anak perempuan yang melihat ayah nya meningal di depan mata nya, kini sudah menjadi wanita yang dewasa dan penuh dengan amarah,
dia tidak akan puas sampai dia membalas dendam dengan orang yang membunuh ayah nya, bahkan ia rela menjadi istri penganti agar bisa bakas dendam dengan pelaku yang sudah mengambil nyawa ayah nya,
Risa hanya ingat satu hal yang pasti dalam kejadian alam itu, anak kecil bernama Kenzo juga ikut menghabisi ayah nya, dia kini tumbuh dengan dengan yang membara,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nurliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
istri kedua?
" kau terlihat dengan nya, bahkan kalian duduk bersama dan tertawa " ucap Kenzo saat memasuki hotel mereka, bahkan pintu hotel itu saja belum di tutup,
Risa menatap Kenzo, entah apa yang salah dengan nya akhir-akhir ini, sebelum nya dia tidak pernah bersikap seperti ini tetapi sekarang sikap nya sangat aneh dan Risa risih dengan hal itu, " dia adalah teman kuliah ku, kenapa reaksi mu berlebih? " duduk di salah satu sofa,
Kenzo hanya diam saja, dia masuk ke dalam kamar dan duduk diam disana, dia juga merasa ada yang aneh dengan dirinya, kenapa akhir-akhir ini dia menjadi peduli kepada Risa, padahal selama tiga tahun dia sama sekali tidak peduli,
Apa karena telpon ancaman yang masuk setiap hari itu? Atau memang Risa sudah menciptakan telat di hati nya Kenzo,
Intinya sekarang yang harus dia lakukan adalah, dia harus tau apa yang Risa rasakan kepada nya, jika memang tidak ada perasaan antara kedua nya, maka keputusan bulat yang akan di ambil Kenzo adalah, mereka akan cerai, karena kampanye akan segara terjadi, jika tidak menuruti apa yang orangtuanya mau, maka semua nya akan berantakan, bahkan nyawa Risa bisa dalam bahaya,
Ting....
Suara bel kamar mereka,
Risa yang masih duduk di sofa, bangkit dan melihat siapa yang datang, dia memastikan dari interkom yang terpasang di samping pintu kamar hotel nya,
Dia melihat seorang wanita yang sangat cantik, dengan pakaian rapi dan sopan sedang berdiri di depan pintu hotel mereka, " apa dia salah kamar? " ucap Risa sembari membuka kan pintu,
Wanita yang berparas sangat cantik itu menatap Risa, mata nya yang bulat dan wajah nya yang chubby " apakah pak Kenzo ada di dalam? " ucap nya dengan sangat lembut,
Risa menatap nya aneh, tetapi sepertinya wanita ini tidak salah kamar, karena dia menyebut nama Kenzo dengan benar dan fasih " iya dia ada di dalam, masuk lah, akan saya panggil kan " membuka pintu nya lebih lebar, dan membiarkan wanita itu masuk ke dalam,
Risa terus memperhatikan nya, sampai dia masuk ke dalam kamar dan melihat Kenzo dengan piyama tidur nya " kau ingin tidur? baiklah aku akan katakan pada tamu mu, kalau kau tidak mau bertemu dengan nya " ucap Risa ,
Kenzo menarik tangan Risa " tunggu, aku akan bertemu dengan nya, karena dia adalah tamu yang sangat penting bagi ku, kau bisa duduk di dalam kamar ini saja " keluar dari sana dan menutup pintu kamar,
Wajah Risa seperti tomat, sangat merah merona, " apa! Dengan pakaian seperti itu dia keluar bertemu dengan perempuan yang bahkan aku tidak tau siapa dia " Risa duduk di tepi tempat tidur, sambil meremas seprainya,
Kenzo sedikit merapikan pakaian nya, dia terlihat gugup, " maaf menunggu, apa yang membuatmu datang ke sini malam malam begini? " menatap wanita cantik yang sedang duduk dengan anggun di hadapan nya,
" maaf menganggu waktu nya pak, saya di suruh oleh pak Burhan memberikan ramuan ini kepada bapak dan juga ibuk, sepertinya pak Burhan sudah sangat menanti kehadiran seorang cucu dari kalian berdua " ucap nya sambil mengeluarkan sebuah botol kata dari dalam tas nya,
