NovelToon NovelToon
Pertemuan Dua Hati Yang Terluka

Pertemuan Dua Hati Yang Terluka

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / CEO / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Kehidupan di Kantor / Romansa
Popularitas:31.4k
Nilai: 5
Nama Author: Favreaa

Kisah CEO dingin dan galak, memiliki sekretaris yang sedikit barbar, berani dan ceplas-ceplos. Mereka sering terlibat perdebatan. Tapi sama-sama pernah dikecewakan oleh pasangan masing-masing di masa lalu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Favreaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 27

Rian tengah merenung di dalam kamarnya. Sudah satu bulan lebih dia kembali ke rumah orangtuanya. Di awal Nadia sudah tidak ingin tinggal di rumah mertuanya, tapi Mira dan Adam terus menasihatinya. Biar bagaimanapun, Nadia sudah menikah dan sudah seharusnya ikut Rian, kemanapun laki-laki pergi.

"Gita mana kopinya? Lama banget." Teriakan Rian menggelegar.

Semenjak kembali ke rumah orangtuanya, Rian memang semakin kasar pada Nadia. Tapi Nadia pun seringkali melawan dan membantah suaminya. Jangankan pada Rian, pada Arum pun dia berani. Arum orangnya cerewet dan nyinyir. Apalagi Nadia orangnya malas dan manja.

Tidak berapa lama wanita hamil itu masuk ke kamar dengan secangkir kopi di tangan. Dia meletakkan kopi itu di atas nakas dengan sedikit kasar.

"Kamu itu kenapa sih, tidak ada sopan-sopannya pada suami?"Tegur Rian. Nadia cuma mendengus dengan bibir runcing. Lalu membaringkan tubuhnya di kasur. Nampak baby bumpnya sudah terlihat sedikit menyembul saat dia terlentang.

"Yang, mendingan kita balik lagi ke rumah orangtuaku yuk!"

"Tidak mau, aku mau di sini saja. Kalau kamu mau pulang ke rumah orangtuamu, silahkan saja!"

Nadia melotot, bantal yang ada di sampingnya langsung melayang ke badan Rian yang sedang menyeruput kopinya.

Brak, arghhh

Cangkir kopi itu terlepas dari tangan Rian dan kopinya yang masih mengebul, menyembur ke arah wajah dan tubuhnya.

Suara pecahan cangkir keramik dan suara jeritan Rian, menggema bersamaan. Suaranya terdengar keras sampai keluar kamar. Nadia yang tidak menyangka kejadiannya akan seperti itu, langsung terlonjak kaget.

"Ri-rian"

"Ada apa Rian, sampai teriak-teriak gitu? Apa yang terja_"

Arum masuk ke kamar anaknya dan matanya membulat sempurna saat melihat wajah Rian merah dan bajunya kotor bekas ampas kopi.

"Astaga, kamu kenapa? Bagaimana bisa jadi begini?

"Tanya sama dia, mah!" Rian menunjuk pada Nadia yang terlihat masih syok. Arum bisa menebak kalau itu perbuatan Nadia. Tapi dia tidak bisa marah sekarang, bukan saatnya. Yang terpenting sekarang adalah Rian harus cepat-cepat dibawa ke rumah sakit.

"Paaah_papa_ cepat tolongin Rian!" Teriak Arum sambil memapah putranya keluar dari kamar.

Sementara Nadia yang sudah tersadar pun ikut berdiri, lalu berjalan mengikuti Arum dan Rian di belakang mereka.

Bayu keluar dari kamarnya. Dia kaget melihat Rian yang mengerang kesakitan sambil menutupi wajahnya.

"Cepat pah, kita bawa Rian ke rumah sakit!"

Arum berteriak panik. Bayu pun segera pergi ke garasi untuk menyiapkan mobil.

Saat Bayu sudah siap dengan mobilnya, Rian dan Arum pun masuk, Nadia terlihat ingin ikut masuk tapi Arum langsung menghalangi.

"Siapa yang nyuruh kamu ikut? Diam di sini dan bereskan saja pecahan bekas kopi itu samapi bersih. Awas kalau masih ada bubuk pecahan cangkirnya dan melukai kaki anak saya. Kamu akan saya laporkan ke polisi!"

Nadia mendelik sinis, "dasar nenek-nenek lebay!" umpatnya dalam hati.

"Lapor saja, nanti aku akan sewa Hotman Paris untuk jadi pengacaraku"

"Kurang ajar ya kamu!"

