Silent Love

Suatu pagi di hari baru sang ayah pergi kerja dan lainnya pun pergi kerja.

Jay ke kantornya dengan aura yang jauh lebih berbeda dari biasanya.

Ekspresi dan sikap jay tampak bukan seperti jay, sikap acuh tak acuh, dan dingin pada semua orang,

Membuat spekulasi dari berbagai pihak bermunculan,

Sampai direktur dan bagian keuangan saling memandang satu sama lain, mencoba menebak apa yang terjadi.

Hari itu saat ayah ke kantor rekan sesama manager dan lainnya mendatangi ayah sriya.

" Hey... Apa yang kau lakukan lagi pada putrimu, dia tampak sangat aneh hari ini, bahkan sejak pagi dia datang,

sriya tak seperti biasanya, sikapnya sangat di luar dari prediksi, ada apa sebenarnya. Tanya para rekannya pada ayah sriya.

Mendengar keluhan baru sang ayah spontan bingung dan terkejut.

" Apa..!? Tapi bagaimana bisa.. Sriya baik - baik saja pagi ini sebelum kerja, aku tak berbuat salah padanya..

Mendengar jawaban sang ayah yang juga terkejut menimbulkan perbincangan di kalangan direktur dan manager.

Sriya yang sebagai putri manager marketing pun menjadi bahan perbincangan antar sesama para direktur, manager, kepala bidang lain, bahkan hingga ceo.

Namun sriya tak menyadari jika dirinya menjadi bagian dari itu semua.

Pagi itu di tempat kerja sriya bekerja seperti biasanya, dan hal mengejutkan pun terjadi 5 senior dari 5 bidang mendatangi sriya satu persatu,

Hanya untuk memberikan bunga dan coklat padanya sebagai memperingati hari valentine.

Hal itu membuat sriya tanpak bingung, karena semua rekan wanita yang di kantor tak ada yang di beri bunga dan coklat,

Sedang sriya mendapat perhatian dari 5 pria di perusahaan itu dan hal itu menggemparkan perusahaan.

Sang ayah yang mengetahui hal itu mendatanginya dan memberikan sebuah kue coklat padanya.

" Hai sayang, selamat hari valentine, putriku.

Sriya yang menerima banyak hadiah itu hanya tersenyum manis dan berterima kasih atasnya.

Setelah itu sriya meletakkan pada lokernya. Dan kembali bekerja dengan tenang.

Saat sriya bekerja sang ayah hanya duduk menemaninya dan hal itu tak seperti biasanya.

" Ada apa, ayah duduk disitu,, aku sedang bekerja... Ucap sriya datar.

Mendengar perkataan sriya yang datar membuat sang ayah pun menghela nafas panjang,

" Kak.,,,, kakak marah sama ayah..kakak bisa beritahu ada apa, ayah mendengar banyak isu tentangmu, ada apa kak. Cerita sama ayah..

Ungkap sang ayah mencoba meraih hati sriya.

Namun ekspresi sriya cukup jelas tak ingin bicara pada siapapun.

Rekan dari ayahnya sriya itu pun melihat hal itu dan mulai memberi isyarat, bertanya - tanya tentang apa yang terjadi pada sriya.

Namun sang ayah pun tak tahu harus bicara apa. Melihat sikap dingin sriya membuat sang ayah paham jika sriya sedang marah besar.

Namun amarah sriya pun di tahannya dalam hati.

Saat bekerja hal mengejutkan terjadi dimana para petugas pangan datang untuk melakukan sidak pemeriksaan secara dadakan.

Meski begitu sriya dengan aksi kecilnya berhasil menyelamatkan perusahaan dengan di cap sebagai perusahaan pangan yang memberikan bahan terbaik.

Dan hal itu membuat direktur utama salut pada aksi dalam diamnya,

Meski sriya diam namun aksi kecilnya mampu membuat 2 direktur dan 1 ceo menatapnya bukan sebagai karyawan biasa lagi.

Cara kerja sriya benar - benar seperti kinerja sang ayah yang melakukan semua tugas dalam diam namun memberikan pengaruh yang besar.

