Nibiru tidak menyangka akan diputuskan pacarnya setelah berjanji akan menikahinya. Padahal hubungan mereka sudah berjalan selama lima tahun, tetapi dengan mudahnya pria itu mengakhirinya.
Kalut akan sakit hati, Nibiru ditantang oleh seorang kuli bangunan tampan yang mempunyai identitas misterius untuk menikah dengannya. Berawal dari tantangan, berakhir di pelaminan, kisah cinta Nibiru dan Bumi dimulai saat ini.
Apakah pernikahan karena taruhan ini akan berjalan mulus ataukan justru berubah jadi petaka untuk keduanya ? Nantikan kisah Nibiru dan Bumi, dua planet yang seiras dan sama, memiliki makna yang sama sebagai tempat hidup manusia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Harsie Alive, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dia Sudah Hancur Bang
Malam semakin larut, Siapa sangka Nibiru terkena efek alkohol. Makin dia minum, makin aneh racauannya, pantas saja dia berani menantang Bumi tentang pernikahan.
Wajahnya merekah bak bunga kembang sepatu, tatapannya sayup dan tubuhnya memanas.
"Ayo lagi!! Minum lagi!!" Seru gadis itu sambil meracau tidak jelas, mengangkat kaleng minumannya sambil tertawa seperti orang gila.
Di hadapannya, Daisy dan Fajar sudah terkapar, mereka kalah taruhan dan malah harus minum banyak sampai pingsan.
Bumi terbelalak menatap kaleng minuman, dikira minuman berkarbonasi ternyata minuman yang mengandung alkohol.
"Hahh.... Fajar... Sudah dibilang beli minuman karbonasi, Lo beli alkohol, dasar goblok!" Kesal Bumi. Dia tidak sadar karena tak ikut minum. Bumi memang pemilih soal minuman, dia hanya akan minum air putih hangat jika malam sudah bertahta.
Nibiru meracau, ditatapnya Bumi sambil ditunjuknya wajah itu.
"Hehehe..... Tampan!" Ucapnya sambil tertawa cengengesan.
Phuk! Phuk! Phuk!!
Tangan Nibiru mendarat dan memukuli dada bidang pria itu, ohh seandainya dia sadar besok, mudah-mudahan dia lupa apa yang barusan dia lakukan pada Bumi.
"Nibiru, kau sudah mabuk, sebaiknya tidur bersama Daisy," ucap Bumi.
Nibiru mengangkat kepalanya lalu menatap Bumi dengan mata memelas,"nggak mau!"
"Huwaa.... Nggak mau!" Teriaknya.
"Agus! Kamu jahat! Tega kamu melakukan itu padaku, bahkan sekarang kamu bersama Devi adikku, kalian berdua memang jahat!" Sergahnya.
Mata Nibiru dipenuhi dengan embun yang akan segera berubah menjadi hujan. Sakit hatinya dia teriakkan dengan racauan dari bibir cherrynya.
Rasanya seperti terjepit, terhimpit diantara celah batu dalam goa yang tak ada jalan keluar, hanya disambut dengan suara hening mencekam dan kegelapan yang menelan, sesak!
Dia menatap Bumi seolah Bumi adalah pria itu, pria yang telah menyakiti hatinya dan dengan begitu mudahnya membuang perasaan Nibiru dan menghancurkan hubungan yang sudah terjalin selama tujuh tahun.
"Agus... Dasar berengsek! Lima tahun bukan waktu yang sebentar! Tapi selama Lima tahun hanya aku kah yang menganggap hubungan ini spesial? Hahahaha..... Apa karena aku tidak lulusan sarjana, apa karena aku tidak secantik Devi, ataukah karena aku hanya pekerja biasa sampai kau menganggap aku remeh!?Kau mengajakku melakukan hal menjijikkan itu hanya untuk memenuhi hasrat mu, tentu aku menolaknya bajingan, aku bukan perempuan murahan!" Pekiknya.
Nibiru mengeluarkan semua unek-unek nya. Benar kata orang, alkohol adalah cara terbaik untuk mendengar rahasia besar seseorang.
Nibiru mengungkapkan kekesalan dan kebenciannya, sedang Bumi hanya diam dan mendengarkan.
Shock sedikit tidak mempengaruhi Bumi. Dia mendengar dengan jelas apa yang diucapkan gadis itu.
"Nibi... Nibiru, kamu mabuk, ayo istirahat!" Ajak Bumi.
Nibiru menggelengkan kepalanya lalu tertawa," hahahha.... Kamu.... Kamu juga berpikir kalau aku itu bodoh kan! Mempertahankan hubungan selama lima tahun, padahal tahu cuma dimanfaatkan," Nibiru meratapi dirinya, tapi tak sekalipun dia menangis.
" Apa kamu masih mencintai orang itu?" Tanya Bumi sambil menatap Nibiru.
Gadis itu menggelengkan kepalanya dengan cepat, lalu ditepuknya dadanya," sudah lama cintaku hangus tergerus, aku tidak mencintai nya tapi bertahan karena prinsip! Aku berpacaran dengan tujuan menikah, tapi ternyata... Prinsipku tidak menang!" Ucap Nibiru.
"Apa aku salah punya prinsip seperti itu? Atau haruskah aku jadi sama seperti wanita lain yang dengan mudahnya membuka selangkangannya dan menggoda pria di luar sana demi sebuah cinta yang semu?" Ucap Nibiru.
