🥇 1st Winner [EVENT KONFLIK RUMAH TANGGA]
Calista Zalfa Olina, kaget saat melihat Elvan Rafisqy Fathaan, kekasihnya sedang bercinta di apartemen dengan wanita lain.
Merasa dikhianati, Calista mengadu pada Ghali Daniyal Bramantio, ayah dari Elvan tentang pengkhianatan anaknya.
Om Tio, ayah dari Elvan mendengarkan semua curhatan Calista tentang anaknya dengan penuh perhatian. Melihat perhatian Om Tio, Calista menjadi simpati.
Sejak pertemuan pertama itu, Om Tio sering menghubungi Calista hanya sekedar curhat sambil mengajak makan siang atau makan malam.
Berawal dari sana pernikahan Om Tio dan istrinya yang memang sedang di ujung tanduk membuat Om Tio menaruh hati kepada Calista yang berakhir pada sebuah perselingkuhan.
Om Tio dan Calista akhirnya memutuskan untuk menikah secara siri.
Apakah rumah tangga mereka akan berjalan mulus? Apa yang terjadi jika istrinya om Tio mengetahui pernikahan mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab Sembilan. SDCM
Calista berjalan tergesa keluar dari kampus menuju halte. Sinar marahari begitu teriknya menyinari bumi. Saat Calista ingin menghentikan angkot sebuah mobil berhenti tepat disampingnya.
Kaca mobil diturunkan, seorang pria menyapanya dari dalam mobil.
"Calista ...," sapa pria itu yang tidak lain adalah Om Tio ayahnya Elvan mantan kekasihnya.
"Om Tio. Dari mana?" tanya Calista.
"Om sengaja menjemput kamu," ucap Tio. "Masuklah!"
Calista masuk dan duduk dengan manisnya di jok samping om Tio.
"Ada perlu apa Om menjemputku. Tumben banget."
"Nggak boleh Om menjemput kamu? Ada yang marah?"
"Siapa yang marah, aku nggak punya kekasih, Om. Apa Om lupa jika aku telah dicampakan anak Om."
"Kamu masih marah dan dendam dengan Elvan."
"Apa dengan marah, semua akan dapat kembali?"
"Kamu nggak trauma dengan pria gara-gara ini'kan?"
"Aku selalu tanamkan di hati, jangan biarkan seseorang yang telah meninggalkanmu membuat dirimu menjadi sedih dan tidak mau mengenal arti sesungguhnya dari sebuah cinta yang tulus. Bodoh jika gara-gara pengkhianatan Elvan, aku jadi nggak mau mengenal cinta."
"Baguskah jika kamu berpikir begitu. Rasa sakit yang kamu rasakan hari ini akan menjadi kekuatan yang akan kamu rasakan besok."
Setelah satu jam perjalanan, mobil yang dikendarai Om Tio memasuki tempat wisata tepi pantai.
Tio menghentikan mobilnya diparkiran, dan mengajak Calista berjalan di tepi pantai. Mereka menyusuri pantai dengan telanjang kaki.
"Kamu nggak dendam dengan Elvan?"
"Nggak, Om. Hanya saja awalnya aku merasa sangat sedih. Namun aku selalu tanamkan pada diriku,jika nggak ada gunanya aku terua bersedih. Aku harus bangkit dan sembuh," ucap Calista. Dia menendang batu kerikil yang berada didepannya.
"Menyembuhkan bukan berarti rasa sakit itu tidak pernah ada. Itu berarti kerusakan tidak lagi mengendalikan kehidupan. Kekuatan penyembuhan alami dalam diri kita masing-masing adalah kekuatan terbesar untuk sembuh," ucap Calista lagi.
"Pengkhianatan adalah apa yang aku rasakan, hatiku hancur bukan hanya oleh seorang pria yang aku cintai, tetapi juga oleh, seperti yang pernah aku yakini, seorang teman sejati. Elvan selama ini bukan hanya kekasih bagiku, tetapi juga saudara dan sahabat," ucap Calista lirih.
Tio hanya diam mendengarkan semua yang Calista rasakan. Biar hati gadis itu lega dan tidak ada lagi dendam dengan putranya.
"Aku tidak pernah tahu rasa sakit dan penderitaan, sampai aku menatap diri sendiri di cermin dengan air mata berlinang, memohon pada diri sendiri untuk menahan dan menjadi kuat, itulah rasa sakitnya yang aku rasakan saat Elvan mengkhianati aku."
Tanpa bisa Calista tahan, air mata mulai keluar dari sudut matanya.
"Menangislah, memaafkan, belajar, kemudian move on. Biarkan air matamu menyirami benih-benih kebahagiaanmu di masa depan.Jika kamu berani mengucapkan selamat tinggal, kehidupan akan memberikanmu hadiah berupa lembaran yang baru."
Setelah mendengar ucapan Om Tio, dengan spontan Calista memeluk Om Tio.
"Tidak perlu malu untuk mengakui bahwa kamu merasakan semua kesedihan dan kesendirian yang baru. Semua yang kamu rasakan saat ini adalah benar dan nyata adanya," ucap Tio
"Perjalanan cinta tak selamanya memberikan suka cita dan membuat hati bahagia. Cinta juga memberikan rasa sakit hati yang luar biasa, perpisahan yang tak terhindarkan, dan rasa sakit yang mendalam."
Tio membiarkan Calista menangis. Pria itu perlahan ikut memeluk tubuh Calista yang berada dalam dekapan dadanya.
...****************...
Bersambung
Mama juga mau merekomendasikan karya teman.
Ningtiyas Paramitha adalah gadis 18 tahun baru lulus SMK jurusan tata busana. Dia harus menerima takdir dinikahkan siri dengan paksa oleh ayahnya dengan lelaki dewasa berumur 30 tahun dan telah memiliki istri bernama Alfarizi Zulkarnain. Kontrak nikah selama lima bulan, tetapi Neng selalu mengalami kekerasan baik lahir maupun batin. Perlakuan suami sirinya selalu melampiaskan kekesalannya akibat kesalahan istri sahnya.
Setelah empat bulan berlalu Al meninggalkan Neng begitu saja, tanpa disadari Al meninggalakan benih janin di kandungan Neng. Akhirnya Neng meninggalkan desanya yang selama ini menjadi kebanggaannya, pergi ke Jakarta untuk merubah nasib dan menyongsong masa depan yang lebih baik bersama janin yang dalam kandungan.
Sayangnya takdir mempertemukan mereka kembali setelah delapan tahun berlalu. Dengan situasi yang berbeda, apakah mereka akan bersatu kembali setelah Al mengetahui memiliki keturunan. Apakah Neng menerima cinta Al?
ya wajar donk klo diceraiin sma suaminya.
udh nikah kuliah tetap jalan,KB dulu sampai selesai kuliah baru hamil.