Lin Feng, seorang Pendekar Langit yang dihormati di seluruh Dunia Langit Surgawi, berhasil mencapai pencapaian legendaris: membangkitkan Seni Pedara Naga Terbang, teknik kuno yang hilang yang mampu membuka Gerbang Surgawi. Namun, kesuksesannya justru menjadi bumerang. Kaisar Langit Xuan, penguasa dunia, diliputi keserakahan dan rasa iri, merancang konspirasi keji untuk mencuri kekuatan Lin Feng—kekuatan yang hanya bisa diambil dengan membunuh pemiliknya.
Dijebak, difitnah sebagai pengkhianat, dan disiksa di penjara paling kelam, Gua Pengasingan Langit, Lin Feng menyaksikan hidupnya hancur berantakan. Bahkan Mei Ling, istri yang dicintainya, dirampas dan dijadikan selir oleh Pangeran Ke-7. Dalam detik-detik terakhir sebelum ajal menjemput, hati Lin Feng dipenuhi amarah dan penyesalan yang mendalam.
"Jika ada kehidupan lain... aku akan membalaskan semuanya!"
Namun, kematian bukanlah akhir baginya. Roda takdir berputar dengan cara yang tak terduga. Jiwa Lin Feng yang penuh dendam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wee nakk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PERSIMPANGAN NASIB
"Desa ini benar-benar hancur! Informasi yang kita dapatkan terlambat! Sial...!" Seorang gadis mengumpat kesal saat tiba di lokasi pembantaian.
"Nona Ling Yue, tenanglah! Ini bukan salah kita, kita telah berusaha semampunya!" Salah seorang pria di antara empat pria lain mencoba menenangkannya.
"Lalu salah siapa? Jaringan informasi kita selalu terlambat!" Nada Su Ling Yue meningkat, membuat orang-orang di sekelilingnya terdiam.
Mereka berasal dari Klan Su, Kota Lembah Bulan. Gadis itu adalah putri kepala Klan Su, Su Ling Yue. Mereka adalah kelompok kedua dari lima kelompok yang dikirim Klan Su untuk misi penyelamatan.
Namun saat mereka tiba, yang ditemukan hanyalah kehancuran. Desa ini merupakan tempat kedua yang mereka datangi dan kembali terlambat. Untuk itulah Su Ling Yue merasa kesal dan marah.
Sebenarnya, Klan Su merupakan klan besar. Bahkan dari segi ahli yang dimiliki, mereka lebih kuat dari Klan Lin. Akan tetapi, selama ini mereka tidak seagresif Klan Lin di bawah pengaruh Qing Min dalam monopoli wilayah.
Organisasi Cakar Naga telah lama masuk daftar buruan mereka sejak sepuluh tahun terakhir. Terlebih saat organisasi itu beraksi di wilayah Klan Su, mereka menjadi semakin dendam.
Su Ling Yue mendengus, "Mereka benar-benar biadab! Haruskah aku meminta bantuan akademi untuk melenyapkan mereka!"
"Maksud nona, Akademi Bulan Perak?"
"Benar! Mereka terlalu licik dan selalu selangkah lebih depan. Aku akan meminta guruku untuk mengerahkan murid-murid akademi dalam perburuan ini, atau desa-desa di wilayah Klan Su akan satu per satu lenyap!"
"Nona, itu masalah serius! Jangan bertindak gegabah, Anda harus meminta pendapat kepala keluarga lebih dulu. Kita tidak bisa bertindak tanpa persetujuannya!"
"Ah, aku paham soal itu. Biar aku yang mengurusnya dengan ayah! Ayo kita pergi! Tidak ada yang bisa kita lakukan di sini! Kita ke desa terdekat, semoga mereka masih aman!"
Keempat pria yang mengikuti Su Ling Yue merupakan kultivator ahli Klan Su. Mereka semua berada di tahap Langit Besar lapisan kedua. Meski Su Ling Yue masih di tahap Tulang Berbakat lapisan kesembilan, semua perintahnya adalah keharusan. Dia adalah pemimpin kelompok ini.
Mereka melesat pergi dengan kecepatan sama saat datang, menuju desa lain yang lebih dekat.
Dalam perjalanan, mereka sempat terhenti karena menemukan jejak pergerakan anggota Organisasi Cakar Naga. Salah seorang ahli Langit Besar yang bersama Su Ling Yue memastikan dengan pengalaman bahwa jejak itu milik komplotan Organisasi Cakar Naga.
Terlihat di dedaunan terdapat ceceran darah. Itu menjelaskan dua kemungkinan: mereka sedang membawa korban hidup yang terluka atau beberapa dari mereka tengah terluka. Yang jelas, kesimpulannya pergerakan mereka terburu-buru.