Bumi terdiam membisu, ucapan Nibiru benar-benar sebuah penilaian mengejutkan di tengah dunia yang fana ini. Mungkin orang lain akan mengatakannya sok suci atau sok alim, tapi sejujurnya bukankah ini prinsip yang normal baik sesuai agama manapun, kepercayaan manapun dan norma manapun?
Tapi kenapa justru perempuan dengan prinsip kuat ini yang dianggap tidak normal oleh masyarakat?
"Kamu gak salah Nibiru, kamu tidak salah, hanya belum bertemu orang yang tepat!" Ucap Bumi.
Nibiru terkekeh," hahahahaha..... Gak peduli ahh... Ummm??" Nibiru tiba-tiba memiringkan kepalanya, dia menunjuk ke wajah Bumi.
" Kamu akan menikahiku kan!? Lihat saja akan ku tagih janjimu! Bantu aku.... Aku ingin buktikan pada mereka kalau aku akan hidup bahagia!!" Ucap Nibiru.
"Kamu yakin mau?" Tanya Bumi sambil tersenyum kecil, di matanya segala yang dilakukan Nibiru sangatlah menggemaskan.
Celotehan dan racauan dari bibirnya itu masih saja sama dengan saat mereka SMP. Nibiru tidak berubah, dia masih saja gadis polos yang banyak bicara.
"Um! Mau! Lumayan, kan kamu tampan hahahahah.... Ohhh aku jadi kayak cewek mesum!" Ujarnya sambil merinding sendiri dengan dirinya.
Tiba-tiba Nibiru menghamburkan pelukannya pada Bumi, " udah jangan ribut, aku ngantuk!" Keluh gadis itu.
Bumi terdiam membeku, membiarkan Nibiru memeluknya. Tak butuh waktu lama, suara dengkuran halus terdengar dari bibir gadis itu.
"Cepat sekali tidurnya," gumam Bumi.
Dia menatap sekitar, jejeran kaleng minuman yang terbuka, bungkusan Snack yang tergeletak dimana-mana, kartu yang sudah berserakan dan dua anak manusia yang terkapar di atas dipan menjadi pemandangan lucu di mata Bumi.
"Hah.... Dasar mereka ini," gumam Bumi sambil geleng-geleng kepala.
Diangkatnya tubuh Nibiru dengan perlahan-lahan lalu dibawanya gadis itu menuju kamar Daisy.
"Tidurlah, semoga besok kau tidak malu setelah mengingat apa yang kau lakukan tadi!" Bisiknya.
Ditatapnya wajah cantik itu, hatinya masih berdebar dengan cara yang sama.
"Sepertinya, aku masih menyimpan rasa itu Nibiru, aku semakin menyukai mu," Lirihnya. Dia tidak menyangka kalau sahabat yang sering diceritakan adiknya adalah sosok Nibiru. Takdir memang aneh, mereka dipertemukan kembali setelah belasan tahun berlalu sejak pertemuan terakhir mereka.
"Menikah ya.... Baiklah kalau itu keinginanmu, menolak pun kamu sudah tak bisa Nibi, karena aku akan menjadikanmu milikku," bisiknya.
"Egnhh.... Dasar jahat! " Racauan kecil itu keluar dari bibir Nibiru.
Bumi terdiam sejenak, mengingat nama pria yang disebutkan oleh Nibiru," Agus, Devi? Siapa orang yang Nibiru maksud?" Batinnya.
Setelah memastikan Nibiru terlelap, pria itu melangkah keluar, dan ternyata Daisy sudah sadarkan diri. Daisy memberikan selimut untuk Fajar yang terlelap begitu nyenyak, mungkin pekerjaan berat membuatnya terlelap dengan cepat.
"Daisy, tidur di dalam dek, biar Abang yang rapikan," Bumi menghampiri adiknya dan memapah Daisy.
"Bentar bang, Daisy mau tanya sesuatu dulu sama Abang, ini serius,"ujarnya.
Bumi mengerti, dia duduk di samping adiknya sambil menatap Daisy dengan lembut.
" Apa Abang serius nantangin Nibi untuk nikah?" Tanyanya.
Bumi menganggukkan kepalanya," kamu pasti tahu siapa dia Dai, dia orang yang sering Abang ceritakan pada kamu," ujarnya.
"Abang serius mau jadikan dia kakak ipar kamu, apa kamu keberatan?" Tanya Bumi.
Gadis itu menggelengkan kepalanya, namun raut wajahnya tampak sendu," bang... Kalau Abang serius, please percepat prosesnya, Daisy sudah muak melihat kelurga Nibi yang terus memojokkan dia, Hidupnya udah penuh perjuangan sejak dulu, delapan tahun kami bersahabat tak pernah kulihat dia menunjukkan perasaannya yang sebenarnya, Meski terlihat tegar, jauh di lubuk hatinya dia sudah hancur bang, jadi please jangan permainkan dia bang, " lirihnya.
"Selama Abang tinggal di London, Nibiru yang jadi teman Daisy, dia sudah seperti saudara kandung buat Dai, jadi kalau Abang beneran ada niat, segera lamar dia bang, aku juga lebih tenang kalau Nibiru jadi istrinya Abang," ujar gadis itu lagi dengan penuh harapan.