NovelToon NovelToon
PLEASE!! CALL ME PAPA ANKA'S

PLEASE!! CALL ME PAPA ANKA'S

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Selingkuh / Pengantin Pengganti / Model / Roman-Angst Mafia / Menikah Karena Anak
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: Anisa Nurapiah

Dijebak suami sampah? Di tipu sahabat sendiri? Di buang oleh keluarganya? ya itu semua adalah kehidupan suram Fellora di masa lalu, Tapi ia kini bangkit dengan indentitas baru untuk membalaskan dendam nya.

"Mengapa kita tidak memotongmu menjadi potongan kecil dan memberikannya untuk anjingmu? Hm? Kemudian kita akan lihat seberapa setia anjing lapar yang sebenarnya.
Kamu tidak akan pernah mengerti kehancuran yang kamu lakukan pada seseorang sampai hal yang sama dilakukan padamu."~Fellora

"Gue nggak peduli ayah dari bayi ini,benih yang ditanam di rahim lo ini! Yang pasti gue cuman ingin menjadi ayah untuk bayi ini, meskipun ini bukan darah daging gue,gue akan memperlakukan layaknya anak kandung. Dan gue juga nggak bakalan melarang lo buat deket sama cowok lain! Yang penting gue bisa jadi ayah yang baik buat bayi ini!"
_Farka

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anisa Nurapiah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

damn you whore

Dirumah Ryzard, suasana dalam ruang dapur yang menyatu dengan ruang makan terasa tenang. Walaupun dekorasi dapur sederhana, tetapi memberikan kesan elegan dan mewah.

Quilera, terlihat sibuk memasak menu sarapan yang lezat.Sementara itu, Ryzard dengan penuh kasih sayang memeluk Quilera dari belakang.

"Geli, sayang, jangan bisik-bisik begitu!" ucap Quilera dengan senyuman kegelian, menanggapi bisikan Ryzard yang dilakukan di telinganya.

"Hmm, masak yang enak ya!" gumam Ryzard dengan manja

Jblakk

tiba-tiba terdengar suara pintu yang dibuka dengan keras, membuat keduanya terkejut. Reagar memasuki ruangan dengan tergesa-gesa, diikuti oleh Yunezza.

Kejutan mereka semakin besar ketika melihat Ryzard dalam keadaan mesra dengan seorang wanita, padahal Casandra, istri Ryzard baru saja mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.

"Om Reagar?!" teriak Quilera dengan kebingungan dan keterkejutan yang tak terelakkan.

Kehadiran Reagar dan Yunezza membuat suasana dapur berubah drastis.

"Quilera kamu!" ucap Yunezza dengan emosi yang campur aduk.

Tanpa ragu, Yunezza langsung menghampiri dan menampar pipi Quilera dengan kerasnya. Quilera terkejut dan merasakan rasa sakit yang menusuk saat ia memegangi pipi yang memerah akibat tamparan tersebut.

"Tante, apa-apaan sih?!" cela Ryzard, berusaha melindungi Quilera dari kemarahan Yunezza.

"Lelaki brengsek!!" teriak Reagar sambil langsung menendang perut Ryzard. Ryzard terhempas ke sisi dapur, menubruk wastafel cuci piring dengan kerasnya.

"Aaa!" teriak Quilera saat melihat Reagar menghajar Ryzard dengan kejam.

"Kembalikan putriku!" teriak Yunezza dengan suara serak, matanya memancarkan keputusasaan dan kebencian saat menatap Quilera. Genggaman tangannya yang kuat mencengkram erat tubuh lemah gadis itu, meninggalkan bekas merah di kulitnya.

"Maksudnya apa sih, Tan?" Quilera balas menggertak, mencoba keras melepaskan diri dari cengkraman Yunezza.

Plakk

Tamparan keras melesat dengan kecepatan kilat dan menghantam pipi Quilera dengan penuh kebencian. Suara yang menusuk telinga menggema di ruangan itu, disertai dengan rasa sakit yang menusuk tulang.

