Menceritakan seorang pemuda kampung yang bernama Daniel yang pergi ke kota untuk mengejar cita citanya menjadi seorang penyanyi solo di audisi pencari bakat, dan saat dia menemukan tempat tinggal barunya dia memiliki seorang tetangga wanita yang sangat bar bar, dikarenakan ruangan mereka hanya terhalang oleh dinding sangat tipis mereka seakan terganggu oleh kegiatan mereka masing masing, mereka pun mulai menganggu satu sama lain. seiring berjalannya waktu mereka pun mulai akrab dan timbul rasa nyaman di keduanya, walaupun tanpa mengetahui nama dan wajah satu sama lain mereka mencoba untuk menjalani hubungan yang cukup unik diantara mereka berdua, bagaimana ceritanya Yuk coba ikuti semoga Kalian suka ya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Archers, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4 kerumah Daniel
" kau sudah keterlaluan" ujar wanita itu dengan kesal.
Daniel pun hanya diam saat mendengar ucapan gadis itu.
Besoknya Daniel bertemu dengan Asep di sebuah kedai makan dan dia bercerita tentang gadis tetangganya dan tentang akan berkompromi bersama.
" Jadi kalian akan bergantian?" Tanya Asep dan Daniel pun hanya menganguk.
Ditempat lain di sebuah restoran gadis itu juga bertemu dengan kakanya. Membicarakan hal serupa seperti Daniel.
" Bagaimana caranya?" Tanya sang kaka
" Masing masing empat jam" ujar Daniel menjawab ucapan Asep.
" Apakah bisa dilakukan?" Tanya Asep.
" Dia membuatku gila" ujar gadis itu kesal.
" Seperti apa suaranya?" Tanya sang Kaka sambil tersenyum
" Kenapa kau menanyakan suaranya" ujar Daniel menjawab ucapan Asep
" Apakah dia cantik?" Tanya Asep
" Apakah aku bisa tahu jika hanya mendengar suaranya?" Ujar wanita itu.
" Namun seharusnya ada kesan darinya " ujar Kaka gadis itu.
" Tidak ada kesan apapun darinya, dia adalah psikopat gila" ujar Daniel dan gadis itu bersamaan.
Asep dan Kaka gadis itu hanya tersenyum aneh di tempat mereka masing masing.
Malam harinya kini mereka sudah sepakat berkompromi untuk bergantian salama 4 jam.
Dikamar Daniel sedang berkonsentrasi melatih vokal untuk ikut audisi, disaat Daniel sedang sangat fokus, dia kembali buyar dikarenakan gadis disebelah mengunakan micropon untuk berbicara kepada Daniel.
" Hey sekarang giliranku, giliran ku, gilirankuuuuu" lagi gadis itu menganggu Daniel.
" Ah baiklah baiklah sekarang giliranmu" kesal Daniel sambil menghela nafas panjang.
Dan wanita itupun mulai dengan kegiatannya, selama berjalannya waktu wanita itu sedang memoles karya seninya dengan sebuah mesin ampelasnya, dia melakukan pemolesan sambil terus menerus melihat jam kecil di sampingnya, dia sangat bergegas melakukan pekerjaannya. Tetapi kerjaannya masih belum selesai dan waktunya sudah mulai habis.
" Berikan aku dua menit saja, tidak satu menit" pekik gadis itu dikarenakan tinggal sedikit lagi selesai, tetapi Daniel memulai memulai kembali menyalakan alat musiknya.
" Waktu habis" ujar Daniel, dan gadis itu mau tidak menghentikan kegiatannya dengan menghela nafas.
Dan Daniel mulai kembali berlatih dengan kegiatannya.
Disebuah restoran kini Asep Niko dan bima sedang duduk di meja makan.
" Ah kenyangnya, sekarang kita kemana lagi?" Tanya niko pada bima dan Asep.
" Bagaimana kita kerumahnya Daniel" ajak bima yang agak mabuk, dikarenakan dia habis dari bar.
" Tidak dia sedang berlatih kita tidak bisa menggangunya" larang Asep kepada kedua temannya itu.
" Lagipula dia akan gagal jadi apa bedanya, cepat telpon dia" titah bima kepada asep
" Daniel dia orang yang mudah kesepian " lanjut Niko
Dan Asep hanya bisa menelpon Daniel dengan terpaksa.
" Bilang padanya kita bawa minuman" ujar bima yang sudah agak mabuk.
Dan Asep pun mulai menelpon Daniel.
Daniel sekarang sedang membaca buku dikarenakan kini giliran gadis itu yang memakai waktunya.
Tong Ting Ting Ting Ting bunyi ponsel Daniel mengagetkan Daniel dan gadis itu, secepat mungkin Daniel langsung mengambil dan mematikannya. Dikarenakan dia takut gadis itu akan mengamuk jika mengganggunya. Dan Daniel pun menghela nafas saat tidak ada suara dari kamar gadis itu.
