NovelToon NovelToon
Hot Daddy & Rumput Liar

Hot Daddy & Rumput Liar

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Mafia / Lari Saat Hamil / Cinta Paksa
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Erny Su

"Pecahkan saja semua, dan ingat jangan ada yang tersisa."ucap seorang pria bertubuh tinggi tegap dengan paras sempurna itu.

"Tidak tuan tolong jangan pecahkan semua ini saya mohon... saya minta maaf atas apa yang terjadi saya janji akan bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukan oleh adik saya."

"Siapa anda berani-beraninya menindas orang kecil seperti dia, berapa hutang ibu ini hingga anda melakukan hal kejam seperti ini?"ucap seorang gadis yang baru saja tiba di toko perabotan langganannya.

Namun tidak ada jawaban sedikit pun dari pria yang kini tengah duduk dengan angkuhnya dikelilingi para bodyguard sambil menyaksikan anak buahnya yang tengah menghancurkan perabotan tersebut.

"Jawab aku berharap hutang nya hingga kalian semua menghancurkan semuanya ini!"ucapnya lagi kali ini dia berucap dengan nada tinggi.

Seketika suasana menjadi hening saat pria yang sedari tadi duduk dengan angkuhnya itu berdiri dan menghampiri gadis yang kini tengah menatap kesal pada mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erny Su, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10

Emilia kaget saat terbangun di dalam kamar Arthur yang tidak asing lagi baginya.

Gadis itu terlihat termenung dan berpikir apa semua yang ia lewati tadi itu hanya mimpi saking rindunya kampung halaman. Atau?

"Sudah bangun rumput liar?"ucapnya dengan nada dingin.

Emilia tidak menjawab, dia hanya menatap datar kearah sumber suara.

"Kenapa apa sudah siap untuk menjelaskan semua kebohongan mu selama ini?"ujar pria yang kini menatap lekat wajah Emilia yang terlihat tengah mencerna sesuatu.

"Apa yang harus aku jelaskan? Aku sudah ribuan kali berkata bahwa aku tidak melakukan kejahatan apapun pada mu dan keluarga mu."ucap Emilia.

"Rumput liar!!"teriak Arthur yang kini mulai kehabisan kesabaran.

"Apa?!! Jika kamu tidak percaya silahkan habisi aku sekarang juga bukankah itu adalah kebiasaan mu dan mereka."ucap Emilia tanpa ragu.

Tiba-tiba Arthur langsung menjambak rambut Emilia dengan sangat kuat hingga Emilia mendongak kearah Arthur yang kini menatap tajam dengan tatapan membunuh.

Sementara Emilia yang menahan sakit tidak sedikitpun gentar."Kau bunuh saja aku jika kau tidak percaya padaku."ucap Emilia.

"Jangan meminta itu dariku. Karena tanpa kau minta pun aku akan melakukan semua itu."ucap Arthur yang langsung membenturkan kepala Emilia ke tepi ranjang miliknya.

"Mommy!! Jangan sakiti mommy kau jahat mommy!!"teriak Valeria yang entah sejak kapan dia berada di sana.

Emilia pun menoleh dengan keningnya yang berdarah.

Sementara Arthur mematung di tempatnya saat Valeria memeluk erat Emilia, dan Emilia mencoba menenangkan Valeria bahwa saat ini semua baik-baik saja dan meminta gadis itu pergi meninggalkan kamar tersebut.

Arthur langsung melihat bayangan sang mommy pada Emilia yang waktu itu sedang terluka parah dan meminta dirinya untuk pergi dan berkata bahwa semua akan baik-baik saja.

Pria itu pun langsung bergegas pergi meninggalkan keduanya dengan amarah yang sangat besar didalam dadanya saat ini karena dia tidak bisa melupakan semua itu pada Emilia yang ia anggap adalah pengkhianat.

Sadam yang kini koma karena menembak kepalanya sendiri saat diinterogasi oleh Austin dan Arthur setelah mengatakan bahwa otak dari kejahatan yang dilakukan oleh nya terhadap Valeria adalah wanita yang dekat dengan nya.

Saat itu juga sadam merebut pistol Austin dan menembak kepalanya sendiri hingga akhirnya dinyatakan koma.

Arthur sontak teringat dengan Emilia yang selama ini dekat dengan dirinya. Dia tidak bisa berfikir jernih saat teringat dengan kata-kata Sadam kemarin.

