Aruna Neisa Bachtiar seorang gadis cantik dan ceria berusia 22 tahun. ia memiliki kehidupan yang nyaris sempurna dan memiliki pacar yang sangat dia cintai.
Berbanding terbalik dengan Abyan fahrizal, lelaki sederhana berusia 25 tahun yang sedang berjuang menghidupi keluarga nya pasca ditinggal oleh sang ayah.
Pada suatu hari bagaikan tersambar petir, tepat di hari kelulusan, aruna mendapat kabar yang sangat mengejutkan. kabar itu datang dari sang ayah yang memutuskan untuk menjodohkan putri semata wayangnya itu dengan seorang lelaki yang 180 derajat berbanding terbalik dengan kriteria lelaki idaman nya aruna.
Apa yang akan terjadi selanjutnya? akankah aruna menerima nya?
atau mungkin hal ini akan mengubah kehidupan aruna secara drastis?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vanaaut, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kontrak pernikahan
Tok...tok...tok...
Terdengar suara orang mengetuk pintu, ternyata itu adalah mba siah yang ingin memanggil Runa dan Byan untuk sarapan bersama.
Byan turun terlebih dahulu, disusul dengan Runa. ternyata semua orang telah berkumpul di meja makan. Ada papa Gun, mami irma, ibu Rita dan Arsyi.
Di atas meja telah terhidang banyak makanan serta cemilan. Padahal ini masih pagi. Semua orang menyantap makanan dengan lahap. Ditengah-tengah keheningan. Papa Gun angkat bicara,
"Byan, nak apa rencana kamu kedepan nya bersama Runa?" tanya papa Gun.
"pa, Byan minta izin untuk membawa Runa tinggal bersama Byan" Jawab Byan.
"Uhuk..Uhuk.."
Runa tersedak dan batuk batuk mendengar pernyataan dari Byan, lalu Byan dengan sigap menuangkan air dan memberinya pada Runa.
"Untuk apa meminta izin, Runa sudah menjadi istri mu dia tanggung jawab mu nak" Ucap papa Gun.
Runa geram terhadap Byan yang ingin membawa dia pergi dari sini.
"Papa apa-apaan ini pap, Runa ga mau pergi dari sini, Runa ga mau ninggalin papa dan mami disini" Ucap Runa.
Orang-orang pun heran apalagi ibu Rita, dia tidak menyangka Runa tidak ingin ikut bersama suami nya. tetapi ibu Rita masih mencoba mengerti bahwa Runa adalah seorang anak yang sedari kecil sudah terbiasa hidup mewah, jadi wajar jika ia ingin tetap di istana nya ini.
Papa Gun melepaskan sendok dan garpu di tangan nya, dan mulai menatap kearah Runa.
"Runa, ingat statusmu sekarang, kamu sudah menjadi istri Byan. menuruti perintah suami itu hal yang wajib bagimu" Ucap papa Gunawan dengan serius kepada Runa.
Runa berdiri dengan kesal lalu meninggalkan makanan nya yang masih tersisa dan pergi menuju kamar nya.
"Runa.. nak"
Mami Irma ingin mengejarnya, namun di larang oleh papa Gun.
"Biarkan saja ma, Byan yang akan berbicara padanya".
Ucap papa Gun sembari melihat ke arah Byan memberikan perintah untuk segera menemui Runa. Byan pun langsung jalan menuju kamar untuk berbicara pada Runa.
"Assalamualaikum Runa" Ucap Byan dengan halus sembari membuka pintu kamar Runa.
Disana terlihat Runa sedang duduk di pinggir kasur sembari menatap kearah Byan dengan sinis.
"Aku ga mau ikut bersama mu! jika kau mau pergi, pergi saja sendiri! jangan mengajakku!" Ucap Runa dengan amarah.
"Runa.. Runa sekarang adalah istri nya mas, Runa tanggung jawab mas, sama kaya apa yang papa bilang tadi. Mas mau Runa ikut mas, mas janji bakal buat kamu bahagia dan nyaman tinggal bersama mas" Ucap Byan dengan penuh percaya diri meyakinkan Runa.
Runa terdiam sejenak, dan mulai berfikir.
"Jika kamu ingin aku ikut bersama mu, Mari kita membuat perjanjian" Ucap Runa.
Byan menyipitkan matanya dan bertanya perjanjian seperti apa yang Runa maksud.
"mudah saja hanya 3, yang pertama kamu tidak boleh menyentuhku sedikitpun, kedua, kamu tidak boleh mencampuri urusan ku sama sekali. dan yang ketiga, karena aku sama sekali tidak mencintai mu, kita hanya akan melakukan Drama pernikahan ini 6 bulan! setelah itu kamu harus ceraikan aku!" Ucap Runa.
Byan benar-benar speechless mendengar perjanjian yang dibuat Runa.
"tidak, mas ga mau dek. pernikahan ini bukan permainan, kita bersaksi didepan Allah, didepan orang tua. sudah sepatut nya kita menjalani dengan semestinya". Jawab Byan dengan tegas.
