NovelToon NovelToon
SANG TERPILIH

SANG TERPILIH

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Fantasi Wanita / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Aludra08

Hiera seorang gadis yang selalu mendapat perundungunan, baik di kampus maupun di keluarga sendiri.
suatu malam dia disiksa ibu tiri dan keluarganya hingga meregang nyawa, tubuhnya pun dibuang ke sebuah jurang.
Hiera nyaris mati, namun sesuatu yang tak terduga terjadi dan memberinya kesempatan kedua.
apakah Hiera mampu bangkit dan membalas orang orang yang telah menyakitinya?
yuk ikuti kisahnya dalam cerita SANG TERPILIH.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aludra08, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

07

7.

Hiera mengernyitkan keningnya, dia masih mencerna apa yang terjadi dan dia sama sekali tidak mengerti.

"Nona kamu telah memakan buah Dewa laut, jadi kau memahami semua bahasa binatang." Terang Toto

"Buah Dewa Laut?" Tanyanya tak percaya.

"Buah yang kau makan di pulau ini tadi adalah buah Dewa, dia hanya tumbuh sekali selama seribu tahun. Dan siapa pun yang memakan buah itu akan memiliki kekuatan super dan memahami bahasa binatang."

Hiera tertegun. Jadi buah tadi namanya buah Dewa laut ya, pantas begitu manis dan nikmat." Gumamnya.

"Karena kau telah memakan buah Dewa Laut, maka sekarang kau mengemban tugas dari pangeran kegelapan. Kau harus jadi Gadis penjaga Samudera."

"Tunggu, tunggu? Pangeran apa? Kegelapan? Kok terdengar jahat ya? Lagi pula aku tak pantas menjadi gadis penjaga samudera, aku sama sekali tidak punya kekuatan, aku ini gadis lemah dan mudah ditindas! Pangeran kegelapan mu itu salah pilih orang!" Cibir Hiera.

"Kau hanya belum mencobanya! Karena efek buah Dewa laut, kau punya kekuatan besar sekarang, coba dan pikirkan, kau ingin melakukan apa?" Ucap kura kura itu.

Hiera masih memasang bingung. Dia menganggap perkataan kura kura itu lelucon belaka.

"Kekuatan apa? Di jaman modern seperti ini memangnya masih ada hal seperti itu?" Cibir Hiera.

" Percayalah nona, coba kau pikirkan ingin mengendalikan ombak laut, lalu angkat tangan mu." Bisik kura kura itu sambil mengedipkan matanya.

Hiera memandang kura kura itu tak percaya. Namun dia pikir apa salahnya mencoba. Walau dia rasa sangat gila mempercayai omongan kura kura itu.

"Menuruti perkataan seekor kura kura, aku pasti benar benar gila!" Gumannya.

Hiera menatap tajam lautan, dia mengangkat kedua tangannya memikirkan sedang mengangkat air laut itu.

Ajaib! Air laut di hadapan Hiera terangkat. Semakin tinggi Hiera mengangkat tangannya, semakin tinggi air laut itu.

Tangan Hiera kemudian melakukan gerakan seolah menghempaskan sesuatu, dan air itu pun membentuk gelombang dan menghempas searah tangan Hiera.

"Byuuurrr!"

Tubuh Hiera basah kuyup. Dia melotot tak percaya.

"Woowww! Aku punya kekuatan seperti itu!" Teriaknya tak percaya.

Hiera berkonsentrasi lagi, dalam pikirannya hendak mengangkat batu batuan yang ada di ujung sana, Hiera mengangkat tangannya, batu itu pun terangkat. Tangan Hiera bergerak seolah sedang memindahkan sesuatu, dan batu itu pun bergerak.

"Bruuuuukkk!" Batu berpindah tempat cukup jauh.

"Waow haahaa! Waow hahaa! Aku punya kekuatan super! Aku punya kekuatan super!" Gadis itu melompat lompat dan berlarian bolak balik di tepi pantai. Sejurus kemudian mata iris biru itu memandang lautan.

