NovelToon NovelToon
CERAI YUK 2

CERAI YUK 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Penyesalan Suami
Popularitas:13.5k
Nilai: 5
Nama Author: Lv Edelweiss

Novel Ini adalah Seasons Kedua Dari Novel Cerai Yuk.

🌹🌹🌹

SINOPSIS

Ditinggal meninggal oleh istri yang sangat ia cintai, membuat dunia seorang Raditya Gunawan, bapak dengan tiga orang anak tersebut, runtuh seketika.

Dia seperti tak memiliki tujuan hidup lagi. Bahkan dirinya tidak mau menikah lagi. Alasan dia bertahan sampai dengan saat ini hanyalah anak-anaknya.

Namun sepertinya prinsip itu mulai tergoyahkan. Saat tanpa sengaja, dia bertemu dengan seorang wanita yang memiliki paras yang begitu mirip dengan mendiang istrinya, Kalista Vionita (Lilis)

Tetapi meski wajah mereka sangat identik, karakter keduanya sangat berbeda. Membuat Raditya begitu sulit untuk menaklukkan pribadi perempuan yang bernama Melisa Indah Permata itu.

"Harus berapa kali gue bilang. Jangan panggil gue dengan nama Lis, gue nggak suka. Tapi panggil gue dengan nama Melisa.. atau Mel.." - Melisa

"Tapi aku suka panggil kamu dengan nama Lis... atau Lilis.. "- Raditya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lv Edelweiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

RASA YANG SALAH (ADA VISUAL TOKOH)

Spesial Visual Radit Dan Melisa Di Kamar

...----------------...

"Makan dulu Lis..?" Radit membawakan makanan ke dalam kamar. Dia melihat posisi Melisa yang masih berselimut.

"Ntar aja. Gue masih belum laper."

"Udah jam 10 malam sekarang. Emangnya kamu mau makan malam jam berapa?" Radit terdengar ketus.

Melisa membuka selimutnya. Dia lalu melihat kepada Radit. Rambutnya yang panjang dan berantakan, membuat dia lebih mirip singa jantan ketimbang seorang perempuan.

Radit mengambil sisir yang ada di atas meja rias dan langsung menyisir rambut Melisa. Membuat dara manis itu terkejut namun hanya bisa diam.

Radit berdiri dan menyisir rambut Melisa dengan posisi berada di depan Melisa. Membuat Radit begitu dekat dengan Melisa dan Melisa bisa mencium aroma parfum sang duda.

Radit lalu mengambil ikat rambut Melisa dan langsung mengikat rambut istrinya. Dia kemudian duduk di dekat Melisa dan langsung mengambil makan malam yang tadi dia bawa. Sementara Melisa, dia terus saja memperhatikan apa yang Radit lakukan.

"Buka mulut..." Radit menyuruh Melisa untuk membuka mulut. Lalu mulai menyuapi istrinya itu.

"Enak nggak?" tanya Radit. Melisa mengangguk.

"Besok saya udah masuk kantor. Jadi nanti ada perawat yang akan ngurusin kamu."

"Buat apa? Gue kan udah sembuh." ucap Melisa.

"Jangan bandel. Kata dokter kepala kamu terbentur parah waktu kecelakaan. Jadi nggak boleh ada aktivitas berlebihan dulu. Kamu masih harus bedrest."

"Tapi gue udah ada janji sama Kei...Gue..."

Craang!

Radit membanting sendok ke atas piring dengan begitu keras. Menimbulkan bunyi yang sangat berisik. Membuat Melisa terkejut bukan main. Dia pun menutup kedua matanya. Tidak berani untuk melihat suaminya. Tangannya sampai gemetar saking takutnya. Sebab belum pernah dia melihat Radit semarah itu.

Astaga, kenapa dia bisa tiba-tiba meledak kayak gini? - Melisa

"Kenapa kamu tutup mata mu. Buka." pinta Radit. Melisa menggeleng.

"Buka Melisa...!" Suara Radit terdengar tegas. Melisa masih menggeleng.

"BUKA SAYA BILANG!" Radit membentak Melisa. Melisa menutup kedua telinga dengan tangannya. Dia pun mulai menangis ketakutan.

Radit lalu bangun dan meletakkan piring nasi di atas meja rias dengan cara di banting. Dia kemudian keluar kamar dan menutup pintu kamar dengan cara dibanting. Membuat Melisa semakin takut dan tangisnya semain pecah.