" viola kamu datang jauh-jauh ke sini, hanya untuk ini? kenapa ayah tidak mengirim nya lewat paket saja?" menatap viola
Viola dengan wajah yang ragu dan menunduk " karena saya ingin bertemu dengan kamu Kenzo, semenjak menjadi sekretaris ayah mu, aku jarang melihat mu " ucap viola begitu saja,
Tentu saja mereka terlihat canggung, karena sebelum menikah dengan Lyona yang di gantikan oleh Risa, Kenzo sempat menjalin hubungan asmara dengan viola, dia adalah first love nya Kenzo,
" Ya seperti yang kau lihat, sekarang aku sudah punya kesibukan sendirian, belum lagi kampanye akan segera datang " ucap Kenzo, dan itu sama sekali tidak menjawab apa yang viola katakan,
Viola memegang tanggan Kenzo " apakah kau tidak merindukan ku? wajar jika tidak, Karana istrimu juga sangat cantik " ucap nya dengan wajah yang sendu,
Kenzo menarik tangan nya di pegang oleh Viola " hubungan kita sudah lama berlalu, aku juga tidak tau apa alasan ayah mengirim mu untuk datang ke sini " menatap viola,
" Istri kedua, ayah mu ingin aku menjadi istri kedua mu, aku akan menjadi ibu untuk anak anak mu di masa depan, " ucap viola,
Risa yang mendengar semua percakapan mereka dari balik pintu kamar, dia tidak hanya lagi, dia membuka pintu dan melihat kedua nya sedang saling bertatapan, dan terlihat jelas ada perasaan di antara kedua nya,
" maaf aku membuatmu tidak nyaman, sebenarnya aku ingin keluar sebentar, karena terasa panas di dalam kamar " ucap Risa dengan wajah yang memerah,
Kenzo menatap Risa " kenapa dengan wajah mu? " tangan Kenzo ingin menyentuh pipi Risa, namun,
Viola menarik tangan nya " baiklah, tolong berikan kami waktu bicara sebentar " ucap nya,
Risa menatap Kenzo, dia keluar begitu saja tanpa sepatah kata pun,
" Risa! " Kenzo berteriak melihat Risa keluar dari sana,
" Kenzo kenapa kau malah memikirkannya, ada aku di sini, kita harus bicarakan ini, kalian akan pulang besok, dan besok juga kita akan bertunangan, maka nya aku ingin jawaban mu malam ini " viola menatap Kenzo yang masih terdiam,
*
*
*
" apa tidak masalah jika Kenzo mempunyai dua istri? " ucap Sri yang sedang duduk menikmati langit malam bersama Burhan,
Burhan meneguk secangkir kopi lalu menatap istri nya " itu tidak masalah, aku juga mempunyai dua istri, dan sekarang semua nya baik baik saja kan? " menatap Sri
Benar, Kenzo adalah anak dari istri kedua nya Burhan, tak heran jika orang kaya dan pengusaha seperti Burhan mempunyai banyak istri,
" iya memang tidak terjadi apa-apa antara aku dan istri pertama mu, tetapi apakah Risa mau menerima hal ini, belum lagi mereka akan tunangan besok " ucap Sri,
Burhan menatap nya, " aku sudah katakan, semua nya akan terjadi jika Risa tidak hamil, mau di taruh dimana wajah ku saat kampanye nanti? Semua kandidat sudah punya cucu, sementara aku? " ucap nya begitu santai,
" aku akan menelpon Risa dan bertanya pada nya, apakah dia siap untuk merima viola di rumah mereka, dan dimadu seperti ini " ucap Sri pergi dan segera menelpon Risa,
Sri duduk di ruang tamu, sambil menunggu telpon nya terhubung dengan Risa, " selamat malam nak, apakah kau sibuk? " ucap Sri saat panggilan nya sudah terhubung
Risa yang sedang menangis mengusap air mata nya, menarik nafas nya, agar tidak terdengar jelas kalau dia sedang menangis " tidak bu, kenapa menelpon malam-malam begini? "
Sri yang tidak ingin basa basi lagi, karena sudah tidak ada waktu " jika malam ini kau dan Kenzo tidak juga melakukan hubungan intim nak, maka besok pagi saat kalian kembali ke sini, Kenzo akan bertunangan dengan Viola, pasti kau sudah tau itu kan? " ucap Sri lembut tapi menusuk,
Tut... Tut...
Risa menutup telpon nya, dia sama sekali tidak menjawab nya,