"mbak Reina!! I Love you!!".
"belajar yang bener!! nggak usah cinta-cintaan!! lagian kamu itu calon adik ipar ku!! jadi berhenti menggangu ku!!".
"nggak peduli!! yang penting I love you mbak Gemoy!!".
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma rain, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pengganggu
Di atas motor yang melaju cukup tenang Reina dapat merasakan terpaan angin yang cukup segar di wajah nya. Jalanan Jakarta juga tidak begitu ramai saat ini. Sehingga tidak terlalu berisik klakson yang saling bersautan.
Hari ini dia akan berkencan secara resmi dengan Erlangga. Kencan ala-ala anak muda yang sudah di persiapkan oleh pemuda tersebut. Dia hanya akan ikut bersama Erlangga dan membiarkan pemuda itu menuntun nya hari ini.
Hingga motor besar itu sampai di parkiran mall. Reina dan Erlangga segera turun namun belum sempat Reina membuka helmnya Erlangga dengan cekatan membuka helm tersebut. Perlakuan dan perhatian kecil Erlangga ini mampu membuat Reina tersipu malu seperti remaja-remaja lain nya yang baru saja mengecap dunia asmara.
"hari ini calon istri aku cantik banget. Aku jadi khawatir di buat nya". Ucap Erlangga sambil tangan nya memperbaiki helaian rambut Reina yang sedikit berantakan.
"apaan sih.. Lebay banget!".
"aku takut loh sayang.. Penampilan cantik kamu akan di nikmati mata cowok lain". Erlangga kini memanyunkan bibir nya sambil membayangkan hal tersebut.
"sungguh kekanakan.. Bener kata bang Reino kamu itu terlalu lebay. Udah yuk.. Aku lapar".
Reina dan Erlangga kini berjalan saling bergandengan tangan melewati tempat parkiran di mana mobil yang di kendarai Arga sudah terparkir di sana.
Arga melihat dengan jelas adegan romantis yang mereka lakukan. Berjalan sambil berbicara lalu mereka tertawa bersama dan bergandengan tangan semua itu terpampang jelas di mata Arga.
"seharusnya aku lah yang memegang tangan itu. Aku tidak akan membiarkan kencan kalian berjalan lancar".
Arga menggenggam erat stir mobil nya. Rasa kesal kini menghantui nya.arga keluar dari mobil nya dan mengikuti langkah pasangan tersebut dari jauh.
Apa yang Arga lakukan saat ini mengekori Reina seperti yang di lakukan Erlangga dulu. Saat Erlangga duduk di bangku SMP kelas tiga, pemuda itu juga selalu mengikuti kemana Reina pergi. Sekarang malah giliran Arga yang melakukan nya.
"aku harus cari cara agar kemunculan ku tiba-tiba adalah ketidaksengajaan". Gumam Arga yang keluar dari mobil dan mengikuti langkah Reina dan Erlangga dari jauh.
Rasa cemburu dan kesal Arga kini sudah mengubahnya menjadi seorang penguntit.
Langkah Arga terhenti saat Reina dan Erlangga masuk ke dalam salah satu restoran di dalam mall tersebut. Jika dia masuk maka akan kentara sekali jika dia mengikuti mereka namun jika tidak masuk maka dia akan melewatkan kesempatan mengacaukan kencan dua orang itu.
Hingga seseorang menepuk pundak pria dewasa itu.
"loh sayang.. Kamu ngapain berdiri di sini??".
Arga menoleh dan melihat Tasya kini menatap nya dengan raut wajah yang penasaran. Bagaimana tidak penasaran, seorang Arga yang notabene nya pria yang perfeksionis di kenal dingin dan juga angkuh malah terlihat seperti seorang yang sedang mencurigakan. Berdiri lama di depan pintu masuk restoran tanpa melangkah masuk ataupun melangkah pergi.
Sedangkan Arga yang melihat kedatangan Tasya terlihat seperti seorang yang mendapat kan sebuah jalan. Bukan kah sangat kebetulan Tasya ada di sini sekarang. Dia bisa masuk dan memanfaatkan Tasya sebagai alasan dia ada di tempat ini.
"apa kau tidak lihat aku hanya ingin makan. Tapi aku tidak ingin makan sendirian. Untung saja kamu datang". ujar Arga yang tersenyum penuh arti namun di balas dengan senyuman canggung dari Tasya.
Pasal nya wanita itu datang bersama pria lain tadi. Saat melihat Arga, Tasya malah mengusir pria itu agar tidak ketahuan jika dia selingkuh di belakang nya.
Tanpa menunggu lama Arga menarik paksa tangan Tasya agar ikut bersama nya masuk kedalam restoran tersebut. Di dalam sana mata Arga tertuju pada meja di dekat jendela yang kini sudah di duduki pasangan yang sejak tadi mengumbar aura romantis mereka.
