NovelToon NovelToon
Di Benci Suami Karena Hamil

Di Benci Suami Karena Hamil

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Janda / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:13k
Nilai: 5
Nama Author: Fareed Feeza

Agistya dan Martin awalnya pasangan yang bahagia.
Namun, semuanya berubah saat Agistya hamil di luar rencana mereka.
Martin yang ambisius justru membencinya dan merasa hidup mereka berantakan.
Tak lama setelah anak mereka lahir, Martin menceraikannya, meninggalkan Agistya dalam kesendirian dan kesedihan sebagai ibu tunggal.
Dalam perjuangannya membesarkan sang buah hati, Agistya bertemu dengan seorang pria yang baik hati, yang membawa kembali kebahagiaan dan warna dalam hidupnya.

Apakah Agistya akan memaafkan masa lalunya dan membuka hati untuk cinta yang baru?

Bagaimana pria baik ini mengubah hidup Agistya dan buah hatinya?

Apakah Martin akan menyesali keputusannya dan mencoba kembali pada Agistya?

Akankah Agistya memilih kebahagiaannya yang baru atau memaafkan Martin demi keluarganya?

Semuanya terjawab di setiap bab novel yang aku update, stay tuned terus ya!✨

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fareed Feeza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Operasi

Tya tidak menjawab, dia lebih memilih cepat-cepat meletakan tas nya di meja dan menyandarkan tubuhnya di sofa.

"Tya!"

"Iya ibu, sebentar dulu Tya engap."

"Ini kamu udah mau lahiran? Ya ampun tega banget sama ibunya sendiri, anaknya hamil gak di kasih tau."

"Tya gak mau ibu kepikiran."

Reflek Rini memukul bahu anaknya pelan, saat jawaban Tya ternyata membuatnya cukup kesal. "Kepikiran apa? Ibu seneng banget kamu hamil sayang."

"Tya takut ibu kepikiran kalau Tya hamil nanti ga ada yang kasih ibu uang bulanan lagi, ibu kan tau sendiri ... Kantor Tya ga bolehin karyawan nya Hami, jadi otomatis Tya harus resign."

"Ya ampun nak, ibu ga sematrealistis itu! kamu tau kan ibu masih punya pekerjaan sampingan, ya walaupun itu tidak sebanyak seperti uang yang kamu beri setiap bulannya, tapi mendengarkan kamu hamil ibu lebih memilih itu Tya."

Tya terisak lalu memeluk ibunya erat, ternyata masih ada orang terdekat yang menginginkan anak yang dia kandung.

"Makasih ya Bu, udah Nerima kehamilan Tya."

"Kamu kenapa nangis? Apa Martin dan keluarganya tidak senang?"

Perlahan Tya menunduk, lalu menghapus air matanya. Senyum palsu perlahan tercetak di bibirnya.

"Seneng kok bu." Ucapnya berbohong.

"Martin mana?"

"Hm Martin ada kerjaan di luar kota, terus mertuaku juga sedang ada acara, jadi aku pulang karena sedikit kesepian Bu." Ucap Tya terkekeh.

Rini dengan cekatan mengangkat tas besar Tya dan membawanya ke kamar anak satu-satunya itu.

Tya berjalan mengekori, dia masih mencari rasa sakit yang ada di perutnya, sesuai apa yang di lihatnya di internet. Tapi sampai waktu inipun Tya belum merasakan apa-apa.

Sore hari.

Seperti biasa jika Tya ada, dia pasti memaksakan sesuatu yang spesial untuk anaknya.

Saat Rini sedang sibuk dengan masakannya, Tya datang dengan wajah pucat sambil terengah-engah.

"Bu ... Ada pembalut?"

"Hah pembalut? Ibu suda tidak haid lagi, kamu kenapa? Keluar darah?" Tanya Rini panik.

"Tya gak ngerti Bu, ada cairan bening sedikit demi sedikit keluar dari lubang vag*na."

Rini dengan cepat mematikan kompor lalu menarik Tya untuk masuk ke kamar dan meminta Tya untuk segara bersiap ke rumah sakit.

