NovelToon NovelToon
Your Duplikat

Your Duplikat

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Slice of Life
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Nukamah

setelah menjalani setahun pernikahan kontrak olivia dan barra akhirnya berhasil bercerai.
namun tanpa mereka sadari ada satu malam yang telah mereka lupakan bahwa ada suatu momen penting yang telah terjadi yang mengakibatkan kesalahan fatal bagi mereka berdua.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nukamah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10. Siapa dia sebenarnya

Waktu sudah menunjukkan pukul 17:00 sore keadaan langit kala itu cukup cerah hingga memancarkan warna jingga yang sangat menarik. Di menit menit terakhir sebelum bel kantor berbunyi barra tengah beriap-siap untuk segera pulang.

"Direktur, apa anda akan pulang sekarang?" ucap salman yang diam-diam mengintip dari celah pintu.

"Bertingkah seperti biasanya saja!" Timpal barra.

"Ya seharusnya sih begitu, tapi aku masih belum terbiasa untuk melakukannya, karena kau agak beda sekarang!" Gerutunya

"Apa aku perlu memindahkanmu ke posisi yang jauh lebih tinggi supaya kau bisa menyesuaikan diri dengan cepat!" Celetuknya

"Apa kau serius?!"

"Mana mungkin"

"Sudah ku duga"

Sembari menunggu pintu lift terbuka salman terus mengomel bagai ibu kos yang tengah memarahi anak kosnya yang telat bayar tagihan bulanan.

"Sal, apa aku terlihat menakutkan saat aku mengatakan hal seperti itu?" Tanya barra sambil menatap lurus ke arah depan

"Tentu saja menakutkan, kau selalu membuatku merinding saat bercanda"

"Menurutmu aku sangat menakutkan?"

"Makanya jangan bercanda dengan ekspresi datarmu itu, karena orang lain berpikir kau itu berkata serius"

"Hm begitu ya?"

"Kenapa, apa ada sesuatu yang salah dan sedang terjadi?"

"Itu, ada satu karyawan baru"

"Oh, aku tahu asisten manajer olivia, dia adalah seorang copywriter, ada apa dengannya?"

"Tidak ada apa-apa, hanya saja wajahnya pucat ketika bertemu denganku"

"Apa kau pikir hanya satu orang yang seperti itu saat bertemu denganmu?"

Aku tahu betul dia ini orang yang seperti apa, bukankah baru saja dia bilang melihat wajahnya, batin salman mulai heran dan tiba-tiba senyum aneh pun muncul di wajahnya.

"Wah ada yang mulai berbeda denganmu rupanya, aku tahu kawan kalau asisten oliv itu cantik bukan?" Ucapnya menggoda

"Apa kau bawa mobil?"

Aku tahu pasti ada sesuatu yang terjadi, lihat bagaimana caranya menghindari pertanyaanku dan mengalihkan pembicaraan ini ke topik lain, batin salman sambil pasang raut muka haram jadah.

"Kenapa wajahmu begitu?!"

"Abaikan saja, apa yang akan kamu lakukan setelah ini, apa kau tidak ada acara, kau mau pergi ke rumahku?" Cerocosnya

"Kenapa pula aku harus ke rumahmu?"

"Ngopi sambil tukar isi hati yuk, lagi pula ibumu yang seperti dewi athena itu  beberapa hari yang lalu terus mendesakku untuk mengundangmu biar kita berdua bisa saling akrab lagi. Katanya kau itu harus belajar bersikap ramah dariku agar segera menikah dan punya keluarga yang harmonis" tuturnya panjang kali lebar

"Kenapa kau masih saja mendengarkan omong kosong itu, pura-pura sajalah bilang iya lalu abaikan seterusnya, sudahlah aku pulang dulu"

"Bahkan mau pulang saja sudah ada supir yang mengantarnya" ucap salman sambil manyun karena dirinya yang harus berjalan kaki ke rumah dan naik kendaraan umum sebab mobil tuanya masih mendekam di bengkel.

Kehidupan dimana aku hanya perlu berpura-pura dan kehidupan dimana aku tak perlu merasa bersalah sama sekali karena kehilangan kenangan selama 3 tahun terakhir. Hidupku yang hanya perlu mempertahankan segala sesuatunya seperti apa adanya tanpa harus berusaha sebaik mungkin. Mengapa aku terus bisa menjalani kehidupan yang membosankan seperti itu setiap hari.

Begitu sampai di dalam apartemen, kondisinya masih gelap dan terasa sunyi. Saat lampu dinyalakan dan satu persatu pakaian yang membuatnya sesak seharian itu ia lepas, barra pun duduk di atas sofa, memegangi kepalanya yang tak pusing sembari menghela napas panjang. Ketika hidup  terasa sangat berat baginya wajah cantik olivia terus membayang dalam benaknya.

