing Delia sang sahabat dimana ia pernah beberapa kali bertemu dosen pembimbing Delia, saat Delia minta diantarkan olehnya.

"Assalamu'alaikum, maaf pak Kamal... saya Rahma." Rahma mendekati dosen lalu memberikan salam kepada dosen tersebut

"Wa'alaikum salam... iya saya sudah kenal... temennya Delia kan? ada apa Rahma?" Tanya sang dosen

"Memangnya benar ya kalau pak Wibowo atau pak Bowo sudah tidak di sini lagi, katanya sudah di pindah ke kampus di kota M, ya pak?"

Pak Kamal pun menjelaskan kepada Rahma prihal kepindahan pak Bowo dari kampus, dan pak Kamal pun menjelaskan kalau pak Bowo digantikan oleh Yazid saat ini dan untuk bimbingan skripsi Rahma otomatis akan dibimbing oleh Yazid. Hal itu membuat Rahma membuang nafas kasar. Mencoba untu menghindari orang yang berharap terhadap dirinya, justru takdir berkata lain. Mau tak mau Rahma akan sering bertemu dengan Yazid.

Setelah Rahma selsai dengan urusannya bersama pak Kamal, akhirnya Rahma kembali ke ruangan bekas pal Bowo yang saat ini ditempati oleh Yazid.

Rahma mengetuk kembali pintu tersebut sembari mengucapkan salam.

"Assalamu'alaikum." Ucap Rahma yang sudah disambut oleh Yazid, dimana Yazid sudah membukakan pintu untuk Rahma.

"Wa'alaikum salam, Rahma." Jawab Yazid dengan senyum sumringah. "Kenapa kamu gak suka ya, kalau saya menggantikan pak Wibowo, hah?" Tanya Yazid yang tadi sempat mendengar perkataan Rahma ketika bersama sang office boy dan pak Kamal.

Rahma menggelengkan kepala walau sebenarnya hatinya berkata ia.

"Mana coba kakak liat hasil skripsi kamu?" Yazid mengulurkan tangannya ke hadapan Rahma karena saat ini mereka duduk berhadapan yang terhalang oleh meja yang berukuran cukup besar.

"Sebentar, saya keluarin dulu dari tas saya." Jawab Rahma ketus suasana hati Rahma memang sedang tidak baik baik saja sejak pagi semenjak ia mendengar perkataan sang ayah di tambah lagi kalau dirinya baru tahu kalau dosen pembimbing nya sudah di ganti, dan bisa di perkirakan pasti ia akan mengalami banyak masalah dengan dosen nya yang baru, apa lagi setelah dia tahu kalau dosen pengganti itu adalah Yazid, laki laki yang sangat terang terangan mencintai dirinya setahun yang lalu walau jarak mereka berjauhan saat itu.

Yazid memeriksa setiap lembar yang sudah Rahma perbaiki, dan yang membuat Rahma semakin kesal adalah saat ia melihat kalau setiap lembar yang ia kerjakan setengah mati, akhirnya seenak hatinya Yazid mencoret coret kertas tersebut sehingga membuat Rahma ingin mencaci maki Yazid saat ini juga.

"Loh, kok di coret coret gitu?" Protes Rahma.

Yazid yang kaget dengan suara protes Rahma sehingga ia menghentikan koreksian nya dimana Yazid baru akan melihat dua lembar halaman terakhir hasil skripsi Rahma.

"Loh, memangnya kenapa?... saya mengkoreksi dengan teliti kok, kalau dirasa itu tidak sesuai dengan pemahaman saya maka akan saya coret. Jawab Yazid yang melihat jelas kemarahan Rahma saat ini. Hingga akhirnya ia menutup hasil skripsi Rahma

"Kakak gak tau apa, gimana saya ngerjain ini semua dengan susah payah, belum lagi saya ngorbanin banyak waktu, cari buku refrensi belum lagi kalau ada masalah yang harus Rahma hadapi dan kakak seenaknya aja coret coret semua." Omel Rahma yang membuat Yazid kaget dengan kemarahan Rahma yang meledak.

Rahma mengambil hasil skripsi nya dari tangan Yazid dengan rasa marah dan membuat Yazid tercengang saat melihat Rahma tanpa permisi meninggalkan ruangannya.

Brug

Suara pintu yang Rahma tutup dengan kuat, sehingga membuat beberapa mahasiswa yang lewat menoleh ke arah ruangan dan melihat Rahma yang keluar dengan marah dengan hasil skripsi yang ia masukan dengan paksa ke dalam tasnya.