Nadia mencibir lalu terkekeh. Alih-alih menuruti titah mertua, dia berhasil menerobos masuk ke dalam mobil dan duduk manis di sebelah Rian Tentu saja hal itu membuat Arum geram. Tapi dia tak bisa apa-apa, karena Rian terus mengerang kesakitan dan harus segera mendapat penanganan dokter.

***

Rian masih terbaring di atas ranjang periksa. Wajahnya dililit perban karena sebagian melepuh dan sudah diolesi obat semacam salep.

"Untung saja kopi panasnya tidak sampai menyiram mata anda. Jika kopi panas itu mengenai mata anda, bisa menyebabkan luka bakar kornea atau konjungtiva. Jika itu terjadi, maka anda akan mendapatkan berbagai masalah pada mata anda." Kata dokter menjelaskan. Mata Rian langsung tertuju murka pada Nadia. Meski ketakutan, tapi wanita itu berusaha menutupinya serapih mungkin.

"Baiklah saya permisi. Anda tidak perlu dirawat. Hari ini juga sudah boleh pulang."

Sekarang di bilik yang hanya dikelilingi tirai itu, tinggallah mereka bertiga, karena Bayu dari tadi tak ikut masuk. Dia hanya menunggu di luar UGD sambil chatting-an entah dengan siapa.

"Dengar Nadia, kalau saja kamu tidak sedang mengandung, aku pasti sudah laporkan kamu ke polisi. Kamu sudah melakukan KDRT. Puas kamu sekarang?" Rian berkata penuh amarah. Entah kenapa dia selalu jadi sasaran keganasan wanita? Beberapa bulan lalu tangannya sudah jadi korban gigitan Elena dan hingga sekarang masih ada bekasnya. Kini giliran Nadia. Semoga saja wajahnya tidak cacat. Kalau sampai cacat, Rian bertekat akan melaporkan Nadia ke polisi. Tidak perduli meski Nadia sedang mengandung anaknya!

Nadia tertegun. Wajahnya pucat pasi.

Tangannya gemetar meraih perutnya yang mulai membuncit. Air mata mulai mengalir deras membasahi pipinya. Entah itu airmata sungguhan atau sekedar pengalihan dari rasa takutnya, akan benar-benar dilaporkan ke polisi.

"Rian, aku minta maaf. Aku benar-benar tidak sengaja. Tadi aku lempar bantal hanya bercanda dan tidak tahu kalau kamu sedang minum kopi, karena kopi itu masih sangat panas. Aku hanya ingin kamu lebih perhatian padaku. Kamu juga sih, tadi bicara sembarangan." lirih Nadia, suaranya bergetar.

Rian menatapnya tajam. "Bercanda, perhatian? Dengan cara seperti ini? Kamu hampir membuatku buta! Aku tidak butuh perhatian seperti itu, Nadia."

Bayu yang sedari tadi menunggu di luar, mulai bosan dan akhirnya memutuskan untuk masuk ke dalam ruang UGD. Ia melihat kondisi Nadia yang terlihat sangat terpukul.

"Sudahlah, Rian. Nadia sudah minta maaf. Kita bicarakan ini nanti di rumah saja." Lelaki paruh baya itu berusaha menengahi.

Rian masih kesal, namun melihat kondisi Nadia yang sedang hamil, ia mencoba untuk menahan emosinya.

"Baiklah, tapi ingat Nadia, ini bukan kali pertama kamu melakukan hal seperti ini. Jika sampai terulang lagi, aku tidak akan segan-segan untuk melaporkanmu."

Nadia mengangguk patuh. Ia menampakkan raut wajah seperti orang yang sangat merasa bersalah dan menyesal atas perbuatannya. Tapi sangat susah menyelami isi hati terdalamnya.

Mereka bertiga akhirnya keluar dari UGD. Suasana di antara mereka terasa sangat tegang.

Bayu berusaha untuk mencairkan suasana, namun tetap saja ada keheningan yang menyelimuti mereka.

Hingga tiba di rumah, mulut ketiga orang itu masih tertutup rapat. Biasanya Arum dan Nadia selalu terlibat adu mulut, tapi kini mereka memilih sama-sama diam, demi untuk ketenangan Rian yang masih meringis kesakitan.

***

Ini adalah hari Minggu pertama di awal bulan, dari kemarin Elena sudah berencana untuk membeli gaun yang akan dikenakannya pada pernikahan sahabatnya, Kiara. Selain untuk membeli gaun, dia juga akan belanja bulanan.