Berbekal ini, kelompok Su Ling Yue mengikuti jejak yang ada. Arah yang mereka tuju sama dengan jalan yang dilalui Lin Feng sebelumnya.
Saat matahari menampakkan seluruh sinarnya, Lin Feng telah keluar dari wilayah lembah. Ia telah jauh dari tempat tinggal keluarganya, meski tahu tapi mengabaikannya. Lin Feng hanya ingin pergi ke desa terdekat dan mencari informasi tentang tujuan sebenarnya Organisasi Cakar Naga.
Lin Feng merasa bahwa organisasi ini bukan hanya ancaman bagi keluarganya, tapi ancaman untuk seluruh warga biasa.
Saat di perjalanan inilah ia bertemu kelompok pedagang yang membangun kemah di tepi lembah. Terdapat beberapa kemah dan gerobak kuda tertata rapi.
"Mungkin mereka sedang menuju kota dan melalui jalur ini! Apakah mereka tidak tahu tentang Organisasi Cakar Naga? Bukankah mereka terlalu mencolok?" Lin Feng mengerutkan dahi, ia hanya berjarak beberapa ratus meter dari kemah tapi bisa menilai bahwa penjagaan yang terlihat sangat terbuka.
"Sebaiknya aku bertanya atau melewati mereka?" Lin Feng tampak ragu, "Tapi jika mereka tidak tahu hal ini, mereka bisa dibantai di sini! Ah sudahlah, sekali berbuat baik tidaklah buruk."
"Oh, ternyata mereka memiliki pelindung tersembunyi! Pantas saja mereka begitu santai!" Saat mulai berjalan beberapa langkah, Lin Feng melihat bayangan masuk ke salah satu kemah. Ia tahu itu bukan hantu, tapi kecepatan kultivator ahli.
Umumnya kelompok pedagang memiliki pelindung bayaran untuk menjaga keamanan. Kehadiran mereka tentu hanya di balik bayangan dan tak terlihat. Mereka hanya akan muncul saat ada ancaman.
Setidaknya, kelompok pedagang ini lumayan besar, jadi Lin Feng menebak seharusnya ada lebih dari lima penjaga bayaran yang disewa. Salah satunya yang baru saja ia lihat.
Dengan wajah datar, Lin Feng perlahan mendekat. Penampilan anak-anaknya tentu tidak mencurigakan. Jadi, ia bisa leluasa mendekat tanpa berurusan dengan penjaga bayaran yang bersembunyi.
DUAK!
"Ah, maafkan aku! Maafkan aku..."
Seorang gadis kecil tiba-tiba menabrak Lin Feng, keranjang berisi buah-buahannya terjatuh berserakan.
"Tidak apa-apa. Kenapa kamu terburu-buru? Setidaknya lihat arahmu berlari," kata Lin Feng kemudian berjongkok mengumpulkan buah yang berserakan.
Wajah gadis kecil itu memerah, ia tampak malu dan gemetar, "Maafkan aku. Jika tidak cepat, aku pasti dihukum Tuan Putri!" Setelah selesai memasukkan semua buah, ia bergegas pergi.
Lin Feng yang melihat itu mengerutkan kening, "Gadis kecil itu... Pelayan?"
"Hei, dari mana asalmu? Apakah kamu tersesat?" Seorang wanita seumuran Lin Mei tiba-tiba muncul dari belakang Lin Feng, membuatnya tersentak.
"Ah, aku sedang tersesat dan berniat—"
"Kamu bahkan lebih muda dariku dan berani berkeliaran di hutan ini? Sungguh anak ceroboh!" Gadis itu mendesah, "Aku Han Xue, ayo ikut aku. Sekitar sini tidak aman untuk anak-anak seperti kita!"
Tanpa menunggu jawaban Lin Feng, Han Xue menarik tangannya menuju salah satu kemah. Di tengah perjalanan, Lin Feng mengamati sekeliling kemah. Ia tidak menyangka gadis ini begitu percaya pada orang baru dan bahkan mengajaknya masuk tanpa curiga.
Di sisi lain, Lin Feng memiliki kesempatan menilai seberapa besar kelompok pedagang ini. Total ada tujuh kemah besar dan tiga kemah kecil, sepuluh gerobak kuda dengan empat puluh kuda penarik.
'Setidaknya, kelompok ini bukan pedagang biasa. Mungkin mereka bangsawan dari kota besar,' gumam Lin Feng.
