Lily merupakan anak kedua dari tiga bersaudara di rumahnya. Kehidupannya berjalan lancar sebelum adiknya dilahirkan. Namun, setelah kehadiran adiknya, Lily terasa menjadi orang asing di rumahnya sendiri. Semakin lama, Lily semakin merasa dirinya tak terlihat seperti makhluk gaib yang berkeliaran.
Diam-diam Lily merencanakan untuk kabur dari rumahnya. Ia memutuskan mengasingkan diri pergi negeri orang tanpa ada yang tahu rencananya bahkan sahabatnya sendiri.
Bagaimana kelanjutannya? Apakah Lily akan menemukan rumah lain di sana? Ataukah ia akan kembali pulang? mari kita simak lanjutan ceritanya >>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MellaMar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Majikan
Lily mulai membersihkan apartemennya, membersihkan debu dan kotoran dari lantai dan permukaan sebisanya karena ia belum memiliki alat kebersihan yang baik. Setelah selesai, ia merasa lebih nyaman dan santai.
"Aku harus istirahat sekarang," kata Lily pada dirinya sendiri. "Aku akan pergi ke rumah majikanku sore nanti."
Lily membuang pakaian yang kotor dan mengganti dengan pakaian yang nyaman. Ia kemudian berbaring di tempat tidur dan menutup matanya.
"Aku akan tidur sekarang," kata Lily. "Aku akan siap untuk menghadapi sore hari nanti".
Setelah beberapa jam, Lily terbangun dan merasa lebih segar. Ia melihat jam tangan yang terpasang di tangannya dan menyadari bahwa sudah waktunya untuk pergi ke rumah majikanku.
"Aku harus siap sekarang," kata Lily pada dirinya sendiri. "Aku akan pergi ke rumah majikanku dan memulai pekerjaan baruku."
Lily bangun dari tempat tidur dan mulai mempersiapkan diri untuk pergi ke rumah majikanku. Ia mengambil napas dalam-dalam dan merasa lebih tenang.
Lily memakai pakaian yang rapi dan nyaman, kemudian memeriksa dirinya di cermin. Ia merasa lebih percaya diri dan siap untuk menghadapi hari esok.
"Aku harus pergi sekarang," kata Lily pada dirinya sendiri. "Aku tidak ingin terlambat."
Lily mengambil tas kecil yang berisi dokumen-dokumen penting dan kunci apartemen, kemudian keluar dari apartemen. Ia berjalan kaki ke halte bus terdekat dan membeli kartu bus untuk ke rumah majikannya.
Di dalam bus, Lily membaca beberapa dokumen yang ia bawa tentang majikannya yang ia terima dari supir tadi.
"Lim Yu-Seok seorang CEO dari perusahaan ZS.
Anak : Lim Ju-Anh
Usia : 1 bulan". Ucap Lily.
Matanya membulat sempurna. "Tunggu! aku engga dikasih tahu kalau akan mengurus sebayi merah ini". Batin Lily.
Pemberhentian bus tiba. Lily tidak melanjutkan membaca dokumennya. Ia turus dari bus dan berjalan kaki.
Setelah beberapa menit berjalan kaki, Lily tiba di rumah majikannya. Ia melihat rumah yang besar dan mewah, dengan taman yang indah dan kolam renang.
"Aku harus bertemu dengan majikanku sekarang," kata Lily pada dirinya sendiri. "Aku berharap aku bisa melakukannya dengan baik."
Lily mengambil napas dalam-dalam dan menekan bel pintu. Pintu dibuka oleh seorang wanita paruh baya yang ramah.
"Selamat datang" kata wanita tersebut.
Lily menganggukkan kepalanya. "Terimakasih. Perkenalkan nama saya Lily".
"Saya adalah Ibu Kim, ART di sini. Silakan masuk."
Lily tersenyum dan mengikuti Ibu Kim ke dalam rumah. Lily mengikuti Ibu Kim ke dalam rumah dan melihat bahwa rumah tersebut sangat luas dan mewah.Ini bukan kali pertamanya Lily melihat rumah mewah karena Ia memiliki banyak pengalaman karena para anak yanh di asuhnya.
Lily mengedarkan pandangannya,mulutnya berdecak kagum. Ia kemudian melihat seorang pria yang tampan dan elegan sedang duduk di sofa, memandang keluar jendela.
"Permisi tuan. Lily calon baby Sitter tuan muda Ju-Anh baru saja tiba". Ucap ibu Kim hormat.
"Selamat datang, Lily," kata pria tersebut, memalingkan wajahnya ke arah Lily.
"Terimakasih tuan". Lily sedikit memalingkan wajahnya.
"Saya adalah Yu-Seok, ayah Ju-Anh. Saya senang Anda sudah tiba."