"Haha, kau begitu bahagia nona!" Teriak Alang sambil melayang layang di atas laut.

Toto yang baru saja sampai di tepian pantai kemudian memandang gadis itu.

"Bukan hanya itu, kau juga bisa bernafas dalam air dan berenang secepat ikan marlin!" Seru Toto.

"Benarkah?" Tanya Hiera tak percaya yang dijawab anggukan kepala Toto si kura kura.

Hiera menautkan kedua alisnya, kalau dipikir pikir waktu setelah makan buah Dewa laut itu, ombak menggulungnya lumayan lama, Kalau diingat ingat dia memang tidak merasa sesak sama sekali waktu di dalam air, apa benar dia bisa bernafas di dalam air?

"Apa salahnya mencoba." Benaknya.

Hiera kemudian perlahan memasukan badannya ke dalam air. Kemudian menenggelamkan diri dan mencoba berenang.

Ajaib! Dia memang bisa bernafas di dalam air, seolah ikan yang memiliki insang.

Hiera pun mempercepat gerakan renangnya, tubuhnya melesat laksana ikan Marlin. Matanya juga bisa melihat dalam lautan dengan jelas.

"Woow! Aku mengarungi samudera, hahaaa!" Teriaknya.

"CPLAAK!" Tubuh gadis itu membentur sesuatu yang kenyal dan licin hingga tubuhnya memantul.

"Heiii! Hati hati nona!"

Obsidian sebiru laut itu terbelalak, di depan matanya terpampang seekor ikan paus raksasa yang sangat menyeramkan.

"Aaaaaaaaaaaaaaaa!" Hiera berteriak ketakutan. Air laut yang dingin tidak bisa menghentikan keringat di tubuhnya.

"Hei Santai Nona, tidak usah takut padaku, aku tidak akan memakanmu, kecuali kalau aku sedang lapar sih, haha!"

Hiera memandang paus itu dengan wajah datar. Jika ikan ini sedang membuat lelucon, sungguh tidak lucu!

"Haahaa, khhhmmm, maaf nona, kenalkan namaku Fuso, ikan paus biru terbesar di lautan ini, aku loh yang menyelamatkan kamu dari batu karang di Nefaria, terus membawamu ke pulau itu.

"Oh jadi kau ikan yang menyelamatkanku, terimakasih banyak Fuso, aku berhutang nyawa padamu." Ucap Hiera bersungguh sungguh sambil membungkukkan badannya.

"Tak masalah! Lagi pula itu sudah kewajiban ku, aku memang diutus pangeran kegelapan untuk menyelamatkanmu". Ucap sang paus.

"Pangeran kegelapan, siapa sih pangeran kegelapan itu? Kenapa dia mau aku selamat?" Tanya Hiera penasaran. Sedari tadi dia sudah mendengar nama pangeran kegelapan disebut dua kali oleh para mahluk laut.

"Ohoo, suatu saat kau akan tahu nona, tapi sekarang belum saatnya." Fuso berkata penuh misteri.

Seekor ikan marlin melintas dengan kecepatan sangat tinggi seperti sedang terburu buru, di mulutnya terdapat bunga lili laut.

"Hei Marlo! Kenapa kau sangat terburu buru?" Tanya Fuso.

"Maaf Fuso, aku harus mengantarkan bunga lili ini pada pangeran kegelapan, Dewi laut sedang tak sadarkan diri!" Jawab ikan marlin itu.

"Apa?! Itu gawat sekali kawan, semoga Dewi laut segera siuman tanpa harus mengamuk terlebih dahulu, sudah terlalu sering dia mengamuk dalam bawah sadarnya, membuat kerusakan di mana mana".

"Fuso, apa ini gadis yang dipilih pangeran kegelapan?" Tanya Marlo sambil matanya melirik ke arah Hiera.