Yunezza menangis dengan getir, air mata mengalir deras di pipinya yang pucat. Sambil menahan kepedihan yang melanda, ia menarik kerah baju Quilera dengan keras, mendekatkan wajahnya yang pilu dan penuh amarah.

"Jangan berpura-pura tidak tahu! Kembalikan nyawa putriku dan calon cucuku!" serunya dengan suara yang terengah-engah, menggambarkan rasa sakit yang mendalam dan kehilangan yang tak terbayangkan.

🍃

Disebuah villa yang terletak di pedesaan di luar kota, suasana sunyi dan hening menyelimuti sekeliling. Casandra terbaring lemas di tempat tidur, tubuhnya yang sedang hamil membuatnya terlihat rapuh. Di sisi tempat tidur, Farka duduk dengan perlahan dan mengecup kening Casandra dengan lembut.

"Stt, sayang, bangunlah. Sarapannya sudah siap," bisik Farka dengan penuh kelembutan, berusaha membangunkan Casandra.

Casandra mulai membuka matanya perlahan-lahan. Matanya yang berwarna coklat memandang langit-langit kamar yang terbuat dari kayu jati dengan desain modern yang elegan. Ia menoleh ke arah suara yang menyapanya dan menemukan Farka yang menatapnya dengan penuh kasih sayang.

"Aku di mana?" gumam Casandra, mencoba memposisikan dirinya untuk duduk dengan bersandar di bantal.

"Kita berada di vila kita, sayang... Kita tinggal di sini untuk sementara waktu," ujar Farka dengan lembut, memastikan Casandra merasa tenang.

Farka kemudian mengajak Casandra untuk duduk membelakanginya. Dengan lembut, ia menyisir rambut Casandra menggunakan jari-jemarinya, memberikan kehangatan dan kenyamanan pada Casandra yang sedang hamil.

Casandra terdiam, Ia terus memutar kembali ingatan malam sebelumnya, ketika Farka mengungkapkan keinginannya untuk menjadi ayah bagi bayi yang dikandungnya. Dan di saat yang sama, Casandra tidak bisa mengabaikan fakta bahwa ia sendiri, dengan penuh emosi, memohon kepada Farka untuk membalaskan dendamnya terhadap mantan suaminya sebelum ia pingsan dan terlelap dalam tidurnya.

Suara lembut Farka memecah keheningan ruangan, "Sayang, pagi-pagi udah melamun!"Farka mendekati Casandra, duduk di sampingnya, memberikan kehangatan dalam dekapannya. "Bumil ngga baik ngelamun terus!!"

Dengan penuh kelembutan, Farka mencoba menggendong tubuh Casandra dengan hati-hati. Ia ingin memberikan sedikit kenyamanan dan kehangatan Farka mengajak Casandra menuju meja makan kecil di depan balkon kamarnya. Dari sana, terbuka pemandangan yang memukau dari pedesaan yang indah.

Pria itu dengan penuh perhatian meletakkan Casandra di kursi di depan meja bundar. Di atas meja terhampar berbagai hidangan sarapan yang sudah disiapkan dengan rapi.

"Sayang sarapan dulu ya, kasian dedek bayi dari kemarin belum makan"ucap Farka dengan suara yang terdengar penuh kekhawatiran, duduk di samping Casandra.

Casandra memandang hampa ke arah makanan di atas meja.

Farka melihat keadaan Casandra yang terpuruk, ia mencoba memperjuangkan perempuan yang ia cintai. Mengambil sepiring nasi dengan semangkuk sop iga panas, ia meraba-raba sendoknya

"Aku suapin ya!" gumam Farka. Ia mendekatkan sendok berisi makanan ke mulut Casandra dengan tangannya

Casandra menatap sendok yang diulurkan kepadanya, ragu . Ia ingin menolak, ingin menyatakan bahwa dirinya mampu makan sendiri. Tapi kelemahan emosional yang melanda tubuhnya.