"Oke, kalo kamu ga mau, jangan harap aku akan ikut bersama mu. bahkan jika papa memaksa pun aku tidak akan mau! kamu pikir saja, aku bisa kabur kapanpun yang aku mau kecuali kamu menjaga ku 24 jam non stop, aku yakin kamu ga bakal bisa ngelakuin itu!". Ucap Runa dengan ancaman nya.
benar saja banyak celah untuk Runa kabur dan Byan tidak bisa pungkiri itu. karena Byan tidak mungkin berada disisi Runa 24/7. Ia harus bekerja dan melakukan aktivitas lain.
Kalo sudah diancam seperti ini, Byan tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Ia benar-benar bingung dan sedih, ternyata Runa sangat menghindari dirinya.
"Kenapa diam? bingung ya? baiklah aku akan berikan kamu waktu untuk menjawab sampai malam nanti!"
Ucap Runa lalu berjalan keluar kamar, Namun langkahnya berhenti tepat disamping Byan.
"Dengar! aku bukan lah istrimu dan juga sebalik nya, kamu bukan suami ku. jangan pernah mencoba untuk menguasai ku dan orang tua ku!"
Runa mengatakan hal itu dengan suara yang dibalut dengan kebencian sambil menunjuk ke arah Byan, lalu matanya pun melirik ke arah jari manis nya yang memakai cincin pernikahan pemberian Byan.
Runa pun melepas cincin yang melingkar di jari manis nya lalu membuang cincin itu kesembarang tempat. Dan melanjutkan langkah nya keluar dari kamar.
Hal ini membuat Byan begitu sakit melihat perlakuan Runa. Namun ia berusaha untuk tetap sabar. Runa sudah membuat kontrak pernikahan, mengancam nya, dan membuang cincin pernikahan pemberian nya. Bagaimana Byan tidak sedih dengan semua itu.
Ini benar-benar pilihan yang begitu sulit bagi Byan. Kenapa Runa membuat perjanjian seperti itu? apa mau nya? sebegitu tidak berharganya kah Byan dimata dia?. Pertanyaan pertanyaan yang terus berputar dikepala Byan.
......................
Sudah beberapa jam berlalu, Byan masih bergelut dengan fikiran nya sendiri. lalu, Byan berjalan menuju kamar dengan langkah ragu. Ia yakin Runa pasti telah menunggu nya untuk mengetahui jawaban dari Byan.
Byan segera berjalan menuju kamar dan benar saja Runa sudah ada didalam kamar dan meminta jawaban persetujuan dari Byan.
Byan telah berfikir panjang akan hal itu. Runa adalah tanggung jawab dia, dia sedang memegang amanah papa Gun. Ia tidak ingin jika Runa melakukan hal-hal yang beresiko.
"Aku akan menyetujui nya jika kamu juga menyetujui perjanjian yang aku buat" Ucap Byan dengan santainya.
"Apa-apaan kamu! ya jelas aku ga mau lah". Bantah Runa
" Yaudah kalo ga mau, aku juga ga mau. Biarin aja aku jadi pengangguran yang harus ngejaga kamu 24/7, nanti aku tinggal bilang ke papa, aku ga kerja aku harus ngejaga anak kesayangan nya ini kalo engga nanti dia kabur". Ucap Byan dengan sedikit tersenyum licik.
Runa menunjukan wajah yang sangat kesal dengan jawaban Byan. namun, dia percaya dengan apa yang dikatakan Byan.
"Baik! apa mau kamu?!" Tanya Runa.
"tidak banyak, hanya 1. selama kita masih memiliki hubungan pernikahan yang sah. kamu harus melakukan peran kamu sebagai seorang istri". Ucap Byan
" Ga bisa! aku udah bilang pertama kali kalo kamu ga boleh menyentuhku sedikitpun!" Jawab Runa
"Hubungan suami istri bukan hanya hubungan badan kan? Kamu bisa memasak untuk ku, meminta izin padaku jika mau kemana-mana dan menuruti perintah ku selagi itu berisi kebaikan untukmu. Bagaimana?". Ucap Byan
"Ihh dasar licik! Aku gamau" Bantah Runa
" Oh yasudah aku juga gamau, lalu biarkan akau melakukan hal yang seharusnya aku lakukan yaitu minta resign dari papa".
Jawab Byan sembari tersenyum licik dan berjalan keluar kamar seakan akan ingin menemui papa Gun.
" eehh tunggu.. apa yang kamu lakukan?! baiklah-baiklah aku akan menyetujui nya".
Namun hal ini langsung di cegat oleh Runa
Byan menghentikan langkah jya dan tersenyum mendengar jawaban dari istrinya itu. Dan mereka pun saling berjanji mereka satu sama lain.
Jangan lupa like, share dan coment karya nya vanaaut yaa, suapaya makin semangat buat update tentang Runa dan Byan😍
Have a great day Readers 🥰♥️