Yazid yang masih setia di dalam ruangan memikirkan mengapa Rahma semarah itu, bukankan seharusnya Rahma sudah tau ketika dosen merasa hasil Rahma tidak tepat maka Rahma harus memperbaiki nya lagi. Lalu mengapa Rahma harus semarah itu kepadanya. Apa jangan jangan karena Rahma merasa dekat dan akrab dengan dirinya jadi Rahma dengan mudahnya marah kepadanya, atau ada hal lain yang memancing kemarahan Rahma. Yazid berfikir ulang saat Rahma masuk ia tidak melakukan kesalahan apapun yang mungkin menyinggung diri Rahma.

Yazid menggelengkan kepalanya berkali kali hingga akhir ia tersenyum sendiri saat ia ingat kejadian beberapa tahun tahun lalu, Yazid seharusnya sudah tidak kaget lagi dengan Rahma yang memang begitu adanya.

"Rahma, Rahma aku pikir kamu sudah gak gak jadi orang yang pemarah saat ada hal yang gak kamu suka... ternyata kamu gak berubah, masih sama seperti Rahma yang aku kenal empat lima tahun lalu." ucap Yazid saat melihat pintu yang sudah membuat Rahma hilang dari pandangannya.

.

.

.

Sampailah Rahma di kantor dengan wajah yang ditekuk seratus tuju belas. Ia melemparkan tasnya ke atas meja dan memberikan wajahnya ia taruh di atas meja.

"Si Rahma kenapa tuh, udah kaya burung hantu yang kesingan" Ucap Boy yang baru saja datang dengan segelas kopo ditangannya yang seperti nya ia habis dari membuat kopi.

Rama mengetuk ngetuk pena yang ada di hadapannya ke tas meja dengan bibir yang sedikit dimajukan ke depan.

"Gue yakin, nih anak pasti abis makan kecowak apa makan tutut pagi pagi?" Cerca teman yang berhadapan dengan Rahma.

Rahma tidak menghiraukan perkataan teman teman kantornya sehingga akhirnya ia memutuskan untuk menyalakan komputer yang ada di hadapannya dan memulai pekerjaan yang sudah menantinya di atas meja.

"Ma, elo lagi kesambet ya... tumben lo diem aja kita ngomong apa juga... kalau lo kangen sama laki lo, tinggal telepon aja kali, gak usah bawa bawa muka lo yang di tekuk seribu itu ke dalem kantor... bete gue liat lo gitu." Ucap Ida yang melempar kertas ke meja kerja Rahma.

"Gue lagi pusing, Da... skripsi gue banyak lagi yang harus gue perbaiki gara gara dosen pembimbing gue si ganti. Kesel banget gue, sumpah." Jawab Rahma dimana teman teman dekatnya yang satu ruangan dengannya ber'oh ria.

"Masalah pribadi jangan suka dibawa bawa ke kantor... baru skripsi udah sepusing itu lo... anak manja sih." Celetuk Mery yang merupakan salah satu karyawan yang tidak menyukai Rahma di kantor.

"Ehhh, burung perkutut... kaya elo gak pernah ngerasin bikin skripsi aja di hidup lo, ngatain orang kaya gitu."

"Dia nguliin orang kali, Boy. Jadi dia gak tau gimana ngerjain skripsi." Ketua Ida membela Rahma.

"Bisa jadi, Da... apa jangan jangan dia gak pernah kuliah." Jawab Boy yang melihat Rahma memperlihatkan satu jari yang ia taruh di depan kedua bibirnya, Boy dan Ida pun diam tak bersuara lagi saat bu Mariska masuk dan memberikan dokumen kepada Rahma.

"Rahma... tolong kamu ketik ini dan saya minta siang sudah ada di meja saya ya." Perintah bu Mariska dan Rahma pun meraihnya.

"Baik, bu?"

.

.

.

Jam makan siang pun tiba, Rahma menelpon Delia untuk makan siang bareng di sebuah warung makan yang biasa mereka datangi.

"Kenapa ama skripsi lo, Ma?" Tanya Delia yang sudah menghabiskan minum nya.

"Lo tau gak, pak Bowo udah gak jadi dosen pembimbing gue... dan lo tau siapa yang gantiin?" Tanya Rahma yang di jawab dengan gelengan kepala oleh sahabat dekat Rahma yang kebetulan tempat kerja mereka memang berdekatan.

"Serius lo, Ma. Kok bisa pak Bowo dah gak jadi pembimbing skripsi lo?" Tanya Delia penasaran.

Lalu Rahma pun menceritakan kejadian saat di kampus tadi dari awal sampai akhir. Dan membuat Delia tertawa terbahak-bahak saat mendengar cerita kalau Rahma memarahi Yazid, dimana Yazid saat ini adalah dosen pembimbing untuk skripsi Rahma yang mengganti kan pak Wibowo.