Amarahnya meledak-ledak saat Emilia malah menantang dirinya untuk menghabisi nya tadi. Karena sikap Emilia menunjukan bahwa dia adalah tersangkanya seperti Sadam yang telah bunuh diri saat di interogasi.

"Ahhh!! Bedebah kenapa selama ini aku harus percaya pada gadis ular itu."ucap Arthur.

Sementara Emilia kini tengah mendapatkan perawatan dari Austin yang juga menatap penuh kebencian terhadap dirinya. Austin melakukan semua itu karena permintaan Valeria.

"Jangan senang dulu rumput liar saat ini kau selamat karena dia. Tapi lihat apa yang akan kami lakukan padamu."ucap Austin lirih sambil menatap kearah Valeria.

Emilia tidak berekspresi apapun saat ini, yang dia lakukan hanya diam.

Sampai saat Arthur datang menghampiri mereka bertiga.

"Bawa Valeria pergi."pintanya pada Austin.

"Baik Don."ucap Austin yang kini melirik tajam pada Emilia seakan mengisyaratkan bahwa Emilia hari ini kau akan tamat.

Sementara Emilia tetap diam seribu bahasa tanpa melakukan apapun sampai Arthur menarik lengan Emilia dengan sangat kasar.

Emilia seakan tak berdaya di hadapan Arthur, dia yang biasanya keras kepala dan selalu mengatai pria itu kini terlihat pasrah dengan perlakuan Arthur.

Sesampainya di sebuah ruangan dimana disitu hanya ada keheningan dan anak buah Arthur yang seakan siap untuk menghabisi nyawa nya.

Emilia tetap diam sampai Arthur kembali mendorong nya hingga terjatuh di lantai yang bau amis karena darah Sadam yang berceceran.

"Kau lihat darah itu?! Itu adalah darah dari pria yang sudah menghancurkan hidup adikku yang dilakukan atas perintah mu."ucap Arthur yang kini menatap tajam kearah Emilia.

"Lalu?"ujar Emilia yang akhirnya buka suara seakan menantang Arthur.

"Aku tidak akan pernah mengampuni mu hingga kamu memohon untuk kematian mu."ucap Arthur.

"Lakukan apapun yang ingin kamu lakukan sampai kamu puas dan sadar akan kesalahan yang kamu perbuat itu salah. Dan ingat saat itu terjadi aku tidak akan pernah memaafkan mu dan mungkin penyesalan itu akan datang dan saat itu terjadi mungkin aku sudah tidak ada lagi di dunia ini"ucap Emilia.

"Aku anggap itu adalah kata-kata terakhir mu."ujar Arthur.

"Cambuk dia sekarang juga hingga dia mengakui kesalahannya."ucap Arthur.

"Lakukan segera cambuk hingga aku mati pun aku tidak akan pernah mengakui kesalahan yang tidak pernah aku lakukan."ucap Emilia yang tidak takut sedikitpun saat melihat cambuk dari kawat berduri itu.

Arthur yang kini dibuat murka pun langsung menarik Emilia dan membawa dia pergi dari tempat itu.

"Kenapa tuan apa kau berubah pikiran, bukankah kamu sudah menghabisi penjahat seperti ku."ucap Emilia yang kini tersenyum sinis pada Arthur yang menatap datar kearahnya.

Masukkan dia kedalam sana sampai dia mengakui semuanya jangan pernah lepaskan dia."ucap Arthur pada anak buahnya yang kini sudah siap dengan sebuah kerangkeng baja dan mendorong Emilia masuk kedalam sana lalu mengunci pintu kerangkeng tersebut yang akan mereka masukkan kedalam kolam hiu ganas yang ada di area tersebut.

Emilia tidak sedikitpun mengeluh atau meminta dilepaskan bahkan dia yang biasanya berontak kini terlihat sangat pasrah dengan nasibnya.

Tubuh Emilia sudah terendam air kolam tersebut hingga sebatas mulutnya itu, dan ikan buas itu sudah mulai mengelilingi dan menabrak kerangka baja itu hingga membuat tubuh Emilia terguncang kesana kemari.

