NovelToon NovelToon
SANG LEGENDA V <<PENGHIANATAN SANG GURU>>

SANG LEGENDA V <<PENGHIANATAN SANG GURU>>

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Perperangan
Popularitas:56.9k
Nilai: 5
Nama Author: Qian Shan

Mendengar kabar bahwa sang ayah tengah berada dalam situasi sulit,Lin Qian tanpa sepengetahuan sang ibu mencari kebenaran tentang informasi tersebut.
Tetapi rupanya Lin Qian menemukan fakta yang jauh lebih buruk dari informasi yang ia dapat sebelumnya dan terpaksa harus mengambil keputusan paling sulit.

Fakta apakah itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qian Shan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BERANDAL TUA

'Otakku sama sekali tidak mampu membayangkan betapa besar dan mengerikannya peperangan yang terjadi di wilayah ini?' Jendral Zhu hanya membatin tanpa bisa berkata-kata. Bersama Lin Qian dan Li Sheun,ketiganya belum lama sampai di negeri dewa angin selatan dan saat ini keberadaan mereka 20 kilometer dari batas wilayah sekte Tahta Dewa yang kini telah menjadi tanah mati.

Jendral Zhu dapat melihat separuh dari area seluas 500 km persegi menjadi tanah yang tandus dan mati,area tersebut sangat kontras sebab tanahnya berwarna hitam legam tanpa adanya kehidupan hayati,sementara pada sisi lainnya nampak begitu subur dan hijau dengan pepohonan yang rimbun.

'Aku telah melewati banyak peperangan dalam situasi apapun,tetapi tidak pernah melihat kondisi yang seburuk ini.'

"Senior Zhu,apa yang sedang kau lamunkan?" tegur Li Sheun.

Seketika Jendral Zhu langsung tersadar dan menggelengkan kepala seraya mengatakan tidak ada apa-apa pada Li Sheun. Tetapi Li Sheun menebak jika Jendral Zhu tengah membayangkan tentang situasi yang telah terjadi di tempat tersebut,lalu untuk mengobati rasa penasaran Jendral Zhu,ia pun dengan ringan menceritakannya secara ringkas.

Selama mendengarkan cerita,reaksi wajah Jendral Zhu berubah-ubah, Li Sheun sama sekali tidak heran dengan reaksi yang di tampilkan sampai ia selesai dengan ceritanya.

"Aku merasa begitu lemah,tetapi di antara begitu banyaknya orang kuat di Lembah Jari Budha kenapa Nyonya Ao menunjukku untuk menemani Tuan muda?" itu yang membuat Jendral Zhu semakin heran.

Kekuatan Jendral Zhu hanya berada di ranah Bintang Kaisar, fakta itu saja sudah seperti langit dan bumi jika membandingkannya dengan kekuatan Li Sheun yang berada di ranah kenaikan dewa tingkat 8,lalu jika pun harus membandingkan dirinya dengan Lin Qian, harga diri jendral Zhu sangat menolak menjadi orang yang tidak tahu diri.

Kemudian kembali tentang kenapa Ao Nie Lam menunjuknya?

Li Sheun mengatakan dengan suara berbisik. " Itu karena anda seorang Jendral." katanya.

Tetapi walaupun perkataan Li Sheun sebenarnya belum cukup menjawab,Jendral Zhu merasa tidak apa-apa,sebab ia bertekad akan mencari tahu sendiri alasan itu melalui perjalanan ini. 'Setiap yang terjadi selalu datang bersama alasannya,aku hanya perlu menunggu untuk mendapatkan jawabannya.' pikir Jendral Zhu.

"Kita kedatangan beberapa tamu tak di undang,Bibi Sheun,Senior Zhu. Bersiaplah untuk apapun yang tidak di inginkan!" seru Lin Qian tiba-tiba,memotong obrolan keduanya.

Jendral Zhu sigap bersikap waspada,begitupun dengan Li Sheun. Mata keduanya mencari ke berbagai sisi tetapi tidak menemukan tamu yang di maksud. Itu sangat wajar,sebab Lin Qian menggunakan penglihatan micro super mata kaisar untuk melihat keberadaan tamu tak di undang tersebut yang berjarak masih sangat jauh.

Setelah beberapa waktu menunggu,akhirnya tamu tak di undang itu muncul. Mereka lima belas orang,tiga kenaikan dewa tingkat tujuh,dua kenaikan dewa tingkat empat sementara sisanya Bintang Kaisar tahap puncak,bisa di katakan mereka kelompok yang sangat kuat.

"Teman kultivator,untuk beberapa waktu kami telah mengawasi anda dan kami perhatikan sepertinya ada hal yang ingin kalian lakukan di wilayah tanah mati ini.Boleh kami tahu apa itu?" kata orang pertama yang terlihat memimpin rombongan,ia bertanya pada Jenderal Zhu dan mengacuhkan Lin Qian juga Li Sheun.