Tak lama dari Radit keluar kamar, Melisa mendengar suara deru mobil. Melisa pun segera bangun dari tempat tidur dan bergegas menuju jendela. Dia membuka sedikit tirai kamar Radit dan melihat bapak tiga anak itu pergi dengan mobilnya.

Mau kemana dia udah malam gini? - Melisa

Mobil Radit sudah keluar dari car port dan langsung melaju kencang meninggalkan rumah.

Melisa menutup kembali gorden jendela dan mulai bingung. Dia merasa ada yang aneh dengan suaminya itu.

Apa ada yang salah dengan kalimat gue tadinya? Perasaan, gue sering bahas tentang Kei di depan dia. Tapi nggak pernah semarah ini.

Melisa mengambil ponselnya. Dia langsung mendial nomor Sintya. Tak berselang lama, panggilan pun tersambung.

"Halo Lis.. ada apa?" tanya Sintya di telepon.

"Sin, sorry ya... gue udah ganggu lo malam-malam gini. Soalnya ada yang mau gue tanyain sama lo."

"Iya nggak papa. Lo mau tanyak apa, Lis?"

"Soal mas Radit, Sin."

"Emangnya mas Radit kenapa?"

"Gue nggak tau Sin. Tapi tiba-tiba aja, dia marah-marah dan ini tuh marahnya ngeri banget. Gue sampek takut di buatnya."

"Oh.. hahaha. Lo kaget ya?" Sintya terdengar santai saja menanggapi cerita Melisa.

"Kok lo masih bisa ketawa sih? Gue serius Sin." ucap Melisa.

"Besok gue kerumah lo. Gue cerita semua ya?" ucap Sintya.

"Terus sekarang gue harus gimana?" tanya Melisa.

"Sekarang mas Radit dimana?"

"Udah pergi dengan mobilnya."

"Ya udah, lo diemin aja. Ntar kalau dia pulang lo nggak usah ngomong apa-apa lagi. Udah, sekarang lo tidur palingan bentar lagi dia pulang." ucap Sintya.

"Oh, gitu ya... oke deh. Thanks ya Sin." Melisa menutup telepon.

Dan benar saja, setelah Melisa menutup telepon Sintya, dia pun mendengar suara mobil Radit masuk ke halaman rumah. Melisa pun membersihkan nasi di tempat tidur yang sempat berserakan karena di hempas oleh bapak tiga anak tadi.

Tetapi, belum juga Melisa selesai membersihkan tempat tidur Radit, Radit sudah lebih dulu masuk dan melihat ke arahnya. Namun Melisa diam saja, mengikuti saran Sintya. Radit pun langsung mendekati dirinya.

"Biar saya aja." ucap sang pria dewasa. Melisa pun langsung mematuhinya. Tanpa protes dan tanpa ocehan. Diam. Sebab diam adalah emas. Haha.

Melisa hanya memperhatikan saja Radit merapikan tempat tidurnya. Mengambil sapu dan menyapu nasi yang berserakan di lantai. Setelah semua bersih, Radit membuang nasi-nasi itu ke tempat sampah. Melisa masih berdiri mematung bahkan sampai Radit kembali ke dalam kamar.

Radit terdiam sejenak, lalu melihat kepada Melisa yang masih bersandar di tembok kamar, dengan posisi kedua tangan ada di belakang pinggulnya. Persis kayak anak bego!

Radit berjalan perlahan mendekati Melisa. Sorot matanya penuh makna sehingga membuat Melisa takut. Melisa mengira, jika suaminya itu akan memukul dirinya. Namun nyatanya tidak.

Ya, mana mungkin Radit memukul Melisa. Sebab Radit bukanlah pria ringan tangan seperti yang ada di dalam pikiran buruk gadis manis itu.

(Play : Ungu - Demi Waktu)

Setelah Radit berdiri sangat dekat dengan Melisa. Dia memiringkan sedikit kepalanya, melihat kepada Melisa.Dan karena Melisa terus saja menundukkan kepalanya, membuat Radit menarik napas panjang.

"Saya minta maaf ya...?" ucap Radit. Melisa mengangguk cepat.

"Kamu... mau tidur lagi nggak?" tanya Radit. Melisa lagi-lagi mengangguk. Namun Melisa belum berani untuk melihat suaminya itu.