"Bukankah aku pernah berkata bahwa aku lebih menyukai wanita berambut panjang? sementara olivia punya rambut cantik yang hanya sebahu, bagaimana bisa aku jadi terkecoh dengan penampilannya itu" gumam barra. Mendadak suara password pintu apartemennya berbunyi bip, betapa terkejutnya barra ketika melihat olivia berdiri di depan ambang pintu sembari menatapnya dengan kernyitan di dahi. Wanita itu terus memandangi dirinya yang tengah duduk dengan setengah badan tak berpakaian. Dalam sekejap mata, tubuh barra langsung mematung dengan tatapan terbelalak menatap wajah oliv yang seolah ingin menangis di hadapannya.

"Ada apa ini, kenapa kamu bisa ada disini dan bagaimana bisa kamu masuk?!" Ucapnya terbata-bata dan panik

Namun Oliv tak mengatakan apapun dan justru berlari lalu berakhir duduk di pangkuannya, dengan tatapan sayu ia  memandangi wajah barra begitu lama hingga perlahan bibir oliv pun menyentuh bibir barra, bibirnya yang hangat dan lembut membuatnya terlena dan ikut memejamkan kedua matanya untuk menikmati sensasi langka itu, namun tiba tiba saja barra terkejut dan kembali membelalakkan kedua matanya.

"Hufff dimana dia, apa aku sudah gila dan bagaimana bisa aku membayangkannya sampai seperti itu?"

Begitu terbangun sepasang penglihatannya menelisik ke seluruh penjuru ruangan, namun ternyata tak ada siapa-siapa di dalam apartemennya, hanya ada dia seorang yang nyatanya tengah menghayalkan pikiran aneh itu secara tiba-tiba.

Masih di jam yang sama ketika mentari hampir tenggelam ke ujung barat, kala itu oliv tengah dalam perjalanan pulang dengan melewati jalan menanjak yang terhimpit oleh pemukiman padat menuju rumahnya.

"Apa aku membuatnya marah tadi, dia bahkan memanggilku ke ruangannya hanya untuk membicarakan hal aneh itu saja?!" Gerutunya kesal sepanjang jalan ia pulang.

"Dia sudah bukan barra yang aku kenal selama ini. Tidak, bukan itu tepatnya, tapi karena barra yang aku kenal dulu adalah yang palsu!" cercanya kesal.

Karena terus mengomel, tanpa ia sadari langkah kakinya telah sampai di depan pintu rumahnya. Begitu ia masuk sambutan dari yumi pun langsung membuat kepalanya yang mendidih menjadi lebih dingin.

"Ibu!!" Teriak yumi begitu senang melihat ibunya pulang kerja.

Tidak apa-apa itu tak penting lagi untukku sekarang, karena sudah ada yumi untukku. Batin oliv

"Putri ku yumi" sambutnya seraya memeluk putri kesayangannya.

"Bukannya kamu lembur kerja nak?" Tanya ibu yang tengah memasak sup di dapur.

"Tidak bu, karena hari ini adalah hari pertamaku bekerja, bagaimana kabar yumi hari ini apa belajar di akademi menyenangkan?"

"Em sangat, Ibu aku bertemu dengan seseorang yang berusia sama denganku hari ini!"

"Oh, apa kamu dapat teman baru?"

"Belum berteman, tapi dia tidak tahu apapun tentang bermain catur dan baduk"

"Kalau begitu yumi bisa mengajarinya! Siapa namanya?"

"Bobi"

"Dia anak laki-laki"

"Iya, jika dia tidak menangis seperti tadi, pasti aku tidak akan tahu kalau rupanya dia selalu datang ke akademi, aku pikir dia juga akan datang lagi besok kan bu?"

"Apa kamu sedang merasa iri pada bobi karena dia datang ke akademi setiap hari, sementara putri ibu hanya datang seminggu dua kali?"

"Tidak, tapi aku sangat iri sebenarnya bu" ucapnya sambil memeluk ibunya

"Maafkan ibu nak, kalau ibu ada uang lebih putri ibu pasti akan sering datang ke akademi nanti"

1
Juliana Vicky Vicky
makasih thor...lanjut🤣
Juliana Vicky Vicky
up dong thor.....
Oriana
Wah seru!
yongobongo11:11
Wah, cerita yang luar biasa! Semangat terus author!
Professor Ochanomizu
Ide ceritanya kreatif banget, pengen terus-terusan baca meleleh terus!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!