"Ah ya betul, ini gadis yang dimaksud pangeran"

"Perkenalkan, nama saya Hiera". Hiera memperkenalkan diri sambil tersenyum ramah. Dia mencoba beramah tamah, walau sebenarnya belum sepenuhnya mengerti apa yang sedang mereka bicarakan.

Marlo memandang wajah Hiera dengan seksama, "kami sungguh berharap banyak padamu wahai anak manusia, semoga kau tidak mengecewakan, aku pergi dulu Fuso!" Ikan marlin itu pun kembali melesat meninggalkan tempat itu.

"Itu, aku sungguh bingung, belum juga kenal dengan pangeran kegelapan, sekarang ada Dewi laut yang sepertinya sedang sakit, sebenarnya apa yang sedang terjadi dengan samudera ini Fuso?" Tanya Hiera dengan raut wajah bingung.

"Itu, hanya pangeran kegelapan yang berhak menjelaskan, suatu saat kau pasti dipanggil menghadap padanya nona Hiera"

Hiera termenung sesaat. Apakah ada hal besar yang harus dia hadapi kedepannya? Gadis itu hanya bisa menarik nafas panjang.

"Baiklah Fuso, aku harus kembali ke pulau itu, Toto pasti masih menungguku di sana, sampai jumpa Fuso!"

"Sampai jumpa nona Hiera!"

Hiera kembali berenang dengan cepat, melesat bagai ikan marlin tadi. Begitu dekat dengan daratan tubuh Hiera menukik ke atas, membuat lompatan seperti burung camar yang meluncur dari dalam air, lalu kakinya dengan enteng menjejak pada pasir pantai itu.

Toto masih setia menunggu di pantai pulau misteri itu.

"Bagaimana? Apa kau sudah percaya sekarang?" Tanya Toto dengan nada menggoda.

Hiera tersenyum dan menganggukan kepala.

"Pergunakanlah kekuatanmu sebaik mungkin. Dan kau harus siap jika suatu saat pangeran kegelapan memanggilmu." Tambah Toto.

"Apa aku bisa menggunakan kekuatanku di daratan?" Tanya Hiera

"Kau bisa menggunakan kekuatanmu dimana pun! Hanya saja kekuatanmu dapat berlipat jika berada dalam air!" Ucap Toto yakin.

Hiera menyeringai. Sebuah ide buruk terbit di benaknya. Dia harus sedikit memberi pelajaran pada keluarga Ayahnya dan pada orang orang yang selalu membully nya.

Seringai jahat menghiasi wajah cantik Hiera.

"It's show time!"

1
Fransiska Husun
dan tidak jadi lg karena ad penguntit
Muliati Sherina
ceritanya seru
Diyah Pamungkas Sari
hiiii....serem nya si pangeran.
Aludra08: ganteeeeng
total 1 replies
Diyah Pamungkas Sari
kmren pas baca sm si hugo kyk ad yg kurang gt klo misal jd sm hera. apa sm pangeran ki aja?
Aludra08: Hugo ganteng loh
total 1 replies
Diyah Pamungkas Sari
ikan laut dalam bukan?? yg ad lampu d antenanya gitu???
Aludra08: angker fish
total 1 replies
Diyah Pamungkas Sari
liat notif lgsg gass...seruuuuu
Diyah Pamungkas Sari
seruuuuuuuuuu!!!!! ❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Aludra08: terimakasih sudah mampir ya 🥰
total 1 replies
Star
Cerita nya bagus kak 😍
Aludra08: terimakasih banyak atas dukungannya 🙏☺
total 1 replies
@Risa Virgo Always Beautiful
lautan memang bikin hati adem
pєkαᴰᴼᴺᴳ
ceritanya menarik kk
Aludra08: terimakasih ya 🥰
total 1 replies
🌺Ana╰(^3^)╯🌺
Aku rela begadang supaya bisa selesain baca cerita ini. Seru banget!
Aludra08: terimakasih atas dukungannya ya 🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!