Tiba-tiba saja Radit meletakkan telapak tangan kanannya ke dinding kamar, tepat di samping kepala Melisa. Membuat Melisa mengangkat terkejut dan mengangkat perlahan kepalanya. Membuat wajahnya langsung berhadapan cukup dekat dengan wajah Radit.

Melisa bahkan bisa merasakan hembusan napas duda tampan tersebut. Membuat ritme detak jantungnya langsung berubah note-nya. Menjadi kacau dan berantakan sekali.

Posisi macam apa ini? - Melisa

"Saya boleh minta sesuatu nggak dari kamu?" tanya Radit. Matanya terus saja menatap dua bola mata Melisa.

"Apa?" tanya Melisa lirih.

"Jangan pernah lagi dekat dengan Kei..." ucap Radit.

"Kenapa?" Melisa juga terus melihat sorot mata Radit.

"Karena saya nggak suka. Saya cemburu." ucap Radit tegas.

Tiba-tiba saja Melisa hendak tertawa namun masih ia tahan. Dia menundukkan kepalanya dan barulah tertawa lepas. Namun tidak dengan Radit, ekspresinya tidak berubah sama sekali. Masih datar seperti jalan tol.

"Saya serius. Kenapa kamu tertawa? Emang ada yang lucu?" tanya Radit. Masih dengan raut wajah serius.

Melisa benar-benar tidak tahan lagi, dia terus saja tertawa. Membuat perasaan Radit menjadi antah berantah. Berantakan.

Melisa menggelengkan kepalanya dan melihat Radit dengan senyum di bibirnya. Raut wajah Melisa yang tadinya takut, langsung berubah menjadi happy lagi.

"Kaku banget sih?" ucap Melisa.

"Jadi kamu maunya saya gimana?"

"Ya nggak gimana-gimana juga." Melisa menutup bibirnya dengan tangannya. Dia berusaha agar tidak tertawa lagi. Takut sang duda tersinggung. Merasa tidak di hargai usahanya.

Namun siapa sangka, sikap Melisa yang memegang bibirnya, disalah artikan oleh Radit. Dia mengira jika Melisa memberikan kode kepadanya, untuk mencumbu bibir sang gadis.

Radit memegang tangan Melisa dengan tangan kirinya, sedang tangan kanannya masih pada posisi awal. Menempel pada tembok kamar.

Radit memindahkan tangan Melisa dari bibir sang gadis. Dan dengan cepat dia menautkan bibirnya kepada bibir Melisa. Membuat Melisa menutup matanya dan mulai menikmati lumatan-lumatan bibir sang suami.

Tangan Melisa pun mulai menjajaki punggung Radit bahkan sesekali ia membelai rambut suaminya itu. Yes, Melisa mulai merespon ciuman Radit. Membuat hasrat duda tampan itu pun semakin menggila.

Radit kini mulai membuka kancing piyama Melisa, dan menyibaknya sampai terjatuh ke lantai. Menyisakan hanya pakaian dalam Melisa saja.

Radit membawa Melisa menuju tempat tidur dan semakin menggila di atas dada sang jelita. Bermain lembut di sana, mengeluarkan desahan-desahan dari mulut sang jelita.

Setelah Melisa merasa, jika Radit sudah cukup lama bermain di dua area sensitifnya, Melisa pun tidak mau hal sebelumnya kembali terulang lagi. Dia pun mengubah posisi, menjadikan dirinya berada di atas sang duda. Membuka baju kaos Radit dan mulai menciumi dada suaminya itu.

Melisa benar-benar seperti kehilangan jati dirinya saat bersama Radit. Dirinya yang biasanya sangat menjaga image, kini luluh seketika di pelukan Radit.

Begitu juga dengan Radit. Impiannya yang hanya ingin menjadikan Kalista sebagai satu-satunya wanita yang memiliki jiwa dan raganya, hancur seketika. Sebab kini ia dan Melisa benar-benar telah menyatukan raga. Menjadi suami istri sesungguhnya.

Apakah Radit akan menyesali apa yang telah ia dan Melisa lakukan malam ini? Yang jelas, kini posisi Melisa sudah berada di bawahnya, Namun Kalista yang masih tetap ada di hatinya.

Aku mencintaimu, Kalista Vionita - Raditya

...****************...