"Bu mau ngapain?" Tanya Tya dengan nafas terburu-buru.

"Udahlah, cepet ke rumah sakit ikut ibu! Ibu sudah berpengalaman, walaupun kamu satu-satunya anak ibu, tapi ibu sudah pernah hamil berkali-kali dan gagal karena menyepelekan hal seperti ini."

Tya mulai ikut panik dan memilih untuk menurut pada ibunya.

***

Malam hari, Tya sudah berbaring di ruang rawat untuk persiapan operasi Caesarnya, Rini mendesak dokter agar melakukan operasi secepat mungkin karena dia memiliki trauma keguguran berkali kali karena lambat penanganan dari rumah sakit.

Sepertinya ada yang tidak beres dari rumah tangga kamu nak, sejak perutmu belum terlihat hamil, suamimu juga gak pernah datang sekalipun ke rumah ibu untuk sekedar menjemput.

Batin Rini saat melihat Tya yang sedang termenung di ranjang rumah sakit.

Rini memilih untuk menelpon Martin, tapi ponselnya sedang tidak aktif ... Begitu pula nomor ibu dan juga ayahnya.

"Ini pada kemana sih suami sama mertua kamu? Satupun gak ada yang bisa di hubungi!" Gerutu Rini kesal.

Mereka lagi liburan ke puncak, jelas disana tidak akan ada signal.

"Biar aja Bu, yang terpenting sekarang ada ibu ... Aku tenang."

"Loh? Suami kamu harus bertanggung jawab dong Tya! Gimana sih."

Tya memilih tidak menjawab, dia tidak mau ada perselisihan dengan ibunya di saat-saat seperti ini.

.

.

Hampir Dini hari, bayi pertama Tya dan juga Martin yang berjenis kelamin laki-laki akhirnya lahir ke dunia dengan selamat dan juga sempurna.

Semua keperluan baju bayi di beli mendadak oleh Rini di mall sebrang rumah sakit, walaupun wanita paruh baya itu terus mengomel pada Tya, tetap saja dia peduli terhadap anak dan juga cucunya.

Tya di beri kelancaran dalam melewati semuanya, begitu juga soal pemberian ASI, payudaranya mengalirkan asi yang deras untuk anak pertamanya itu.

Hampir 3 hari Tya berada di rumah sakit karena masih pemulihan pasca operasinya.

***

Diperjalanan pulang dari villa.

Sinyal ponsel baru saja muncul saat mobil sudah memasuki perumahan warga disana.

Martin berdecak saat membaca pesan yang mertuanya kirimkan, isinya berupa berita melahirkan Tya, alamat rumah sakit, nomor kamar dan juga foto bayi yang telah lahir.

"Ck ... Selalu aja ngerusak momen orang ini tuh." Kata Yunita saat Martin menunjukkan foto anak pertamanya, tidak ada sedikitpun raut kebahagiaan dari ketiganya.

Listy yang sedari tadi sibuk menyetir pun tersenyum saat mendengar Tya sudah melahirkan.

"Selamat ya Pak Martin, bapak adalah orang paling bahagia hari ini, saat mendengar putra pertama sudah lahir." Ucap Listy.

"Ah biasa saja Listy, sejujurnya kalau bisa saya malas datang ke rumah sakit, saya ingin bersantai di rumah, tapi karena mertuanya sudah menyuruh saya datang, ya mau bagaimana lagi."

"Baik kalau begitu, saya antar pak."

Yunita, Erlangga dan juga Komala ingin berkomentar pedas juga sebenarnya, tapi karena adanya Listy mereka menahannya agar citranya tetap baik-baik saja.

***

Hampir Petang, Martin dan keluarganya dan juga Listy berjalan di koridor rumah sakit, mengekori Martin yang berjalan di depannya sebagai petunjuk jalan.

Saat sudah di depan pintu kamar, Martin menghembuskan nafasnya, perlahan tangannya memegang gagang pintu dan perlahan dibukanya.

"Martin." Ucap Tya yang sedang menyusui putranya.

"Nak, papa datang." Ucapnya dengan suara lembut pada bayi yang sedang menghisap kuat payudara Tya.