Dengan gemetar, Casandra akhirnya membuka mulutnya. Sendok itu masuk ke dalam mulutnya, memasukkan makanan ke dalam rongga kosong yang ada di dada Casandra.

Farka dengan lembut membelai rambut poni yang semakin panjang di pinggir wajah Casandra. Tatapan matanya penuh dengan cinta dan kehangatan saat dia bertanya,"Gimana enak?"

Casandra tersenyum lembut, merasakan sentuhan lembut dari tangan Farka di rambutnya. Dia menganggukkan kepala

"Pagi-pagi sudah ada yang jual sop ini?" tanya Casandra,

Farka menggelengkan kepalanya dengan tulus "Enggak!! Ini aku masak sendiri," gumam Farka dengan bangga.

"Katanya ibu hamil harus makan makanan yang bergizi!! Jadi aku sengaja bangun pagi-pagi buat masak untuk calon istriku!"

Farka merendam sendoknya ke dalam kuah yang harum dan menggigit sejumput nasi yang lembut.

Dengan penuh perhatian, ia mengarahkan sendok itu ke bibir Casandra.

Casandra menelannya dengan cepat, merasakan sensasi makanan yang begitu enak dan kenikmatan dari nasi yang lembut meluncur di lidahnya.

Tak terpikirkan olehnya bahwa pria asing yang baru dikenalnya kemarin mampu menjadi begitu baik dan memperlakukannya seperti seorang ratu, seolah-olah dia adalah istrinya. Hal ini sangat kontras dengan perlakuan Ryzard, mantan suaminya, yang jauh dari kata perhatian.

Air mata haru tak terduga mulai mengalir dari mata Casandra. Dia berusaha menahannya, tetapi kebahagiaan dan perasaan terharu yang meluap tak bisa dia bendung.

"Kenapa menangis? Apa tidak enak?" gumam Farka dengan khawatir, sedangkan dia mencicipi sop yang dia buat.

Casandra menggelengkan kepalanya, sambil mencoba berbicara dengan suara parau dan pelan.

"Ini... ini sangat enak! Terima kasih... terima kasih banyak!" gumamnya sambil mengusap air mata yang terus mengalir di pipinya.

Farka dengan hati-hati mendekatkan kursi yang ia duduki ke dekat perempuan yang terbungkus dalam piyama abu-abu muda.

Dengan penuh kelembutan, ia melingkarkan lengannya di sekitar tubuh perempuan itu, berusaha menenangkannya.

"Shh... jangan nangis., Kamu nggak capek nangis terus? Nggak perlu berterimakasih... Udah ya jangan nangis kasian dedek bayinya" bisiknya dengan penuh simpati sambil menghapus air mata yang tak henti-hentinya mengalir dari wajah perempuan itu.

...Bersambung...

1
Lolopechka Luftair
semangat thor nanti aku balik lagiii
Lolopechka Luftair
tapi tetap aja itu kann anak kamuu 😭
Lolopechka Luftair
oh iya luar fellora kan lagi hamil 😭
Lolopechka Luftair
eh kok aku mikir ini fellora yaa
Lolopechka Luftair
keren kata katanya ❤
Anisa Nurapiah: aaaaa makaciii banyakk udah mau mampir/Kiss/
total 1 replies
Lolopechka Luftair
sebel ih
Lolopechka Luftair
wkwk parah
Lolopechka Luftair
semangattt
Dian Hardiana
next chapter thort
Dian Hardiana
euihh/Shy//Shame/
Dian Hardiana
author semangat seru banget aku baca
Dian Hardiana
ehh busett laki biadab
Nisa Anisya
astaghfirullah astaghfirullah ya Allah astaghfirullah/Shhh/
Nisa Anisya
/Scream//Chuckle//Chuckle/
Nisa Anisya
ouyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy tumben ga disensor
Nisa Anisya
makkk dia nakal
Nisa Anisya
/Awkward//Scream/
Nisa Anisya
lah terus ngapain kalian nikah?
Nisa Anisya
weh itu salah lo sendiri cok
Nisa Anisya
bisa-bisanya dikira setan 😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!