Melihat itu setiap kali briefing direktur selalu menoleh pada sriya sekedar melihat ekspresinya.

Namun akhir - akhir ini ekspresi dan tindakan sriya tak bisa terbaca sama sekali.

Dan hal itu membuat 2 direktur tak lagi memandang sriya sebagai karyawan biasa lagi,

Bahkan 2 direktur dan 1 ceo sepakat untuk mempertahankan sriya di perusahaan itu,

Tanpa sepengetahuan sriya namun hal itu di informasikan pada sang ayah yang bertugas sebagai manager perusahaan itu.

" Jangan sampai sriya tahu jabatan dia sudah berubah, ucap sang ayah di depan 2 direktur dan 1 ceo.

Dan ceo serta 2 direktur yang mendengar itu sepakat untuk tutup mulut, mengindari perselisihan antar sesama karyawan.

Sejak rapat kecil mereka itu tiap sales dari berbagai perusahaan yang datang selalu mendatangi sriya dan sriya selalu cepat membantu,

Bahkan saat penjualan tengah berlangsung padat, sriya dengan mudah mempermudah gerak cepat.

Agar tak membuat interaksi berlangsung lama. Direktur yang menyaksikan hal itu pun tak mempermasalahkan,

Bahkan karena direktur dan para pemimpin sudah memberikan jabatan baru pada sriya secara diam - diam.

Karena itu tanpa sriya sadari sriya punya kewenangan bebaa keluar masuk ruang kedua direktur,

Bahkan ruangan para kepala bidang lainnya, hanya sriya yang di beri akses penuh hingga di beri akses sampai ke gudang utama produk pangan.

Meski demikian sriya hanya menganggap semua itu pekerjaan biasa. Karena sriya hanya fokus bekerja tanpa memikirkan bahwa karirnya bukan lagi karyawan biasa.

Bahkan saat ada sang ayah dan direktur di ruangan yang sama sriya dengan santainya memakai telfon kantor utama di meja direktur,

Untuk menghubungi kepala bidang lain saat memerlukan produk.

Bukan hanya bisa menelfon bidang lain, bahkan sriya menghafal setiap kode telfon dan kode bidang lain.

Yang membuat semua pemimpin salut melihat tingkat penghafalan sriya yang di atas para karyawan lainnya.

Sriya menghafal kode telfon dan kode produk lainnya sejak masa trainee,

Dan setelah menjadi karyawan tetap tanpa melihat data sriya bisa menghafal posisi produk, urutan, bahkan tatanan sandi serta kode produk.

Membuat para sales tak perlu lagi menghadap manager dan direktur bila melakukan transaksi produk masuk dan keluar.

Melihat sikap kerja cepat sriya membuat sang ayah hanya tersenyum manis padanya.

Beberapa sales melihat sriya yang melayani mereka pun hanya menatap ke direktur dengan wajah penuh tanda tanya

Dan direktur dengan cepat mengangguk menunjukkan bahwa sales yang datang akan melapor ke sriya.

Hal itu membuat tugas manager dan direktur di permudah berkat kerja gesit sriya

Kepala keuangan pun menggoda sriya dengan berkata,

" Wah.... Sriya jadi penengah direktur, yah..." goda kepala keuangan.

Namun sriya tak menggubris hal itu dan fokus membantu sales dengan berbagai hal. .

Saat jam makan siang sriya hanya makan 5 menit, dan langsung kembali bekerja membuat direktur menjadi heran,

""Bagaimana bisa dia makan secepat itu " gumam direktur dalam hati.

Selagi sriya mengerjakan tugasnya sriya tampak diam terpaku melihat perabot elektronik di dekat ruangan direktur.

" Kau ingin sesuatu, sriya..? Tanya direktur yang mengejutkan sriya.

Sriya pun menoleh dan berkata..

" Tidak pak, aku hanya melihat barang - barang disini, itu saja. Ucapnya lalu kembali bekerja.

Melihat reaksi sriya yang datar direktur pun melihat benda yang tadi di lihat sriya

" Apa dia ingin mainan ini, yah .." gumamnya dalam hati sembari menatap sriya yang bekerja fokus.