NovelToon NovelToon
SECRETS

SECRETS

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: FairyMoo_

Kisah ber-genre fantasi yang menceritakan seorang anak konglomerat di suatu negara yang terjebak hubungan dengan dosennya sendiri. Violia Lavina seorang mahasiswi yang agak "unik" yang entah bagaimana bisa terjebak dengan dosennya sendiri, Leviandre. Dalam hubungan sakral yakni pernikahan.
Katanya terkait bisnis, bisnis gelap? Unit Pertahanan negara? Politik? SECRETS, mari kita lihat rahasia apa saja yang akan terkuak.


Violia said:
Demen ya pak? Tapi maaf, bapak bukan tipe gw.

And Leviandre said:
Berandalan kayak kamu juga benar-benar bukan tipe saya.


Disclaimer, cerita ini adalah cerita pertama dari sayaa, oleh karena itu isi novel ini jauh dari kata sempurna. Serta cerita ini memiliki alur yang santai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FairyMoo_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter Twenty Eight

 "Hah?!" gaduh temannya. "Kita akan terlihat mencolok jika mengikuti menuju markasnya karena itu tempat terpencil, dan dari rekaman itu bisa kita dengar kalau Sang bos tidak stand by di markas, ia baru datang setelah bawahannya mengabari. Sedangkan jika kita mengikuti, mereka pasti tahu dan akan terjadi perkelahian di jalan jadi kita tidak bisa memancing bosnya ini ke markas." ucap Vio menjelaskan.

  "Kalo kita menyelinap terlebih dahulu ke markas ataupun berhasil nanti saat kita menyerang ga ada jaminan bahwa mereka akan menyandera para korban. Kita tidak bisa membahayakan mereka, walau satu orang yang di sandera pun kita harus mundur. Kita tidak boleh mengorbankan warga sipil yang gak tau apa-apa." Tambah Vio menjelaskan lebih rinci agar mereka lebih mengerti.

  "Tapi itu bahaya Vi, gimana kalo mereka langsung ngebunuh kita di perjalanan? Kita juga tidak bisa melawan dengan keadaan menjadi korban, kalo ga di iket ya kita di bius." khawatir Ian.

  "Tadi kalian ada denger bawahannya yang ngebunuh? Yang ngebunuhnya itu si bosnya, kalian ada yang sadar ga sepanjang teriakan-teriakan tadi suaranya itu rada geter? Tadi kan Leo bilang dia naruh di sakunya, itu pertanda orang itu lagi gemeteran, kemungkinan besar karna takut dan ngeri. Dan gw ngedenger dari suara bosnya bicara itu kek nikmatin gitu." ujar Vio berusaha meyakinkan.

  "Kelainan psikis, maybe?" tambahnya melihat kerah Daniel.

  "Mungkin aja, kalian pasti pernah dengerkan orang yang suka nyakitin dirinya sendiri, dia ngerasa itu sakit tapi dia juga candu dengan rasanya. Itu bisa dibilang versi lebih high level-nya dia bahkan suka denger dan liat orang lain kesakitan."

  "Kita nanti siapin belati kecil di lengan setiap orang jaga-jaga kalo kita di iket, jadi kita bisa saling bukain iketannya. Dan kalo keliatan mau di bius, pura-pura aja. Kita bisa tahan nafas sedikit lebih lama dari kebanyakan orang kan?" tambah Vio.

  "Iya juga sih." setuju beberapa anggota. Vio mulai tersenyum menatap temannya satu per satu. Mereka mulai menganggukkan kepala tanda menyetujui rencana Vio.

  "Baiklah, gabakalan ada cara yang ga bahaya. Kerjaan kita emang udah bahaya dari awal." ujar Anta. "Bener." timpal anggota lain.

  "Baru sadar?" ejek Vio dengan kekehannya. "Iya juga, bisa-bisanya baru sadar sekarang. Ternyata pekerjaan kita emang sebahaya itu." timpal Kenan dengan tampang seriusnya yang membuat mereka terkekeh.

  "Kita perginya misah-misah aja. Kita bisa narik perhatian kalo kesananya gerombolan. Kita dateng bereng 3-5 orang aja." sambung Vio. "Boleh tuh, nanti gw bawa mobil, siapa yang ikut bareng gw?" ujar Aran.

  "Gw ama Leo ikut lo deh." ujar Rey. "Gw juga!" ucap salah satu anggota bernama Zyran.

  "Gw juga bakalan bawa mobil, tiga orang bisa ikut gw." ujar Vio kembali ketempat duduknya.

  "Gw bawa mobil juga deh." timpal Ian.

  "Gw, Anta dan Sea ikut Vio aja soalnya rumah kita searah kalo nuju taman tempat festival dari rumah baru Vio." ujar Daniel yang diangguki Vio tanda setuju.

"Kita bertiga ikut Ian." ujar Asael menunjuk kedua orang disampingnya.