Jendral Zhu sama sekali tidak kaget ketika orang itu bertanya padanya alih-alih pada Lin Qian ataupun Li Sheun,ia berfikir bahwa pemimpin rombongan ini mungkin saja menganggap dirinya sebagai orang yang di tuakan di antara lainnya.Hanya saja Jendral Zhu sekaligus merasa bingung tidak tahu harus menjawab apa,maka dengan sangat terpaksa ia pun melempar pertanyaan orang di depannya itu pada Lin Qian.

"Kami rasa kami tidak harus menjawab pertanyaan anda.Lagipula untuk apa wilayah tanah mati ini di awasi?" sebelum berkata,Lin Qian sudah memperhatikan 15 orang di depannya dan memastikan bahwa mereka bukanlah bagian anggota dari 10 Klan utama negeri dewa angin selatan.

'Siapa orang-orang ini?' pikir Lin Qian, mereka bahkan tidak mengenalinya sebagai Guang Mayu.

Sementara orang yang sebelumnya berbicara pada Jendral Zhu langsung mengalihkan perhatian begitu mendengar komentar Lin Qian yang di nilainya cukup kasar. "Anak muda,kami berhak atas wilayah tanah mati ini jadi wajar bila kami mengawasi siapapun yang tidak berkepentingan. Akan tetapi,siapa kamu berani bersikap dan bekata tidak sopan pada kami ?" orang itu mengatakan dengan nada tinggi.

Lin Qian menaikkan alis,namun tetap bersikap santai. "Berhak? Sejak kapan tanah mati ini bisa seenaknya di klaim seperti yang anda nyatakan tadi?" balasnya kembali dengan pertanyaan.

Lin Qian sama sekali tidak dapat menggambarkan apa yang terjadi di negeri dewa angin selatan beberapa bulan ke belakang pasca sepeninggalnya,tetapi dari kemunculan kelompok di depannya, ia berspekulasi bahwa kehancuran sekte Tahta Dewa kemungkinan menarik banyak kekuatan dari luar yang berniat melebarkan sayapnya di daratan tersebut melalui klaim klaim sepihak. Walau hanya sebuah spekulasi,tetapi itu adalah gambaran paling masuk akal menurutnya.

Di samping itu,pemimpin rombongan menatap Lin Qian dengan intens. 'Sikap pemuda ini setenang air,sorot mata pemuda ini menjelaskan bahwa ia telah melewati pertarungan yang tidak terhitung.Tidak mungkin jika pemuda ini hanya kenaikan dewa tingkat lima?' terbesit ragu sambil mengukur ranah kultivasi Lin Qian.

Pemimpin rombongan yang bernama Tie Huo itu bukanlah orang awam,ketika melihat pemuda di depannya sama sekali tidak terintimidasi dengan keberadaan mereka,itu sudah menjelaskan bahwa pemuda tersebut memang harus menjadi perhatian utama,alih-alih orang yang ia ajak bicara di awal. Kemudian demi menghindari masalah yang tidak perlu,Tie Huo akhirnya melunak. "Anak muda,namaku Tie Huo,Kami dari sekte pedang angin daratan Qing."

"Qing?" mata Lin Qian menyipit,ia sedikit terkejut tetapi tidak menampilkan reaksi.

"Benar! Kami dari daratan Qing." kata Tie Huo.

"Pak tua,jika kau memang berasal dari daratan Qing,lalu apa maksudnya dengan kalian mengklaim tanah mati ini? Apa kau tidak merasa bahwa keberadaan kalian di sini adalah salah? " bagaimanapun Tie Huo harus memberinya penjelasan atas klaim mereka,karena Lin Qian masih belum puas sama sekali,meskipun sikap lawan bicaranya tersebut tidak seperti di awal. Daratan Qing setahu Lin Qian adalah tentang satu hal,yaitu tempat asal Qing Ruxue,selain itu ia tidak tahu apapun mengenai daratan itu.

"Heyy berandal kecil. Kenapa kau menjadi semakin tidak tahu diri di depan tetua Tie hah?" salah seorang dari rombongan Tie Huo menyalak, ia tidak bisa terima dengan sikap Lin Qian yang di anggapnya begitu arogan di depan tetua Huo.

Dia tahu Tie Huo tengah berusaha memberi penjelasan dengan cara baik-baik,tetapi ketika sikap tetua nya justru di tanggapi dengan sikap tidak sopan oleh seorang pemuda yang masih basah di belakang telinga,maka tentu hal itu merupakan sesuatu yang sangat tidak pantas.