"Sadis sih lo, Ma. Dosen aja sampe lo marahin gitu... ehhh tunggu tunggu. Kayanya gue gak asing ama nama yang tadi elo sebutin... Pak Yazid... maksud lo, ade ipar kakak loe bukan... apa beda orang?" Tanya Delia bingung

"Iya, dia kak Yazid yang waktu tu pernah gue ceritain sama lo." Jawab Rahma yang sedang menyedot minuman jus.

Delia terkejut sehingga dengan spontan ia menepuk bahu Rahma cukup keras sehingga Rahma yangs sedang minum pun menjadi tersedak.

Uhuk... uhuk... uhuk...

"Rahma... Ma... maaf, Ma... gue gak sengaja... maaf ya... ini minum air gue." Delia merasa panik ketika melihat wajah Rahma yang tersedak sampai merah semua wajahnya.

Rahma meminum air mineral yang ada di hadapannya karena gelas yang Delia sodorkan kepadanya hanya berisi es batu saja. Sehingga Rahma mendorong gelas itu dan Delia baru tersadar ketika ia melihat jelas ke depan gelas yang ada di tangannya.

"Maaf, Ma... Gue gak sadar ternyata gelas gue gak ada airnya. Hehehee."

"Udah, gue udah gak apa apa... kebiasaan loe gak ilang ilang, selalu aja bikin gue kesedak.

" Iya, Ma... tadi kan gue dah minta maaf... sumpah gue kaget... kok bisa kak Yazid jadi dosen di kampus kita... bukannya dia udah kerja di luar ya?" Tanya Delia bingung.

1
Apriyanti
lanjut thor
Apriyanti
mending Yazid blg aja sm kk kia biar rahma bisa di lindungin jg,, lanjut thor
Apriyanti
lanjut thor
fazry_fazriyah
Jangan lupa tinggalkan jejak like n subscribe nya ya temen3

aku butuh dukungan kalian... tebarkan mawar indah kalian... terima kasih😘💕
Apriyanti
lanjut thor
Apriyanti
apa itu Yazid yg menolong rahma
lanjut thor 🙏💪😘
Apriyanti
mending kamu trus terang rahma sm keluarga mu tentang Vino,,biar kamu ada yg melindunginya,, lanjut thor
Apriyanti
lanjut thor
Apriyanti
jgn takut rahma,, lawan trus si Vino jgn lemah,, lanjut thor
Apriyanti
apa jgn² vino gay ya thor
lanjut thor 🙏💪😘
Apriyanti
mau aja kamu di bohongin trus rahma,, terlalu bucin jd percaya aja Vino blg apapun,, lanjut thor
Apriyanti
rahma begitu mudah nya terperdaya oleh rayuan Vino,, pdhl jelas² Vino gak mencintai nya
Apriyanti
KLO aku JD Rahma mending udahan aja mnta cerai, percuma bersuami tp KY gak punya suami di masa Uda nikah brp bln blom jg di tidurin malah asyik gandeng cewe Laen,, Uda tinggalin mnta cerai biar si vino tau rasa bikin vino menyesal,, lanjut thor 🙏
fazry_fazriyah: kasian ya bun jadi Rahma...

semoga Rahma mendapatkan kebahagiaan nya ya bun
total 1 replies
Apriyanti
terlalu lemah bgt si kamu Nia,, harus nya kamu ceritain aja kelakuan vino SM papah mertua mu,,jgn die aja JD gak dihargai kan,, lanjut thor 🙏💪😘
Apriyanti
bener KY nya Maureen cewek nya vino,, lanjut thor 🙏
Apriyanti
bener KY nya vino cm terpaksa menikahi Rahma,, munkin benar vino ke Amrik cm berdua SM Maureen,, MK nya gak ngajak Rahma,, lanjut thor 🙏🥰
Apriyanti: blom update LG ya Thor🙏
Apriyanti: ok Thor👍💪😘🙏
total 3 replies
Apriyanti
KY nya vino cm pura² aja baik dan sayang SM Rahma,,masih penasaran ada rahasia apa SM vino
lanjut thor 🙏💪😘
Apriyanti: ok Thor👍🙏💪😘
fazry_fazriyah: terus ikuti ceritanya ya, bun...

semoga selalu setia
total 2 replies
Apriyanti
lanjut thor 🙏💪😘
Apriyanti
lanjut thor
Medeia
kak, paragraf ini terlalu panjang. bisa di jadikan 2 paragraf agar lebih bagus dan pembaca jadi ga cape duluan lihatnya. untuk keseluruhan bagus, tinggal tanda bacanya aja.
semangat terus thor /Determined/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!