NovelToon NovelToon
Menjadi Istri Kedua Om Komandan

Menjadi Istri Kedua Om Komandan

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir
Popularitas:12.9k
Nilai: 5
Nama Author: fania Mikaila AzZahrah

Adinda Aisyah Zakirah adalah gadis berusia 19 tahun.

"Kakak Adinda menikahlah dengan papaku,"

tak ada angin tak ada hujan permintaan dari anak SMA yang kerapkali membeli barang jualannya membuatnya kebingungan sekaligus ingin tertawa karena menganggap itu adalah sebuah lelucon.

Tetapi, Kejadian yang tak terduga mengharuskannya mempertimbangkan permintaan Nadhira untuk menikah dengan papanya yang berusia 40 tahun.

Adinda dihadapkan dengan pilihan yang sangat sulit. Apakah Adinda menerima dengan mudah lamarannya ataukah Adinda akan menolak mentah-mentah keinginannya Nadhira untuk menikah dengan papanya yang seorang duda itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fania Mikaila AzZahrah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 14

“Siapa gadis cantik itu?” Tanyanya Fatur.

Zihan menoleh ke arah kedatangan temannya,” cewek cantik yang membuatku jatuh cinta pada pandangan pertama.”

Fatur menepuk pundak sohibnya itu, “Woo ketua BEM Kita akhirnya jatuh cinta juga, tapi ngemeng-ngemeng gimana dengan Viona bukannya dia gadis yang paling tergila-gila dan ngotot ingin mendapatkan ketua BEM kita?”

“Viona dengan gadis cantik tadi lewat, wajahnya lebih natural tanpa makeup apalagi oplas sedangkan Viona buzit dah kalau gak makeup kayak nenek-nenek,” sarkasnya Julian.

“Fatur, coba cari informasi tentang gadis tadi, gue tunggu infonya di kantin,” Zihan berjalan ke arah kantin bersama dengan Julian.

“Ada gak uang capeknya? Kalau ada gue kerjain!” Teriaknya Fatur.

Zihan menaikkan jari jempolnya,” Tentu saja! Yang jelasnya infonya hari ini gue dapatkan!”

Zihan Rafiyan Akbar adalah ketua badan eksekutif mahasiswa fakultas Ekonomi. Dia sudah sudah dua periode menjabat di posisi BEM karena pengaruh dan kekuasaan kedua orang tuanya selain dia pintar dan juga ganteng.

Adinda berjalan ke arah antrian calon mahasiswa baru yang mengantri untuk mengambil formulir pendaftaran.

“Maaf apa kamu calon Maba juga?” Tanyanya seorang perempuan yang berambut panjang sebahu.

Adinda menolehkan kepalanya ke arah gadis remaja yang seumuran dengannya.

Adinda tersenyum tipis,” Alhamdulillah rencananya gitu.”

Perempuan manis itu mengulurkan tangannya ke hadapan Adinda,” perkenalkan namaku Elyna Najma Azkayla.”

Adinda tak sungkan menyambut baik uluran tangannya,” Adinda Aisyah Zakirah, salam kenal.”

“Kalau gue Cahaya Ghalia Mahasin, panggil Cahaya saja,” ucapnya perempuan yang berhijab satunya.

Ketiganya berbincang-bincang sambil mengisi formulir pendaftaran mahasiswa baru mereka dan menyetor ulang formulir mereka beserta beberapa berkas penting yang diperlukan sebagai persyaratan pengembalian formulirnya.

“Boleh gue minta nomor hpnya?” Tambahnya Cahaya.

“Boleh,”

Adinda menyebut nomor hpnya dan kebetulan ada orang yang bersembunyi di balik tembok diam-diam mencatat juga nomor hpnya Adinda.

“Yes! Dapat juga, aroma-aroma dapat bonus gede nih,” gumamnya sambil meninggalkan tempat tersebut menuju kantin dengan senyuman lebar membayangkan bonus yang dijanjikan untuknya.

Ketiga berjalan ke arah kantin kampus karena mereka ingin mengisi perut mereka sambil bercanda bersama.

Adinda tidak berniat mengatakan status pernikahannya di depan orang lain berhubung ketiga teman barunya juga tidak ada yang menanyakan masalah statusnya.

“Lo pesan apa?” Tanyanya Cahaya.

“Gue jus alpukat sama gado-gado saja,” ucapnya Adinda.

“Gue jus jeruk sama nasi goreng spesial,” ujarnya Elyna.

Cahaya berjalan ke arah tempat untuk memesan makanan sedangkan kedua teman barunya bersenda gurau sambil menunggu kedatangan pesanannya.

“Apa gue boleh gabung dengan kalian?” Tanyanya seorang mahasiswa.

Adinda dan Elyna mendongak menatap ke arah pria itu kemudian saling bertatapan,” silahkan duduk Kak.”

“Makasih banyak,” balasnya Zihan.