Emilia masih tetap diam saat darah dari siku tangannya itu merembes di air dan membuat mahluk buas itu terus berusaha untuk memangsa Emilia yang kini sudah tenggelam karena kotak jeruji baja itu terlepas dari tali, tapi Emilia tidak berusaha untuk menyelamatkan diri dia tetap terdiam di dalam sana dan hampir saja kakinya terkena gigitan hiu yang berjumlah lima ekor hiu dengan ukuran lebih besar dari tubuh Emilia yang ramping itu.

Arthur yang melihat semua itu dari ruangan khusus pun malah menghantam monitor itu dengan kepalan tangannya yang mampu menghancurkan layar besar yang menunjukkan keadaan Emilia yang saat ini sudah tidak bergerak lagi.

Saat itu juga air kolam itu menyusut dan ikan-ikan itu berusaha terus untuk menyerang Emilia yang masih berada di dalam sana.

...🍁🍁🍁🍁🍁...

Emilia masih belum sadarkan diri hingga saat ini setelah tim dokter mengeluarkan banyak air dari rongga paru-paru gadis yang saat ini terlihat sedang terlelap dalam tidurnya itu.

Arthur yang melihat itu semakin dibuat marah karena dia masih belum mendapatkan jawaban atas perkataan Sadam dan kecurigaannya selama ini terhadap gadis itu yang diduga terlibat dengan kejahatan yang dilakukan oleh Sadam.

Emilia pun tetap dengan jawabannya sejak pertama kali dia diintrogasi oleh Arthur waktu itu.

"Dia tidak bersalah tuan, aku berani bersumpah gadis baik itu tidak pernah melakukan kejahatan seperti yang anda tuduhkan. Adikku selama ini ditahan oleh seorang perempuan yang entah siapa tapi sepertinya dia memiliki dendam terhadap anda dia juga korban dari kekejaman yang dilakukan oleh wanita itu yang selama ini selalu menjadikan saya sebagai ancaman. Dan asal anda tau adik saya tidak pernah berniat untuk mencelakai gadis yang sangat ia cintai, tapi dibawa tekanan wanita itu dia terpaksa mengikuti perintah nya. Wanita itu pula yang waktu itu ingin menghabisi nyawa adik saya yang telah kabur dari tempat nya. Sadam dijadikan pemuas nafsu nya yang tidak pernah ada habisnya dan saat itu kami pun hampir dihabisi oleh mereka jika saja gadis itu tidak muncul di hadapan kami."ucap wanita yang kini berada di kamar yang sama dengan Emilia yang sedang dalam perawatan.

Arthur langsung terdiam di tempatnya wanita yang baru saja tersadar dari pingsannya itu pun melihat ke sekeliling ruangan dia tidak melihat sadam disana.

"Dimana adik saya tuan?."ucap nya bertanya.

Arthur tidak menjawab namun dia langsung bergegas pergi meninggalkan keduanya.

Arthur meminta anak buahnya untuk bersiap saat ini dia akan melakukan penyerangan terhadap wanita yang saat ini dia tau siapa wanita yang Sadam maksud sebelum dia bunuh diri.

Dia tidak akan pernah membiarkan wanita itu lolos. Arthur pun sudah bersiap dengan semua peralatan tempur yang biasa ia gunakan saat menyerang musuhnya.

Sementara itu di kediaman Irena wanita yang tidak puas dengan satu pria itu sudah menghabisi puluhan anak buah nya yang dianggap lemah olehnya dalam urusan ranjang.

Dia memerintahkan anak buahnya untuk kembali membawa Sadam ke hadapannya karena hanya Sadam yang bisa sedikit memuaskan hasratnya itu.

"Temukan dia dan bawa kehadapan ku sekarang juga!"ucap Irena.

Sementara Arthur masih berada di dalam perjalanan menuju tempat dimana musuhnya itu berada. Wanita yang dulu pernah Arthur tolak itu ternyata telah menjadi musuh nya dan entah siapa orang yang ada dibalik semua itu.

Karena yang Arthur tau bahwa wanita itu bukan siapa-siapa yang bisa melenyapkan bukti kejahatan yang telah ia lakukan terhadap adik semata wayangnya hingga satu tahun lebih dia mencari bukti dari apa yang terjadi pada adiknya itu namun semua tidak kunjung ketemu titik terangnya meskipun Arthur sudah mengerahkan orang-orang terbaiknya.

Sampai tiba di tempat tujuan Arthur melakukan pengepungan dari atas bawah dan kini membuat semua orang yang ada di sana langsung menembak kearah mereka.

