Anya adalah seorang ibu rumah tangga, dia menjalani hidupnya penuh penderitaan karena laki - laki yang dulu menyayanginya tiba - tiba berubah, tidak peduli kepadanya karena dia belum memberikan nya keturunan. tiba - tiba suaminya menceraikan nya dengan kejam, namun tiba - tiba ada orang asing yang mentransfer uang sejumlah 800 dolar kepadanya dan uang itulah yang membuat dia menjadi wanita berjaya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Duna Dara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
28
"Giman udah bisa di telpon Aldi?" tanya Ratna
"Masih gak di angkat mah" jawab Devia
"Ck!! Lo udah ngasih tau dia kalo lo hamil?" tanya Tono dengan raut wajah yang masih emosi
"Belum gue belum ngasih tau dia, gue udah coba telpon dan coba chat juga tapi dia gak aktif" jawab Devia
"Terus Lo mau gimana sekarang? Dan harus Lo pahami sekarang gue gak akan mau lagi ngasih uang buat kuliah Lo ya" ucap Tono
"Ko gitu sih kak. Lo kan janji biaya kuliah gue Lo ya tanggung" balas kesal Devia
"Memang. Memang gue ngomong gitu, tapi apa Lo gak inget Akhir dari perkataan gue dulu waktu gue bilang mau biayain semua kebutuhan Lo kuliah. Gue akan berhenti buat biaya in Lo kuliah kalo Lo males ke kampus sama Lo hamil!! Inget kan Lo, jangan so lupa" emosi Tono
"Tapi kan kak gue masih bisa kuliah. Walupun sekarang gue lagi hamil" balas kesal Devia
"Emang Lo gak malu. Lo belum nikah dan udah hamil, ni perut bakal terus membesar Devia. Lambat laun ni perut Lo bakal di pertanyakan sama semua orang" emosi Tono
Devia terdiam setelah Tono mengatakan hal itu, dia baru menyadari Lambat laun perutnya akan semakin membesar, jika dirinya belum di nikahi Aldi ini akan menjadi masalah besar setelah perutnya terlihat membesar.
"Kamu tau rumah Aldi di mana dek?" tanya Sasa di samping Aldi
"Aku cuma tau apartemen nya aja kak, dia belum pernah bawa aku ke rumah orangtua nya" jawab Devia
Serentak mereka semua diam, entah harus bagimana menangani situasi ini satu - satunya cara mereka harus menemukan Aldi dan bertanggung jawab atas perbuatannya mereka berdua.
Hanya suara helaan nafas yang panjang yang terdengar, tidak ada seorang pun yang membalas ucapan Devia.
"Sekarang gue angkat tangan, terserah Lo mau ngapain. Ayo kita berangkat" ajak Tono sambil berdiri dari duduknya dan langsung pergi meninggalkan Devia, Ratna di meja makan karena mereka sedang sarapan pagi.
Tanpa berpamitan Tono langsung meninggalkan mereka pergi bekerja.
"Mah aku berangkat dulu ya" ucap Sasa sambil mengejar Tono
"Iya hati - hati di jalan" balas Ratna dan di akhiri dengan helaan nafas.
Tidak tau kenapa kehidupan nya yang dulu tenang tanpa ada keributan tiba - tiba sekarang setiap hari ada saja masalah yang terjadi membuat nya tidak bisa beristirahat.
**
"Kak, kakak gak ke toko?" tanya Lintang
"Engga. sekarang Kakak punya karyawan jadi kakak ke toko nanti siang aja" Jawab Anya
"Oh"
"Bantu kakak yu nyuci mobil" ajak Anya
"Ayo kak" ucap lintang
Hari ini Lintang libur les jadi hari ini Lintang hanya bersantai di rumah, Anya pun sekarang bisa istrahat karena toko nya di jaga oleh karyawan pertamanya.
Anya sekarang memiliki 4 karyawan dan Anya juga membeli mobil untuk mengirim barang karena dia juga menjual secara online jualnya, jadi saat ada yang membeli secara online karyawan Anya akan mengantarnya langsung ke rumah.
Anya dan Lintang langsung keluar dari rumah dan akan mencuci mobil di halaman rumah, awalnya Anya ingin pergi ke tempat pencucian mobil namun karena hari ini dia santai jadi dia ingin mencuci mobilnya sendiri.
Mereka berdua pun langsung mencuci mobil Anya dengan riang dan sesekali bercanda menyiram air satu sama lain sampai tubuh mereka basah kuyup.
"Awas ya kamu" ucap Anya
Langsung menyiram tubuh Lintang dengan air.
"Akhhhh dingin" teriak Lintang
"Rasain, siapa suruh jail. Kan jadi basah semua" ucap Anya
Akhirnya Anya yang mencuci mobilnya dengan sabun khusus mobil sendirian karena Lintang kabur ke dalam rumah.