“Kalian calon Maba yah?” Tanyanya Zihan yang tatapannya terus tertuju kepada Adinda seorang.

“Iya kak benar sekali, ada apa yah?” Tanyanya Elyna.

“Gak apa-apa kok cuma tanya saja, gue perhatiin wajah-wajah kalian baru gue lihat,” balasnya Zihan.

Adinda tidak peduli dengan kedatangan Zihan apalagi mengagumi ketampanan wajahnya karena di rumahnya setiap hari sudah disuguhi ketampanan paripurna dari suaminya.

Adinda sibuk membalas chat dari Nadhira anak sambungnya itu sambil sesekali tersenyum hal itu yang membuat Zihan semakin bahagia melihat Adinda.

Sedangkan di sudut lain kantin, ada cewek yang terbakar api cemburu apalagi teman-temannya sengaja mengompori sahabatnya itu agar semakin emosi.

“Vio, bukannya itu kak Zihan, tapi kok senyam senyum di depan gadis cantik itu?” Tunjuknya Naira.

Naira mengkode ke temannya,” Iya kok kak Zihan mau saja dekat dengan gadis yang lebih jelek dari kamu, apa jangan-jangan gadis itu cari-cari perhatian lagi dengan pacarmu?”

Naira tersenyum penuh arti melihat Viona yang mulai terprovokasi dan terpancing oleh dua kompor meleduk itu.

“Betul banget apa yang dikatakan oleh Dania,gue yakin kalau mereka itu berniat menggoda cowok incaran kamu bebs,” Naira semakin menyiram minyak di atas api yang sudah terbakar itu.

Viona langsung berdiri dari duduknya sambil mengambil sebuah gelas berisi jus buah naga pesanannya yang belum disentuhnya karena cemburu melihat Zihan dekat dengan Adinda.

Naira dan Dania bertos ria ketika viona meninggalkan meja mereka menuju mejanya Adinda dan kedua temannya.

“Yes! Berhasil saatnya menonton pertunjukan drama hebat nih. Siapkan kamera ponselmu,” bisiknya Naira.

Keduanya berjalan mengekori kemana perginya Viona. Sedangkan Adinda dan ketiga orang di mejanya lagi serius dan asyik menyantap hidangan yang baru saja Cahaya antar.

Byur!!

Suara air yang ditumpahkan terdengar jelas membasahi kepala dan sebagian pakaiannya Adinda.

Kemeja dan celana jeans biru yang dipakainya sudah berubah warna menjadi merah agak pink sesuai warna buah naga.

Adinda melototkan matanya saking terkejutnya mendapatkan serangan tiba-tiba. Sedangkan Cahaya dan Elyna begitu kaget karena apa yang terjadi diluar nurul.

“Astaga dragon!” Celetuk Cahaya.

“Viona! Apa-apaan kamu ha!?” bentaknya Zihan.

Viona langsung berakting sedih dan menyesali perbuatannya.

Viona langsung mengubah ekspresi mimik wajahnya,” OMG! Maafin aku yah, aku tidak sengaja menumpahkan minumanku, soalnya tanganku sedikit gemetaran dan kakiku tadi kesandung.”

“Kesandung apa sengaja!” sarkasnya Elyna.

Semua pusat perhatian orang-orang tertuju kepada Adinda yang penampilannya dan penampakannya sungguh berantakan. Semua pengunjung kantin memperhatikan apa yang terjadi.

“Kamu tidak apa-apa kan? Kamu harus ganti pakaian, bajumu sudah kotor,” ujarnya Zihan.

“Tidak apa-apa Kak, aku sudah mau pulang soalnya,” cegah Adinda yang hendak disentuh oleh Zihan.

Cahaya segera membantu membersihkan noda jus buah naga yang mengenai hijabnya menggunakan tissue.

“Ya Tuhan maafkan aku yah, aku benar-benar nggak sengaja melakukannya tanganku kayak gerak sendiri,” ucapnya Viona yang tersenyum menyeringai.

Adinda yang tidak mau mengalah begitu saja diam-diam meraih piringnya yang berisi gado-gado yang cukup pedas.

Adinda tanpa basa-basi langsung menyiram gado-gado itu tepat di kepalanya Viona.

“Astaghfirullah aladzim, maafkan aku sungguh aku tak sengaja melakukannya, tanganku gemetaran dan terangkat sendiri, mungkin karena aku belum sempat makan,” ucapnya Adinda yang juga berpura-pura lemah tak berdaya.

Elyna dan Cahaya tidak menyangka jika Adinda berani membalas perbuatannya Viona.

Viona menatap murka ke arah Adinda dia hendak berbicara dan mengeluarkan sumpah serapahnya tapi, Adinda lebih duluan berbicara.

“Kenapa kamu melihatku seperti itu!? Apa kamu tidak terima!? Namanya juga enggak sengaja, Lo juga kan tadi menumpahkan minuman ke kepalaku tidak sengaja gue tidak ngomel-ngomel jadi tanganku juga enggak sengaja kayak gerak sendiri gitu. Apa jangan-jangan ada hantu penunggu yang menggerakkan tanganku?”

