Menjadi seorang indigo, bukanlah hal yang di inginkan oleh gadis cantik bernama Lilis Yuliani karena setiap hari ia harus bersinggungan dengan hal yang gaib dan ia tidak bisa menolaknya.
Sosok-sosok itu selalu mengikuti untuk meminta pertolongan ataupun hanya sekedar mengganggu pada Lilis sampai suatu hari ketika ia sedang berjualan bakso bertemu dengan arwah pria tampan namun menyebalkan.
Siapakah arwah itu?????
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yulianti Oktana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menolong Hamzah DKK
Suasana kembali mencekam di Panti Asuhan tempat Hamzah meregang nyawa. Panti asuhan yang terlihat damai dari luar bercat hijau dengan tulisan kaligrafi Arab yang sangat indah membuat orang-orang yakin bahwa tempat itu memberikan surga dan perlindungan terhadap anak-anak yang sudah tidak punya kedua orang tua namun mereka tidak tahu bahwa di dalam menjadi tempat bersarangnya predator-predator anak yang sudah sangat kecanduan dengan lubang belakang milik anak-anak kecil.
Ada sedikit yang membuat warga-warga sedikit curiga dengan pengelola panti asuhan itu karena wajah pengelolanya itu seperti boti atau penyuka sesama jenis namun lagi-lagi casing berbalut rohani dari mereka bisa menipu masyarakat awam tapi tidak dengan author. Asal kalian tahu author sudah tahu jika lelaki itu penyuka sesama jenis atau tidak.
Di dalam panti, lagi-lagi aksi bejat ustad Galih yang melakukan tindakan pencabulan terhadap anak berumur 10 tahun yang bernama Faisal. Faisal menangis histeris merasakan sakit di area belakangnya ketika rudal milik ustadz Galih memporak-poranakan lubang imut itu.
"Sakit pak ustad" jerit Faisal.
"Sedikit lagi Faisal, sedikit lagi tahan ya Nak ya, tahan ya...Arghhhhhhhhhhhhhhh" geramnya.
"Sakit pak ustad, tolong hentikan ini Dosa. Tolong saya sakit" Faisal meronta.
Faisal terus meronta namun ustadz bejat itu masih memaju mundurkan miliknya menghujan lubang imut milik Faisal. Tak terkira bertapa sakitnya yang dirasa oleh Faisal bahkan darah sudah keluar dari area itu.
Melihat hal itu Hamzah hanya bisa menangis kala temannya jadi korban juga.
Sesudah puas dengan tindakannya ustadz cabul itu langsung menggeram dan menumpahkan lava hangatnya di dalam lubang imut milik Faisal lalu mencabutnya. Terlihat di sana milik ustad Faisal sudah berlumuran darah dan sedikit bercampur dengan ampas-ampas kehidupan.
Sesudah tubuhnya terlepas dari rudal bejat ustad cabul itu, Faisal langsung terkapar di lantai tanpa memakai celana. Anak itu hanya menangis saja meratapi nasibnya.
"Ibu, Bapak bawa saja aku bersama kalian aku sudah tidak kuat lagi di sini. Ini terlalu sakit" rintihan Faisal memilukan siapa saja yang mendengarnya.
Hamzah langsung berlari ke depan panti asuhan itu karena ia ingin menunggu Lilis dan Bara dan benar saja dari kejauhan Hamzah melihat Lilis dan Bara berjalan ke arah panti asuhan itu.
Hamzah langsung berlari menghampiri mereka.
"Kak Lilis, Kak Bara, untunglah kalian segera kemari" ucap Hamzah sembari terisak.
"Apa yang sudah Hamzah?" tanya Lilis sembari berjongkok mensejajarkan dirinya dengan hantu bocah malang itu.
"Pagi ini kak Faisal menjadi korban ustad Galih" ungkap Hamzah sembari menangis.
"Ayo kita langsung ke sana" ucap Lilis sembari menahan geram.
Kini mereka bertiga sudah sampai di depan panti asuhan itu.