Martin langsung berjalan ke arah Tya, di lihatnya penampilan istrinya yang cukup kacau menurutnya.

"Kamu ga make up atau mandi gitu? Dekil banget, kasian bayi nya kebauan sama badan kamu."

Sayangnya Rini sedang berada di toilet, jadi yang mendengar hinaan itu hanya keluarga Martin dan juga Listy yang berdiri di belakang Komala.

Anggota keluarga Martin menahan tawanya saat Tya mencium sendiri baju yang sedang di pakainya.

"Iya kah? Tapi aku habis operasi, jadi tidak mungkin aku mandi dulu, nanti jika dokter sudah mengizinkan baru aku berani membersihkan tubuhku." Kata Tya dengan suara lemahnya.

"Kamu operasi?" Tanya Yunita.

"Iya Bu soalnya ada kendala, daripada terjadi sesuatu yang buruk jadi aku lebih memilih operasi sebagai jalan keluarnya."

"Huh, tagihannya masuk ke Martin gak nih?"

Tangan Tya terkepal kesal, di saat bahagia seperti ini masih sempatnya dia membahas soal biaya.

"Tidak Bu, aku ada asuransi kesehatan."

"Baguslah kalau kamu tahu diri, karena Martin pun tidak akan ikhlas jika —" Kata-katanya terhenti kala melihat Rini yang keluar dari toilet.

1
Uthie
berarti papanya Dimas Egois 😡😡😡
Uthie
Cieeee.... jangan gedein gengsi lagiii Dim 😁😂😂
Uthie
Puassss bangettt Thor balasan buat si Listy dan Martin 👍👍👍👍😡😡😡
Fareed Feeza: Udah cukup buat Listy, tinggal Martin nya belum maksimal /Hammer/
total 1 replies
Uthie
Sukuuriiinnnn 😝😝😝
puasssss banget tuhhhh si Martin 😡😡😡
Shasa Shasi
lanjut kak Othor...makin seruuu /Good/
Fareed Feeza: tengkyuuuu kakakk /Kiss/
total 1 replies
Uthie
up yg sering dan banyakkk yaa 💪💪😆😆🤩🤩🤩
Uthie: semoga selalu dimudahkan 👍🤗🤗
Fareed Feeza: Siaaaap kak, klo senggang aku pst up banyak, hari ini aku udah up dari jam 00.00 tapi slesai review-nya sama NT sampe siang begini/Sob/ ... maaf bikin nunggu.
total 2 replies
Uthie
Aku sukaa koq Thor 👍👍👍😘😍🤗🤗
Uthie
Cieee.. ada yg nagih makasih tohhh 😁😁
Uthie
karena katanya kasurnya bagus, si Dimas pasti jadi ketiduran juga dehh itu 😂😂😂
Uthie
Sukkkkaaa bangettttt pas liat notif ini ada Up nya .. ternyata triple update 🤩🤩🤩🤩🤗🤗🤗

thank you Thor 😘😍🤗
Uthie
Hahahaa... singa nya lagi mengaum karena penolakan 😂😂
Uthie
Thorrr... aku sukaaa banget sama ceritanya 👍👍👍👍🤩🤩🤩❤️

semangat lanjut terus yaaa 💪💪😘🤩🤗🤗
Uthie: okeee .. ditunggu selalu 💪😘😘🤩🤩🤩
Fareed Feeza: Waaah makasiii ya udah suka, sipp deh tungguin update an nya ya insha Allah aku tiap hari up, tapi klo ga ada halangan rintangan menghadang /Joyful/
total 2 replies
Uthie
Wadduuhhhh.... bos nya sensi banget gtu 😁😂😂😂
Uthie
Dimas jelaskan dong soal Mika 💪💪🤨
Uthie
Semoga lancar pedekate nya 😁😁👍
Uthie
Cieeee....pak bos sebenarnya modus 😁😁
Uthie
semangat Tya 💪💪🤩
Uthie
Semoga jodoh yg terbaik untuk Tya 👍👍🤗
Uthie
kasiannya 😟
Uthie
keluarga kurang ajar 😡😡
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!