Air di perumahan Anya memang sangat dingin entah kenapa air nya sangat dingin, namun tenang Anya memiliki pemanas air jadi Anya selalu mandi dengan air hangat jadi dia tidak kedinginan.
Saat Anya sedang mencuci mobilnya, tanpa dia sadari ada seseorang yang sedang melihat ke arahnya.
"Liat tuh. sekarang si Anya keliatan bahagia banget" ujar Bila
"Ya bahagia karna banyak uang" balas Wini
"Kak, Lo gak penasaran dia dapet duit dari mana" ujar Bila
"Penasaran sih. Ah tapi kalo kita tanya juga pasti gak bakalan di jawab" balas Wini
"Iya juga sih. Eh si Devia gimana? si Aldi udah bisa di hubungi?" tanya Bila
"Kakak gak tau. Mungkin udah kali, gue diem di sana malah nambah mumet apalagi ada kasus si Devia jadi males pulang ke rumah mamah" jawab Wini
"Iya juga ya. Kak Wini sadar gak setelah si Anya pergi pasti di rumah ada aja yang di ribut tin" ucap Bila
Wini hanya diam tidak menjawab ucapan dari Bila, dia memang sudah merasakan dari awal setelah Anya meninggalkan rumah, suasana di rumah jadi berbeda banyak hal sepele yang membuat semua orang di rumah emosi dan akhirnya cekcok.
Saat mereka terdiam, mereka di kejutkan dengan penjual sayur yang datang masuk ke perumahan.
Ibu - ibu pun langsung menghampiri tukang sayur itu termasuk Anya, Bila dan Wini sejara langsung mendekat ke arah tukang sayur.
"Mang.. emang tukang sayur boleh masuk ke Perumahan ya?" tanya tetangga Anya
"Boleh Bu, tapi hanya saya aja yang boleh masuk" ucap pedagang sayur.
Mereka pun hanya mengangguk paham.
Mereka melihat memilih sayuran yang akan di beli, saat Anya senang melihat lihat sayuran yang akan dia beli Wini terus menerus melihat ke arah Anya namun Anya tidak memperdulikannya dia pun tidak menegur ataupun so kenal dengan mereka berdua.
Anya melihat ke arah rumahnya, dan untungnya berbarengan dengan Lintang yang keluar dari rumah.
"Dek, dek bawa dompet kakak di meja kamar kakak" teriak Anya
"Iya kak" balas Lintang dan masuk kembali ke dalam rumah.
"Itu adek Lo?" tanya Wini entah pada siapa
Anya hanya diam dan terus melihat apa saja yang akan dia beli mengabaikan ucapan Wini.
"Anya kak Wini Nanya Lo, malah diem. Udah kaya belagu Lo" kesal Bila
"Tiba - tiba banget nanya. biasanya juga gak nanya sama sekali kaya sama orang gak kenal tuh" sindir Anya.
"Lo-" saat Wini ingin berbicara Lintang datang
"Kak ini dompetnya" ujar Lintang sambil memberikan dompet Anya
"Makasih, kamu mau makan sama apa? coba pilih" tanya Anya
Lintang pun langsung melihat ke arah mobil sayur dan dia melihat beberapa buah - buahan.
"Itu aja, buat makannya mau sama apa?" tanya kembali Anya
"Aku mau sama salmon aja kaya kemarin aku suka" jawab Lintang
"Oke kalo begitu" balas Anya
Kemarin Anya memaksakan salmon goreng untuk Lintang dan ternyata dia sangat menyukainya.
"Yaudah kalo salmon berarti kakak nanti beli di supermarket aja ya. Sekarang kita makan saja udang aja dulu ya" balas Anya
"Oke"
"Yaudah kamu masuk rumah aja" ucap Anya
Lintang pun mengangguk dan langsung pergi dari sana.
"Adeknya mbak?" tanya tetangga Anya
"Iya Bu adek saya itu" jawab Anya
"Gak sekolah ya. Saya gak pernah liat berangkat sekolah" ucap tetangga Anya
"Iya Bu, rencananya adek saya tahun depan muali sekolah. Kalo sekarang udah gak bisa soalnya hampir ujian sekolah kan jadi udah gak bisa masuk sekolah" penjelasan Anya
"Oh, rencananya mau di sekolahin di mana mbak?" tanya tetangga Anya kembali
"Saya mau masukin dia ke Internasional School aja Bu. Adek saya cukup pintar untuk masuk ke sana" jawab Anya
Bila dan Wini mendengar itu adalah adik Anya dan Anya akan menyekolahkannya di sekolah swasta membuat mereka terkejut, sekaya apa dia sekarang.