NovelToon NovelToon
Bukan Salah Takdir

Bukan Salah Takdir

Status: sedang berlangsung
Genre:Psikopat / Anak Lelaki/Pria Miskin / Mengubah Takdir
Popularitas:418
Nilai: 5
Nama Author: MagerNulisCerita

Dua keluarga yang terlibat permusuhan karena kesalahpahaman mengungkap misteri dan rahasia besar didalamnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MagerNulisCerita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kekecewaan

Sore hari di Rumah Alfian

Setelah sampai di halaman rumah Alfian Angga dan Hutomo segera berjalan cepat menuju ruang tamu.

"ALFIAN... ALFIAN... ALFIAN, DIMANA KAMU ALFIAN. DASAR ANAK SIALAN"—Hutomo

"Kenapa pah, teriak-teriak seperti di hut.."—Suara Alfian terhenti saat tiba-tiba Angga berlari menghampiri Alfian yang baru saja turun dari tangga lalu memberikan pukulan pertama.

"Apa ini maksudnya kak, kenapa dirimu memukulku tanpa alasan. Aww"—Ujar Alfian sambil merintih kesakitan.

Kemudian Angga tanpa bersuara menarik kerah baju Alfian dan melayangkan beberapa pukulan susulan ke wajah dan perut Alfian, hngga membuat tubuh Alfian terhuyung. Sementara Marvin yang meligat sang Ayah lepas kendali segera menenangkan sang Ayah.

"Yah, cukup Yah. Ingat tujuan awal kita"—Marvin

Setelah ditenangkan oleh Marvino, akhirnya Angga mulai tenang. Namun, Tiba tiba "Plak... Plakk. Ini Apa ALFIAN"—Suara tamparan keras dari Hutomo untuk Alfian dan melemparkan foto-foto keterlibatan Alfian atas meninggalnya Istri dan Cucunya.

'"Apa ini pah"—Alfian

Alfian segera foto-foto yang berjajaran di depan mukanya.

"Pah ini tidak seperti yang kalian pikirkan, mans mungkin Fian tega mencelakai bahkan membunuh ibu dan keponakan Fian sendiri Pah"—Alfian terus saja berkelit hingga sebuah rekaman di putar oleh Marvino.

Mendengar rekaman tersebut, Alfian kaget dan ketakutan karena bukti dirinya sebagai otak dari pembunuhan ibu dan keponakannya.

"Ingat perkataan Papa, mulai saat ini Papa tidak pernah memiliki anak seperti kamu dan persiapkan diri kamu untuk mempertanggungjawabkan apa yang sudah kamu perbuat. Karena kami sudah melaporkan kamu ke pihak berwajib.

"Pah, Kak, maafkan Fian. Waktu itu Fian gelap mata. Ampun Pah, ampun Kak jangan jebloskan Fian ke Penjara"—Alfian bersimpuh dan menangis saat memohon maaf kepada Ayah dan kakaknya.

Kemudian, Hutomo menepis tangan Alfian dan mendorong Alfian hingga terhuyung ke belakang.

"Satu lagi, jangan harap kamu mendapatkan sepeserpun harta Papa. Ayo Ngga, Vin kita pulang—Hutomo

Hutomo mengajak Angga dan Marvino pulang, Namun, belum sampai keluar dari pintu ruang tamu.

"Pah... Papah... Mamah pul....lang"—Suara Ratri berubah pelan saat melihat Mertua, kakak ipar, dan Keponakannya dengan raut wajah ingin menerkamnya, namun tanpa basa-basi mereka keluar tanpa menyapa Ratri.

Melihat sang suami terduduk dan menangis Ratri segera menghampiri Alfian.

"Loh pah, ada apa? Apa yang terjadi?"—Ratri sangat penasaran dengan apa yang terjadi pada suaminya itu.

Alfian kembali menangis setelah menceritakan kronologi yang terjadi kelada Ratri.

"Astaga. Kok bisa sih Pah, mama nggak habis pikir jalan pikiran Papah. Kalau sudah begini, apa yang bisa kita lakukan."—Ratri sangat marah dan segers meninggal Alfian yang masih terduduk di lantai ruang tamu.

Sebelumnya Flashback di awal, setelah Alvaro memperoleh bukti-bukti dari Ratri. Ia segera mengirimkan bukti-bukti tersebut ke pada Hendra. Termasuk rekaman di hotel yang menunjukkan adanya Danu yang berinteraksi dengan Alfian sesaat sebelum Danu melancarkan aksinya.

Setelah itu, Hendra datang ke kediaman Angga untuk memberikan bukti-bukti tersebut.

"Tok tok tok"—Hendra

"Kamu, ada apa kamu ke sini. Berani sekali kamu datang ke sini HAH. PERGI!"—Melihat Hendra didepannya Angga sangat Murka.

Namun tanpa basa-basi Hendra melemparkan map coklat yang betisi semua bukti yang ia dapatkan.

"LIHAT. Saya harap setelah ini anda bisa berpikir jernih tuan Angga." —Kemudian Hendra langsung pergi tanpa sepatah kata apapun setelahnya.

"Tunggu"—Suara Angga tercekat

"Kenapa Ngga, Apa ini?"—Hutomo

kemudian Angga dan Hutomo segera membaca, melihat, dan mendengar keseluruhan bukti yang ada dalan map coklat tersebut.