“Ini namanya karma dibalas tunai!” ceplos Cahaya.

“Astaganaga luar biasa! Good girl!” Pujinya Elyna.

Viona menatap nyalang ke arah Adinda yang tertawa mengejek,” kamu berani berbuat seperti ini padaku ha!?”

Adinda tersenyum merendahkan sebelum menjawab ucapannya Viona,” kamu juga berani berbuat macam-macam kepadaku! Kita sudah impas! Disini kamu jangan sok jadi korban!”

Viona berulang-ulang mengucek matanya, “Uahh mataku kepedasan! Tolong!!” teriaknya Viona.

Naira dan Dania segera menolong Viona temannya itu,” ayo kita cepat ke toilet umum untuk bersihkan matamu,” ajaknya Naira.

“Wajahmu harus dibasuh dengan air agar tidak semakin kepedesan,” usulnya Dania.

“Hush!! Hush!! Pergi sana dasar pengacau!” usirnya Fatur.

“Tenang saja adek cantik nggak perlu takut karena di kantin kita ini ada cctv-nya jadi setelah kami barusan ngecek langsung, Viona memang sengaja melakukannya tidak ada unsur ketidaksengajaan di sini murni disengaja,” jelasnya Julian yang diberikan tugas khusus oleh Zihan.

“Kami akan menjadi saksi jika suatu saat nanti Viona mempermasalahkan insiden hari ini,” sahutnya Zihan.

“Makasih banyak atas bantuannya kak, tapi maaf aku tidak bisa berlama-lama, sorry aku harus pulang karena jemputan aku sudah menungguku,” ujarnya Adinda yang gegas meraih tas ranselnya dan ponselnya yang tergeletak di atas meja.

Adinda memberikan selembar uang biru ke tangannya Cahaya sebelum pergi. Dia berjalan ke arah pemilik kantin yang melihatnya iba.

“Maafkan saya Pak gara-gara saya kantinnya Bapak jadi ricuh,” ucap Adinda sambil membungkukkan badannya.

“Tidak apa-apa Nak, ini hal biasa terjadi. Besok-besok jangan cari masalah dengan Neng Viona dia itu sedikit suka membully mahasiswa baru karena dia keponakannya Pak Rektor,” jelas Pak Ali.

Adinda tersenyum tipis,” sekali lagi maafkan saya, kalau gitu saya pamit Pak Ali. Assalamualaikum.”

“Waalaikum salam,”

Cahaya dan Elyna meninggalkan Zihan dan kawan-kawannya dan berlari mengejar Adinda yang menjadi tontonan orang-orang.

“Tunggu! Adinda!” teriaknya Elyna.

Sebuah mobil mewah sudah menunggu kedatangannya Adinda, dia kembali menepuk keningnya karena suaminya malah menjemputnya menggunakan mobil mewah.

Adinda melirik ke arah belakang,” tidak perlu mengikutiku! Pulang saja aku baik-baik saja kok!”

Elyna dan Cahaya menghentikan langkahnya ketika melihat Adinda memasuki sebuah mobil hitam yang cukup mewah.

“Pantesan pakaian dan ponselnya mahal ternyata orang berada,”

“Kayaknya sih karena tadi gue perhatiin baju dan sepatu yang dipakai Adinda bukan sepatu murah seperti yang gue pakai,” cicitnya Cahaya.

1
Yuliana Tunru
apa pak.pol mantan x adinda dulu ya..smoga nadhira benar2 dicintai ya bkn krn apa2 x..lanjutttt
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: nanti akan terjawab Akak 😚🥰🙏🏻

insha Allah besok lanjut nya 🥰🥰
total 1 replies
Abz
jangan bilang yg sekampung sama adinda , lupa nama nya 🤭
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: kakak pinter banget Aah nebak nya 😂🤭
total 1 replies
Fadila Bakri
Alhamdulillah mereka sudah bahagia
Masitha Hamrud💗
bahagia selalu pasutri
Farhana
lanjut kakak
Farhana
oh tentu bakal hati-hati
Masitha Hamrud💗
dasar pelakor gak punya akhlak
Farhana
semoga kapok
Farhana
dilawan memang
Masitha Hamrud💗
siapa suruh bergosip 🤣
Dian Daeng Baji
ngaco deh
Inha Khaerunnisa
feeling selingkuh
Dian Daeng Baji
sabar dek
Inha Khaerunnisa
diap memasukkan apanya 🤔🤫🤣😂
Fitry Resky Nero
siapakah dia???
Fitry Resky Nero
Haha 😂🤭
Dian Daeng Baji
kalau aku sih terima saja
Fitry Resky Nero
Amin ya rabbal alamin
Dian Daeng Baji
Alhamdulillah akhirnya ada yang laku
Fitry Resky Nero
gak tahan yah Om
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!