Mereka tidak tau jika yang ada di sana hanya sebagai pancingan saja karena Arthur dan Austin sedang berada di jarak lima ratus meter dari markas tersebut untuk menangkap mangsa yang akan kabur.

Baku tembak itu terjadi diantara anak buah Arthur dengan pihak lain yang ternyata cukup kuat hingga berhasil menekan pasukan Arthur saat ini.

Namun saat Irena terlihat keluar bersama dengan Edison dari dalam sana membuat sebagian dari mereka terkejut dan tidak bisa menembak mereka.

Sampai saat Edison meminta orang-orang yang telah melihat mereka dihabisi.

Namun satu hal yang tidak pernah Edison sadari bahwa dibalik para pemburu itu ada beberapa kamera pemantau yang kini berterbangan di atas dari drone yang terus meluncurkan peluru pada sasaran utama yang kini kabur seperti yang Arthur perkirakan sebelumnya.

Edison tidak tahu bahwa saat ini putranya sudah melihat keberadaannya di sana bersama buruannya.

Edison dibiarkan lolos oleh Arthur bersama dengan Irena, tapi markas besar itu telah dihancurkan seketika itu dengan ledakan yang kini mengguncang jagat yang mereka pijak.

Arthur semakin merasa benci terhadap pria yang merupakan ayah sambungnya nya yang tega menghancurkan putrinya sendiri yang selama ini ia perlakukan seperti ratu di rumah nya.

Kini Arthur teringat akan perkataan Emilia mengenai obat-obatan yang telah dikonsumsi oleh Valeria yang merupakan obat pelumpuh saraf ingatan yang telah membuat gadis itu melupakan bukti dari kejahatan yang ia alami saat itu.

Hati Arthur terasa semakin ngilu saat mengingat Emilia hampir tewas karena dendam yang keliru itu.

Arthur pun menarik mundur pasukan nya itu setelah semua dihancurkan termasuk orang-orang yang ada di dalamnya.

Tanpa Arthur tau bahwa sebagian besar dari mereka adalah anak buah yang selama ini bekerja pada Arthur yang diam-diam menjadi mata-mata Edison yang sudah tau akan penyerangan itu dan menyelamatkan ratu yang selama ini ia lindungi.

Dia adalah Irena wanita yang mampu membuat hasratnya terpenuhi karena diantara keduanya sama-sama memiliki kelainan pada gairah s*x keduanya dan Grace tidak bisa melakukan hal yang sama dengan Irena yang menjadi simpanannya itu.

Tahta dan wanita yang merupakan sebuah tujuan dari beberapa orang pria seperti Edison bahkan rela mengorbankan segalanya demi dua hal itu.

Edison benar-benar telah berubah seratus delapan puluh derajat, dari pria sejati yang dulu jatuh cinta terhadap gadis bernama Tiana, yang merupakan kekasih dari Gael yang tidak lain adalah sepupunya sendiri dia bahkan rela menutupi bahwa Tiana mengandung anak Gael.

Arthur kini tengah berada di sebuah tempat dimana ibunya dimakamkan, dia tengah minum sebotol wine sambil terus menitikkan air mata.

Arthur pun kembali teringat akan masalalu ibunya yang begitu menderita saat tengah bersama dengan Edison yang menurutnya adalah iblis bersujud seorang ayah.

Hingga saat Austin datang ke sampingnya dan membawa pria itu kembali ke rumah.

Saat ini ada Erdogan yang datang dengan berbagai fakta yang sebagian telah Arthur ketahui yaitu mengenai siapa Edison dan anak buah yang selama ini berseliweran di sekeliling Arthur dan keluarga kecilnya.

Arthur dan kedua asisten pribadinya pun mulai menyusun rencana untuk menyingkirkan mata-mata yang ada di sana dan saat ini Arthur kembali melihat kekejaman Edison pada Valeria yang saat ini tidak bisa dikendalikan.

Sadam meninggal dunia karena luka tembak di jantungnya, begitu juga dengan kakak perempuan Sadam.

Dan Emilia dinyatakan koma, semua itu karena ulah Edison dan orang-orangnya yang masih berada di sana.

Satu lagi putri Arthur hilang tanpa jejak.

"Bajingan!!!"Teriak Arthur.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!