Tiba di mall, Elena memutuskan untuk mencari gaun dulu, setelah itu barulah belanja untuk keperluan dapurnya.

Setelah beberapa saat berkeliling dan tak juga menemuakan gaun yang disukainya, akhirnya dia memutuskan untuk makan siang terlebih dahulu. Elena pun masuk ke sebuah food court yang ada di mall tersebut. Tapi bersamaan dengan dia masuk, seorang wanita berpostur tinggi semampai dengan dandanan modis, juga masuk melalui arah yang berlawanan. Keduanya bertemu dan saling tatap.

"Mrs. Carline" sapa Elena dengan mepersembahkan senyum termanisnya. Tapi wanita itu hanya mengangguk dan membalas senyum Elena dengan senyum tipisnya.

"Anda akan makan siang juga?" tanya Elena yang jawabannya sudah dia ketahui. Tentu saja, karena ini sudah memasuki jam makan siang. Lagi-lagi wanita bule itu mengangguk.

"Kalau begitu, saya duluan." Kata Elena yang merasa tidak enak karena jawaban Carline hanya mengangguk dan tersenyum tipis. Seperti orang yang tidak ingin berkomunikasi dengan orang lain dan tak ingin diganggu.

Tapi tiba-tiba, langkah Elena terhenti saat mulut wanita itu mengeluarkan suara.

"Elena, tunggu! Apa tidak lebih baik kita makan siang bersama? Kamu datang ke sini sendirian kan?"

Kali ini Elena yang mengangguk dan sesaat menatap wajah cantik Carline. Ada getaran halus yang merasuki perasaannya. Tapi Elena tak paham, kenapa?

Merekapun jalan beriringan ke salah satu stand makanan dan memesan apa yang mereka mau. Setelah itu mereka mencari tempat duduk dan menunggu pelayan mengantarkan pesanan mereka.

"Anda datang ke mall ini sendiri saja? Alesha tidak ikut?"

Lagi dan lagi Carline mengangguk. Ada kegetiran di hatinya. Dia tadi harus merayu dulu suaminya untuk bisa sekedar 'me time'. Akhirnya Bryan mengijinkannya dengan syarat tidak boleh lama-lama. Selama 7 tahun berumah tangga dengan Bryan, dia merasa sudah seperti burung di dalam sangkar emas.

Sebelum Carline menjawab pertanyaan Elena, seorang pelayan mengantarkan pesanan mereka. Lalu keduanya pun asyik menikmati makanannya sebelum melanjutkan mengobrol.

"Kamu sendiri tidak datang dengan Alvaro? Kemana dia?"

"Saya tidak janjian sama dia. Saya hanya ingin menikmati waktu sendirian." Kilah Elena dan mencoba menyembunyikan kegelisahan di raut wajahnya. Tapi Carline yang bermata tajam, bisa melihatnya.

"Apakah Alvaro, maksud saya, kalian saling mencintai?"

Ragu-ragu Elena mengangguk. Entah kenapa tiba-tiba dia harus berbohong? Padahal perjanjiannya dengan Alvaro pun sudah batal.

"Lebih baik, kamu tinggalkan saja Alvaro, karena setahu saya, Alesha dan Alvaro sudah bersama dan mungkin sebentar lagi akan merencanakan pertunangan!"

Elena terhenyak. "Benarkah?" bisik hatinya. Tapi kenapa ada rasa sakit yang dirasakannya, mendengar ucapan Carline barusan?

1
Ulfah Fafi
lanjut please...
Azwan Ramhan
lanjut
Meryrostiti Titi
pasti mamax elena
Pa Muhsid
nah kan nah kan😄😄😄 kira kira siapa yang akan jilat ludah sendiri duluan ya😏😏😏
Yong Chel
up lg..
Yong Chel
up lg..
echa purin
/Good/
inna
mantap
Azwan Ramhan
lanjut
A F I S ❀
lanjutt
Azwan Ramhan
lanjut
Siti Rahayu
up
Siti Rahayu
seruuuu bgt ..lanjut
Siti Rahayu
up
Rasshke Cndv
aku suka banget,ceritanya ngak membosankan.
Rasshke Cndv
sangat suka ceritanya...up terus ya...
Adyava
sukaa banget sama ceritanya/Kiss/
diselingkuhi sama tunangannya gak bikin FL nya nangis sampe mewek² tapi malah tetep tegar/Kiss/
A F I S ❀
upp
Sri Buwana Yuliati
bacanya lumayan
Yong Chel
cerita yang sangat menarik🥰up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!