Di sekte pedang angin,tetua Tie Huo di kenal sebagai orang paling bijaksana dan selalu mengutamakan solusi dari pada kekerasan.Namun dari cara Lin Qian,ia sama sekali tidak melihat etikad bahwa pemuda tersebut akan memberi ruang untuk negosiasi dan alasan itu cukup membuatnya meradang serta mencabut pedang,tetapi Tie Huo segera mencegah dengan mengangkat satu tangan.

"Saudara Rao,tujuan kita bukanlah untuk menyebabkan perselisihan. Anak muda ini bagaimanapun hanya menuntut penjelasan dari kita dan tidaklah salah jika kita menyampaikannya." tutur Tie Huo. Lalu ia menghela nafas sebelum menjelaskan bahwa alasan mereka datang jauh-jauh dari daratan Qing adalah untuk meminta bantuan dari sosok yang telah memusnahkan sekte Tahta Dewa.

Tie Huo juga menyatakan bahwa mereka tidak memiliki tujuan apapun di wilayah tanah mati selain dari maksud yang ia tutur kan. Selain itu,mereka juga telah menghabiskan waktu lebih dari dua bulan untuk menunggu orang yang hendak di temui.

Lin Qian hanya mengerutkan dahi,namun ia belum memiliki minat berkomentar panjang lebar selain mengatakan. "Memangnya ada urusan apa hingga kalian rela menunggu orang itu?"

Tie Huo tidak menaruh dugaan apapun pada kalimat yang di lontarkan Lin Qian walaupun pemuda di hadapannya tersebut memberi bereaksi seolah dirinya adalah orang yang di maksudkan.Ia hanya melanjutkan alasannya. "Kami ingin meminta tolong...!" akan tetapi perkataan Tie Huo harus terputus ketika sebuah suara dengan lantang berteriak menyebut namanya.

"Tie Huo? Rupanya benar kau berada di tempat ini. Jika seperti itu,sekalian saja kau dan semua orang yang kau bawa serta tetap tinggal di sini selamanya!"

Tie Huo,Lin Qian dan lainnya mengalihkan pandangan mereka ke asal suara. " Fang Yi? Kalian begitu bersikeras mengejar kami hingga ke daratan angin selatan ini? Tidak bisakah kau menunggu kami di daratan Qing dan menyelesaikannya di sana tanpa harus menyebabkan keributan di rumah orang lain?" Tie Huo terperanjat kaget dengan kehadiran Fang Yi di tempat itu,lebih jauh orang itu dengan begitu berani datang seorang diri untuk menggertaknya.

"Tidak ada tawar menawar dengan orang mati,hyaaa!" Fang Yi bergerak maju hendak melancarkan serangan.

Rao yang berada di belakang Tie Huo berniat mengambil inisiatif tetapi kembali di cegah oleh Tie Huo. "Saudara Rao,ini adalah urusan pribadi dan hanya kami berdua yang harus menyelesaikan akun.Tetaplah di sini dan jangan berani berfikir untuk ikut campur,mengerti?" seru Tie Huo pada Rao yang saat ini hanya dapat merapatkan gigi dengan perasaan geram tanpa bisa membantu apapun.

Sementara Lin Qian menggelengkan kepalanya menyaksikan pertunjukan tersebut sambil bergumam. "Kalian pikir kalian siapa seenaknya membuat keributan,aissh,,,, berandal tua ini!"

BOOOOMMM

***

Sedikit lebih baik setelah dua hari kurang enak badan.

HARAP MAKLUM!

1
heroes
.,
ricky suitela
ok
Dedi Sopandi
mantap,,, makasih author udah update terus
Harri Purnomo Servis Kamera
Habisin saja Penghianat guang mayu
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Yuhuuuuu
KaZuYa
semangat berkarya thor
Dev_Faraira
Akhirnya author juga menghilang tanpa bisa di deteksi dengan mata kaisar
Rinaldi Sigar
lanjut
Defrin
apa yang terjadi dengan sang legenda....
apa Itu sangat Sangat serius....
Rozik Rossi Rozik
gasssske maning thorrrr cussss
Henry Ivan R
semangat Thor
budiman thea
lanjut Thor
Sarip Hidayat
waaaaaaah
Bang Jhoni
mantap thor salam kopi aurgawi
Roni Yakub
terimakasih sudah up ditunggu kelanjutannya boskuhhh sehat selalu dan tetap semangat
Ferry Zhou
lanjut ngab
Firman 20177
the first
Defrin
aduh...
ternyata Guang Mayu pengkhianat....
harus di Basmi ini....
biar Ngga ketularan sama yang masih waras....
Aisyah Christine
jan bikin kami gantung ya thor bacanya.. ini keren banget, syg kali kalu gak end.
Sarip Hidayat
waaah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!