Ditempat Asep kini dia menyimpan ponselnya kembali.
" Tidak di angkat" ujar Asep kepada bima dan Niko.
" Ya sudah kita langsung pergi saja kerumahnya" ajak bima yang berjalan lebih dulu.
Dan di kamar Daniel kini dia mendapatkan kembali waktunya itu.
" Sekarang giliranku" ucap Daniel saat melihat waktu menujukan pukul 10 malam di jam tidurnya.
" Aku tahu" jawab gadis itu yang mulai melepaskan celemek yang melekat di tubuhnya.
Daniel hanya tersenyum mendengar ucapan gadis itu, saat dia hendak mulai kembali berlatih dia mendengar suara bel pintunya berbunyi, Dan Daniel pun langsung bangun untuk mengeceknya.
" Siapa itu?" Tanya Daniel
" Ini aku" jawab asep
Saat Daniel hendak membuka pintu tiba tiba pintu itu di gedor dengan keras.
" Hey buka, aku datang untuk menemui tahanan bernama Daniel" ujar bima yang sudah mabuk.
Dan Daniel hanya terkejut sambil menoleh ke arah dinding ruangan Gadis itu.
" Hay jangan berisik" ujar asep
Gadis itu pun mendekati dinding itu.
" Siapa ?" Tanya gadis itu.
" Ma-maf mereka teman temanku, sekarang kan giliranku aku akan membiarkan mereka sampai tengah malam gimana?" Bujuk Daniel
" Ini sudah terlalu malam untuk itu" kesal gadis itu
" Aku tahu aku minta maaf, dan ini tak akan terulang lagi" sesal Daniel.
Gadis itu hanya menghela napas kesal mendengar ucapan Daniel.
Dan diapun langsung membuka pintu itu.
" Daniel hukumanmu adalah minum dikarenakan lama membuka pintu" ujar bima yang melihat Daniel baru membuka pintu.
Dan Daniel hanya melihat bima dengan kesal sambil memukul bahu bima.
Bima dan Niko langsung masuk kedalam rumah Daniel dan tersisa hanya Daniel dan Asep di luar.
" Ayo masuk" ajak Asep tetapi langsung di tahan oleh Daniel.
" Masuk? Kenapa hal ini bisa terjadi?" Tanya Daniel kapada Asep dikarenakan Asep sudah tahu jika ada tetangga disamping kamarnya yang tidak suka kegaduhan tetapi sekarang malah teman temannya datang.
" Hey lihat aku" ucap Daniel yang melihat wajah Asep melihat ke arah lain dikarenakan tidak berani menatap wajah Daniel.
" Kau harus mengajak mereka pergi saat tengah malam" ujar Daniel kesal.
" Baiklah aku akan minum dengan cepat" Hela Asep yang pasrah.
" Kau menjadi pencandu alkohol sekarang?" Tanya Daniel
" Tidak juga" jawab asep.
Dan mereka berdua pun menyusul Niko dan bima di dalam.
Didalam mereka ber empat sedang berkumpul dan duduk di lantai bersama.
" Baiklah malam ini kita harus mengosongkan botol ini" ujar Niko yang memegang sebuah botol minuman
" Betul" jawab bima semangat.
" Daniel minumlah malam ini agar kau bersemangat ikut audisinya, dan bisa semangat ber rock n roll" semangat Niko yang memegang botol minuman.
" Tomcat" teriak bima yang menirukan tangannya seperti seorang anak metal.
" Tomcat" teriak Asep yang ikut ikutan tetapi dia langsung berhenti saat mendapatkan tatapan tajam dari Daniel.
Semalaman mereka berisik di kamar Daniel, gadis yang disamping kamar Daniel sudah mulai kesal dia pun uring uringan, dia ingin sekali mengamuk saat itu juga tetapi dia tidak bisa mengeluarkan suara jika ada teman temannya Daniel.
Jam sudah menunjukan pukul 11 malam.
" Kau tidak mau pulang?" Ajak Asep kepada bima
" Tidak, belum ayo kita minum lagi" ajak bima yang sudah mabuk parah
" Hey cepatlah " bisik Daniel di telinga Asep.
" Aku tahu" jawab Asep yang kembali memberikan bima Munum agar lebih mabuk.
" Hey Niko, hey bangun kawan kau tidak pulang, istri dan anakmu menunggumu pulang dirumah" Ujar Daniel yang menepuk nepuk pipi Niko agar bangun.
" Mereka mengunjungi mertuaku" hahahaha tawa Niko karena mabuk
" Aku juga bebas malam ini" ujar bima yang kembali semangat.
Daniel hanya diam sambil tersenyum masam
" Mereka mengunjungi mertuanya" ujar Daniel pasrah sambil melihat wajah Asep
Dan Asep hanya diam tak tau harus melakukan apa lagi.
" Hey apa nama audisinya?" Tanya Bima tiba tiba
" Sepertinya dia mabuk berat" ujar Daniel yang mendekati bima.