"Kenapa Kek, Pah"—Marvin segera melihat foto-foto tersebut dan mendengar isi rekaman Alfian dan Danu.

Mereka bertiga kaget dan tidak menyangka bahwa pelaku sebenarnya berasal dari keluarga Hutomo sendiri.

Kemudian, Mereka bergegas ke kediaman Alfian dengan meminta antar pak Mamat. Karena mereka khawatir dalam kondisi yang penuh emosional dan pikiran kacau salah satu meminta pak Mamat menyetir adalah solusi yang tepat.

#Flashback off

Setelah urusan dirumah Alfian selesai, mereka Angga, Hutomo, dan Marvino segera bergegas pulang, namun sebelumnya mereka lebih dulu melaporkan tindakan Alfian ke pihak kepolisian.

Sementara, saat sampai dirumah Naura dibuat terheran karena tidak biasanya keluarganya melewatkan makan malam dan memilih ke.bali ke kamar mading-masing.

"tok tok tok"—suara ketukan pintu Naura

"Yah, Ayah... Ayo makan, makan malamnya suda siap"—Naura

Angga membuka pintu "Kamu duluan Aja sayang, papah lagi nggak nafsu makan'm"—Angga

"Loh Ayah sakit? Sudah minum obat, atau mau Naura anter me RS?—Ujar Nara Khawatir

Mendengar sang putri terlihat khawatir, Angga tersenyum untuk menutupi masalah yang ia hadapi di depan putrinya.

"Enggak kok sayang, Ayah cuma nggak nafsu makan. Nanti Ayah makan kok kalau sudah lapar"—Angga

"Bener ya Yah, Naura ke bawah dulu kalau begitu"—Naura segera pergi meninggalkan kamar sang Ayah.

Kemudian, ia menuju kamar sang kakek. Namun aneh, ia mendengar kakeknya menangis.

"Kek Kakek, kakek kenapa. Naura boleh masuk?"—Naura

Beberapa menit sang kakek masih menangis dan itu membuatnya khawatir. Namun, Pintu kabar sang kakek terkunci dari dalan dan tidak ada respon dari dalam.

"Biarkan kakek dan ayah, biarkan mereka menenangkan diri dulu dem"—Tiba-tiba Marvin bersuara dan membuat Naura terkager.

"Tapi kenapa kak, Naura Khawatir karena kakek dari tadi menangis"—Naura

"Tidak semua hal, kamu harus tau dek. Sudah ayo makan"—Ujar Marvin yang memberi pengertian ke pada Naura dan segera mengajak sang adik makan bersama dengan tujuan agar sang adik tidak mengganggu sang ayah dan kakek.

Esok Hari dikediaman Hutomo, suasana sarapan pagi juga tidak seperti biasa.

"Ayah dan kakek nggak ikut sarapan kak"—Naura

"Kakek masih istirahat, kalau Ayah sudah berangkat"—Marvino

Mendengar sang kakak, Naura hanya mengangguk pertanda ia memahami situasi yang terjadi.

Sementara ditempat lain, saat ini Alfian telah didatangi oleh pihak kepolisian dirumahnya.

"Selamat pagi pak, kami dari pihak kepolisian ingin memberikan surat penangkapan kepada bapak atas laporan dari bapak Hutomo. Saya harap bapak dapat ikut dengan kami untuk melakukan pemeriksaan secara sukarela"—Polisi

"Baik pak, tapi saya perlu menghubungi. Pengacara saya terlebih dahulu"—Alfian

"Nanti bisa dikantor Polisi saja pak"—Polisi

Akhirnya dengan pasrah Alfian ikut dibawa ke kantor kepolusian untuk menjalani serangkaian pemeriksaan.

"Loh pak, suami saya mau dibawa ke mana"—Dari dapur Ratri kaget karena melihat sang suami di bawa oleh aparat

"Mah, papah minta tolong hubungi pengacara keluarga kita.

"Iya pah"—Ratri

"Permisi nyonya"—Polisi

Melihat sang suami tertangkap, Ratri hanya bisa pasrah dengan menangkupkan kedua telapak tanganya ke mukanya.

Di Danandra grup

"Vin, datang ke Kafe Kamboja pukul 14.00 ada yang perlu kita bicarakan"—Detektif sewaan Marvino

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Nah guys bagaimana? Seru tidak? Kira-kira apa yang detektif Marvin sampaikan:)

Saksikan Next Chapter

1
bebekkecap
😍
bebekkecap
next kak, gasabar pas semuanya kebongkar🤣
AuthorMager: Sabar kak, masih lama...hhehhe
total 1 replies
AuthorMager
Bismillah, semoga banyak pembaca yang berminat. Aamiin
AuthorMager
Selamat menikmati alur cerita yang penuh plotwist
bebekkecap
seru banget kak, lanjut kak
AuthorMager: siap kak, bantu like and share ya kak🤭
total 1 replies
bebekkecap
makin seru aja ini kak ceritanya, sayang kok bisa cerita sebagus ini penikmatnya kurang👍💪
AuthorMager: Aduh makasih kak, bantu share ya kak🙏
total 1 replies
bebekkecap
Bahasa rapi dan terstruktur secara jelas
AuthorMager: duh, jadi terharu. makasih kak
total 1 replies
bebekkecap
Bahasa rapi dan terstruktur secara jelas
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!