Jangan pernah menikah dengan seseorang yang masih terjebak dengan masa lalunya., sebab... kamu mungkin memiliki raganya, tapi tidak dengan hatinya... -LV Edelweiss 😭😭😭

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

ADUH... GIMANA YA RASANYA JADI MELISA...? TOLONG TISUU DONG.. 😭😭😭

1
Jumi Saddah
jangan2 melisa adlh kembaran kalista,,bisa sja kan,,
Dede Ratnasari
iihh bisa ga jangan panggil Lo Lo gi tuh mas misalnya 😄😄🤭
LV Edelweiss: karakter melisa dan kalista berbeda dari segi tata bahasa. nnti ada bagian yang menjelaskan. 😊🙏 apa sebelumnya udah baca yang cerai yuk 1 kk?
total 1 replies
Jumi Saddah
wah,,radit perlu di ruqyah deh,,klo melisa thu bakalan kecewa deh,ternyata hanya di anggap kyak bayangan sja,,,seolah2 melisa adalh kalista,,,
LV Edelweiss: Sakit tapi tak berdarah... saingannya org yg udah nggak ada
total 1 replies
Mbing
aaahhh.. suka banget karyanya Thor 🥰🥰🥰
yg ngikutin dari season 1 pasti seneng banget ada lanjutannya. semangat terus Thor, ditunggu lanjutannya
LV Edelweiss: Makasih kak... semoga bisa terus memberikan yang terbaik ya kak... 😇🙏
total 1 replies
Jumi Saddah
wah,,moga nggak pakai amnesia ya,,
LV Edelweiss: maaf bukan drama channel ikan terbang kk 😆
total 1 replies
Tutiks
lanjut lagi up nya
LV Edelweiss: kasih rating dulu dong... 🥺🙏
total 1 replies
Tutiks
lanjut lagi dong up nya
LV Edelweiss: kasih rating dulu dong... 😆
LV Edelweiss: Ditunggu ya... 😘
total 2 replies
Jumi Saddah
suka sm cerita nya,,,
LV Edelweiss: Masha Allah... makasih kk baik.. 😇
total 1 replies
Ripah Ajha
keren 👍
LV Edelweiss: maaacihh... 🥰😗
total 1 replies
Yulia Irawan
🤣🤣🤣🤣 kena prank...
LV Edelweiss: hahhaha.... kasian ya 😄
total 1 replies
Lilis Yuanita
kshn lah dia pgn jg d cium
LV Edelweiss: Hahaha... kering bibirnya... sabar sabar... 😆
total 1 replies
Yulia Irawan
Melisa yang minta cerai yuk...🤣🤣🤣
LV Edelweiss: Dia mulai takut dengan perasaan nya sendiri😆
total 1 replies
Yulia Irawan
suami kontrak...😅
LV Edelweiss: Iya.... 😜
total 1 replies
Yulia Irawan
Melisa suka sama Kevin th?
LV Edelweiss: sepertinya... 😆🤣
total 1 replies
Yulia Irawan
nggak bisa jujur , takut menyakiti hati Bianca...
LV Edelweiss: soalnya Radit udah beberapa kali nolak Bianca yang menawarkan diri utk di nikahi. ya jadi gk enak sndri. 🤣
total 1 replies
Yulia Irawan
cemburu ya mas...??? 🤣
Yulia Irawan: 🤣🤣🤣🤣🤣
LV Edelweiss: sepertinya 🤣
total 2 replies
Yulia Irawan
Bianca siap-siap patah hati....💔
tapi jangan jadi jahat lagi ya... 😊
btw, bapaknya Kalista tau nggak ya kalau anaknya udah meninggal
LV Edelweiss: nanti ada bab yg ceritain masalah itu kk 😊
total 1 replies
Yulia Irawan
liiissss........
LV Edelweiss: hahaha 🤣🤣
total 1 replies
LV Edelweiss
Kita lihat aja, bagaimana akhir kisah ini hahahaha
Yulia Irawan
kayaknya tiga tahun lagi Melisa yang minta cerai yuk ... tapi Radit nya nggak mau...🤣🤣🤣🙏
Yulia Irawan: 🤣🤣🤣 entah lah... atau malah Radit yang minta cerai yuk...
soalnya nggak kuat nahan perasaannya. kalau diungkapkan takut menghianati Kalista... 😂😂😂
LV Edelweiss: kayaknya... atau justru nnti Melisa yang bucin. entahlah. biar waktu yg menjawabnya 😆
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!