"Kita bakalan pergi berlima pake motor. " ucap Raiden.

"Kami juga berlima pake motor. " ikut Adelio.

"Kami berempat ya." tambah Felix. "Gw ama Liam berdua aja karna rumah kami searah dan deket tempat festival." ujar Eiden. "Berarti kami bertiga." ujar Arien yang diangguki oleh anggota lain.

  "Oke, udah dibagi semua. Kalo mau, kita bisa otw langsung dari rumah." ujar Vio. "Nanti kalian bertiga gw jemput." sambung Vio melihat 3 temannya yang akan pergi dengannya.

"Gw mau nanya, gapapa nanti mereka jadi ngenalin kita? Ga mungkin dong kita dateng ke festival pake pakaian misi kita biasa." tanya Sea.

  "Buat kali ini pokoknya misi ini harus berhasil. Kalo berhasil sih mudah, mereka bakal di tangkep UNPER kalo di bebaskan pun biar itu urusan UNPER untuk nutup mulut mereka nanti." jawab Aran.

  "Kalo gitu abis ini cepet kabari UNPER sekalian minta mobil jemputan ya nanti, sama belati juga." titah Kenan. "Kita aja, sekalian kita juga mau nongkrong kafe dulu abis ini." ujar Leo yang disetujui oleh mereka.

  "Okay, keknya rapat kita udah selesai. Walaupun kita ga pake pakaian misi besok, usahain tetep pake anti pelurunya ya dan yang paling penting jangan lupa bawa senjata. Bawa pulang aja pistol kalian,jadi gaperlu mampir sini dulu besok." ujar Vio mengingatkan.

  Setelah itu mereka bubar dan naik ke atas, ada yang langsung pergi dan ada yang tetap stay di markas mereka. Vio juga tetap di sana ia duduk di karpet sambil membawa cemilan dari dapur.

  "Eaaa, makasih ya Vi udah bawain cemilan." ujar Daniel cengengesan. Ia sedang bersiap untuk main game bersama Aran.

"Idih? Enak bener idup lo!" sahut Vio ikut duduk disana. "Gw aja yang minta, gw kan udah sering masakin makanan buat lo." ikut Aran.

  Vio hanya memandang sebal kedua temannya itu. Vio melihat Kenan sedang di dapur, sepertinya ia mulai ingin main masak-masak lagi. Ya, ia masih berusaha untuk memasak.

  "KEN! HELP ME PLEASE! AMBILIN MINUMAN KALENG DONG!!" teriak Vio. "Anjir! Kaget gw!" refleks Daniel.

  Dering telpon Vio berbunyi, dengan cepat Vio mengambil ponselnya yang ia letakkan di meja sampingnya. "Ck, ngarep banget gw!" batin Vio. Ia kira suaminya yang menelponnya ternyata itu adalah panggilan dari Al.

  "Vi! Please, you have to help me!" ujarnya saat tersambung. Kenan datang membawa empat kaleng minuman untuk Vio dan dua manusia lagi yang ada di sana. "Thank's ya." ujar Vio kepada Kenan, lalu beralih kembali pada Al. "Napa lu?" balasnya.

  "Lo lagi dimana? Kek rame suara cowok gitu?" tanya Al penasaean.

"Lagi diluar, lo kenapa? Bantu apa?" tanya balik Vio. "Kalo lo lagi ga sibuk, bisa ga dateng ke apart gw?" tanya Allysa.

"Yaudah kirim alamat lo." setuju Vio. "Oke!" balas Al cepat dan sambungan telpon itu langsung terputus.

Vio menghabiskan satu kaleng minuman yang di bawakan Kenan tadi, dan memakan beberapa cemilan yang di bawanya tadi. Setelah itu Vio pamit pulang dari sana.

Vio keluar dari markasnya, dirinya membuka ponselnya sebelum menaiki motornya guna mengabari Levi. Takutnya nanti Levi pulang cepat dan dirinya tidak menemukan Vio di rumah.

Setelah itu Vio langsung menaiki motornya dan menarik gas yang membawanya ke luar dari pekarangan rumah yang menjadi markas ILUSIONS itu. Vio membelah jalan menuju alamat apartemen yang sempat di kirim oleh Al.

...»»---->To Be Continued<---««...

...Haii~ sejauh ini secrets emang masih amat jauhh dari kata rame😔...

...Kapan ya SECRETS bakalan rame??...

...Bye byee~ see you in the next part👋🏻...

...    ...

1
Elisabeth Ratna Susanti
like plus subscribe 👍 salam kenal 🙏
Ryo_Zanuel???
semangat yaw dari gw, jangan putus asa dan teruslah mengupgrade ceritanya, gw yakin lo bisa 💪
FairyMoo_: omg Thanks😫🙏🏻
total 1 replies
FairyMoo_
Tinggalkan komentar kalian disini ya~
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!