Di sana sudah disambut oleh ustad Galih.
"Assalamualaikum Kak" ustad Galih berbicara dengan selembut mungkin.
Ingin rasanya Lilis mencabik-cabik wajah Predator itu sekarang namun ia perlu menahan kekesalannya supaya rencananya berjalan dengan lancar.
"Waalaikumsalam, ustadz, saya boleh masuk? Perkenalkan saya hamba Allah ingin sedikit memberikan rezeki saya untuk anak-anak di panti ini" ucap Lilis.
Untuk menjalankan rencananya ia terpaksa mengambil tabungan untuk membeli laptop. Lilis rela asalkan anak-anak di panti asuhan itu bisa terbebas dari si predator laknat itu dan bisa secepatnya ditangkap oleh polisi.
Lilis, Bara dan hamzah tidak tahu saja kalau teman Lilis yaitu Mbak Nik dan Mbak Sri mengikuti Lilis dari belakang. Mereka berdua ingin tahu mau ke mana teman manusianya itu dan Lilis pun tidak menyadari kehadiran kedua makhluk itu.
"Alhamdulillah Wa syukurillah Kakak kalau begitu ayo silakan masuk" balas ustadz Galih dengan sangat lembut.
"Dasar Boti anjing, sialan dia menipu orang dengan kata-kata manisnya tapi gue nggak akan tertipu dasar badjingan" geram Lilis dalam hatinya.
Lilis pun masuk diikuti oleh Bara dan Hamzah ke dalam ruangan yang dikhususkan untuk para donatur.
"Ustad saya ke sini membawa sedikit rezeki tetapi tidak banyak, maaf ya" ucap Lilis sembari menyerahkan uang satu juta rupiah.
Melihat tumpukan uang merah itu membuat ustad Galih senang, pasalnya uang itu bukan diperuntukkan untuk anak-anak di panti asuhannya tetapi uang itu akan ia gunakan untuk membeli keperluan dirinya dan berfoya-foya.
"Masya Allah Kakak, hati Kakak baik sekali. Kakak begitu dermawan berapapun yang kakak berikan kepada panti asuhan kami selaku pengurus akan menerima sebaik-baiknya dan kami akan amanah menyalurkan bantuan Kakak kepada anak-anak supaya anak-anak di panti asuhan ini bahagia" ucap ustadz Galih.
"Pak ustad, saya meminta boleh kan saya membawa satu anak dari panti asuhan ini untuk saya ajak belanja?" tanya Lilis.
Ustad Galih tampak ragu namun ia tidak bisa menolak orang yang baru saja memberikan uang kepadanya.
"Oh silakan nanti saya bawa anak itu ke hadapan anda" balas ustad Galih.
Pria itu pun tak lama membawa satu orang anak ke hadapan Lilis yang kebetulan anak itu adalah Faisal.
"Kakak Faisal" Ucapan Hamzah.
"Dia Faisal?" tanya Bara.
"Iya Kak, itu kak Faisal yang baru tadi pagi di cabul" oleh ustadz Galih" balas Hamzah.
"Nama kamu siapa nak?" tanya Lilis pada Faisal.
"Faisal Kak" jawab Faisal dengan lirih.
"Kamu mau nggak ikut kakak? Kita belanja yuk sekalian kita beli snack-snack dan baju untuk teman-teman kamu di sini, mau kan sayang?" tanya Lilis dengan penuh perhatian dan kata-kata yang halus membuat hati Bara berdesir.
"Sama anak kecil aja lembutnya minta ampun, kalau sama aku loe gue aja ngomongnya" ucap Bara dalam hatinya.
"Mau Kak" lirih Faisal.
"Pak ustad anaknya sudah mau, apakah boleh saya membawanya? Saya janji saya akan langsung membawa Faisal pulang kemari. Rumah saya juga tidak jauh kok" pinta Lilis.
"Oh silakan Kak, silakan bawa saja nak Faisal karena nampaknya Faisal sangat senang jika diajak jalan-jalan" balas ustad Galih.