Dengan langkah pasti Arga mendekat ke arah meja tersebut sambil menggandeng tangan Tasya. Sementara Tasya yang tidak tau apa-apa kini ikut dan tak sengaja juga mata nya melihat Reina bersama pacar berondong nya.
"wah kebetulan sekali".
Bukan suara Arga yang menginterupsi Reina dan Erlangga melainkan suara Tasya dengan nada yang meremehkan.
Reina dan Erlangga langsung menoleh ke arah Tasya dan juga Arga yang baru saja datang.
"sayang.. Aku tidak menyangka kita bisa bertemu dengan Reina dan pacar nya". Ucap Tasya dengan girang merasa jika bertemu seperti ini bisa mempermalukan wanita itu.
Reina hanya diam tak mau meladeni dua orang tersebut begitu pula Erlangga yang juga ikut diam malas melihat abang nya yang tiba-tiba muncul bersama pacar nya yang kekurangan gizi tersebut.
"kami akan makan di sini bersama kalian". Ujar Arga tiba-tiba padahal meja di restoran ini ada yang kosong.
Dan tanpa menunggu persetujuan dari Reina dan Erlangga pria itu sudah duduk di kursi yang berhadapan dengan Erlangga dan Tasya juga ikut duduk di kursi yang berhadapan dengan Reina.
Erlangga yang ingin membantah dan mengusir mereka kini di tahan oleh Reina. Wanita itu menggenggam tangan Erlangga di balik meja dan menggeleng pelan.
Reina tau jika mengusir mereka maka akan membuat keributan. Dan bisa saja kencan mereka gagal. Bagi Reina biar lah mereka makan di sini bersama setelah itu pasti mereka akan pergi.
"Reina.. Apa bisa pacar berondong mu ini membayar makanan di restoran mahal ini?? Aku yakin pasti tidak bisa kan". Lihat lah Tasya malah mulai dengan kata-kata meremehkan nya.
Wanita itu terlihat bodoh di Anatar tiga orang lain nya. Karena dia tidak tau jika yang menjadi tunangan Reina adalah adik dari orang yang selalu memberikan nya barang mewah.
"aish.. Apa-apaan wanita ini. Berpenampilan seperti Tante-tante girang di tengah siang seperti ini. Lihat lah penampilan nya seperti ingin pergi ke club malam". Bisik Erlangga tepat di telinga Reina dan hampir saja Reina tertawa terbahak-bahak karena perkataan pemuda tersebut.
"kau tau Rein.. selera calon Abang ipar mu benar-benar aneh". Bisik Erlangga lagi yang diam-diam menghina selera Arga dalam mencari wanita.
Walaupun tidak mendengar bisikan tersebut Arga merasa terganggu dengan apa yang ada di depan nya. Reina tersenyum saat Erlangga membisikkan kata-kata yang entah apa itu.
"tidak sopan sekali kalian berdua mengabaikan kami!". Kesal Tasya yang geram dengan pengabaian yang di lakukan dua orang ini.
"Tante bicara sama kami ya??". Balas Erlangga yang sengaja memperjelas kata Tante di kalimat tersebut.
Mata Tasya membulat sempurna saat pemuda itu memanggil nya tante. Padahal usia nya sama dengan Reina dan juga Arga. Bisa-bisa nya Erlangga memanggil nya tante.
"siapa yang kau panggil Tante!! Aku ini masih muda dan juga cantik. Aku juga model papan atas yang cukup terkenal. Bisa-bisa nya kau memanggilku Tante!!". Geram Tasya.
Wanita itu tadi nya ingin mengusik ketenangan Reina dan kekasihnya malah diri nya yang tersulut emosi karena ucapan Erlangga.
Reina hanya terkikik geli mendengar hal tersebut. Reina cukup geram juga dengan dua orang yang ada di depan nya ini. Datang-datang malah mengganggu kencan mereka. Setelah makan ini mereka akan pergi menjauh dari pasangan tersebut.
Tapi keadaan nya ternyata tidak sesederhana dengan apa yang di pikirkan oleh Reina. Pasangan penggangu itu memang ada dengan sengaja hasil rencana Arga.
"kau tau aku ini wanita paling cantik. Tidak seperti kekasih mu itu yang gendut dan jelek. Aku yakin kau hanya penguras harta wanita gendut ini. Maka nya kau bilang jika dia adalah wanita yang cantik sangat miris!!". Mulut Tasya tidak bis adi rem sama sekali. Wanita itu malah menghina Reina di depan Erlangga.
Suasana sekarang sudah berbeda. Erlangga marah saat ini. Dan raut wajah bercanda dan tenang tadi kini berubah menjadi dingin dan juga tajam.
"jaga kata-kata mu! Sebelum aku merobek mulut mu!! Bahkan Arga pun tidak akan mampu menyelamatkan mu!!".
mungkin kah tabungan bayi