Saat keduanya sampai di depan kemah kecil, ada beberapa pengawal memeriksa dan berbicara dengan Han Xue. Lin Feng tidak tertarik mendengar, ia menggunakan waktunya untuk mengamati sekitar lebih detail.
Pandangannya tertuju pada beberapa orang yang duduk di bawah pohon, mereka mengenakan pakaian berbeda dari kelompok pedagang.
"Apa yang kamu lihat? Oh, nanti aku jelaskan. Ayo masuk!" Han Xue tanpa ragu menarik tangan Lin Feng ke dalam kemah.
Begitu masuk, terlihat bahwa kemah itu adalah kamar pribadi. Banyak pernak-pernik khas wanita dan pakaian tertata rapi. Juga beberapa peralatan khusus.
'Apakah wanita di dunia ini memang terbuka seperti ini? Bahkan membawa pria asing masuk ke properti pribadi. Ceroboh...!' Lin Feng tersenyum kecut.
"Duduklah," kata Han Xue membersihkan beberapa pakaian dari kotak kayu sebagai tempat duduk.
"Hei, aku tak menyangka kamu bisa sampai sini! Aku tebak, kamu pasti dari wilayah Kota Naga Merah? Apakah desa tempatmu sudah dihancurkan dan kamu melarikan diri sampai sejauh ini?"
Pertanyaan Han Xue mengejutkan Lin Feng. Bukan saja tebakannya benar tentang tempat tinggalnya, tapi ia juga tahu masalah yang terjadi di beberapa desa.
"Kenapa diam? Tidak apa-apa katakan padaku. Kami dari Paviliun Angin Timur, rumah lelang satu-satunya di Daratan Naga Merah! Jadi, kamu akan aman bersama kami!"
"Rumah lelang? Paviliun Angin Timur?" Lin Feng kembali terkejut dengan pengakuan Han Xue.
Pantas saja kelompok ini begitu santai dan percaya diri. Ternyata mereka dari rumah lelang terbesar dan terkenal. Siapapun tidak akan berani mengusik mereka. Bahkan organisasi gelap mana pun tidak akan berkonfrontasi langsung, atau mereka akan berurusan dengan keluarga-keluarga besar mitra bisnis.
Lin Feng pernah mendengar ini dari cerita ayahnya, ingatan itu masih jelas di kepalanya meski sekarang ia bukan Lin Feng yang sebenarnya.
"Jadi, kamu adalah Tuan Putri Klan Han dari Kota Lembah Angin?" Lin Feng memastikan.
"Benar. Hanya Klan Han satu-satunya yang menjalankan bisnis ini sekaligus pemilik Paviliun Angin Timur. Kami sedang dalam perjalanan ke Kota Lembah Pedang untuk berbisnis. Meski Klan Wang tidak ramah pada kami..."
"Lupakan soal itu. Apa kamu tahu siapa yang melakukan pembantaian di beberapa desa akhir-akhir ini?" Han Xue bertanya langsung.
Sekarang Lin Feng seperti mengetahui sesuatu, ia menyembunyikan senyum kecil sebelum kembali datar.
"Organisasi Cakar Naga dari Lembah Naga! Hanya mereka yang kuk tahu memiliki persentase lebih..."
Perkataan tanpa ragu Lin Feng membuat Han Xue tersentak, sebelum segera menutup mulutnya.
"Pelan kan suaramu! Apa kamu tahu, orang-orang yang kamu lihat tadi?" Han Xue melepaskan tangannya dari bibir Lin Feng, "Mereka mengaku dari kelompok Cakar Naga yang telah keluar, dan mereka sedang diburu untuk dihabisi. Jadi, ayah membantu melindungi mereka dengan mengizinkan bergabung,"
"Apa?!" Tentu Lin Feng terkejut, lalu melanjutkan, "Apakah ayahmu idiot! Sejak kapan perampok dan pembunuh seperti mereka kembali ke rumah dengan baik?"
"Aku tahu. Aku juga tidak percaya dengan orang-orang itu, tapi ayah bersikeras menerima mereka. Bahkan ada satu orang terluka yang dirawat tabib pribadi kami," Han Xue menjelaskan.
Lin Feng menopang dagu, "Aku merasa ada yang aneh. Mereka mungkin sedang merencanakan sesuatu dan mengirim orang untuk mempelajari kemah ini."
"Itu artinya, kelompok besar mereka tidak jauh dari sini!" Han Yue memotong.
"Benar! Sebaiknya kamu beritahu ayahmu soal itu!"
DUAR!
Ledakan keras terdengar tiba-tiba, menggetarkan kemah-kemah. Lin Feng dan Han Xue sama-sama terkejut dan terdiam.
di sebelah udah ampe jauh bgt ini ceritanya