Lilis pun membawa Faisal keluar dari panti asuhan. Setelah menjauhi panti asuhan, Lilis membawa Faisal ke sebuah hotel yang sudah Lilis pesan sebelumnya untuk menanyakan kebenarannya terhadap Faisal.
Terlihat Faisal tampak murung dan sedikit pun tidak ada rasa bahagia dalam dirinya.
Ketika sudah sampai di dalam kamar hotel, Lilis mengajak Faisal duduk di atas ranjang namun ketika Faisal duduk Ia memekik kesakitan.
"Nak coba ceritakan apa yang sudah kamu alami di dalam panti asuhan itu? Jangan takut, Kakak akan menolong kamu. Kakak akan membebaskan penderitaan kamu dan teman-teman dari ustadz jahat itu" ucap Lilis sembari berjongkok di hadapan Faisalbdan tangannya memegang tangan Faisal dengan lembut.
Faisal Langsung menangis, ia tidak kuat menceritakan apa yang sudah ia alami di dalam panti asuhan itu.
"Kamu tenang ya sayang, jangan merasa takut karena Kakak akan ada buat kamu dan korban dari ustadz jahat itu. Percayalah pertolongan Allah akan segera tiba.
"Sakit Kak, Faisal tidak kuat dengan semua ini. Ustadz Galih seperti monster hampir semua anak panti di lecehkan. Faisal ingin menyusul kedua orang tua Faisal saja ke akhirat..hikhikhik" Faisal berbicara sembari menangis.
Grep!!!
Lilis langsung memeluk anak laki-laki itu. Hatinya sakit. Anak laki-laki di hadapannya sungguh sangat rapuh.
"Kamu tidak boleh begini Nak, apapun yang terjadi kamu harus semangat, dan menata hidupmu kembali. Banyak orang di luaran sana yang akan membantu kamu untuk bangkit. Kamu berhak hidup bahagia Faisal" ucap Lilis sembari mendekap tubuh kurus Faisal.
"Kamu mau kan bantu Kakak buat laporkan si predator itu ke kantor polisi?" tanya Lilis.
Faisal mengangguk.
"Lis, kasih makan dulu nanti kita bawa dia ke rumah sakit untuk di periksa" ucap Bara.
Lilis hanya mengangguk sembari tersenyum pada Bara.
Awal cerita Faisal bisa sampai di panti asuhan neraka itu ketika dua bulan yang lalu keluarga Faisal tidak mau mengurusi Faisal karena kedua orang tuanya telah meninggal dunia akibat kecelakaan motor. Keluarga besar Faisal menyerahkan Faisal ke panti asuhan dan dengan berat hati Faisal pun ikhlas menerima takdirnya namun ketika dia sudah dua minggu berada di panti asuhan itu gelagat dari ustad Galih mulai terlihat. Pria itu seringkali memandang Faisal dengan tatapan penuh dengan hawa nafsu dan meremas burung pipit milik Faisal dengan gemas.
JIKA ADA YANG TIDAK SETUJU DENGAN CERITA AUTHOR YANG MEMBAWA-BAWA USTADZ YA ITU TERSERAH KALIAN.
AUTHOR HANYA INGIN KALIAN MELEK TERHADAP FAKTA KALAU BANYAK ORANG JAHAT YANG BERKAMUFLASE MENJADI MALAIKAT YANG SANGAT BAIK.
GERAM RASANYA KENAPA BANYAK SEKALI PESANTREN-PESANTREN YANG USTADZNYA MELAKUKAN PELECEHAN PADA SANTRINYA DAN TERAKHIR PENGELOLA PANTI ASUHAN YANG MENCABULI ANAK ASUHNYA SAMPAI PULUHAN....
AUTHOR SEORANG IBU, SANGAT RESAH DENGAN KEJADIAN INI SEMUA......
SEMOGA KITA DI JAUHKAN DARI ORANG-ORANG YANG PUNYA PENYAKIT MENTAL SEKSUAL....
semangat k