Lily tersenyum dan menyapa Yu-Seok dengan hormat. "Selamat sore, Tuan Yu-Seok. Saya Lily, pengasuh baru Ju-Anh."
Yu-Seok berdiri dan mendekati Lily, memberikan tangannya untuk dijabat. "Saya senang bertemu dengan Anda, Lily. Saya harap Anda bisa membantu Ju-Anh dalam masa sulit ini."
Lily mengatupkan kedua tangannya,menolak bersalaman secara lembut. "Aku harap tuan Yu-Seok mengerti setelah melihat kerudungku". Batin Lily
"Jangan khawatir, Tuan Yu-Seok," kata Lily. "Saya akan melakukan yang terbaik untuk Ju-Anh. Saya akan menjaga Ju-Anh semampu saya".
Yu-Seok tersenyum dan memandang Lily dengan mata yang penuh harapan. "Saya percaya pada Anda, Lily. Saya tahu Anda bisa membantu Ju-Anh melalui masa sulit ini."
Lily tahu bahwa ia memiliki tanggung jawab besar untuk membantu Ju-Anh dan membuatnya bahagia.
Yu-Seok mengangguk dan memandang Ibu Kim. "Ibu Kim, silakan menunjukkan Lily ke kamar Ju-Anh. Saya ingin Lily segera bertemu dengan Ju-Anh."
Ibu Kim mengangguk dan memandang Lily. "Silakan, Lily. Saya akan menunjukkan Anda ke kamar Ju-Anh."
Lily mengikuti Ibu Kim ke kamar Ju-Anh, merasa sedikit takut dan bersemangat untuk bertemu dengan anak yang akan dia asuh.
Bayi mungil Ju-Anh terbaring lelap di atas tempat tidurnya. Sungguh menggemaskan.
Yu-Seok kembali memanggil Lily ke ruang tamu dan menjelaskan tentang cara kerja sebagai pengasuh Ju-Anh.
"Lily, saya ingin menjelaskan tentang cara kerja sebagai pengasuh Ju-Anh," kata Yu-Seok. "Saya berharap Anda bisa memahami dan mengikuti aturan-aturan yang saya tetapkan."
Lily mengangguk dan memandang Yu-Seok dengan hormat. "Saya memahami, Tuan Yu-Seok. Silakan jelaskan."
Yu-Seok memulai menjelaskan tentang jadwal kerja, tanggung jawab, dan aturan-aturan yang harus diikuti Lily sebagai pengasuh Ju-Anh.
"Pertama, saya ingin Anda memahami bahwa Ju-Anh masih kecil dan membutuhkan perhatian yang ekstra,usianya baru satu bulan" kata Yu-Seok. "Anda harus memastikan bahwa dia mendapatkan makanan yang seimbang, olahraga yang cukup, dan pendidikan yang baik. Untuk saat ini Ju-Anh hanya butuh susu formula, mungkin beberapa bulan kedepan dia akan makan".
Lily mengangguk dan mencatat hal-hal yang penting.
"Selain itu, saya ingin Anda memahami bahwa Ju-Anh masih dalam masa berduka karena kehilangan ibunya," kata Yu-Seok. "Anda harus memberikan dukungan emosional yang cukup untuknya."
Lily mengangguk dan memandang Yu-Seok dengan hormat. "Saya memahami, Tuan Yu-Seok. Saya akan melakukan yang terbaik untuk Ju-Anh."
Yu-Seok mengangguk dan memandang Lily dengan puas. "Saya percaya pada Anda, Lily. Saya tahu Anda bisa membantu Ju-Anh melalui masa sulit ini."
"Bukankah kamu memiliki pengalaman kerja seperti ini?". Tanya Yu-Seok.
"Benar Tuan, saya pernah mengasuh anak laki-laki dari usia 2,5 tahun sampai berusia 5 tahun.Bayi perempuan dari usia 5 bulan sampai berusia 2 tahun. Dan yang terakhir saya mengasuh anak berkebutuhan khusus". Jelas Lily.
"Benarkah?". Tanyanya tak percaya.
"Benar tuan. Anak berusia 5 tahun yang mengidap autisme". Ucap.Lily
Yu-Seok mengangguk faham. "Aku harap tidak salah memilihmu sebagai pengasuhnya Ju-Anh". Ucapnya.
...
kisah cerita nya bagus banget,dan jalan ceritanya juga bagus.tapi penyusunan peristiwa nya tidak terlalu jelas🙏
tapi saya suka kok🥰
buat Yu Seok belum ya😁
karna saya TKW sama dgn Lily..
innsyaa Allah lama2 kita akan menjalin ikatan emosional dan jalinan kasih dgn Sang anak.
saya mampir nih..
cerita TKW.sama Lily saya pun TKW.